• Tidak ada hasil yang ditemukan

Assistance for Community Engagement in The Development Of Al-Qur'An Learning Culture in The Nagari Bukit Sileh Solo District

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Assistance for Community Engagement in The Development Of Al-Qur'An Learning Culture in The Nagari Bukit Sileh Solo District"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Assistance for Community Engagement in The Development Of Al-Qur'An Learning Culture in The Nagari Bukit Sileh Solo District

Sarmen Aris, M.AP1*, Sariyun Habibah2, Shandrella Putri3

Prodi Hukum Tata Negara Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar 1 Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar2,3

Korespodensi: Jln. Jendral Sudirman No.137 Lima Kaum, Kab. Tanah Datar E-mail: sarmenaris@iainbatusangkar.ac.id

Abstract:The purpose of this service is to increase community literacy in the Al-Qur'an. The ABCD (Asset Based Community Driven Development) strategy is the technique employed. It was discovered that there are still not enough people available, particularly for those who teach the Qur’an. These restrictions include things like instructing pupils without a specified curriculum. Additionally, the honorarium paid to instructors is still below the legal minimum wage. This is so that parents of students can contribute to the honorarium. The ability to read and write the Koran is something that parents genuinely want for their children, though. Gave aid to instructors in creating curricula and effective learning techniques for the Holy Qur’an.

Keywords:Service, KKN, Community, ABCD

PENDAHULUAN

endidikan merupakan usaha secara sadar untuk mewujudkan sesuatu pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Pendidikan menjadikan generasi ini sebagai sosok panutan dari pengajaran generasi yang terdahulu (Wedan, 2016). Namun dunia pendidikan saat ini masih menampung banyak masalah. Program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan ditengah masyarakat masih belum semuanya mendatangkan hasil sesuai yang diharapkan (Ronald Tambunan, 2021).

Perkembangan global, pendidikan dinilai sangat berperan untuk mewujudkan

masyarakat Indonesia yang lebih unggul.

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sejumlah komponen dasar yang diantaranya:

kebutuhan untuk terus menguasai lingkungannya, kebutuhan untuk berkomunikasi, kebutuhan untuk lepas dari berbagai lingkungan yang menghambat aktualisasi dirinya. Karena visi pendidikan nasional adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian dan keunggulan yang menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan yang berdasarkan nilai- nilai universal dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia (Kemendikbud, 2017) (Anisa &

Rahmatullah, 2020).

Berbagai tantangan yang muncul dalam dunia Pendidikan, disikapi dengan berbagai

P

Received:30-12-2022; Revised:31-12-2022; Accepted:31-12-2022

(2)

cara oleh pemerintah ataupun Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi melaksanakan dharma pengabdian yang memberikan Pendidikan kepada peserta didik melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN merupakan salah satu dharma pengabdian yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi.

Pengabdian merupakan termasuk kedalam tri dharma perguruan tinggi disamping penelitian dan pengajaran (Syardiansah, 2019).

KKN merupakan bentuk kerja yang nyata pada lingkungan masyarakat dalam pemberdayakan masyarakat pedesaan yang dirancang oleh mahasiswa dengan didampingi dan dibimbing dosen supaya mampu mengantarkan mahasiswa menjadi individu yang intelektual, baik dalam memanfaatkan ilmu, kemampuan menganalisis kondisi masyarakat sekitar, serta memberikan solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun politik sesuai bidang keilmuan yang dimiliki (Aliyyah et al., 2018; Latumahina et al., 2021).

UIN Mahmud Yunus Batusangkar mengambil peran pengabdian kepada masyarakat dengan melaksanakan salah satu kegiatan berupa KKN. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dharma atau tugas pokok UIN Mahmud Yunus Batusangkar, disamping dharma pendidikan dan pengajaran serta dharma penelitian. Pengabdian kepada masyarakat, di satu sisi merupakan suatu wahana kepedulian civitas akademika UIN Mahmud Yunus Batusangkar terhadap masyarakat. Melalui pengabdian ini agar nantinya dapat dikembangkan ilmu yang diperoleh terhadap masyarakat sehingga dapat membantu masyarakat dalam memecahkan suatu persoalan atau problem sosial yang dihadapinya.

Pada tataran empiris, Sekolompok mahasiswa UIN Mahmud Yunus Batusangkar melaksanakan KKN bersama dosen pendamping lapangan (DPL) di Nagari Salayo Tanang Bukik Sileh, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok.

Mahasiswa dituntun dan dituntut untuk dapat memberikan pengalaman berupa ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan agama yang telah diperoleh dari materi perkuliahan selama ini. KKN ini menjadi peluang bagi mahasiswa untuk meningkatkan SDM, pengetahuan, keterampilan dan membangun pemberdayaan di masyarakat.

Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini mahasiswa dituntut untuk menjaga nama baik UIN Mahmud Yunus Batusangkar dan mensosialisasikan serta menerapkan ilmu disiplin dan tanggung jawab kepada masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga dapat belajar dari pengalaman KKN yang di dapatkannya sebagai acuan dan pedoman untuk lebih meningkatkan lagi kemampuan mahasiswa itu sendiri. Melalui terjun langsung ke lapangan mahasiswa dapat memberi contoh yang baik kepada masyarakat dan mahasiswa bisa mengambil sisi positif dari adanya kegiatan KKN ini yang mana nantinya dapat berguna untuk kehidupannya.

Kegiatan pendampingan pembelajaran melalui kegiatan KKN bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam membentuk sikap mandiri dan tanggung jawab dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dengan adanya KKN ini dapat meningkatkan empati mahasiwa terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat serta dapat menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat. Kemudian, kegiatan KKN ini juga memberikan pendampingan belajar

(3)

baca alquran terhadap anak-anak yang masih wajib belajar sembilan tahun.

METODE

Kegiatan ini menggunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) yang berbasis pendampingan. Yaitu dengan mengutamakan pemanfaatan aset dan potensi yang ada disekitar yang dimiliki oleh kelompok masyarakat. Metode ini bertujuan untuk menggali potensi serta aset yang dimiliki wilayah tertentu. Dalam konteks ini Lembaga Pendidikan (MDTA/TPA) di Nagari Salayo Tanang Bukik Sileh yang dinilai sebagai sebuah aset.

Lembaga Pendidikan tersebut merupakan sebuah aset yang berharga bagi peningkatan Pendidikan anak-anak (pelajar) di Nagari.

MDTA/TPA adalah sebuah Lembaga yang sangat strategis dalam mebantu pemerintah untuk meningkat kecerdasan anak bangsa, terutama dalam hal membaca al-qur’an dan wawasan keagamaan.

Langkah-langkah dalam pengabdian dengan pendekatan Asset Based Community-Driven Development (ABCD) sesuai dengan yang dikemukan oleh Salahuddin & Safriani (2015) dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Inkulturasi:

Pada Langkah awal dalam pelaksanaan metode Asset Based Community Driven Development (ABCD) yaitu proses pengenalan terhadap lokasi dan potensi. Tujuan dari tahap inkulturasi ini untuk membangun rasa kepercayaan dan keterbukaan masyarakat. Apabila sebuah kepercayaan sudah terjalin maka informasi yang dibutuhkan akan mengalir dengan mudah dari masyarakat.

2) Discovery:

Langkah selanjutnya merupakan proses penggalian informasi yang disebut dengan Discovery. Informasi tersebut digunakan untuk menentukan program kerja.

Penggalian infomasi ini dilakukan dengan cara diskusi, rapat atau FGD denganstakeholderterkait.

3) Dream:

Begitu banyak sekali aset maupun potensi, lalu dilakukan membangun mimpi untuk mencapai visi dari kelompok masyarakat. Perlu di identifikasi kesempatan atau peluang yang mudah diraih dengan hanya melihat semua aset yang ada.

Kemudian juga mempertimbangkan waktu yang tersedia. Aset tersebut bisa berupa aset SDA, SDM, Fisik, Sosial, maupun aset finansial.

4) Design:

Pada tahap design ini, setelah aset diketahui kemudian dilakukan identifikasi dan dianalisis untuk menentukan peluang terhadap aset tersebut. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit- unit, melakukan sintesa, dan menyusun ke dalam pola. Hal tersebut dilakukan dengan mengdiagnosa dan menjelaskan hubungan yang terjadi di lapangan.

Selanjutnya ditarik kesimpulan dari masalah yang ada dan di design kegiatan secara sistematis.

Tabel program kerja disusun dengan mempertimbangkan strategi, proses, system, membuat keputusan dan mengembangkan kolaborasi sehingga lahir tabel program kerja untuk

(4)

mewujudkan perubahan. Target dari kegiatan ini adalah terwujudnya rencana kerja yang berlandaskan pada aset yang dimiliki.

5) Define:

Tahap ini merupakan bagianacting on findings. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan, masyarakat akan bersama bergerak dengan menggunakan aset mereka untuk mencapai visi yang telah mereka rumuskan. Tahapan ini merupakan kegiatan dalam penyusunan Langkah-langkah untuk melaksanakan program kerja yang telah disusun. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mendukung keterlaksaan program kerja.

6) Reflection merupakan kegiatan evaluasi dari pelaksanaan program kerja yang dijalankan.

Seluruh pihak yang terlibat mencoba mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan.

Evaluasi bisa saja dilaksanakan dengan berbagai cara. Data hasil monitoring dan evaluation sangat diperlukan untuk mengidentifikasi perkembangan dan kinerja (outcome)

Tentu tahap ini sanngat penting untuk mengetahui sejauh mana program dan metode ABCD membawa dampak perubahan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Langkah awal yang dilakukan tim KKN pada kegiatan pelaksanaan pengabdian di Nagari Bukik Sileh kecamatan Lembang

Jaya Kabupaten Solok yaitu observasi dan diskusi dengan Nagari. Pengabdian dalam bentuk KKN yang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan CBR bersifat partisapatoris dan menekankan terhadap kebermanfaatan data untuk pengembangan komunitas. Oleh karena itu, dalam pengabdian yang berbasis riset ini komunitas yang terlibat tampak secara aktif dalam setiap tahap pengabdian dengan pola hubungan timbal balik yang saling menguntungkan (mutual benefit).

Melalui pendampingan warga madrasah, perkembangan budaya belajar siswa di Nagari Bukik Sileh dapat dilihat pada masing-masing tahapan berikut.

Inkulturasi

Pada Langkah awal ini, mengunjungi dan menjalin komunikasi terhadap pemerintahan nagari salayo tanang dan sejumlah stakeholder terkait. Tim melakukan proses pengenalan terhadap lokasi dan potensi yang ada di Nagari Salayo. Tim memetakan stakeholder, wilayah dan kondisi nagari dampingan. Tim bertemu dengan stakeholder seperti Walinagari, perangkat Nagari, KUA Kecamatan dan silaturrahmi juga Perangkat Camat Kecamatan Lembang Jaya. Dalam pertemuan tersebut Tim banyak menerima masukan dan arahan dari segala pihak.

Pemaparan yang dikemukan oleh Walinagari terkait kondisi perkembangan pendidikan, dan sosial budaya masyarakat nagari. Pemaparan tersebut lebih banyak difokuskan terkait dengan problem pengolahan hasil pertanian seperti tomat dan sayuran lainnya yang belum terolah dengan maksimal. Ketika panen raya, banyak hasil pertanian tersebut yang menjadi tidak berharga. Kemudian, Walinagari juga mengemukan keberadaan dan institusi Pendidikan.

(5)

Gambar 1: Photo bersama dengan perangkat nagari

Setelah koordinasi, semua pihak yang terlibat mencoba mengindentifikasi berbagai isu dan problem yang terjadi dan berkembang ditengah masyarakat. Dari hasil identifikasi tersebut lebihnya banyak kegiatan pengabdian ini difokus terhadap pendamping pendidikan dalam dalam hal baca tulis alqur’an di MDTA/TPA di Masjid Ihsan Jorong Data dan MTsS Bukik Sileh.

Dari sekolah tersebut terdapat sejumlah hal yang perlu untuk dikembangkan berupa penyusunan program dalam pendampingan pembelajaran terhadap instansi MDTA/TPA terdiri dari: Penyusunan materi Tajwid dan Tahfidz; program tahfidz yang untuk tahap pertama dilakukan dalam menghafal juz 30. Kemudian penyusunan jadwal pembelajaran (mengaji dimulai pukul 16.30 sampai pukul 18.00 WIB; ba’da magrib hingga waktu isya bagi anak-anak yang sudah fasih membaca al-qur’an).

Dengan disertakan pembagian jadwal berdasarkan hari (Hari senin dan selasa merupakan jadwal membaca al-quran, rabu menghafal surah pendek, kamis praktek ibadah, dan sabtu menghafal rukun iman/islam dan doa-doa harian).

Discovery

Tahap ini merupakan proses penggalian informasi. Informasi tersebut digunakan untuk mengungkapkan capaian atau keberhasilan apa saja sudah di capai hingga saat ini, mengungkapkan faktor-faktor yang mendukung capaian tersebut. Kegiatan yang dilakukan pada tahap discovery ini adalah membuat pemetaan aset. Kemudian juga digali informasi terkait dengan harapan yang akan dicapai.

Ada beberapa tools yang dapat digunakan diantaranya Apreciative Inquiry, Community Map, Transect, Individual Skill Inventory, Analisa Sirkulasi Keuangan Masyarakat, dll. Pada tahap ini tiga tools yang kami gunakan yakni: 1) Apreciative Inquiry, dengan melakukan wawancara dengan tokoh kunci dari masyarakat yang padanya melekat pengetahuan mendalam atas kondisi objektif desa, 2) Community Map, tools ini kami rancang bersama unsur pemerintah desa dan masyarakat yang terlibat aktif ketika proses FGD (Focus Grup Disscusion) berlangsung, dan 3) Transect, yang mana hasil dari pemetaan atas community map yang telah dirancang kami bentuk peta wilayah atas potensi yang dimiliki oleh setiap dusun, tujuannya agar mempermudah melakukan pengamatan langsung terhadap lingkungan dan sumberdaya masyarakat.

Berdasarkan data dilapangan, ditemukan bahwa Nagari Salayo Tanang memiliki jumlah penduduk lebih kurang 4.594 jiwa berdasarkan data nagari 2018. Pendudu tersebut terdiri dari 2921 laki-laki dan 2302 perempuan. Nagari Salayo Tanang Bukik Silek terdiri dari 9 jorong yang terdiri dari: 1) Jorong Data; 2) Jorong Kopi; 3) Lakuek; 4) Lembang; 5) Pasar; 6) Rumah Panjang; 7) Simpang; 8) Taratak Baru; dan 9) Jorong Taratak Paneh. Kemudian fasilitas

(6)

kesehatan berupa puskesmas ada 1 Unit.

Sedangakan fasilitas pendidikan dan tempat ibadah dapat kemukakan seperti dalam table berikut:

Tabel 1. Bentuk Aset yang ada

No. Bentuk Aset Jumlah 1 Sekolah Menengah

Atas (SMA) 1

2 Sekolah menengah Pertama (SMP) 2 3 Sekolah Dasar (SD) 4 4 Kelompok Bermain

(KB/TK/PAUD) 4

5 Taman Pendidikan Al- Qur’an (MDTA/TPA) 3

6 Mushalla 18

7 Mesjid 2

Sumber: diolah dari data yang ditemukan dilapangan

Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa nagari salayo tanang memiliki banyak Lembaga Pendidikan Pendidikan baik formal maupun non formal. Namun berdasarkan hasil diskusi, diketahui bahwa lembaga non formal seperti MDTA/TPA belum maksimal dalam menjalankan fungsi untuk mengajar murid dalam hal tulis baca al-qur’an. Masyarakat dan pemerintah nagari meminta bahwa kelompok belajar yang ada tengah masyarakat perlu dilakukan pendampingan. Berdasarkan hasil komunikasi dan diskusi tersebut, diketahui juga bahwa MDTA/TPA yang ada di Nagari Salayo Tanang masih kekurangan guru yang mengajar tulis baca al-qur’an (mengaji). Disamping itu, kompetensi yang dimiliki oleh guru dalam mengajar dan menyusun program kegiatan juga masih terbatas. Oleh karena itu, harapan dari masyarakat dan pemerintah

nagari terhadap Tim KKN untuk mau melakukan pendampingan terhadap Lembaga non formal tersebut.

Untuk mendapatkan data tersebut, tim mengunjungi dan bermusyawah dengan Walinagari Bukik Sileh, Camat Lembang Jaya, mengunjungi Kantor KUA Kecamatan Lembang Jaya. Di Kantor KUA banyak aspek keagamaan di bahas, saat mengunjungi kantor KUA kami selaku mahasiswa berdiskusi tentang program yang kami bawa dari kampus dan program yang mungkin di tambahkan oleh Kepala KUA selain dari itu kami juga diberi motivasi oleh Bapak Idramis selaku Kepala KUA.

Gambar 2: Photo bersama dengan perangkat nagari

(7)

Gambar 3: Photo bersama dengan dengan camat dan KUA

Design

Pada bagian ini merupakan sebuah tahapan dimana kita merumuskan tindak lanjut atas potensi yang kita peroleh. Setelah mengetahui harapan dan keinginan masyarakat serta pemerintah Nagari Salayo Tanang, maka pada tahap design ini dilakukan penyusunan strategi untuk melaksanakan pendampingan terhadap lembaga MDTA/TPA. Dengan demikian harapan dan tujuan pendampingan bisa tercapai dengan baik (sumber). (Fitrianto, 2021).

Hasil pada tahap design ini merupakan rencana program kerja dampingan yang didasarkan atas analisis terhadap aset yang dimiliki. Analisis data aset adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, dan menyusun ke dalam pola.

Metode dan alat yang digunakan peserta dan Tim KKN untuk menemukan dan

mengenali aset adalah community mapping (pemetaan komunitas). Kegiatan ini dilakukan dengan musyawarah maupun FGD bersama sejumlah masyarakat dan komunitas. Hal ini bertujuan untuk memfokuskan sekaligus merumuskan desain penelitian dan instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian sekaligus memfokuskan kajian dalam pendampingan.

Seluruh partisipan juga membuat kesepakatan bagaimana model monitoring dan evaluasi dari kegiatan ini sehingga ketercapaian program dan bagaimana proses pelaksanaan program ini dapat terjaga. Seluruh partisipan juga mulai merancang program budaya baca (belajar) yang akan dikembangkan mengacu pada kondisi lokal dan kesiapan madrasah serta daya dukung dari stakeholder terkait. Dari hasil tersebut dapat disusun program kerja sebagaimana dalam table berikut:

Tabel 2. Bentuk rancangan program kerja

Aset Rencana Program Kerja

Strategi 1. SDM

(Sumber DayaManusia) 2. Sarana:

Mesjid danMushalla 3. Kelompo kBermain (KB/TK/

PAUD) 4. Taman

Pendidik an Al- Qur’an (MDTA/

1. Berdiskusi dengan GuruMDTA/TP 2. MembimbiA.

ng dan

mendampi ng Guru MDTA/TP 3. MendampiA ngi Guru MDTA/TP A dalam mengajar gajar baca tulis

1. Mengumpul kan murid dan gurunya di masjid/

mushalla 2. Mendiskusik

an tentang strategi belajar baca tulis

alqur’an.

3. Menyusun jadwal belajar 4. Menyusun

kurikulum belajar alqur’an

(8)

TPA) alqur’an.

4. Mengajarka nmasyarakat , guru dan murid sholat jenazah

5. Mempraktek kurikulum yangdisusun.

6.Mendamping i guru yang mengajarkan alqur’an kepada anak murid

Sumber: diolah dari data yang ditemukan dilapangan

Program kerja dan strategi disusun untuk mensukses pelaksanaan Pendidikan alqur’an terhadap anak-anak yang belajar dibeberapa TPA/MDTA. Setelah penyusunan program kerja ini, dilanjutkan kegiatan berikutnya berupa aksi atau pelaksanaan.

Define:

Tahap ini merupakan bagian acting on findings. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan, masyarakat akan bersama bergerak dengan menggunakan aset mereka untuk mencapai visi yang telah mereka rumuskan. Tahapan ini merupakan kegiatan dalam penyusunan Langkah-langkah untuk melaksanakan program kerja yang telah disusun. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mendukung keterlaksaan program kerja.

Sebagai sebuah penelitian transformatif yang mengacu pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat, kolaborasi, dan perubahan sosial, maka dalam penelitian ini masyarakat berperan serta sebagai subyek pengabdian. Dalam hal ini, komunitas yang terlibat dalam semua tahap penelitian dengan level peran setiap partisipan berbeda-beda. Sebagai proses pembelajaran

bersama, tim KKN dari UIN Mahmud Yunus Batusangkar bersama dengan partisipan yang telah dipilih dari madrasah akan melakukan edukasi bersama terkait bagaimana temuan-temuan hasil penelitian dapat dianalisis sebagai data yang bermanfaat untuk perubahan yang diharapkan.

Pada tahap ini, sejumlah kegiatan telah direncanakan dan terprogram mulai dilaksanakan.

a. Berdiskusi dengan Guru MDTA/TPA.

Diskusi ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman kepada guru, masyarakat, murid akan pentingnya Pendidikan alquran.

Kegiatan ini dilakukan di dua tempat dan hari yang berbeda. Dalam kegiatan ini tidak menutup kemungkinan dikemukan juga kendala lain dalam pengembangan Pendidikan alquran ini. Kendala tersebut seperti honor guru, keterbatasan guru mengejar yang sifatnya suka rela. Artinya ada dapat honor, tetapi honor tersebut belum mencukupi standar minimal gaji.

Karena honor tersebut bersumber dari iyuran orang tua murid yang nominalnya tidak banyak. Waluapun demikian Tim tetap memotivasi dan memberi harapan kepada orang tua maupun guru yang mengajar.

(9)

Gambar 4. Photo pemberian pemahaman kepada Guru dan Orang Tua Murid

b. Membimbing dan mendamping Guru MDTA/TPA

Kegiatan ini merupakan lanjutan setelah diberi pemahaman dan motivasi akan pentingnya pengembangan Pendidikan alqur’an.

Pada bagian ini kami saling berbagi dan motivasi untuk saling menguat antara guru dan orang tua murid untuk mensukseskan Pendidikan bagi anak-anak mereka. Kegiatan ini dilaksanakan secara informal dimesjid maupun di mushalla.

Gambar 5. Membimbing dan mendamping Guru MDTA/TPA

c. Mendampingi Guru, masyarakat dalam mengajarkan alquran dan sholat jenazah

Kegiatan ini merupakan program inti dari seluruh rangkaian kegiatan.

Tim Bersama guru, orang tua dan murid Bersama memberikan Pendidikan alqur’an kepada murid.

Kegiatan dilaksanakan di Masjid Raya Nagari SalayoTanang Bukik Sileh yang terletak di jorong kopi.

Kegiatan yang dilaksanakan disini berupa pelatihan penyelenggaraan jenazah, Tajwid, dan Tahfidz serta mengajar tartil Al-Qur’an.

(10)

Gambar 6.Mendampingi Guru MDTA/TPA

KESIMPULAN

Kegiatan ini merupakan kegiatan evaluasi dari pelaksanaan program kerja yang dijalankan.

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk KKN-PLB Angkatan VII Tahun 2022 di Nagari Salayo Tanang Bukik Sileh Kec. Lembang Jaya, Kab.

Solok mencoba membenahi Lembaga Pendidikan alqur’an seperti MTA/MTDA yang ada. Kegiatan ini memang mendapat tantangan di lapangan. Masyarakat memiliki impian untuk menjadikan anak- anak mereka mampu dan bisa membaca alquran, bahkan hingga menjadi hafizd.

Mereka telah memiliki aset berupa Lembaga MTA/MDTA serta guru. Namun persoalannya lembaga tersebut belum maksimal dikelola. Karena ada SDM guru yang terbatas serta honor guru yang sedikit.

Secara umum guru yang ada belum memiliki metode dan kurikulum pembelajaran al quran yang efektif dan bagus.

Dari hasil diskusi dan wawancara dengan mayarakat, kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh tim mendapat apresiasi dari masyarakat. Bahkan

masyarakat berharap kepada kami untuk tetap menjadikan nagari mereka sebagai prioritas tempat KKN dimasa yang akan datang. Tim menyadari kegiatan pendampingan yang dilakukan dalam beberapa hari tersebut memang belum bisa menyelesaikan semua persoalan yang ada.

Walaupun demikian, masyarakat merasa sangat terbantu dan berharap dimasa yang akan datang mahasiswa berkenan melanjutkan KKN di daerahnya.

REFERENSI

Aliyyah, R. R., Fauziah, R. S. P., & Asiyah, N.

(2018). Peningkatan Cinta Lingkungan Dan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Melalui Program Pengabdian Masyarakat. Qardhul Hasan: Media Pengabdian Kepada Masyarakat.

https://doi.org/10.30997/qh.v3i1.999 Anisa, C., & Rahmatullah, R. (2020). Visi

Dan Misi Menurut Fred R. David Perspektif Pendidikan Islam. Journal EVALUASI.

https://doi.org/10.32478/evaluasi.v4i1.

Hanafi, M., & et.al. (2015).356 Community-Based Research; Sebuah Pengantar. LP2M UIN Sunan Ampel

Kapucu, N. (2016). Community-Based Research in Generating Usable Knowledge for Public Policy and Administration. Administration and Society.

https://doi.org/10.1177/0095399713519 095

Kemendikbud. (2017). Peta Jalan Generasi Emas Indonesia 2045. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.

(11)

Latumahina, B. S., Nugrahanto, C. S., Daniel, D., Ermawati, E., Damanik, J. G., Christiyanto, L. E., Nurmawan, M., Angelita, M., Mulyono, R. K. A., Kirana, S. N., & Widiastiani, N. S. (2021).

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program KKN Society 5.0 di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Atma Inovasia.

https://doi.org/10.24002/jai.v1i2.3895 Ronald Tambunan, J. (2021). Pengembangan

pendidikan karakter dan budaya bangsa berwawasan kearifan lokal.

JURNAL WIDYA.

https://doi.org/10.54593/awl.v1i2.3 Syardiansah, S. (2019). Peranan Kuliah Kerja

Nyata Sebagai Bagian Dari Pengembangan Kompetensi Mahasiswa.

JIM UPB (Jurnal Ilmiah Manajemen Universitas Putera Batam).

https://doi.org/10.33884/jimupb.v7i1.

Wedan, M. (2016).915 Pengertian Pendidikan dan Tujuan Pendidikan Secara Umum. Silabus.

Referensi

Dokumen terkait

The development of science learning tools using an inquiry learning model combined with a portfolio with a product in the form of a book can actually improve the learning