• Tidak ada hasil yang ditemukan

Astuti YuIi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Astuti YuIi "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Yusnaidy Tenggara & Astuti Yuli Setyani, Analisis Perbedaan Abnormal Return Saham LQ45...

Analisis Perbedaan Abnormal Return Saham LQ45 Diseputar Peristiwa Pergantian Pemerintahan Baru

Di

Indonesia: Studi Kasus Saham LQ45

Periode Agustus 2004-Februari 2005 di Bursa Efek

Jakarta

Yusnaidy Tenggara dan

Astuti YuIi

Setyani

Universitas Kristen Duta Wacana

ABSTRACT

One important objective

of

investor's short term investment on stock

market is to obtoin

the

positive stock

abnormal

return. In this

cose, the existence

of

such return

will

be determined by both the external

factors

and internal

factors.

Studies

on

Indonesio's

stock

market shows,

the

external

factors

qre more influential than those the internal one. On that case, the two

important external

factors ore primarily political and

economic condition, since they are correlated each others.

Political

and economic

stability

is very

important to

mointain

a

secure

and safe

investment

climate on the

stock market.

This research however,

will

be focused on

political

issue to examine its effect on stock abnormol return especially the issue surround the Indonesia's government succession in the perio,d of August 2004 until February 2005.

Using the method of event study, this research is done on LQ45 stock.

It

is also employ the cluster sampling method to define the sample and resulted on 45 stock which was issued on August 2A04

until

February 2005. Then the stoclrs are calculated by

their

actual return, market return, abnormal return, average abnormal return, cumulative averoge abnormal return, and estimated standard etror. Finally, this research use Paired Sample T-test to examine the hypothesis. The results shows there are significantly

no

differences between

LQ45's stock

abnormal

return before and after the

governmental power chonges.

Keywords: Indonesia new government and stock return.

205

(2)

-Iumal Riset Manajemen & Bisnis. Volume:I, No 2, Desember 2006

PENDAHUI.,UAN

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumb erdaya lainnya yang dilakukan pada saat

ini,

dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

di

masa datang.

Istilah

investasi

bisa berkaitan

dengan berbagai macam aktifitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset

riil

(tanah,emas,mesin atau bangunan), maupun aset finansial (deposito,saham atau obligasi) merupakan

aktifitas yang umum dilakukan. Dari kedua aset investasi diatas,

ada kecendrungan orang-orang

lebih

banyak menginvestasikan dananya kedalam aset

finansial

(deposito,saham

dan obligasi),

khususnya

untuk

saham dan obligasi.

Surat berharga yang dimaksud adalah saham-saham dan obligasi swasta atau pemerintah yang terdaftar

di

pasar modal. Orang-orang yang melakukan investasi

di

pasar modai atau yang lebih dikenal dengan istilah investor pada umumnya merupakan orang-orang yang

memiliki

kelebihan dana yang ingin

diinvestasikan dengan rujuan

mendapatkan .

keuntungan sebagai

hasil penanaman modal, atau

ingin

mendapatkan

capital gain yaitu

selisih

positif

hargajual terhadap harga beli sekuritas.

Suatu pasar dapat berkembang apabila terdapat kekuatan tarik-menarik antara pernointaan dan penawaran yang seimbang dalam proses negosiasi yang lancar

dan efisien.

Pasar

modal

berhubungan erat dengan pengaruh yang berkembang

di lingkungan internal maupun

eksternal perusahaan. Faktor

internal

perusahaan

yang

berpengaruh antara

lain:

pengumuman laporan keuangan atau deviden perusahaan, perubahan strategi perusahaan, penerbitan saham baru, merger dan akuisisi, penerbitan obligasi serta pengumuman stock

split.

Sedangkan

faktor

eksternal perusahaan

yang

berpengaruh meliputi

kebijakan fiskal, kebijakan

moneter, peraturan pemerintah

serta

berbagai peristiwa

politik,

yang senantiasa ditanggapi beragam oleh para pelaku pasar modal.

Para pelaku pasar

modal

cendrung

reaktif

dalam merespon informasi baru.

Dari

pengujian yang dilakukan

Brown

dan

Harlow

(1998), ditemukan

bahwa investor akan bertindak rasional dalam

merespon

berita

yang

menyenangkan (6ood news) dan sebaliknya

jika

terhadap berita yang tidak menyenangkan (bad news). Menurut Sartono dan Yarmanto

(Kelola,

1996 :

62),

sebagian besar

pelaku pasar modal akan

cendrung bereaksi secara

berlebihan terhadap kejadian-kejadian yang tidak diharapkan

yang direfleksikan dalam perubahan nilai sekuritasnya.

Politik

dan ekonomi

memiliki

hubungan dua arah yang saling berkaitan erat antara satu dengan yang lain. Stabilitas

politik

yang mantap menciptakan kondisi yang kondusif dan aman bagi

iklim

investasi, sehingga berdampak juga

206

(3)

yusnaidy Tenggara & Astuti Yuli Setyani, Analisis Perbedaanl bnormal Retrrn Saham LQ45'.-

pada peningkatan pertumbuhan ekonomi karena paru pelaku

pasar

mendapatkan

jaminan

kepastian

politik dan

keamanan dalam menjalankan

aktifitainya. Dun

sebaliknya kestabilan ekonomi

turut

berpengaruh positif terhadap kestabilan politik.

Event study bertujuan mengukur hubungan antara suatu pensttwa yang mempengaruhi surat berharga dan pendapatan

(return) dari

surat berharga tersebut, seperti yang dikatakan

Kritzman

(1994). Event study adalah suatu pengamatan

mengenai

pergerakan

harga saham dipasar modal

untuk

mengetahui apakah ada abnormal

return yang

diperoleh pemegang saham akibat dari suatu peristiwa tertentu (Peterson, tr989).

Dari

kondiii

tersebut, peneliti berupaya melakukan penelitian event study mengenai hubungan peristiwa

politik

dalam negeri yaitu

"

Pemerintahan baru terhadap ada

tidaknya

abnormal

return

pada saham

LQ45 di

Bursa Efek Jakarta.

Studi

kasus terhadap saham-saham

yang

termasuk saham LQ45 periode Agustus 2004-Februari 2005.

TELAAH LITERATUR DAI\ PENGEMBANGAi\ HIPOTESIS

Penelitian

Terdahulu

Pada awalnya sebagian besar penelitian-penelitian event study meneliti hubungan antarapergerakan harga saham dengan peristiwa-peristiwa ekonomi, contohnya pengumuman deviden, merger ataupun stock split. Baru sekitar dua dekade terakhir

ini

banyak dilakukan penelitian event study terhadap peristiwa- peristiwa

diluar isu

ekonomi, misalnya

:

hubungan pasar modal dengan isu lingkung an atathubungan pasar modal dengan peristiwa politik.

Ernawati (2002) meneliti apakah peristiwa

pemboman

WTC

dan Pentagon berpengaruh

terhadap return saham LQ45. Hasil

penelitian

menunjukkan adanya abnormal return yang signifikan selama 4han yaitu pada saat peristiwa serta

3 hari

setelah peristiwa. Pergerakan average abnormal

retuin (AAR)

sebelum dan sesudah peristiwa menunjukan

nilai

negatif dari para investor. Dan terdapatnya

AAR

yang negatif secara signifikan mungkin merupakan sentimen

negatif investor

terhadap

peristiwa

tersebut.

Hal ini

mengakibatkan harga saham

turun

secara signifikan akibat aksi

jual

saham (selling) LQ45 di New York Stock Exchange (NYSE).

Nugraha (1999)

meneliti

tentang reaksi harga saham terhadap Sidang Istimewa

MPR

1998. Penelitian

ini

dilakukan dengan menetapkan periode estimasi 100 hari bursa dan periode amatan

24haibursa,

yaitu

l0

hari sebelum peristiwa

, 4 ha/r

pada saat peristiwa

dan 10 hari

sesudah peristiwa. Hasil penelitian menunjukan adany a abnormal

return

pada hari kedua saat sidang

207

(4)

Jurnal Riset Manajemen &"Bisnis. Volume:1, No 2, Desember 2006

berlangsung. Rata-rata

abnormal return

sebelum

dan

sesudah peristiwa tersebut

tidak signifikan, tetapi

rata-rata

aktifitas

volume perdagangan atau Trading Yolume

Activity (TVA)

sebelum dan sesudah peristiwa berbeda secara signifikan.

Asri dan Arief (1998) meneliti reaksi Bursa Efek

Jakarta terhadap

peristiwa insiden politik "Sabtu Kelabu" 27 Juli 1996. Penelitian ini

menggunakan sampel

37 perusahaan yang cukup aktif. Hasil

penelitian menunjukan bahwa Bursa Efek Jakarta bereaksi terhadap peristiwa 27 Juli 1996 yang tercermin

dari

adanya reaksi negatif berupa negative abnormal return yang signifikan pada event date.

Triana Dewi (2004) meneliti

tentang

reaksi

pasar

modal

Indonesia khususnya sektor

industri

parawisata terhadap peristiwa pengeboman Hotel

J.W Marriott. Penelitian ini menggunakan sampel l0

perusahaan dan berlansung selama45hari meliputi 30 hari periode estimasi dan 15 hari periode pengamatan.

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa

pengeboman

Hotel

J.W Marriott mengakibatkan adanya abnormal return negatif yang tidak signifikan unhrk saham sektor indusfri parawisata.

Hipotesis

Sesuai dengan uraian diatas,

peneliti

mengajukan hipotesis sebagai berikut :

"

Terjadi perbedaan abnormal return saham LQ45 diseputar peristiwa pergantian pemerintahan baru Agustus 2004 sampai Februari 2005".

METODA PENELITIAI\

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan

diteliti

adalah data sekunder, yang didapatkan dari berbagai sumber, yaitu: publikasi reguler yangdikeluarkan Bursa Efek Jakarta,

yang dicatat mulai tanggal 25 Agustus 2004

sampai dengan tanggal 03 November 2004, serta sumber lainnya seperti majalah dan internet.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan studi pustaka. Metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan meneliti kepustakaan dari sumber-sumber resmi.

208

(5)

yusnaidy Tenggiiii &,i{srutiY"iili'Sbtyiiiit.*ralisisPei'bbdmAbni*nttl:Rban,*8ixham LQ45...

'i i :'".i' 1 ;ri:Y'*;''; l''ri":.r;:'i'':i'

;

:.,"''

:,'

Sampel,rditeliti dengan rnanggunakau metode':eluster sarnpling:"iMetode cluster sampling adalah perrgambilan: sarnpcl,secararkelornpok;,karEnarpopulasi su1it," untuk ,"diidentifikasir isgcara

,'individual

:(Soehardi,1999:68). Kriteria

''

g dijadikan'sampel dalarnpenelitian'ini,,adala}l45 sah&m,:yang perusanaan yan

igr*a*ut,saliam,LQ45

periode.iAgtrshrc;,2004.Februari,20CI5rdi'rBtnsa,iEfek

Jakarta.

.. r

',

,,t r;r-,ii_r.- ,",

Definisi Operasional'V.arflabel

Pi,

-

Pa=t

, 't*t l.

r', :r.1l. -'. t

&,

Pit Pi,-r

,:.,'..'l:.:;-_:.; , ii. -.. :;..1., ..:' ,.i ,'t ..;.,:,""':, i' _ ), :' ) 'i ' .. :

:

harga sahqry selppa periode ppris.ti*?. .,

=hprga,qah,gr-p,gghelumF!{od.g,perisli,rya

D _ IHSG\-

IHSGFT

'K61

:

IHSG*-

,

,

:, ,,:

, ,

,

IJnfuk

menghitung marke1., return ,

(rgttry

,,.,, , pedg4e peristiwa, menggunakan rumus

:

,

R,o, :returnmarket ,'i,. . --,"','

,n'l ,'

IHSGT :

Indeks harga saham gabungan selama periode,peristiwa

IHSGT: r,,= : fndsks harga:saharn gabungan sebeluui:periodQ:,peristiwail,

209

(6)

Jurnal Nset Manajemen & Bisnis. Volume:1, No 2, Desember 2006

3.

Expected Return

Expected return (return ekspektasi)

merupakan

return

yang diharapkan investor

di

masa datang.

Return ini

merupakan

return

yang sifatnya belum terjadi dan diharapkan akan terjadi.

Untuk

menghitung return

dari

satram perusahaan selama periode peristiwa menggunakan model pasar (market model). Sedangkan model ekspektasi dapat dibentuk mengunakan teknik regresi berganda (Djarwanto dan Subagyo, 2000).

E(Rt') F,

f,

rt,

o

:

o

i+f r(R-r)

+

fz

GfI) +

f t(I)

+ e;,1

_

(> 12 )(>, rJt.R

i) -

(2 R ^t .rlt

J)(>

r.R it)

(l

R2 m)(Z tJt2 \(2 tz )

- (I

R^t .Ilt.D2

_ (I ut'

)(> r .R i,)

-

(> R nt .rlt .r)(2

tfl

.n o'1

(\

R2 m)(2 tJtz )(2 t2 )

- G

R^r

.IltJ)z

(2

R.,'

XE r.nr, )

- (>

R,,t .IJil.IXE

n*.fi,,

)

(\

R2

m)(2

tJt2)(2 t2 )

-

(R-,

.ryt02

: ) (no)- rtr(!*,)- FrQil- fr(r) E(R)i,, :

expected return sekuritas ke-i pada periode

t

o1 :

intercepl unfuk sekuritas ke-i

9t,2,3 :

koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke-i (ukuran kepekaan return sekuritas terhadap refurn pasar)

Rmt :

return indelcs market pada periode ke-t

si,t -

kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-t

4.

Abnormal Return

Abnormal return

merupakan kekurangan ataupun kelebihan dari

return yang

sesungguhnya

tedadi (normal return). Return

normal merupakan expected

return (return

yang diharapkan

oleh

investor). Jadi abnormal return

adalah selisih antara return

sesungguhrryu dengan

return

ekspektasi.

Untuk menghitung abnormal return (return

tidak normal), menggunakan rumus :

A&,:&t-E(&,)

AR;,1 :

abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t

Rr,, :

actual return untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t

E(Ri,,) :

return yang diharapkan (return ekspektasi) sekuritas ke-i untuk

2t0

(7)

yusnaidy Tenggara & Astuti Yuli Setyani, Analisis Perbedaan Abnormal ReturnSaham LQ45...

periode peristiwa

t

5.

Average Ahnormal Return

(AAR)

Average Abnormal Return adalah ratatata abnormal return seluruh sekuritas setiap hari selama periode peristiwa. Untuk menghitung averoge abnormal return (AAR) seluruh saham pada hari ke-t, digunakan rumus :

AARt

AAR,I :

averag e obnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t

ARi,, :

actual return untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t

n :

jumlah sekuritas yang dipengaruhi oleh pengumuman peristiwa

6.

Cumulative Average Abnormal Return

(CAAR)

CAAR

merupakan penjumlahan abnormal return hari sebelumnya

didalam periode peristiwa untuk masing-masing

sekuritas (Jogiyanto,tbOA;l+A;.

Untuk

menghitung cumulative dmeroge abnormal

)rtii" (CAAR) saham pada hari ke-t selama periode

peristiwa,

menggunakan rumus :

CAAR*

^:'f***,

t=-10

7.

Kesalahan Standar Estimasi (KSE)

Perhitungan kesalahan standar estimasi didasarkan pada deviasi standar abnormal

return dari k-sekuritas

secara cross-section selama

periode kejadian. Untuk menghitung kesalahan standar

estimasi, menggunakan rumus :

k

\{,en,, -,En*f

KSEI: ii.-r

(*-1)

n

Zn*,,

=-

i=l n

2tl

Ji

(8)

Jurnal Riset Manajemm & Bisnis. Volumel; No 2, Desember 2fi)6

Untuk

menghitung abnormal -

return yang signifikan

digunakan pengujian t pada

(a)

5% dengan rumus :

t__

MR, NE,

Jika ternyata dari hasil perhitungan tersebut t-hitung lebih besar dari t tabel, maka dikatakan bahwa telah terjadi perubahan signifikan.

Pengujian

Statistik

terhadap Abnormal Return

Pengujian statistik terhadap abnormal

return

mempunyai tujuan untuk

melihat signifikansi return tidak normal yang ada di periode

peristiwa

(Jogiyanto, 1998). Signifikansi yang dimaksud adalah bahwa abnormal return tersebut secara statistik signifikan tidak sama dengan

nol

(positif untuk kabar baik dan negatif untuk kabar buruk).

Melakukan pengujian hipotesis dengan

uji t. Uji t

menggunakan tingkat signifikansi 95 o/o dan

(a )

5 Yo,vanabel yang

diuji

pengaruhnya untuk degree offreedom nilai t tabel: n-1.

uji

t dilakukan dengan program SPSS, yaitu Paired Sampel T-test.

Paired sarnpel T-test merupakan analisis perbandingan untuk

2

sampel berpasangan, yaitu sebuah sampel dengan subyek yang sama namun mengalami perlakuan dan pengukuran yang berbeda (Santoso, 2003).

Uji ini

digunakan untuk menguji signifikansi rata-rata sebelum tanggal kejadian dengan rata-rata sesudah tanggal kejadian. Adapun rumusan hipotesis yang digunakan untuk pengujian

ini

adalah sebagai berikut :

Ho :

AAR:

0, secara

signifikan, AAR dari 45

saham yang tergabung dalam saham

LQ45 selama periode pengamatan tidak berbeda dengan nol atau tidak

mengakibatkan adanya abnormal return.

Ha :

AAR+O,

secara

signifikan, AAR

dari

45

saham yang tergabung dalam LQ45

selama

periode

pengamatan berbeda dengan

nol

atau

mengakibatkan adanya abnormal return.

212

(9)

yusnaidy rendura-&tStttiY"ii SJtVani, Arialisi! pe6Aaaii'Z bnoimaiReturzsaham LQ45...

Adaprllkriteriapengujiqhigot_egis.l

.

,,,."., -. .."2;;i...;i,:.-, ).,:."!.

iita

stuiiCrit

iii*ns

(A4ska

t{ituhg) ;'1'sfatistiflrtfl{9b.'t'$;:rnakail{o

ditolak.Jika statistik hitung (ingf.u

t-hitung)

statistik ia66f 'ltaUel t), maka Ho diterima.

HASIL PENELITIAI{ DAi\ PEMBAHASAN

Hasil Analisis Data

Menganalisis

data

adalah

mengolah

dan menyajikan data menjfi

informasi yang akurat dan mudah untuk dibaia dan dipahami oleh masyarakat umum.

Tabel

I,

Hasil Perhitungan

AAR

CAA&,KSE1, dan

t hitung

Hari AAR CAAR, KSEt

t

-10 -0.000950762 -0.0009s 0.012914683 -0.0736r8666 -9 0.006225272 0.005275 0.006399958 a.9727A5D9 -8 0.0093 t7771 0.014592 0.004661745 1.998773362 -7 0.012895004 0.027487 0"007801185 1.6s2954556 -6 -0.005198421 0.022289 0.00s331625 .-0.97501619 -5 0.014312822 0.036602 0.005805045 2.465583313 -4 -0.a06994731 0.029607 0.005r 1668 1.367044778 -3 -0.005781803 0.023825 0.003782388 152861208?

-2 -0.002334375 0.021491 0.005398s68 -0.432406378 I -0.000645413 0.020845 0.004081181 -0.r5814361 0 -0.014547088 0.006298 0.005590382 -2.602163393 I -0.005573852 0.000724 0.006636s47 -0.839872373 2 0.029809807 0.030s34 0.005998591 4.969467906 J -0.002958233 0.027576 0.007233059 -0.408987785 '4 0.012049723 0.039626 0.006235395 r.932471591

5 0.011531043 0.051157 0.00525663 2.193619112

6 0.023848619 0.075005 0.006976778 3.41828s265 7 0.001380227 0.076386 0.006055642 0.22792415r 8 0.008556354 0.084942 0.0063777s6 r.341593196 9 0.018976506 0.103919 0.007042265 2.694673494 10 0.0r3082105 0.117001 0.008782534 1.489559207

Berdasarkan

uji t untuk tingkat

keyakinan

95

Yo, Average, Abno,ylnal

Return (AAR) negatif terjadi pada hari sebelum peristiwa

perga4$ap pemerintahan

(hari ke

-10,-6,-4,-3,-2,-1), maupun pada

hari

saat pergantian pemerintahan (hari ke 0) dan sesudah hari pergantian pemerintahan (hari

ke

I 19 Oktober dan hari ke 3 yaitu 23 Oktober). Average Abnormal Return (AAR)

2t3

(10)

Jur#l Risa h*anafrcn & Bisais. Volume:1, No 2, Desember 2006

yaag negatif pada hari sebehrm peristiwa

frgantian

pemgrintahan

(hari ke

-

l*,-6,-4,-3,-2,-t)

rrenunjukan bahwa pasar cenderung bersikap pasif dan hati- hati dalarn nrcrespon kondisi

politik

yang sedang terjadi, tetapi bukan berarti badft*vs. Sedangkan Average Abnormal Return

(AAR)

yang negatif pada hari saat tanggal pernerintahan (hari ke 0) dan hari sesudah pergantian pemerintahan (hari

kel

dan

3)

menunjukkan bahwa peristiwa pergantian pemerintahan baru

di

Indsnesia

yang

ditandai dengan pelantikan Presiden dan

Wakil

Presiden terpilih pada awalnya belum terlalu direspon secara agresif oleh pasar. Narrun kondisi

ini

hanya bersifat sementara, setelah

itu

pasar cendrung memberikan respon positif yang ditandai dengan Average Abnormal Return (AAR) positif,

Tabel 2.

Hasil Perhitungan Paired Sample T-test Pair I

AAR-'r,.r-- - A.AR*,ro"

Paired Differences Mem

Std. Deviation Std. Error Mean

9 SYo Csr$rdent Interval Of Differeirces

t df

Sie (2-tailed)

-8,99E-03 1.160E42 3.668E-03

Lower

-1,738-02

Upper

-6,89E-04

-2.450 9 .037

Ber&sarkan hasil

perhitungan

Paiied

Sampel

T-test

dapat diketahui balrwa t hituirg <

t

tabel (-2.450<2.262) sehingga Ho diterima. Penerimaan Ho

berarti

rata-rxta abnormal

return

saham

LQ45

sebeltrm tanggal pergantian pererintahan tidak

berbda

secara signifikan dengan rata-rata abnormal return sestrdah tanggal pergantian pemerintahan. Rata-rata AAR

"6"1u--AA&"sudah

:

-

0,ffi99

yafig rnasih berada diantara ronge lower dan upper menunjukan bahwa

perkdaan ini tidak

berarti atan dapat dikatakan bahwa

AAR

dari

45

saham

LQ45

selama

periode

pengamatan

tidak

berbeda dengan

nol atau

tidak mengakibatkan adanya abnormal return.

Berdasarkan uraian diatss dapat dikatakan bahwa peristiwa pergantian petrerintahan baru

di

Indonesia

tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

return saharn LQ45 di Bursa Efek Jakarta, walaupun

ada keeeadruftgan perubahan

nilai AAR

dari negatif ke positif setelah hari sesudah perganti an pemerintahan.

214

(11)

Yusnaidy Tenggara & Astuti Yuli Setyani, Analisiq Perbedaan Abnormal.Return Saham LQ45...

SIMPULAN DAN

SARAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.

Peristiwa pergantian pemerintahan baru

di

Indonesia tidak mengakibatkan adanya

abnormal return yang signifikan untuk

saham

LQ45.

Namun

kondisi ini

bukan

berarti bad

na,vs karena ada perubahan

nilai AAR

sesudah pergantian pemerintahan yang cendrung bernilai positif-

2.

Hasil pengamatan penulis menunjukan bahwa seluruh sampel yang diteliti ternyata tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Average Abnormal

Return (AAR)

dengan

Average Abnormal Return (AAR)

diseputar pergantian pemerintahan baru di Indonesia sehingga hipotesis ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, Dewi, 2002,

"

Analisis Dampak Peledakan Gedung WTC di Amerika Serikat

tanggal 1l

September

2001

Terhadap

Emiten

Saham Asing

(PMA)

Yang Terdaftar

di

Bursa Efek Jakarta

",

Tesis

MM-UGM,

Tidak Dipublikasikan.

Djarwanto dan Pangestu Subagyo,

2000,

Statistik

Induktif, Edisi

Keempat, BPFE, Jogiakarta.

Dewi,

Triana, 2004,

"

Analisis Pengaruh Peristiwa Pengeboman

Hotel

J.W.

Marriot

Terhadap

Return

Saham

Industri

Parawisata

di Bursa

Efek

Jakarta

",

Skripsi, Ekonomi-UKDW, Tidak Dipublikasikan.

Ernawati S.,

Nurliana,2002,"

Arralisis Pengaruh Peristiwa Pengeboman WTC dan Pentagon Amerika Serikat Terhadap Return Saham

di

Pasar Modal Indonesia

",

Skripsi, Ekonomi-UKDW, Tidak Dipublikasikan.

Hadi, Sutrisno, 1996, Statistik, Jilid 2, Cetakan

XVI,

Andi Offset, Jogiakarta- Husnan, Suad, 2001, Dasar-Dasar Teori

Portofolio

dan

Analisis

Sekuritas,

Edisi

Ketiga, UPP AMP YKPN, Jogjakarta.

Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Jogiakarta.

Nugraha, Satya, 1999,

"

Analisis Reaksi Harga Saham

di

Bursa

Efek

Jakarta Terhadap

Sidang Istimewa MPR 1998 ", Tesis MM-UGM,

Tidak Dipublikasikan.

Santoso, Singgih, 2003, Mengolah Dota Statistik Secara Profesional,PT. Elex Media Komputindo, J akarta.

Suryawijaya,

Marwan Asri dan Faizal Arief,

1998, Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa

Politik

Dalam Negeri

(

Event Study Pada Peristiwa 27 Juli 1996), Kelola no 18A/II, Jogiakarta-

2t5

(12)

,fi,

:

'Jrr.d,*iis[* ir

&,Bisr!.E:lfu&wl,'No2,kdc20Q6.::, .-;..,,,,

Surnerno dan Yeni R.

Lukiswan,

!99z, Pengantar Sttdi llmu

Palitik,PT.

Citra Aditya Bakti,

Bmdung, '

e

Tandeliliq

Eduardus, 2001,

Analisis

Investasi

da*

" Mcnqie.nrea Pottafolio,

BPFE;'Jogiakrta :

rr ' '": ':

Winarto, Jasso, 1997, Pasar

Mofut

Indonesrc, Pustaka

Siffi

Harapan"

I*frta.

2t6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari beberapa pengujian yang dilakukan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Dalam rangka untuk terwujudnya peningkatan produksi pangan, terlaksananya koordinasi, tersedianya informasi wilayah pangan strategis, terwujudnya peningkatan