ASUHAN GIZI PASIEN BRONKITIS KRONIS KASUS 2
Untuk memenuhi tugas matakuliah Diet Penyakit Infeksi
yang dibina oleh Ibu Dr. Annasari Mustafa, SKM., M. Sc., RD
Oleh Novi Dwi Fitriani
P17111213051
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN GIZI
DIV GIZI
Mei 2023
Kasus:
Pasien An. SM berusia 3 tahun, berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan data antropometri pasien memiliki berat badan 10 kg, dan tinggi badan 100 cm.
Diketahui status gizi pasien yaitu kurang gizi dibuktikan dengan perhitungan Z- Score BB/TB -2,9. Berdasarkan pemeriksaan fisik, klinis, dan biokimia diketahui keadaan umum pasien baik dengan kesadaran komposmentis, tekanan darah rendah yaitu 92/62 mmHg atau Hipotensi. Suhu 36,5 C atau normal, nadi 102⸰ kali/menit atau normal, dan respirasi 19 kali/menit atau bradipneu, terdapat pembesaran limfonody, mukosa basah, thoraks simetris, retraksi dan akral hangat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, kadar eosinophil, limfosit dan trombosit pasien dalam kisaran rendah sedangkan kadar neutrophil dalam kisaran tinggi karena adanya infeksi bateri. Pasien mulai dirawat di rumah sakit pada tanggal 27 Oktober 2020 dengan keluhan utama demam, kejang, mual, batuk, dan pilek. Riwayat penyakit yang dimiliki yaitu asma bronkitis dan flek paru-paru, riwayat penyakit keluarga yaitu TBC paru-paru dan kanker. Pasien memiliki riwayat alergi/pantangan terhadap makanan bersantan.
FORM NUTRITIONAL CARE PROCESS
Nama : An. SM
Alamat : -
Usia : 3 tahun
Diagnosa penyakit : Brokitis Kronis
Assesment Diagnosis Gizi
(PES)
Intervensi Rencana Monev Data Dasar Identifikasi Masalah
A. Antropometri TB:100 cm BB: 10 kg IMT: 10 kg/m2
Z-Score (IMT/U): -2,9 SD (Gizi Kurang)
AD-1.1.5 Masa Indeks Tubuh kurang dari normal (Z-Score = -2 SD sd +1 SD)
NC-4.1 Malnutrisi (Kekurangan gizi) berkaitan dengan adanya gangguan pada sistem imun ditandai dengan Z-Score BB/TB -2,9 SD.
RC-1 Kolaborasi dan merujuk asuhan gizi pasien dengan praktisi nutritionis dietisien lain sampai status gizi pasien normal.
AD-1.1.5
Pemantauan berat badan pasien sampai mencapai status gizi normal.
B. Biokimia
- Kadar eosinophil rendah - Kadar limfosit rendah - Kadar trombosit rendah - Kadar neutrophil tinggi
BD-1.6 Profil Inflamasi (eosinophil, limfosit, trombosit rendah, neutrophil tinggi)
NC-2.2 Perubahan nilai-nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan adanya infeksi bakteri ditandai dengan rendahnya kadar
eosinophil, limfosit, dan trombosit serta
tingginya kadar
RC-1 Kolaborasi dan merujuk asuhan gizi pasien dengan nakes lain (dokter) sampai nilai-nilai
laboratorium normal.
BD-1.6 Pemantauan profil inflamasi pasien sampai menunjukkan angka normal.
neutrophil.
C. Fisik dan Klinis Fisik :
- Demam
- Kejang - Mual - Batuk - Pilek Klinis :
- Kesadaran komposmentis - Tensi darah 92/62
- Suhu 36,5 C⸰
- Denyut nadi 102x/menit - Respirasi 19x/menit - Pembesaran limfonody - Mukosa basah
- Thoraks simetris - Retraksi
- Akral hangat
PD-1.1.5.24 Mual PD-1.1.19.2 Batuk PD-1.1.16.18 Kejang PD-1.1.21 Tanda vital (tekanan darah dan laju respirasi rendah, suhu tubuh dan denyut nadi normal)
PD-1.1.6 Edema
(pembesaran limfonody)
NC-2.2 Perubahan nilai-nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan gangguan fungsi paru-paru ditandai dengan adanya kejang, rendahnya tekanan darah dan laju respirasi, retraksi, dan
pembesaran limfonody.
RC-1 Kolaborasi dan merujuk asuhan gizi pasien dengan nakes lain (dokter) agar gejala fisik dan klinis segera membaik.
PD-1.1.5.24
Pemantauan terhadap gejala mual secara berkala sampai mualnya hilang PD-1.1.19.2
Pemantauan terhadap gejala batuk secara berkala sampai batuknya hilang PD-1.1.16.18
Pemantauan terhadap gejala kejang secara berkala sampai kejangnya berhenti/hilang PD-1.1.21
Pemantauan tanda vital (tekanan darah dan laju respirasi) secara berkala sampai normal
PD-1.1.6 Pemantauan terhadap besarnya limfonody secara berkala sampai kempes/hilang.
D. Riwayat Gizi DAHULU :
- Pasien memiliki riwayat alergi/pantangan terhadap makanan bersantan.
FH-2.1.2.5 Alergi
makanan bersantan NI-2.11 Penerimaan makanan terbatas berkaitan dengan penyebab fisiologis yaitu masalah
fungsional di saluran pencernaan ditandai dengan alergi terhadap makanan bersantan.
ND-1 Pemberian makanan utama dan snack selain
makanan/minuman bersantan
FH-2.1.2.5 Pemantauan konsumsi makan pasien secara berkala
E. Riwayat Personal
- Riwayat penyakit pasien: asma bronkitis dan flek paru-paru
- Riwayat penyakit keluarga: TBC paru-paru dan kanker.
CH-1.2.1 Pasien/klien atau keluarga yang berorientasi nutrisi medis/riawayat Kesehatan
CH-1.2.1.13 Respiratory
- - -
Intervensi Gizi Tujuan Intervensi:
- Jangka pendek: meningkatkan berat badan, meningkatkan nilai laboratorium dari tekanan darah dan laju respirasi hingga batas normal.
- Jangka panjang: mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut, meningkatkan konsumsi makan dengan asupan gizi seimbang dengan pola 3J.
Rencana preskripsi diet:
- Prinsip diet: 3J (Jenis, Jadwal, Jumlah) - Bentuk makanan: biasa
- Jenis diet: diet TETP
- Jadwal makan utama 3 kali selingan 3 kali - Asupan air cukup
- Jalur per oral
Jenis diet Syarat dan Prinsip Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi
Bahan Makanan Dianjurkan
Bahan Makanan Tidak Dianjurkan Diet TETP - Energi tinggi, yaitu
40 – 45 kkal/kgBB - Protein tinggi, yaitu
2,0 – 2,5 g/kg BB - Lemak cukup, yaitu
10 – 25% dari kebutuhan energi - Karbohidrat cukup,
yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
- Vitamin dan mineral cukup, sesuai
kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang dianjurkan - Makanan diberikan
dalam bentuk mudah cerna
- Untuk kondisi tertentu diet dapat
Kebutuhan energi = 45 x BB
= 45 x 14
= 630 kkal
Karbohidrat = E – (P + L)
= 630 – (140 + 126)
= 364 kkal/4
= 91 gr/hari Protein = 2,5 x BB
= 2,5 x 14
= 35 gr/hari (x4 = 140 kkal)
Lemak (25%) = 25% x 630
= 157,5 kkal / 9
= 17,5 gr/hari.
Karbohidrat:nasi, roti, mi, makaroni dan hasil olah tepung-tepung lain, seperti cake, tarcis, pudding dan pastry, dll Protein: hewani: daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan hasil olahannya, seperti keju, yoghurt, dan es krim
Protein nabati: semua jenis kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti, tahu, tempe, dan pindakas
Sayuran: semua jenis sayuran terutama jenis B Buah-buahan:
Lemak dan minyak:
minyak goreng, mentega, margarin, santan
Karbohidrat
Protein: makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau
kelapa/santan kental Sayuran: -
Buah-buahan: - Lemak dan minyak:
Minuman:
Bumbu: numbu yang tajam, seperti cabe, merica, cuka, MSG
diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status metabolic.
encer,salad dressing.
Minuman: teh, madu, sirup, minuman rendah energi dan kopi encer Bumbu: bumbu todak tajam seperti bawang merah, bawang putih, laos, sada, dan kecap.
MENU SEHARI
Waktu Menu Bahan
makanan
Berat Energi (kkal) KH (gr) P (gr) L (gr)
Makan pagi
Nasi putih Nasi 50 87,5 20 2 -
Ayam bakar Ayam 25 47,5 - 10 6
Kecap manis 3 2 0,3 0,2 0,04
Tahu bacem Tahu 50 40 4 3 1,5
Gula merah 3 11,25 3 - -
Ketimun + tomat iris
Ketimun 15 0,35 0,06 - -
Tomat 20 4,8 0,94 0,26 0,1
Selingan pagi Bubur kacang hijau
Tepung beras 10 36,5 8 0,6 0,14
Kacang hijau 5 15 1,4 1,07 0,5
Gula merah 3 11,25 3 - -
Santan 25 22,5 - - 2,5
Makan siang Nasi putih Nasi 50 87,5 20 2 -
Sate ikan lele Ikan lele 25 23 - 4,05 0,7
Kecap manis 3 2 0,3 0,2 0,04
Tempe bacem Tempe 25 40 4 3 1,5
Gula merah 3 11,25 3 - - Cah wortel
brokoli
Brokoli 50 17 3,32 1,41 0,185
Wortel 25 7,2 1,58 0,2 0,12
Pepaya potong Pepaya 25 8,6 2,25 0,1 0,015
Selingan sore Buah pisang Pisang 30 31 8 0,25 0,11
Makan malam
Nasi putih Nasi 50 87,5 20 2 -
Telur ceplok air
Telur 30 47,5 - 5 3
Sayur sop
Tahu 25 20 2 1,5 0,75
Sawi 25 6 0,87 0,5 -
Wortel 25 7,2 1,58 0,2 0,12
Selingan malam
Biskuit gandum
Biskuit gandum
10 45 6 1 2
Total 719,4 113,6 43,15 19,32