Asuhan kebidanan penerima KB suntik 3 bulan dengan pertambahan berat badan pada bidan praktik mandiri (BPM) J. Tujuan : Untuk melakukan asuhan kebidanan penerima KB suntik 3 bulan dengan pertambahan berat badan dengan menggunakan metode sabun. M P2A0, 26 tahun, 26 tahun, penerima KB suntik 3 bulan dengan pertambahan berat badan, teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder.
Sedangkan data sekunder berupa studi dokumentasi seperti kartu akseptor KB suntik 3 bulan dan buku dokumentasi akseptor KB. Kesimpulan: Pengaruh kenaikan berat badan pada penerima KB suntik 3 bulan disebabkan oleh hormon progesteron, faktor internal dan faktor eksternal. Peneliti puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Studi Kasus yang berjudul : “Pelayanan Obstetrik Pada Akseptor KB Suntik 3.
Alat kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Norethisterone Enentate (NETEN), Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) dan Cyclofem. Berdasarkan data diatas, prevalensi akseptor KB suntik yang mengalami kenaikan berat badan masih tergolong tinggi, dan pendokumentasian pada situs BPM J sudah lengkap, sehingga peneliti tertarik untuk mengambil studi kasus dengan judul “Pelayanan Kebidanan pada akseptor KB suntik”. dalam 3 bulan kenaikan berat badan di Bidan Praktek Mandiri J”.
Rumusan Masalah
- Metode kontrasepsi efektif a. Kontrasepsi hormonal
- IUD/AKDR
- Kontrasepsi Suntik a. Pengertian
- Kontrasepsi Suntikan Depomedroksi Progesteron Asetat (DMPA) a. Pengertian Konrasepsi suntik DMPA
- Peningkatan Berat Badan
Dapat dijadikan acuan atau informasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam pendokumentasian lengkap pengguna KB suntik tiga bulan yang mengalami pertambahan berat badan. Sebagai masukan dan informasi dalam upaya mengembangkan pelayanan obstetrik pada penerima KB suntik tiga bulan dengan penambahan berat badan. Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat konsumsi kalori lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.
Pola makan yang menyebabkan kenaikan berat badan adalah mengonsumsi makanan dalam porsi besar (lebih dari yang diperlukan), mengonsumsi makanan tinggi energi, tinggi lemak, tinggi karbohidrat sederhana, dan rendah serat. Selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan meningkat dan aktivitas fisik berkurang, akibatnya penggunaan suntikan dapat menyebabkan penambahan berat badan (Irianto, 2012). Keluhan utama penerima KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan adalah pasien merasa terganggu dalam beraktivitas karena kelebihan berat badan dan merasa berat (Harnawatiaj, 2009). 3) Riwayat menstruasi.
Pada penerima KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan, permasalahan yang dihadapi pasien adalah ibu mengatakan terjadi peningkatan berat badan (Sulistyawati, 2011). 7) Riwayat kesehatan. Pada kasus penerima KB suntik 3 bulan yang mengalami peningkatan berat badan terjadi permasalahan yaitu penurunan libido (Sulistyawati, 2011). 9) Riwayat psikologis meliputi. Pada ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan, pertambahan berat badannya rata-rata berkisar antara 1-5 kg pada tahun pertama penggunaan.
Masalah yang mungkin terjadi pada penerima KB suntik 3 bulan antara lain penambahan berat badan, kecemasan dan penurunan aktivitas (Hartanto, 2004). Penjelasan mengenai pertambahan berat badan dan penanganan pertambahan berat badan secara jelas, tepat dan cepat (Suratun, 2008). Dia menyarankan kliennya melakukan diet rendah kalori untuk penambah berat badan dan olahraga teratur untuk menjaga berat badan.
Jalur KB suntik 3 bulan terhadap penambahan berat badan Perubahan berat badan penerima Kontrasepsi suntik adalah adanya hormon Perubahan berat badan penerima Kontrasepsi suntik adalah adanya hormon kuat progesteron yang merangsang hormon nafsu makan di hipotalamus. Perubahan berat badan ini disebabkan adanya penimbunan lemak berlebih akibat sintesis karbohidrat menjadi lemak (Susanti, 2015). Faktor yang mempengaruhi perubahan berat badan penerima KB suntik adalah adanya kuatnya hormon progesteron yang merangsang hormon nafsu makan di hipotalamus.
Dua faktor eksternal berat badan yang bersifat langsung dan berasal dari luar tubuh yang sangat dominan adalah aktivitas fisik dan asupan gizi. Secara umum pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai dengan 5 kg pada tahun pertama (Harahap, 2015).
Metode Studi Kasus
Tehnik pengumpulan data 1. Data Primer
Pemeriksaan fisik dalam hal ini adalah melakukan pemeriksaan keadaan umum, TTV, mengukur tinggi badan dan berat badan. Rata-rata peningkatannya berkisar antara 2,3-2,9 kg setiap tahunnya, meskipun penyebab peningkatan tersebut tidak begitu jelas dan tampaknya terjadi karena peningkatan lemak tubuh, kurang olah raga dan asupan makanan yang berlebihan (Rahmawati, 2014). Dalam hal ini dilakukan observasi untuk mengetahui apakah berat badan penerima mengalami penurunan atau tidak.
Data sekunder yang diperoleh pada studi kasus pertambahan berat badan pada akseptor kontrasepsi 3 bulan mendukung data yang diperoleh dari data yang ada atau hasil penelitian sebelumnya.
Lokasi Studi Kasus
Subjek Studi Kasus
Waktu studi kasus
Studi dokumentasi
Studi literature
TINJAUAN KASUS
- Data Objektif
- Penatalaksanaan
- Data Subjektif
- Analisa data
Ibu menggunakan alat kontrasepsi atas kemauannya sendiri, suami mengizinkan dan ibu merasa cemas dengan kenaikan berat badan yang dialaminya dan ibu merasa tidak nyaman dengan keadaannya. Beritahukan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa berat badan ibu bertambah 10 kg dari semula berat badannya 65 kg menjadi 75 kg. Selama penggunaan KB suntik selama 3 bulan, kenaikan berat badan normalnya adalah 1-5 kg pada tahun pertama.
Pertambahan berat badan disebabkan oleh nafsu makan yang meningkat karena hormon progesteron merangsang pusat kendali nafsu makan di hipotalamus. Jelaskan pada ibu bahwa apabila berat badan ibu tidak kunjung turun setelah rutin berolahraga dan diet rendah kalori, maka ibu disarankan untuk beralih ke alat kontrasepsi lain yang tidak mengandung zat hormonal. Ibu mengatakan bahwa selama 2 minggu terakhir ini ia berolahraga, mengikuti senam sebanyak dua kali dan jogging setiap hari Minggu.
Ibu bilang dia tidak lagi makan malam, dia sudah mengurangi konsumsi makanan berlemak dan hanya makan 2-3 kali sehari. Beritahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa berat badan ibu turun 1 kg dengan cara menimbang dan membandingkan berat badan pada awal kunjungan. Ingatkan ibu untuk tetap semangat dan sabar dalam menjalani pola makan rendah kalori seperti menghindari makanan berlemak, mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti sayur dalam porsi besar dibandingkan nasi, dan memperbanyak minum.
Ibu mengatakan bahwa selama seminggu terakhir dia tidak makan malam, tidak makan makanan berlemak dan hanya makan dua kali sehari. Beritahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa berat badan ibu mengalami penurunan dalam seminggu terakhir yaitu 0,5 kg dengan cara ditimbang dan dibandingkan dengan berat badan sebelumnya. Ingatkan ibu untuk tetap semangat dan sabar dalam menjalani pola makan rendah kalori, seperti menghindari makanan berlemak, mengonsumsi makanan tinggi serat seperti sayur dalam porsi besar dibandingkan nasi, dan memperbanyak minum, hingga menghindari makan malam.
Beritahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa berat badan ibu mengalami penurunan dalam seminggu terakhir yaitu dengan menimbangnya sebesar 0,5 kg dan dibandingkan dengan berat badan sebelumnya maka berat badan ibu kini menjadi 73 kg. Ingatkan ibu untuk menjaga pola makan rendah kalori, seperti menghindari makanan berlemak, mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur dalam porsi besar dibandingkan nasi, dan memperbanyak minum, menghindari makan malam.
PEMBAHASAN
Simpulan
Berdasarkan data subjektif diketahui bahwa pasien mengatakan sejak 3 bulan menggunakan alat kontrasepsi, berat badannya semakin meningkat setiap bulannya, dan ibu merasa cemas karena kurang percaya diri. Berdasarkan data objektif didapatkan berat badan awal pemakaian 65 kg, dan berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui berat badan ibu bertambah 10 kg menjadi 75 kg. Penatalaksanaan pada kasus penerima KB 3 bulan dengan kenaikan berat badan adalah penerapan KIE mengenai efek samping KB suntik 3 bulan, diet rendah kalori, dan olahraga teratur.
Maka solusi yang diberikan kepada pemakai KB suntik 3 bulan adalah dengan memberikan KIE. Efek samping dari kontrasepsi adalah bertambahnya berat badan, maka untuk mencegah hal tersebut terjadi dengan melakukan diet rendah kalori dan rutin berolahraga.
Saran
Yang terbaik adalah dapat memberikan informasi yang jelas kepada calon pengguna tentang berbagai jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan oleh pengguna dan efek samping yang ditimbulkan dari alat kontrasepsi tersebut. Faktor yang berhubungan dengan peningkatan berat badan ibu pengguna alat kontrasepsi suntik dmpa (depo medroxy progesterone acetate).