• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.”S” G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.”S” G"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Ruang Lingkup

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

Sistematika Penulisan

Berisi tentang teori-teori pendukung kehamilan, nifas, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana, konsep teoritis asuhan manajemen kebidanan, konsep dasar manajemen asuhan kebidanan ANC. Berisi tentang dokumentasi Asuhan Ibu Hamil Antenatal, Dokumentasi Asuhan Ibu Hamil Intranatal, Dokumentasi Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir, Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pasca Natal, Dokumentasi Asuhan Kebidanan Neonatal, Dokumentasi Manajemen Asuhan Kebidanan untuk Pengendalian Kelahiran.

Konsep Dasar Teori Kebidanan

  • Konsep Dasar Kehamilan
  • Konsep Dasar Persalinan
  • Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
  • Konsep Dasar Ibu Nifas
  • Konsep Dasar Neonatus
  • Konsep Dasar ASI Ekslusif
  • Konsep Dasar Keluarga Berencana

Khusus untuk bola karet penyerap slime, jangan digunakan lebih dari satu bayi. d) Handuk, pakaian atau kain yang akan digunakan harus bersih (begitu juga dengan timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop, dll) . e) Dekontaminasi dan cuci setelah digunakan (JNPK-KR, 2008). Hindari membungkus bayi sebelum usia satu bulan, karena akan menghambat perkembangan bayi (Lockhart, 2014). 2) Ganti popok bayi.

Tabel 2.2 Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan indeks massa tubuh
Tabel 2.2 Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan indeks massa tubuh

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan

  • Asuhan Kebidanan Komprehensif
  • Manajemen Varney

Pada langkah ini dikumpulkan seluruh informasi akurat dari sumber-sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pada langkah ini, identifikasi yang benar atas diagnosis atau masalah dan kebutuhan klien dilakukan berdasarkan interpretasi yang benar dari data yang dikumpulkan. Mengidentifikasi potensi diagnosis atau masalah Pada langkah ini, kita mengidentifikasi potensi masalah atau diagnosis berdasarkan kumpulan masalah dan diagnosis yang telah diidentifikasi.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari penatalaksanaan diagnosa atau permasalahan yang telah teridentifikasi atau diprediksi, pada langkah ini dapat diisi informasi atau data dasar yang belum lengkap. Kelenjar tiroid : tidak terlihat pembesaran (c) Kelenjar getah bening : tidak terlihat pembesaran (6) payudara. a) Bentuk susu : tampak simetris (b). Vena jugularis: tidak teraba pembesaran (b) Kelenjar getah bening: tidak teraba pembesaran (c) Kelenjar tiroid: tidak teraba pembesaran (d) Lainnya: tidak ada. a) Leopold I : TFU 1/2 px-pst, bagian atas terasa empuk dan tidak melenting (belakang).

Payudara: puting tampak menonjol, tidak ada retraksi atau massa, puting kiri dan kanan menonjol, dan terdapat kolostrum.

Tabel 2.1 Pemberian Suntikan Tetanus Toxoid (TT) Imunisasi
Tabel 2.1 Pemberian Suntikan Tetanus Toxoid (TT) Imunisasi

METODOLOGI PENELITIAN

  • Kerangka Kerja
  • Subjek
  • Pengumpulan dan Analiasis Data
  • Etika Penelitian

Tidak terlihat adanya edema pada tungkai kiri dan kanan, serta tidak terdapat varises pada paha bawah maupun pada betis kanan dan kiri. Wajah : Tidak tampak pucat dan tidak menunjukkan edema Mata : kelopak mata tidak edema, tidak ada konjungtiva. Mulut : Bibir tidak tampak pucat, bibir tampak basah, stomatitis tidak muncul dan lesi tidak muncul.

Tidak terlihat adanya edema pada tungkai kiri dan kanan, serta tidak terdapat varises pada paha bawah maupun betis kanan dan kiri. Alat Kelamin : Tidak tampak edema pada vulva, tidak terlihat varises, terlihat keluarnya cairan lochea sanguilenta, terlihat jahitan pada luka perineum baik. Alat Kelamin: Tidak tampak edema pada vulva, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea alba, terlihat jahitan pada luka perineum baik.

Genetalia: Laki-laki, buah zakarnya ada 2 buah dan berada di dalam skrotum dan tidak terlihat sekret/cairan dari penis.

Gambar 3.1 Kerangka kerja penelitian B. Subyek Studi Kasus
Gambar 3.1 Kerangka kerja penelitian B. Subyek Studi Kasus

TINJAUAN KASUS

Dokumentasi Asuhan kebidanan Intranatal Care

Dorong ibu untuk makan atau minum di antara waktu makan; ibu makan roti dan minum air. Periksa apakah tali pusat melingkari leher janin dan tunggu sampai kepala janin menyelesaikan rotasi eksternal spontannya; Tidak ada gulungan tali pusar. Dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan pasang kembali tali pusat dengan jarak 2 cm dari klip pertama.

Pegang tali pusat yang diapit (melindungi perut bayi), dan potong tali pusat di antara 2 pengapit. Kencangkan tali pusat dengan tangan kanan, manakala tangan kiri dengan berhati-hati menolak rahim ke arah dorsokranial. Lakukan ketegangan tali pusat dan tujahan dorsocranial sehingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil pembantu menarik tali pusat ke arah selari dengan lantai dan kemudian ke atas, mengikut paksi saluran kelahiran.

Memeriksa kelengkapan plasenta untuk memastikan seluruh kotiledon dan selaput ketuban tersebar sempurna dan memasukkan plasenta ke dalam ruang yang tersedia; Kotiledon lengkap, berat ± 500 gram, diameter ± 17, tebal ± 2 cm, lebar plasenta ± 17 cm, panjang tali pusat ± 45 cm, selaput ketuban pada plasenta lengkap, kedudukan tali pusat marginal dengan plasenta.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Tempatkan semua peralatan yang digunakan dalam larutan klorin 0,5% untuk disinfeksi (10 menit). 9. Amati TV, kontraksi, TFU, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua. Bersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%, lepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam larutan klorin 0,5%. Mendorong keluarga untuk memberi ibu makanan dan air; Pihak keluarga segera memberikan makanan dan air kepada ibu tersebut.

Amati TV, kontraksi, TFU, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua. Berikan suntikan Vit K 0,5 ml IM pada 1/3 paha kiri dan Hepatitis B 0,5 ml IM pada 1/3 paha kanan; Bayi itu disuntik Vitamin K dan Hepatitis B. Buatlah kesepakatan dengan ibu bahwa pemeriksaan ulang selanjutnya akan dilakukan 6-8 jam setelah persalinan; Ibu bersedia diperiksa kembali.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Post Natal Care

Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terlihat varises, terlihat keluar sekret lochea rubra, tidak terlihat bekas luka, tidak terlihat adanya fistula, jahitan pada luka perineum baik. S : Ibunya mengatakan dia masih merasakan sakit akibat jahitan dan kurang tidur karena menyusui bayinya pada malam hari. Pola buang air besar : Ibu mengatakan tidak buang air besar dan frekuensi buang air besar 4x/hari dengan konsistensi cair dan warna kuning bening.

Kepala : Rambutnya banyak dan berwarna hitam, tidak terlihat hematoma sefalik atau molase, kepala terlihat dan ubun-ubun terasa rata. Mata : Tidak terlihat juling, tidak terlihat adanya pendarahan pada konjungtiva dan tidak terlihat adanya sekret Telinga : Tidak terlihat adanya sekret pada telinga. Leher: Tidak ada batasan pergerakan yang terlihat, tidak ada lipatan kulit yang berlebihan dan tidak ada pembengkakan yang teraba Tulang selangka: Tulang selangka terlihat dan terasa utuh.

S : Kata ibu, anak tidurnya nyenyak dan tidak rewel dan gelisah. Pola pemberian makan: Anak menyusu bersama ibunya bila anak menginginkannya.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada Neonatus

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana

PEMBAHASAN

Kehamilan

Pada kunjungan kehamilan pertama tanggal 9 Maret 2017, muncul permasalahan yang berkaitan dengan keluhan ibu yang mengatakan bahwa dirinya mengalami nyeri pada perut bagian bawah hingga pinggang, sering buang air kecil, dan kram pada area kaki. Nyeri pada perut bagian bawah hingga pinggang disebabkan oleh turunnya kepala janin dan bertambahnya kurva lumbosakral akibat pembesaran rahim (Lockhart, 2014). Untuk masalah nyeri dari perut hingga pinggang, kami bertindak dengan menganjurkan pasien untuk melakukan latihan gerakan panggul atau latihan memiringkan panggul.

Penulis setuju dengan teori yang dikemukakan Lockhart dan Varney di atas karena dengan intervensi ini klien tidak lagi mengalami kram kaki, frekuensi buang air kecil malam hari berkurang, dan nyeri perut bagian bawah masih dialami, namun terasa tidak lagi meluas hingga ke pinggang. Pada kunjungan kedua tanggal 1 April 2017, Ny. S. mengabarkan masih merasakan nyeri pada perut bagian bawah. Berdasarkan teori, nyeri perut bagian bawah merupakan ketidaknyamanan fisiologis akibat pembesaran rahim dan turunnya kepala ke saluran keluar panggul sehingga menimbulkan tekanan pada saraf PAP (Lockhart, 2014) dan ibu melakukan intervensi dengan menganjurkan pasien untuk istirahat. saat mengalami nyeri perut bagian bawah.

Penulis setuju dengan teori yang dikemukakan oleh S. Sulastri, karena dengan tidur miring ke kiri klien merasa nyaman dan mengurangi nyeri pada bagian perut.

Persalinan

Penanganan yang dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi terus menerus terhadap setiap temuan penting yang diperoleh dari riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada saat evaluasi awal ibu dan janin pada saat persalinan. Evaluasi jalannya persalinan setiap 4 jam. Penulis setuju dengan teori yang dikemukakan Varney dan Widyastuti di atas karena dengan perawatan ini ibu dapat rileks ketika terjadi kontraksi. Pada tanggal 14 April 2017 pukul 03.45 WITA pembukaan selesai dan hasil pengamatannya denyut jantung janin kuat 4x dalam batas normal 138x/menit, ibu ingin mengejan dan pada Pukul 03.49 ketuban pecah spontan, kepala bayi muncul 5-6 cm di depan vulva.

Pada kala III, ibu merasakan sakit perutnya, hal ini merupakan hal fisiologis yang terjadi pada saat keluarnya plasenta. Pada kala empat, sang ibu merasa lelah, namun ia senang karena bayinya lahir dalam keadaan sehat. Hasil pemeriksaan menunjukkan kontraksi baik, tinggi fundus uteri 1 tahun b/pst, tanda vital dalam batas normal, kandung kemih kosong dan terjadi perdarahan.

Dan dari hasil pemantauan semuanya dalam batas normal dan tidak ada gap antara teori dan praktek.

Bayi Baru Lahir

Penulis setuju dengan teori yang dikemukakan oleh Prawirohardjo dan Varney, karena dengan prosedur ini, pada saat kunjungan ketiga yaitu pada tanggal 21 April 2017, ibu sudah tidak lelah lagi dan luka perineum sudah kering. Pada kunjungan bayi baru lahir diberikan penyuluhan mengenai perawatan fisik bayi baru lahir antara lain cara memandikan bayi, perawatan tali pusat dan memotivasi ibu untuk mengimunisasi bayi serta memotivasi untuk memberikan ASI saja tanpa suplemen gizi lainnya. Nutrisi bayi sangat penting terutama pada usia beberapa bulan pertama untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya, karena pada saat itu ia adalah bayi baru lahir.

Saat KB yaitu pada tanggal 8 Mei 2017, Ny S mengatakan ingin menggunakan KB implan. Mampu memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif dimana pada pemeriksaan terdapat kesenjangan yaitu ukuran TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan, jarak antar kehamilan kurang dari 2 tahun, dan terdapat riwayat tidak diberikan ASI eksklusif. Setelah dievaluasi pada kunjungan ANC berikutnya, TFU mengalami peningkatan dan ibu memahami ASI eksklusif sehingga ketika bayi lahir dapat segera dilaksanakan.

Mampu memberikan pelayanan bayi baru lahir secara komprehensif dimana pada saat bayi lahir nilai A/S 9/10 artinya bayi tidak mengalami mati lemas, dan tidak ditemukan adanya celah.

Nifas

Kunjungan Neonatus

Pelayanan Kontrasepsi

Dapat memberikan pelayanan kontrasepsi yaitu pada tanggal 8 Mei 2017 Ibu S menyatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi implan. Di akhir laporan tugas akhir ini, penulis ingin menyampaikan saran-saran untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada pelayanan obstetrik komprehensif, sebagai berikut. Program Studi D-III Kebidanan Balikpapan diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan kebidanan khususnya dengan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif, serta mengajarkan mahasiswa untuk menganalisis kasus-kasus yang muncul dalam laporan tugas akhir yang dilakukan.

Kami berupaya untuk memberikan penatalaksanaan dan pelayanan yang lebih sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang tepat, bermutu dan memuaskan bagi klien. Bidan berupaya untuk dapat menjalin komunikasi yang baik dengan pasien agar tercipta suasana terbuka dan harmonis dalam rangka meningkatkan pelayanan kebidanan khususnya dalam penyelenggaraan pelayanan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir serta keluarga berencana. Klien yang terpilih untuk melaksanakan laporan tugas akhir ini mendapatkan manfaat yang sangat bermanfaat, antara lain:

Mengembangkan pola pikir ilmiah dan melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif melalui pendidikan dan kepemimpinan serta memperoleh pengalaman dunia nyata di lapangan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang lebih efektif dan lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.

PENUTUP

Saran

Kondisi ibu lebih terpantau agar permasalahan dapat dideteksi sejak dini dan diberikan perawatan sesuai dengan permasalahan yang dialami klien b.

Gambar

Tabel 2.2 Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan indeks massa tubuh
Tabel 2.3 kecukupan gizi wanita hamil Widya Karya Pangan Dan Gizi
Tabel 2.4 Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri Minggu Tinggi fundus uteri
Tabel 2.5 Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteriUsia kehamilan Tinggi Fundus Uteri (dalam cm)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melalui beberapa tahapan pembuatan dengan model pengembangan ADDIE, hasil realisasi dari Media Pembelajaran Berbasis Virtual Reality Tentang Pengenalan Robot Lengan 6-Sumbu

Responsibilities Executive Assistant in the Office of the Pro-Vice Chancellor • Assisting the Pro-Vice Chancellor with development and refinement of the Office of Pro- Vice Chancellor