• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN NY. N DENGAN DIABETES MELITUS DI RUANG KIRANA RUMAH SAKIT TK. III DR. SOETARTO YOGYAKARTA

N/A
N/A
Zandy Zawa

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN NY. N DENGAN DIABETES MELITUS DI RUANG KIRANA RUMAH SAKIT TK. III DR. SOETARTO YOGYAKARTA"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

Bagaimana penilaian penyakit diabetes melitus pada Ny. N di ruang Kirana RSUD. II Dr.Soetarto Yogyakarta?. Bagaimana Ny. N. didiagnosis menderita Diabetes Mellitus di Ruang Kirana RS TK? II Dr.Soetarto Yogyakarta?. Intervensi apa yang akan dilakukan Ibu N terhadap Diabetes Melitus di Ruang Kirana RS TK. II Dr.Soetarto Yogyakarta?.

Bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. N penderita diabetes melitus di ruang Kirana RS Anak? II dr. Soetarto Yogyakarta?. Bagaimana evaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan Ny. N penderita diabetes melitus di ruang Kirana RS Anak. II dr. Soetarto Yogyakarta?. Bagaimana dokumentasi asuhan keperawatan Ny N terhadap diabetes melitus di ruang Kirana rumah sakit anak. II dr. Soetarto Yogyakarta?.

Mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny N penderita Diabetes Mellitus di Ruang Kirana RS Kleuter. II dr. Sutarto Yogyakarta. Lakukan prosesnya pada Ny. Untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan N dengan Diabetes Melitus di Ruang Kirana RS Tk. II dr. Sutarto Yogyakarta.

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

Diabetes mellitus dapat didefinisikan sebagai orang yang buang air kecil dalam jumlah besar dengan kadar glukosa yang tinggi. Pankreas mengatur metabolisme glukosa dalam tubuh dalam bentuk hormon yang disekresikan oleh sel-sel di pulau Langerhans.Hormon tersebut dapat digolongkan menjadi hormon penurun kadar gula darah yaitu insulin dan hormon yang dapat meningkatkan gula darah yaitu glukagon. . Insulin mengontrol kadar glukosa dan, bila digunakan sebagai pengobatan defisiensi seperti diabetes, meningkatkan kemampuan sel-sel tubuh untuk menyerap dan menggunakan glukosa dan lemak.

Sejumlah kondisi antara membantu pelepasan insulin: Glukosa: Ketika kadar glukosa darah melebihi ambang batas normal 80-100 mg/dL, insulin dilepaskan dan mencapai efek maksimumnya pada tingkat glukosa 300-500 mg/dL. dL. Dalam waktu 3 sampai 5 menit setelah kadar gula darah naik, insulin meningkat hampir 10 kali lipat. Kadar glukosa normal dapat dipertahankan dalam jangka waktu lama dan meningkatkan sekresi insulin, namun pada akhirnya sekresi insulin yang bersirkulasi tidak lagi cukup untuk mempertahankan euglisemia.

Pada mereka yang menderita gangguan toleransi glukosa, kondisi ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan tetap pada tingkat normal atau sedikit meningkat. Namun, jika sel beta tidak mampu mengatasi peningkatan kebutuhan insulin, kadar glukosa akan meningkat dan terjadilah diabetes tipe II. Perlakuan pertama adalah diet dan olah raga, bila peningkatan kadar glukosa darah terus berlanjut ditambah dengan obat hipoglikemik (diperlukan suntikan insulin, bila obat oral tidak dapat mengendalikan hiperglikemia).

Hiperglikemia didefinisikan sebagai tingginya kadar gula darah dalam kisaran di luar puasa, sekitar 140-160 mg/100 ml darah. Pasien dengan DM suatu hari nanti mungkin menerima lebih banyak insulin daripada yang diperlukan untuk mempertahankan kadar glukosa normal, sehingga mengakibatkan hipoglikemia. Penurunan kadar glukosa menyebabkan sel-sel otak tidak mendapatkan cukup bahan bakar untuk berfungsi dengan baik.

Menurut (Mansjoer, A et al. 2008), penatalaksanaan medis yaitu tujuan utama pengobatan diabetes adalah berusaha menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah guna mengurangi terjadinya komplikasi vaskular dan neuropatik. Tujuan terapeutik dari semua jenis diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal tanpa hipoglikemia dan tanpa gangguan serius pada pola aktivitas pasien. Penderita diabetes dengan kadar glukosa darah >250 mg/dL dan adanya keton dalam urin sebaiknya tidak berolahraga sampai tes keton urin menunjukkan hasil negatif dan kadar glukosa darah mendekati normal.

Peningkatan hormon ini menyebabkan hati melepaskan lebih banyak glukosa sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah.Pasien yang menggunakan insulin setelah berolahraga disarankan untuk makan makanan ringan untuk mencegah hipoglikemia dan mengurangi dosis insulin yang akan mencapai puncaknya saat berolahraga. Kortison menyebabkan kenaikan kadar glukosa yang tidak normal dan mengurangi penggunaan glukosa perifer pada individu yang cenderung terkena DM. Kadar gula darah 140 mg/dl setelah 2 jam dianggap hasil positif. g) Hemoglobin glikosetat, memantau gula darah lebih dari 3 bulan. h)C.

Gambar 1 Pankreas
Gambar 1 Pankreas

METODE PENELITIAN

PENUTUP

Makanan yang dikonsumsi pasien adalah nasi, sayur mayur dan lauk pauk, kemudian pasien meminum air putih sebanyak 8-10 gelas sehari (1500-2000cc), pasien selalu meminum teh manis setiap hari. b) Selama sakit. Pasien mengatakan nafsu makannya menurun, pasien baru menghabiskan separuh makanan rumah sakit. Pasien mengatakan dirinya menderita DM sejak 3 tahun yang lalu. Anak pasien mengatakan bahwa pasien sedang melakukan pemeriksaan rutin ke Puskesmas, namun pasien terkadang lupa meminum obat DO rutinnya.

Pasien mengatakan bahwa dirinya mengidap penyakit diabetes sejak 3 tahun yang lalu, dan anak pasien mengatakan bahwa pasien sudah rutin memeriksakan diri ke puskesmas, namun pasien terkadang lupa meminum obat yang biasa diminumnya. Pasien mengatakan bahwa ia selalu melakukan pemeriksaan rutin di klinik rawat jalan, dan anak pasien mengatakan bahwa pasien terkadang lupa meminum obat yang biasa diminumnya. S : Pasien mengatakan tidak ada rasa sakit saat obat disuntikkan A : Ceftriaxone sebanyak 1 gram berhasil disuntikkan melalui kateter infus pasien ke lengan kiri.

S : Pasien mengatakan tidak ada rasa sakit saat obat disuntikkan O : Suntikan ceftriaxone 1 gram berhasil disuntikkan melalui kateter infus pasien ke tangan kiri. S : Pasien mengatakan infusnya tidak terasa gatal O : Tidak ada tanda-tanda infeksi saat infus dipasang di tangan kiri pasien. S : Pasien mengatakan tidak ada rasa sakit saat obat disuntik, pasien mengatakan merasa lega setelah infus dan kateter dilepas.

Pasien mengatakan mandi sehari sekali pada pagi hari, karena pasien tidak bisa mandi sendiri, harus dibantu oleh anaknya O. Pasien mengatakan masih agak lemas. Pasien mengatakan dirinya sudah mandi dan bersedia mandi dua kali sehari pada pagi dan siang ini. O. Pasien mengatakan dia menderita diabetes selama tiga tahun. Pasien mendapat pengobatan rutin di Puskesmas dengan pemberian metformin dan gimipiride.

Pasien mengatakan bahwa pasien sudah rutin memeriksakan diri ke puskesmas, namun pasien terkadang lupa meminum obat rutinnya.

Referensi

Dokumen terkait