• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN TB PARU DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN TB PARU DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT "

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengenali dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan tuberkulosis paru. Karena kurangnya pengetahuan atau sumber informasi kesehatan, masyarakat sangat mudah tertular tuberkulosis paru. Intervensi keperawatan pada pasien tuberkulosis paru yang mempunyai masalah pengetahuan kurang dapat dilaksanakan melalui pendidikan kesehatan atau health education.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan studi kasus dengan judul “Keperawatan Keluarga pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan Masalah Keperawatan dengan Pengetahuan Defisiensi di Desa Arjosari Kabupaten Pasuruan”.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Masyarakat
  • Bagi Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit
  • Akademis

Metode Penulisan

  • Metode
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Sumber Data

Ini adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan pelaporan langsung antara perawat dan klien. Tujuan observasi adalah mengumpulkan data mengenai permasalahan yang dihadapi pelanggan melalui kepekaan panca indera. Artinya, pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara memukul suatu bagian tubuh dengan menggunakan tangan atau alat bantu seperti palu refleks untuk mendeteksi refleks seseorang (dibahas secara khusus).

Sistematika Penulisan

  • Bagian Awal
  • Bagian Inti
  • Bagian Akhir

Pada bab 2 akan dijelaskan secara teoritis mengenai konsep penyakit dan keperawatan pada pasien TB paru. Diagnosa keperawatan teoritis TB paru menurut Tim Pokja DPP PPNI SDKI (2017) adalah sebagai berikut. Asuhan keperawatan pada pasien TBC paru di bangsal Seruni RS Abdul Wahab Sjahrane Samarinda.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Penyakit TB Paru

  • Definisi TB Paru
  • Etiologi TB Paru
  • Faktor Resiko TB Paru
  • Manifestasi Klinis TB Paru
  • Patofisiologi TB Paru
  • Komplikasi TB Paru
  • Penatalaksanaan TB Paru
  • Klasifikasi TB Paru
  • Pemeriksaan Penunjang

Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberkulosis) yang ditularkan melalui udara (droplet nuklei) pada saat penderita tuberkulosis batuk dan percikan air liur yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain pada saat bernapas (Widoyono, 2011). Gizi yang kurang terbukti akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga menurunkan daya tahan terhadap berbagai penyakit termasuk TBC paru. Ketika pengidap TBC paru aktif batuk, bersin, menjerit atau meludah, orang tersebut dapat menyebarkan droplet (tetesan air liur terkecil) ke udara terbuka.

Konsep Dasar Keluarga

  • Definisi Keluarga
  • Bentuk Keluarga
  • Struktur Keluarga
  • Tahap Perkembangan Keluarga
  • Fungsi Keluarga

Keluarga yang terdiri dari suami istri (tanpa anak) yang tinggal bersama dalam satu rumah. Sebuah keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang tinggal bersama dalam satu rumah ibarat sebuah keluarga inti yang ditemani oleh paman, bibi, orang tua (kakek dan nenek), serta keponakan laki-laki. Beberapa pasangan suami istri (dengan anak-anaknya) yang tidak mempunyai hubungan darah, tinggal bersama dalam satu rumah.

Konsep Dampak Masalah

  • Terhadap Masyarakat

Keluarga memberikan kenyamanan emosional kepada anggotanya, membantu anggota membentuk dan mempertahankan identitas pada saat stres. Keluarga menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan istirahat, termasuk penyembuhan dari penyakit. Klien biasanya mudah tersinggung, marah dan putus asa karena batuk terus-menerus sehingga membuat keadaan sehari-hari menjadi kurang menyenangkan.

Adanya perasaan minder akibat malu dengan kondisi penyakitnya sehingga klien selalu mengisolasi diri. Adanya tekanan spiritual yaitu menyalahkan Tuhan atas penyakit yang tidak kunjung sembuh dan juga memandang penyakit tersebut sebagai hal yang menakutkan. Apalagi jika menyangkut kepala keluarga yang berperan sebagai pemenuh kebutuhan keluarga, hal ini akan merugikan biaya hidup sehari-hari, terutama untuk biaya pengobatan.

Keluarga malu dan dikucilkan karena sebagian besar masyarakat tidak mengetahui secara pasti tentang TBC paru.

Konsep Solusi TB Paru

Konsep Masalah Yang Sering Muncul pada TB Paru

  • Defisit Pengetahuan

Konsep Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Riwayat psikososial lebih banyak terjadi pada pasien yang ekonominya menengah ke bawah dan kesehatannya tidak didukung oleh populasi yang padat serta mempunyai riwayat kontak dengan penderita TBC paru lainnya. Status gizi pasien harus dikaji meliputi: jumlah, frekuensi dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Penderita TBC paru dilarang untuk menahan buang air kecil dan besar, kebiasaan menahan buang air kecil dan besar akan menyebabkan tinja menghasilkan radikal bebas dan menjadi racun bagi tubuh sehingga menyebabkan sembelit dan membuat sulit bernapas.

Istirahat Adanya sesak nafas dan nyeri dada pada penderita tuberkulosis paru mengakibatkan terganggunya kenyamanan tidur dan istirahat. Pada pemeriksaan perlu diperhatikan apakah perut buncit atau buncit atau rata saja, pinggiran perut menonjol atau tidak, pusar menonjol atau tidak, lihat apakah ada bayangan dari pembuluh darah vena, lihat juga apakah ada benjolan. muncul di daerah perut. Sebelum palpasi tanyakan kepada pasien apakah terdapat daerah yang nyeri, sehingga harus dilakukan palpasi terakhir, palpasi umum seluruh dinding perut untuk mengetahui apakah terdapat nyeri umum (peritonitis, pankreatitis).

Ada tidaknya sensitivitas, tekstur kulit halus, warna kulit coklat, tidak ada benjolan. Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam patensi jalan nafas meningkat, dengan kriteria outcome. Praktik keperawatan keluarga merupakan implementasi rencana asuhan keperawatan yang dikembangkan oleh perawat dan keluarga.

Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan hasil pelaksanaan dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.

Tabel 2.1 Pola Kesehatan Sehari-hari
Tabel 2.1 Pola Kesehatan Sehari-hari

Pathway

Untuk mendapatkan gambaran nyata pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien TB Paru, penulis memaparkan kasus yang penulis amati pada tanggal 3 Maret 2021 sampai dengan tanggal 5 Maret 2021 dengan data survei pada tanggal 3 Maret 2021 pukul 09.00 WIB. Pada pembahasan kali ini penulis akan menguraikan kesenjangan yang terjadi antara tinjauan literatur dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa TB Paru di Desa Arjosari Kabupaten Pasuruan yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sedangkan pada tinjauan teoritis diagnosa keperawatan yang terjadi pada pasien TBC paru menurut Tim Pokja DPP PPNI SDKI (2017) adalah.

Pertanyaan mengenai permasalahan yang dihadapi klien yang sering bertanya tentang tuberkulosis paru berkurang setelah dilakukan tindakan menjadikan klien yang tidak bertanya tentang tuberkulosis paru. Setelah dilakukan observasi dan pelaksanaan asuhan keperawatan langsung pada pasien tuberkulosis paru di desa Arjosari kabupaten Pasuruan, maka penulis dapat menarik kesimpulan dan saran yang dapat berguna dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pada pasien tuberkulosis paru. Dari hasil uraian yang telah dilakukan mengenai asuhan keperawatan pada pasien tuberkulosis paru, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut.

Studi kasus “Pelayanan medis pada keluarga Bapak T.R.M. (67 tahun) yang menderita TBC Paru di wilayah kerja Puskesmas Sikumana”. Setelah melakukan tindakan keperawatan berupa penyuluhan kesehatan 1 x 45 menit, diharapkan klien dan keluarga dapat memahami dan memahami penularan dan pencegahan penyakit tuberkulosis paru. TBC paru menular melalui dahak (droplet) dan melalui udara dari penderita TBC paru pada saat batuk atau bersin.

Cara pengobatan tuberkulosis paru adalah dengan obat anti tuberkulosis (OAT) yang diperoleh dari pelayanan kesehatan secara cuma-cuma, diminum secara rutin dan tidak boleh putus selama 6-9 bulan serta dosis yang diminum sesuai pedoman kesehatan. pekerja.

TINJAUAN KASUS

Pengkajian

Istri dan anak-anaknya dibesarkan dengan rasa kasih sayang, komunikasi dalam keluarga sangat harmonis, dan keputusan selalu disepakati bersama. Dan keluarga juga berpegang teguh pada norma-norma yang berlaku di masyarakat, jika ada anggota keluarga yang sedikit menyimpang, anggota keluarga yang lain akan menunjukkan hal tersebut. S menggunakan kalimat positif, permasalahan apa pun dalam keluarga selalu didamaikan dan dicari jalan keluarnya melalui musyawarah keluarga.

S mengatakan, sumber penghasilan keluarga tersebut berasal dari pekerjaan serabutan dan usaha yang sedang ia dan istri jalani. S hanya bersekolah di SD, anak pertamanya hanya bersekolah di MA, dan anak keduanya juga hanya bersekolah di MA. Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat jika ada anggota keluarga yang sakit dengan membawanya ke Puskesmas.

S mengaku jarang berekreasi, apalagi saat ini ia dan istrinya sedang menjalankan bisnis yang mengharuskan dirinya selalu di rumah, dan anak-anak juga memiliki aktivitas sendiri. Bersama anaknya, ia selalu memberikan kasih sayang tanpa membeda-bedakan, semua orang saling mencintai. S menuturkan, istri dan anak-anaknya selalu mengingatkan agar meminum obat tepat waktu dan selalu berusaha menyembuhkan anggota yang sakit dengan membawa anggota yang sakit ke Puskesmas.

Dan ia berharap anak-anaknya bisa mendapatkan kehidupan yang layak sehingga bisa hidup sejahtera dan bahagia.

Gambar 3.1 Genogram Klien  Keterangan :
Gambar 3.1 Genogram Klien Keterangan :

Analisa Data

Diagnosa Keperawatan

Masalahnya adalah masalah yang sedang terjadi dan memerlukan tindakan penanganan yang tepat dan cepat untuk mencegah terjadinya masalah lebih lanjut.

Tabel 3.15 Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Ketidakmampuan untuk  mengeluarkan sekret
Tabel 3.15 Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret

Intervensi Keperawatan

Implementasi Keperawatan

Evaluasi

Intervensi yang direncanakan untuk masalah keperawatan defisit pengetahuan untuk tinjauan kasus adalah sebagai berikut. Pelajari strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku gaya hidup.Penerapan oleh penulis dari awal sampai akhir sesuai dengan intervensi keperawatan yang direncanakan dalam tinjauan kasus. Prioritas diagnosis Tn.S didasarkan pada data asesmen yang diperoleh yaitu Defisit Pengetahuan terkait kurangnya paparan informasi tentang penyakit tersebut.

PEMBAHASAN

Pengkajian

S mengaku tidak memahami penyakit yang dideritanya, padahal pada data obyektif klien terlihat bingung saat ditanya tentang penyakitnya, tidak menutup mulut saat batuk, tidak menggunakan masker dan memeriksa tanda vital dengan tekanan darah 110/80 mmHg, suhu 36,7 °C, nadi 84 kali/menit, pernapasan 25 kali/menit. Kurangnya pengetahuan adalah tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif terkait suatu mata pelajaran tertentu (SDKI DPP PPNI 2017). Tanda dan gejala defisit kognitif pada data subjektif menanyakan permasalahan yang dihadapi dan pada data objektif menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukkan persepsi yang salah terhadap masalah, menunjukkan perilaku berlebihan (misalnya apatis, permusuhan, agitasi, histeria).

Terdapat kesenjangan antara studi kasus dengan tinjauan teori, yaitu pada kajian teori: munculnya perilaku berlebihan (misalnya apatis, permusuhan, agresi, histeria), namun pada kajian kasus yang diambil oleh Pak.

Diagnosa

Dalam hal ini terdapat kesenjangan antara fakta dan teori dimana terdapat intervensi keperawatan secara teori yang tidak termasuk dalam intervensi keperawatan untuk mengkaji kasus yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat. S menutup mulut saat batuk dan menggunakan masker saat keluar rumah, pertanyaan tentang penyakitnya hilang, perilakunya membaik sehingga intervensi dihentikan.

Intervensi Keperawatan

Implementasi Keperawatan

Evaluasi

Setelah pelaksanaan hal diatas selama 3 kali kunjungan rumah, diperoleh catatan perkembangan pada hari terakhir evaluasi sebagai berikut: Perkembangan yang muncul pada saat evaluasi klien yaitu Bpk. S mengaku memahami penyakitnya (definisi, penyebab, tanda dan gejala, cara penularan, dan cara mencegah TBC paru). Menurut Tim Pokja DPP PPNI SLKI (2017), kriteria hasil yang diharapkan dari pengembangan klien adalah setelah melakukan tindakan sebagai berikut.

Pengkajian keperawatan yang dihasilkan setelah tindakan dilakukan selama tiga hari sudah sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan.

Kelemahan dan Keterbatasan

S dengan masalah keperawatan yaitu : pengkajian kemauan dan kemampuan klien dalam menerima informasi, pemberian materi dan media edukasi, merencanakan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan, memberikan kesempatan klien untuk bertanya, menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, menganjurkan perilaku hidup bersih dan sehat , mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat. Topik Induk : Tuberkulosis (TB) Paru Sub Topik : Penularan dan Pencegahan Hari/Tanggal : Jumat, 5 Maret 2021. Tuberkulosis (TB) Paru merupakan penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh Mycrobacteria Tuberculosis yang berbentuk droplet atau melalui udara.

PENUTUP

Simpulan

Saran

Gambar

Tabel 2.1 Pola Kesehatan Sehari-hari
Tabel 2.2 Skala Untuk Menentukan Asuhan Keperawatan Keluarga
Tabel 3.1 Identitas Pasien
Gambar 3.1 Genogram Klien  Keterangan :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran kadar kreatinin serum pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 non dialisis.. Perbedaan Kadar SGOT, SGPT, Ureum, dan Kreatinin Pada Penderita TB Paru