• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 SEL Biologi SMA/MA Kelas 11

N/A
N/A
Heri Mulyanti

Academic year: 2024

Membagikan "BAB 1 SEL Biologi SMA/MA Kelas 11"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 SEL

Biologi SMA/MA Kelas XI

(2)

Kompetensi Dasar

1. Memahami tentang komponen kimiawi penyusun sel serta ciri hidup pada sel yang ditunjukkan oleh struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.

2. Menganalisis berbagai proses pada sel yang meliputi:

mekanisme transpor pada membran, difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis dan eksositosis, reproduksi,

serta sintesis protein sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup.

3. Menyajikan model/charta/gambar/ yang merepresentasikan pemahamannya tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.

4. Membuat model proses dengan menggunakan berbagai macam media melalui analisis hasil studi literatur,

pengamatan mikroskopis, percobaan, dan simulasi tentang bioproses yang berlangsung di dalam sel.

(3)

Tujuan Pembelajaran Afektif

1. Siswa dapat mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang

struktur dan fungsi sel, serta bioproses yang berlangsung di dalam sel.

2. Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah (teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen

tentang sel..

(4)

Tujuan Pembelajaran Kognitif

1. Siswa dapat menjelaskan sejarah penemuan sel dan teori sel melalui kajian literatur.

2. Siswa dapat menjabarkan kisaran ukuran sel berdasarkan kajian literatur.

3. Siswa dapat membandingkan struktur sel prokariotik dengan sel eukariotik melalui pengamatan gambar.

4. Siswa dapat mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.

5. Siswa dapat menunjukkan organel-organel sel melalui pengamatan gambar sel hewan dan sel tumbuhan.

6. Siswa dapat mengemukakan perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan berdasarkan pengamatan langsung dengan mikroskop

cahaya dan gambar dari mikroskop elektron.

7. Siswa dapat menjelaskan fungsi organel-organel sel berkaitan dengan bioproses dalam sistem hidup, seperti sintesis protein, reproduksi, respirasi, sekresi, dan metabolisme.

8. Siswa dapat menganalisis mekanisme transpor pasif melalui

membran sel (difusi dan osmosis) dari hasil pengamatan percobaan.

9. Siswa dapat menjelaskan diagram transpor aktif (pompa ion, kotranspor, endositosis, dan eksositosis).

(5)

Tujuan Pembelajaran Psikomotor

1. Siswa dapat melakukan pengamatan dengan

menggunakan mikroskop cahaya terhadap sel hewan dan sel tumbuhan, serta membandingkan hasilnya dengan gambar dari mikroskop elektron.

2. Siswa dapat melakukan percobaan proses difusi, osmosis, dan plasmolisis.

(6)

Apa yang Anda ketahui tentang sel-sel yang menyusun tubuh kita?

(7)

Penemuan tentang Sel dan Teori tentang Sel

Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1665.

Saat itu, Hooke mengamati sel gabus dari dinding sel tumbuhan yang sudah mati dengan menggunakan

mikroskop sederhana. Ia

melihat adanya ruangan kecil kosong yang kemudian

menamakannya dengan sel (bahasa Latin, cellula =

kamar kecil).

(8)

Penemuan tentang sel berkembang ketika Antonie Van Leeuwenhoek menjadi orang yang pertama kali melihat sel hidup dari alga Spirogyra dan bakteri dengan menggunakan mikroskop pada tahun 1674.

Sejak saat itu, para ilmuwan di seluruh dunia berlomba- lomba untuk melakukan percobaan tentang sel.

(9)

Kisaran Ukuran Sel

• Sebagian besar sel berdiameter antara 1 – 100 mikrometer (μm), dengan volume berkisar antara 1 – 1.000 μm3.

• Sel hewan berdiameter sekitar 20 μm, sel tumbuhan

berdiameter sekitar 40 μm, sel Amoeba 90 – 800 μm, dan sel alga yang besar berdiameter 50.000 μm (50 mm).

• Ukuran sel yang sangat kecil tersebut menyebabkan sel sulit diamati dengan mata telanjang.

• Oleh karena itu, digunakan mikroskop untuk mengamati sel.

(10)
(11)

Tipe Sel

A. Sel Prokariotik

Prokariotik (Yunani, pro = sebelum, karyon = inti) merupakan sel yang belum memiliki nukleus atau tidak memiliki membran inti yang memisahkan materi genetik di inti sel dengan bagian sel

lainnya.

Materi genetik (DNA) pada sel prokariotik tampak

terkonsentrasi pada suatu tempat yang disebut

nukleoid.

(12)

B. Sel Eukariotik

Eukariotik (Yunani, eu

= sebenarnya, karyon

= inti) merupakan sel yang memiliki nukleus yang sebenarnya, atau materi genetik (DNA) yang

dibungkus oleh membran inti.

(13)

Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik

ORGANEL PROKARIOT EUKARIOT Inti sel Tanpa membran

nukleoid

Bermembran nukleus Ribosom Pada sitoplasma Pada Sitoplasma dan

RE

RE Tidak ada

Badan Golgi Tidak ada Ada

Mitokondria Tidak ada Ada

Lisosom Tidak ada Ada

Sentriol Tidak ada Ada pada hewan

DNA Bentuk cincin pada sitoplasma

Ada pada hewan Bentuk spiral ganda, pd inti sel, mitokondria dan

kloroplas

(14)

Komponen Kimiawi Sel

A. Unsur dan Senyawa Kimiawi Makhluk Hidup

Jenis

Kandungan Senyawa Kimiawi

Air Karbohidrat Protein Lemak Mineral

Manusia 59 Sedikit 18 18 4

Ayam 56 Sedikit 21 19 3

Jagung 76 20 2 0,7 1,3

Beras 12 80 7 0,3 0,4

Bayam 93 3 2 0,3 1,5

Ragi 72 13 12 1 2

(15)

B. Struktur dan Fungsi Makromolekul

Karbohidrat

Lipid

Protein

Asam nukleat

Berdasarkan jumlah monomer yang menyusun polimer, karbohidrat dapat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

Senyawa lipid yang paling penting bagi makhluk hidup adalah lemak, fosfolipid, dan steroid. Senyawa lipid

lainnya, yaitu sfingolipid, lilin, karotenoid (sebagai bahan baku vitamin A), dan limonen dalam minyak lemon.

Protein merupakan komponen penyusun sel yang meliputi sekitar 50% dari bobot kering sel tersebut.

Semua jenis protein merupakan polimer yang dibangun dari kumpulan 20 jenis asam amino.

Asam nukleat merupakan polinukleotida, yaitu suatu polimer yang satuan penyusunnya adalah nukleotida.

Nukleotida terdiri atas 3 komponen, yaitu basa nitrogen, pentosa (gula berkarbon lima), dan gugus fosfat.

(16)

Struktur Sel dan Fungsinya

(17)

Membran Sel

• Membran sel merupakan lapisan tipis dengan ketebalan sekitar 8 nm, yang membatasi isi sel dengan lingkungan di sekitarnya.

• Membran sel bersifat selektif permeabel atau semipermeabel karena hanya dapat dilewati oleh ion, molekul, dan senyawa- senyawa tertentu.

• Pada sel hewan dan manusia, membran sel terletak di bagian terluar, sedangkan pada tumbuhan membran sel dikelilingi dinding sel.

• Membran plasma tersusun dari bahan lipid (fosfolipid), protein, dan karbohidrat.

• Membran plasma terdiri atas dua lapisan (bilayer) fosfolipid, dan pada matriks fluida bilayer fosfolipid tersebut tersebar banyak jenis protein.

• Satu unit fosfolipid terdiri atas:

1) Fosfat di bagian kepala pada permukaan membran, yang bersifat hidrofilik atau suka air,

2) Asam lemak di bagian ekor, yang tersembunyi di dalam membran, dan bersifat hidrofobik atau tidak suka air.

(18)

• Berdasarkan letaknya, protein membran dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

Protein integral (intrinsik), tertanam di antara bilayer fosfolipid.

Protein periferal (ekstrinsik), terikat secara longgar pada permukaan membran atau pada protein integral.

• Pada permukaan membran terdapat karbohidrat berupa oligosakarida.

• Oligosakarida terikat secara kovalen dengan lipid yang kemudian disebut glikolipid.

• Oligisakarida yang terikat dengan protein disebut glikoprotein.

• Fungsi membran sel adalah sebagai berikut.

• Mengontrol masuk dan keluarnya zat dari atau ke dalam sel.

• Sebagai pelindung agar isi sel tidak keluar.

• Sebagai reseptor (menerima rangsangan) dari luar sel.

(19)
(20)

Nukleus

• Merupakan bagian yang paling penting bagi sel, berdiameter 5 μm,

diselubungi membran ganda (membran luar dan dalam) yang dipisahkan oleh

ruangan sekitar 20 – 40 nm.

• Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma (plasma inti), anak inti (nukleolus), dan materi genetik berupa benang-benang kromatin.

Fungsi nukleus, yaitu:

• Mengontrol sintesis protein dengan cara menyintesis m- RNA sesuai dengan

perintah DNA,

• Mengendalikan proses metabolisme sel.

• Menyimpan informasi genetik berupa DNA.

• Tempat penggandaan (replikasi) DNA.

Mengendalikan proses metabolisme sel.

(21)
(22)

Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan sel yang terletak di dalam sel, di luar inti sel dan organel sel.

• Sitoplasma berbentuk cairan koloid homogen yang jernih, serta mengandung nutrien, ion-ion, garam, dan molekul organik.

Fungsi sitoplasma, yaitu:

• Tempat organel sel dan sitoskeleton.

• Memungkinkan terjadinya pergerakan organel sel oleh aliran sitoplasma.

• Tempat terjadinya reaksi metabolisme sel.

• Untuk menyimpan molekul-molekul organik (misalnya, karbohidrat, lemak, protein, dan enzim).

(23)

Ribosom

• Ribosom berbentuk butiran kecil dengan diameter sekitar 20 – 22 nm.

• Ribosom dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1) Ribosom bebas, tersuspensi di dalam sitosol.

2) Ribosom terikat, menempel pada retikulum endoplasma (RE).

• Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein.

(24)

Retikulum Endoplasma

• Retikulum endoplasma (RE) merupakan membran

berbentuk labirin yang berhubungan dengan selubung inti sel.

• Retikulum endoplasma dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Retikulum endoplasma halus (tidak bergranula), jika permukaannya tidak ditempeli oleh ribosom. RE halus berperan dalam proses sintesis lipid (fosfolipid dan

sterol), metabolisme karbohidrat, dan menetralisir racun.

Di dalam sel ovarium, testis, hati, dan otot, banyak mengandung RE halus.

b. Retikulum endoplasma kasar (bergranula), jika permukaannya ditempeli oleh ribosom. RE kasar

berperan membentuk fosfolipid membrannya sendiri dan sintesis protein sekretori (misalnya glikoprotein dan

hormon insulin di dalam sel pankreas).

(25)
(26)

Badan Golgi

• Badan Golgi ditemukan pertama kali oleh Cammilio Golgi pada tahun 1898 di dalam sel-sel kelenjar.

• Badan Golgi terdiri atas tumpukan kantong membran pipih sisterna dan vesikula-vesikula.

(27)

• Badan Golgi berperan sebagai pusat produksi,

pergudangan, penyortiran, dan pengiriman produk sel, seperti enzim dan hormon.

Fungsi badan Golgi, yaitu:

• Berperan dalam sekresi atau membentuk vesikula yang berisi enzim untuk sekresi.

• Membuat makromolekul, seperti polisakarida dan asam hialuronat (zat lengket pada sel-sel hewan).

• Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim pemecah selubung sel telur.

• Membentuk membran plasma dari vesikula-vesikula yang dilepaskan.

• Membentuk dinding sel pada tumbuhan

(28)

Lisosom

• Lisosom merupakan organel kecil berdiameter 0,1 μm, berbentuk seperti kantong (vesikel) yang diselubungi membran tunggal.

• Lisosom berisi enzim hidrolitik yang mencerna makromolekul, contohnya enzim nuklease.

Fungsi lisosom, yaitu:

• Berperan pada pencernaan intrasel.

• Berperan pada proses fagositosis dengan cara menelan dan mencerna partikel yang lebih kecil, seperti yang dilakukan oleh organisme uniseluler, misalnya Amoeba. Pada manusia, sel makrofag memfagositosis bakteri atau kuman penyakit lainnya.

Autofag atau menelan dan mendaur ulang organel yang rusak.

Autolisis atau perusakan sel sendiri dengan cara membebaskan semua isi lisosom. Autolisis terjadi pada peristiwa hilangnya ekor katak saat metamorfosis.

(29)
(30)

Peroksisom

• Peroksisom merupakan organel yang menyerupai kantong berbentuk agak bulat, mengandung butiran kristal, dan

diselubungi membran tunggal.

• Peroksisom mengandung enzim oksidase dan enzim katalase.

• Fungsi peroksisom, yaitu:

1) Penghasil enzim oksidase dan katalase.

2) Memecah asam lemak menjadi molekul kecil sebagai bahan bakar untuk respirasi sel.

3) Di dalam sel hati, peroksisom menetralisir racun alkohol dan senyawa berbahaya lainnya.

(31)

Glioksisom

• Glioksisom adalah sejenis peroksisom yang ditemukan pada jaringan penyimpan lemak dari biji tumbuhan.

• Glioksisom berfungsi untuk menghasilkan enzim yang dapat mengubah asam lemak menjadi gula, yang akan digunakan sebagai sumber energi pada saat biji sedang berkecambah.

(32)

Mitokondria

• Mitokondria merupakan organel berbentuk silinder dengan panjang 1 – 10 μm, dan diselubungi dua membran (membran luar dan membran dalam).

• Membran dalam mitokondria berlekuk-lekuk, disebut krista.

• Mitokondria berperan dalam respirasi sel atau metabolisme energi di dalam sel yang dapat menghasilkan ATP.

(33)
(34)

Plastida

Plastida adalah organel penyimpan materi yang diselubungi oleh membran ganda.

(35)

Plastida dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

a. Leukoplas, merupakan plastida yang berwarna putih atau tidak berwarna. Leukoplas terdapat pada sel-sel akar, umbi, dan biji.

b. Kromoplas, merupakan plastida yang mengandung pigmen selain klorofil (hijau). Kromoplas terdapat pada sel bunga dan buah-buahan yang masak.

c. Kloroplas, merupakan plastida berbentuk seperti lensa, berukuran 2 μm x 5 μm, dan mengandung pigmen hijau (klorofil). Kloroplas terdapat pada sel- sel yang melakukan fotosintesis, misalnya sel daun dan ganggang hijau.

(36)

Vakuola

• Vakuola adalah organel berbentuk vesikula besar yang berisi cairan dan diselubungi membran tunggal.

• Vakuola pada sel tumbuhan berfungsi sebagai berikut:

1) Menyimpan gas, senyawa-senyawa organik (misalnya alkaloid, protein, dan asam organik) dan ion anorganik (misalnya kalium dan klorida).

2) Tempat menyimpan pigmen daun, buah, dan bunga (antosianin), misalnya warna merah, kuning, dan ungu.

3) Menyimpan senyawa beracun atau aroma tidak sedap.

Hal ini dapat melindungi tumbuhan dari gangguan pemangsa.

4) Menyerap air sehingga sel menjadi lebih besar.

5) Tempat pembuangan akumulasi produk sampingan hasil metabolisme yang berbahaya.

(37)
(38)

Sentrosom dan Sentriol

• Sentrosom merupakan organel tempat tumbuhnya mikrotubul yang terletak di dekat nukleus.

• Di dalam sentrosom terdapat satu pasang sentriol, tetapi sentrosom pada tumbuhan tidak memiliki

sentriol.

• Berfungsi dalam proses pembelahan sel.

(39)

Sitoskeleton

• Sitoskeleton merupakan kerangka sel yang kuat dan lentur, berupa jalinan serabut yang tersebar di seluruh sitoplasma.

• Sitoskeleton berfungsi untuk menyokong dan mempertahankan bentuk sel, serta berperan sebagai tempat tertambatnya beberapa organel sel.

• Berdasarkan ukurannya, sitoskeleton dibedakan menjadi mikrotubula, filamen intermediet (filamen antara), dan mikrofilamen (filamen aktin).

(40)

Dinding Sel

• Dinding sel memiliki

ketebalan 0,1 μm hingga beberapa mikrometer.

• Dinding sel terdapat pada sel tumbuhan, jamur, dan alga (ganggang).

• Fungsi dinding sel, yaitu:

1) Melindungi sel.

2) Mempertahankan bentuk sel.

3) Mencegah penyerapan air yang berlebihan.

Bahan Penyusun dinding sel:

• Selulosa (polimer yang

tersusun dari molekul glukosa dan membentuk rantai lurus dengan panjang mencapai 4 µm)

• Hemiselulosa (campuran dari polimer yang berbeda

susunan dan bercabang banyak)

• Pektin (polisakarida yang bersifat lengket)

• Lignin (zat kayu) untuk mengeraskan dinding sel

• Kutin, suberin dan lilin

(senyawa yang mengandung lemak)

(41)
(42)

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

(43)

Sistem Endomembran

Sistem endomembran, yaitu berbagai jenis membran dari organel-organel yang dihubungkan melalui sambungan fisik secara langsung, atau melalui transfer segmen-segmen

membran berupa vesikula-vesikula.

• Mekanisme sistem endomembran, sebagai berikut:

1. Selubung nukleus bersinggungan dengan RE kasar dan RE halus.

2. Retikulum endoplasma menghasilkan membran berbentuk vesikula transpor, yang akan bergerak menuju ke badan Golgi.

3. Di badan Golgi atau di organel lainnya, terjadi modifikasi struktur molekuler vesikula. Selanjutnya, badan Golgi

melepas vesikula-vesikula yang menghasilkan lisosom dan vakuola.

4. Vesikula-vesikula yang dihasilkan RE dapat bergabung untuk memperluas membran plasma dan menghasilkan protein sekretori atau produk lain ke luar sel.

(44)

Mekanisme Transpor Melalui Membran Plasma

Transpor zat melalui membran bertujuan, antara lain sebagai berikut:

1) Memasukkan gula, asam amino, dan nutrien lain yang diperlukan sel.

2) Memasukkan oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) pada proses respirasi sel.

3) Mengatur konsentrasi ion anorganik di dalam sel, contohnya ion Na+, K+, Ca2+, dan Cl-.

4) Membuang sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun.

5) Menjaga kestabilan pH.

6) Menjaga konsentrasi suatu zat untuk mendukung kerja enzim.

(45)

A. Transpor Pasif

• Transpor pasif merupakan transportasi sel yang dilakukan melalui membran tanpa membutuhkan energi.

• Transpor pasif terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara zat yang berada di dalam sel dengan zat yang berada di luar sel.

Difusi

Difusi adalah proses pergerakan partikel, molekul, ion, gas, atau cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah hingga tercapai suatu keseimbangan.

• Difusi yang dilakukan oleh sel hidup contohnya adalah peristiwa masuknya oksigen (O2) dan keluarnya karbon dioksida (CO2) pada respirasi sel.

(46)

Difusi Dipermudah

• Difusi dapat dipermudah oleh protein spesifik yang membentuk saluran

protein dan protein

transpor pada membran sel.

• Mekanisme difusi

terfasilitasi adalah sebagai berikut:

1. Difusi yang dipermudah oleh saluran protein.

2. Difusi yang dipermudah oleh protein transpor.

Difusi yang dipermudah oleh saluran protein:

• Banyak molekul polar yang

berukuran besar (misalnya, asam amino, dan glukosa) dan ion

(misalnya, K+, Na+ dan Cl-) tertahan oleh membran ganda fosfolipid, tetapi dapat berdifusi melalui saluran yang dibentuk oleh protein.

• Protein yang biasanya membentuk saluran adalah protein integral.

• Saluran protein dapat membuka dan menutup karena adanya rangsangan listrik atau kimiawi,

(47)
(48)

Difusi yang dipermudah oleh protein transpor:

• Banyak molekul polar yang berukuran besar (misalnya, asam amino, dan glukosa) dan ion (misalnya, K+, Na+

dan Cl-) tertahan oleh

membran ganda fosfolipid, tetapi dapat berdifusi melalui saluran yang dibentuk oleh protein.

• Protein yang biasanya

membentuk saluran adalah protein integral.

• Saluran protein dapat membuka dan menutup

karena adanya rangsangan listrik atau kimiawi,

(49)

Osmosis

Osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut (air) dari larutan dengan konsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonik) melalui selaput selektif permeabel.

(50)

• Larutan hipotonik memiliki konsentrasi zat terlarut lebih rendah, sedangkan larutan hipertonik memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi.

• Larutan isotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama.

• Contoh peristiwa osmosis adalah air laut yang meskipun memiliki beragam jenis zat terlarut, molekul airnya tetap akan bergerak ke larutan gula yang konsentrasinya sangat tinggi.

(51)

B. Transpor Aktif

• Transpor aktif adalah transpor zat melalui membran yang melawan gradien konsentrasi (dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi), sehingga memerlukan energi.

• Energi yang diperlukan berupa ATP (adenosin trifosfat).

(52)

Pompa Ion

Pompa ion adalah transpor ion melalui membran dengan cara melakukan pertukaran ion dari dalam sel dengan ion di luar sel.

• Transpor dilakukan oleh protein transpor yang tertanam pada membran plasma, menggunakan sumber energi berupa ATP.

• Contoh pompa ion, yaitu pompa ion natrium-kalium pada sel hewan. Sel hewan memiliki konsentrasi ion K+ lebih tinggi dan ion Na+ jauh lebih rendah dibandingkan dengan

lingkungannya. Membran sel hewan mempertahankan konsentrasi ion melawan gradien konsentrasi dengan

memompa ion Na+ ke luar dan ion K+ masuk ke dalam sel.

(53)
(54)

Kotranspor

• Kotranspor adalah transpor aktif dari zat tertentu yang dapat menginisiasi transpor zat terlarut lainnya.

• Kotranspor dilakukan oleh dua protein transpor dengan energi berupa ATP.

• Contoh kotranspor, yaitu pompa proton yang menggerakkan transpor sukrosa pada sel tumbuhan.

(55)

Endositosis-Eksositosis

• Eksositosis-endositosis adalah transpor partikel dan molekul besar melalui pelipatan membran plasma atau pembentukan vesikula.

a. Eksositosis

Pada eksositosis, vesikula yang berisi makromolekul dari badan Golgi dipindahkan oleh sitoskeleton untuk bergabung dengan membran plasma, kemudian

vesikula menumpahkan isinya ke luar sel.

b. Endositosis

Pada endositosis, makromolekul dikelilingi oleh

membran plasma yang melipat membentuk vesikula, kemudian vesikula tersebut masuk ke dalam sel.

(56)
(57)

Kuis

1. Jelaskan perbedaan antara eksositosis dengan endositosis.

2. Jelaskan perbedaan antara sel prokariotik dengan sel eukariotik.

3. Berikan contoh peristiwa difusi dan osmosis.

4. Jelaskan perbedaan antara leukoplas, kromoplas, dan kloroplas.

5. Sebutkan struktur membran plasma yang ditunjuk oleh huruf A, B, C, D, dan E.

Referensi

Dokumen terkait