• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI INFLASI, MODEL PENELITIAN, DAN PENENTUAN LABA

N/A
N/A
Salvina Nurhaeni

Academic year: 2023

Membagikan "AKUNTANSI INFLASI, MODEL PENELITIAN, DAN PENENTUAN LABA"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Untuk mencapai tujuan akuntansi dan laporan keuangan, perlu diketahui perbedaan postulat, konsep, prinsip, standar (teknik) akuntansi. Estimasi biaya historis merupakan satu-satunya metode penilaian yang hasil pencatatannya dapat ditelusuri dan diidentifikasi jika diperlukan. Penilaian berdasarkan biaya historis ini masih dipandang sangat penting dan dijaga oleh prinsip dan standar akuntansi yang berlaku.

Prinsip ini diyakini menimbulkan keadaan dimana informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tidak mencerminkan keadaan sebenarnya dan tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga informasi tersebut mulai dianggap kurang bermanfaat bagi penggunanya. Oleh karena itu, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian; ketika ada beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu item.

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah teknis dan pengguna laporan diharapkan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat informasi yang dilaporkan. Memang dalam prinsip akuntansi juga terdapat ukuran-ukuran dasar yang dapat digunakan dalam laporan keuangan di luar biaya historis. Untuk nilai buku ada yang disesuaikan dengan cara yang berbeda-beda, misalnya dengan tingkat harga umum yang berbeda dan menggunakan metode lain.Dalam akuntansi konvensional, laporan keuangan menghasilkan nilai buku berdasarkan biaya historis.

Nilai buku sebenarnya dapat menggambarkan nilai minimum suatu usaha dan nilai ini dianggap sebagai gambaran biaya historis yang tidak mencerminkan inflasi.

Perubahan Dari Konsep Stable Monetary Unit

Ijiri mengemukakan bahwa (a) manajer memerlukan informasi historis untuk memilih model keputusan yang akan digunakan, serta untuk memprediksi masa depan, (b) data historis juga diperlukan untuk menilai apakah kita puas dengan apa yang telah dicapai atau tidak. , dan sejauh mana kita telah mencapai target tersebut, (c) Banyak lingkungan bisnis yang masih menggunakan sistem ini, misalnya otoritas pajak, transaksi bisnis, dan kontrak. Karena masalah ini, beberapa pihak mengkritik keras kegunaan laporan keuangan, terutama pada saat inflasi. Artinya kita masih bisa menggunakan akuntansi biaya historis, namun harus disiapkan informasi atau laporan tambahan yang mencakup dampak inflasi terhadap laporan keuangan.

Akuntansi inflasi berupaya menyiapkan laporan keuangan yang mencakup dampak inflasi atau penurunan daya beli uang terhadap laporan keuangan, sehingga laporan keuangan menunjukkan satuan mata uang pada tingkat harga yang berlaku pada saat itu, bukan pada tingkat harga historis. harga. Perubahan harga terjadi jika; Misalnya, satu kilogram beras pada tanggal tertentu (tl) berharga Rp 500,00, sedangkan pada waktu lain (t2) berharga Rp 2.000,00 untuk jumlah beras yang sama.

Akuntansi Inflasi

General Price Level

Meningkatkan kepercayaan terhadap angka-angka penting untuk laporan keuangan yang dihitung dari angka akuntansi yang disesuaikan.

Current Cost Accounting

Inflasi terjadi pada barang dan bisnis yang berbeda, jadi tidak bisa diimbangi bukan? Rasio adalah indikator kasar. bisa saja terjadi kerugian yang belum direalisasi dari suatu aset yang harganya naik (atau turun) karena perubahan harga namun barangnya belum terealisasi atau belum terjual, maka hal ini disebut penghematan yang akan direalisasikan kemudian. Revsine berpendapat hal itu bisa dianggap untung karena kenaikan harga akan menghasilkan uang tunai yang akan digunakan untuk mendapatkannya, yaitu harga jika kita membelinya sekarang.

Biaya penggantian adalah nilai yang diukur pada saat ini (biaya saat ini) untuk memperoleh aset baru atau menggantinya dengan kapasitas produksi yang sama. Kemungkinan lainnya hanya pada utang jangka panjang yang memiliki tingkat bunga berbeda dari harga pasar dan bunga yang ditetapkan. Di sini, harga diukur berdasarkan harga saat ini jika aset tersebut dibuat atau digandakan sebagai barang yang dimiliki, tanpa memperhitungkan perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi aset yang dibuat.

Yang berlaku pada metode biaya reproduksi umumnya juga berlaku pada metode biaya reproduksi ini. Namun harga tersebut berdasarkan prinsip likuidasi, bukan prinsip kelangsungan usaha sehingga bertentangan dengan prinsip akuntansi. Pada saat inflasi, nilai nilai realisasi bersih lebih besar karena manajemen tidak mungkin menjual barangnya tanpa mengharapkan tingkat margin harga umum.

Dalam metode ini, penyusutan dihitung berdasarkan selisih antara harga jual aset pada awal dan akhir periode. Nilai yang digunakan disini adalah harga jual tanpa dikurangi biaya penjualan, sehingga laporan keuangan yang disusun berdasarkan harga jual akan lebih besar dibandingkan dengan nilai realisasi bersih dan cara lain yang telah disebutkan sebelumnya. Cara ini sangat bergantung pada ekspektasi individu, sehingga bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan metode lainnya, karena nilai yang diharapkan merupakan cerminan dari nilai uang saat ini di masa yang akan datang.

Monetary Non-Monetary Items

Model Akuntansi

Atribut yang Akan Dinilai

Karakteristik yang dinilai pada masing-masing model akuntansi dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Dalam model Historical Cost Accounting, atribut yang dinilai adalah jumlah uang/kas atau sejenisnya yang dibayarkan untuk memperoleh suatu aset atau membayar sejumlah hutang yang dibebankan pada jumlah kas yang dihasilkan dari perolehan aset tersebut. Jenis transaksi: Biaya historis dan biaya penggantian adalah transaksi untuk memperoleh atau mengenakan hutang. Nilai realisasi bersih dan nilai sekarang mencakup penjualan aset dan pembayaran utang. Sifat peristiwa awal: Biaya historis didasarkan pada peristiwa aktual, nilai kini didasarkan pada peristiwa yang diharapkan, dan biaya penggantian serta nilai realisasi bersih didasarkan pada peristiwa hipotetis (yang diasumsikan).

Penilaian dan Perbandingan terhadap Model Akuntansi

Kesalahan waktu timbul dari perubahan nilai yang terjadi pada suatu periode namun dicatat, dihitung dan dilaporkan pada periode lain. Namun, sebaiknya setiap peristiwa selama periode tersebut dicatat dan dilaporkan. Kesalahan yang timbul pada alat pengukuran ini timbul apabila pelaporan keuangan tidak disajikan berdasarkan dan mempertimbangkan daya beli mata uang.

Akuntansi mempunyai alat ukur yang memberikan pengukuran tertentu, misalnya model akuntansi yang menggunakan satuan moneter sebagai alat ukurnya, yang artinya hasilnya dinyatakan dalam rupiah (jumlah dollar = NOD). Demikian pula jika kita menggunakan konsep biaya historis dengan ukuran 'daya beli umum', maka tetap akan menghasilkan sejumlah rupiah (bilangan dolar). Informasi akuntansi harus relevan artinya harus bermanfaat bagi penggunanya terutama untuk digunakan. Karena model akuntansi yang ada, maka yang sudah ada masih belum jelas maknanya, seperti permasalahan NOD dan COG diatas, namun sulit bagi pembaca untuk memahaminya. membuat informasi akuntansi relevan tanpa menggali lebih dalam pengetahuan akuntansi.

Metode Pengukuran Harga wajar (fair value)

Pengertian nilai wajar masih mengacu pada nilai tukar. Pernyataan ini menjelaskan bahwa nilai tukar adalah harga transaksi normal antara pelaku pasar yang menjual aset atau mengalihkan liabilitas di pasar di mana entitas pelapor mentransaksikan aset dan liabilitas dengan persyaratan yang paling menguntungkan. Pernyataan ini menekankan bahwa nilai wajar adalah pengukuran berbasis pasar dan bukan pengukuran spesifik entitas. Oleh karena itu, pengukuran nilai wajar harus ditentukan berdasarkan asumsi yang digunakan pelaku pasar dalam menilai aset dan liabilitasnya. Pengukuran nilai wajar harus mencakup penyesuaian risiko jika pelaku pasar memasukkannya dalam penentuan harga aset atau liabilitas, meskipun penyesuaian ini sulit ditentukan.

Oleh karena itu, pengukuran (misalnya pengukuran mark to model) yang tidak menyertakan penyesuaian risiko tidak mewakili pengukuran nilai wajar jika pelaku pasar akan memasukkannya dalam penilaian aset dan liabilitas. Ketika mengukur nilai wajar suatu aset tertentu (aset yang dibatasi penggunaannya), dampak pembatasan harus diperhitungkan jika pelaku pasar mempertimbangkan dampak pembatasan dalam penilaian aset. Pedoman ini berlaku untuk persediaan yang dibatasi untuk dijual yang berakhir dalam jangka waktu satu tahun yang diukur berdasarkan nilai wajar sesuai dengan Pernyataan JFASB No.

Pernyataan ini memperluas pengungkapan mengenai penggunaan ukuran nilai wajar untuk mengukur aset dan liabilitas untuk periode interim dan tahunan setelah pengakuan sebelumnya. Pernyataan ini mendorong entitas untuk menggabungkan informasi nilai wajar yang diungkapkan sesuai dengan standar akuntansi lainnya, termasuk Pernyataan FASB No. Panduan dalam Pernyataan ini berlaku untuk penilaian derivatif dan instrumen keuangan lainnya berdasarkan nilai wajar menurut Statemaü 133 pada pencatatan pertama dan pada periode-periode berikutnya.

Definisi nilai wajar memperhatikan konsep-konsep terkait aset dan liabilitas sebagaimana tertuang dalam Pernyataan Konsep FASB No. Pengukuran nilai wajar mencerminkan asumsi terkini pelaku pasar mengenai arus masuk masa depan yang terkait dengan aset (memiliki manfaat ekonomi masa depan) dan arus keluar masa depan yang terkait dengan liabilitas (mengorbankan manfaat ekonomi masa depan). Definisi nilai wajar yang seragam, bersama dengan kerangka konseptual untuk mengukur nilai, akan menghasilkan konsistensi dan komparabilitas yang lebih baik dalam pengukuran nilai wajar.

Pengungkapan yang luas tentang penilaian aset dan liabilitas harus memberikan pengguna laporan informasi yang lebih baik tentang batasan penggunaan nilai wajar untuk mengembangkan pengukuran dan dampak pengukuran tertentu terhadap pendapatan (perubahan aset bersih) selama periode tersebut. Namun, manfaatnya dalam meningkatkan konsistensi dan komparabilitas metode pengukuran nilai wajar dan memperluas pengungkapan penilaian akan tetap bermanfaat. Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada awalnya diakui sesuai dengan pernyataan 133, yang menggunakan harga transaksi sesuai dengan panduan pada catatan kaki 3 nomor 02-3 sebelum dimulainya penerapan pernyataan ini.

Ilustasi beberapa alternative model akuntansi

Alternatif dengan melihat dari sudut “unit of money”

Laporan Laba rugi

Alternative dengan menggunakan model akuntansi yang diukur dengan unit tenaga beli umum (general purchasing power)

Soal-soal

Tunjukkan item mana yang diklasifikasikan sebagai item moneter dan item mana yang diklasifikasikan sebagai item non-moneter. PT Belkaoui Utama melaporkan neraca dan transaksi untuk periode buku yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2001 sebagai berikut.

Referensi

Dokumen terkait

[Assented - to, 21st December, 1877.1 HERE AS it is desirable to extend the Railway from the Gawler W Bailway Station to Marlcct Rcscrvc in thc 'l'awn of Gawler, as shown in thc