• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 KONSEP PERSALINAN 2.1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 KONSEP PERSALINAN 2.1.1"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

Selain itu, produksi progesteron menurun sehingga otot rahim sensitif terhadap oksitosin. Rahim mulai berkontraksi ketika tingkat penurunan progesteron tertentu tercapai. Ini adalah kontraksi otot-otot rahim saat melahirkan, pada bulan terakhir kehamilan dan sebelum permulaan persalinan. Gerakannya terlalu kuat dan sering, sehingga otot rahim tidak bisa rileks.

Keadaan dimana kekuatan otot rahim sulit untuk meningkatkan pembukaan atau pengeluaran janin dari rahim.

Jalan Lahir Lunak

Janin harus berhasil menyesuaikan diri dengan jalan lahir yang dapat ditentukan sebelum persalinan dimulai, jalan lahir terbagi atas. Otot dasar panggul terdiri dari otot dan ligamen yaitu dinding panggul bagian dalam dan yang menutupi panggul bagian bawah, yang menutupi panggul bagian bawah sehingga membentuk dasar panggul yang disebut panggul.

Jalan Lahir Keras (Tulang Panggul)

Ujung anterior dan posterior krista iliaka menonjol: spina iliaka superior anterior dan spina iliaka superior posterior. Terdapat perpanjangan memanjang pada bagian dalam tulang iliaka (os ilium) yang memisahkan panggul dengan panggul (linea innominta/linea terminalis). Os Ischium)  Terletak di ujung tulang iliaka.

Bidang Panggul

Pada saat melahirkan, tulang belakang dapat terdorong ke belakang sehingga memperlebar jalan lahir (Sondakh, 2013). d) Bidang Hodge IV: bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I, II, III dan terletak setinggi tulang koksigis.

Bentuk-bentuk Panggul

Mekanisme Persalinan

Fase aktifnya adalah pembukaan serviks 4-10 cm, pada primipara berlangsung ± 6 jam dan pada multipara ± 3 jam. Kadar hemoglobin meningkat menjadi 1,2 g/100 ml selama persalinan dan akan kembali pada hari setelah melahirkan sebelum melahirkan kecuali terjadi perdarahan. Selama persalinan, wanita mungkin mengalami kesulitan buang air kecil secara spontan karena berbagai alasan, seperti pembengkakan jaringan akibat tekanan pada bagian tubuh presentasi, rasa tidak nyaman, sedasi, dan rasa malu.

Proteinuria +1 dapat dianggap normal karena terjadi sebagai respons terhadap kerusakan jaringan otot akibat kerja fisik saat melahirkan. Poliuria sering terjadi selama persalinan karena peningkatan curah jantung, peningkatan filtrasi glomerulus, dan peningkatan aliran plasma ginjal. g) Sistem pencernaan. Sistem endokrin diaktifkan saat melahirkan, dimana terjadi penurunan kadar progesteron dan peningkatan kadar estrogen, prostaglandin dan oksitosin. i) Meliputi perubahan.

Tekanan pada otot dasar panggul dari kepala janin akan menyebabkan pasien ingin mengejan, diikuti dengan menonjolnya perineum dan melebar seiring dengan terbukanya anus. e) Tekanan darah. Secara umum, denyut nadi meningkat pada kala dua, disertai takikardia yang parah ketika mencapai puncaknya sebelum bayi lahir. h) Suhu. Proses lepasnya plasenta dapat dinilai dengan memperhatikan tanda-tanda seperti rahim menjadi bulat, rahim terdorong ke atas akibat lepasnya plasenta pada segmen bawah rahim, tali pusat menjadi lebih panjang dan tiba-tiba. Semburan darah yang terjadi (Probe Perubahan Fisiologis Tahap III.

Kustner : Letakkan tangan anda diatas atau di atas simpisis dengan memberikan tekanan, kemudian regangkan tali pusat, jika tali pusat berada di dalamnya, belum lepas, jika tali pusat masih atau maju atau memanjang berarti plasenta sudah terlepas. Warna vagina dan tampilan jaringan vagina dipengaruhi oleh peregangan yang terjadi pada kala dua persalinan. Kemampuan bidan dalam mengenali jenis plasenta dan insersi tali pusat diperlukan untuk melakukan pemeriksaan unit plasenta.

Dokter kandungan harus mengetahui apakah plasenta dan selaputnya lengkap dan apakah ada nyeri perut, seperti ada simpul nyata di tali pusat.

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin

Langkah-langkah APN menurut JPNKKR, 2017 1) Kenali tanda dan gejala stadium II. a) Ibu merasakan dorongan yang kuat untuk mengejan. Tangan lainnya memegang kepala bayi untuk menjaga kepala bayi tetap tertekuk agar tidak menyimpang dan membantu lahirnya kepala. Anda dianjurkan untuk bernapas perlahan atau bernapas cepat dan dangkal saat 1/3 kepala bayi berada di luar vagina.

Dorong ibu untuk mengejan selama kontraksi, gerakkan kepala secara perlahan ke bawah dan ke distal hingga bahu anterior muncul di bawah lengkung kemaluan, lalu gerakkan ke atas dan ke distal untuk melahirkan bahu posterior. Dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan pasang kembali tali pusat dengan jarak 2 cm dari klip pertama. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel pada dada/perut ibu, posisi bayi berada di antara payudara ibu lebih rendah dibandingkan puting susu ibu.

Tangan sebelah lagi memegang tali pusat.. 35) Selepas pengecutan rahim, picit tali pusat ke bawah, manakala sebelah tangan lagi menolak rahim ke arah bahagian dorso-cranial dengan berhati-hati. Pegang dan putarkan plasenta (mengikut arah jam) sehingga selaput ketuban berpintal dan seterusnya hantar dan letakkan plasenta di dalam bekas yang telah disediakan. Letakkan bayi dalam jangkauan ibu supaya ia boleh disusukan sepanjang masa. 58) Tanggalkan sarung tangan secara terbalik dan masukkan ke dalam larutan klorin 0.5% selama 10 minit.

Cara Pengisian Partograf

M : Kantung ketuban pecah dan kantung ketuban bercampur mekonium D : Kantung ketuban pecah dan kantung ketuban bercampur darah. K : Kantung ketuban pecah dan kantung ketuban kering (tidak mengalir lagi) Mekonium di dalam kantung ketuban tidak selalu berarti gawat janin... gawat janin jika disertai dengan FHR di luar nilai normal 3) Infiltrasi (molasses ) dari tengkorak. Penetrasi tengkorak merupakan indikator penting seberapa jauh janin dapat masuk ke dalam tulang belakang ibu. Semakin besar infiltrasi, semakin besar pula infiltrasinya, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya disportasi sefalopelvik.

0 : Tulang kepala janin terpisah, jahitan mudah dipalpasi. 1: Tulang-tulang kepala janin saling bersentuhan. 2: Tulang kepala janin saling tumpang tindih namun masih dapat dipisahkan. 3: Tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan. Gunakan tanda X pada perpotongan temuan pertama pelebaran serviks pada fase aktif dengan garis peringatan.

Tulisan “kepala turun” dan garis kontinu dari 0-5 pada sisi yang sama dengan angka dilatasi serviks. Jika pembukaan serviks berada di sebelah kanan garis peringatan, maka waspadai kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan. Jika berada di sebelah kanan garis tindakan sejajar dengan garis peringatan, tindakan harus segera diambil. dibawa untuk menyelesaikan persalinan. Waktu pada kolom paling bawah terdiri dari waktu mulai persalinan fase aktif dan waktu sebenarnya pemeriksaan.

Waktu mulai persalinan fase aktif diberi nomor 1-16, tiap kotak berdurasi 1 jam, yang digunakan untuk mengetahui sudah berapa lama persalinan berlangsung. e) Kontraksi rahim. Pemeriksaan dilakukan setiap 30 menit, rasakan dan catat jumlah dan lamanya kontraksi dalam 10 menit. f) Obat-obatan dan cairan yang diberikan.

KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU PERSALINAN .1 Manajemen Kebidanan Kala I

Data ini menjelaskan berapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan dan dapat dikaitkan dengan usia kehamilan. Data riwayat kesehatan ini bisa kita jadikan sebagai “peringatan” adanya komplikasi saat melahirkan. Beberapa data penting mengenai riwayat kesehatan yang perlu kita ketahui adalah apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit seperti penyakit jantung, diabetes melitus, penyakit ginjal, hipertensi, hepatitis atau anemia.

Riwayat kehamilan memerlukan penjelasan tentang jumlah ibu hamil dan uang untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah pada persalinan dan masa nifas. Data pasca melahirkan diperlukan untuk mengetahui apakah terdapat komplikasi atau kelainan pada riwayat ibu pasca melahirkan sebelumnya yang dapat mempengaruhi kelahiran saat ini. g) Riwayat kehamilan saat ini. Penting untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah yang mungkin terjadi saat melahirkan dan setelah melahirkan. h) Riwayat perkawinan.

Data ini penting untuk kita pelajari karena dari data tersebut kita mendapatkan gambaran tentang suasana rumah tangga pasangan dan kepastian siapa yang akan menghadiri persalinan. i) Pola aktivitas sehari-hari (1) Pola makan. Pola makan ini penting untuk diketahui agar dapat memperoleh gambaran mengenai asupan nutrisi ibu selama hamil hingga awal persalinan, sedangkan jumlah cairan sangat penting untuk diketahui karena akan menentukan kecenderungan terjadinya dehidrasi. mencegah. Fokus data yang ditanyakan adalah kapan dan jam berapa terakhir kali Anda makan dan minum, makanan yang Anda makan, jumlah makanan yang Anda makan, berapa banyak Anda minum, apa yang Anda minum.

Serta untuk memperoleh informasi mengenai adat-istiadat yang dilakukan ketika menghadapi persalinan, salah satunya adalah persalinan yang ditolong oleh bidan. Bidan pada umumnya adalah perempuan, meskipun dalam budaya tertentu, bidan adalah laki-laki.

Data Objektif a) Keadaan Umum

Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau pembesaran kelenjar getah bening dan adanya parotitis. Kaji kelainan perut dan pantau kesejahteraan janin, kontraksi rahim, dan tentukan kemajuan proses persalinan. Digunakan untuk melihat apakah ibu pernah menjalani operasi CS sehingga dapat ditentukan tindakan lebih lanjut karena riwayat CS disertakan dalam pemeriksaan prenatal.

Mengevaluasi adanya kelainan pada ekstremitas yang dapat menghambat atau mempengaruhi proses persalinan, termasuk mengevaluasi adanya edema dan varises. Subyektif : ibu mengatakan tidak sanggup menahan sakit yang dirasakannya. Tujuan : ibu tampak kesakitan dan kontraksi terasa semakin kuat 4) Merasa tidak percaya diri terhadap kemampuannya dalam menggendong. Subjektif: ibu mengatakan dia tidak yakin dengan kemampuannya dalam tampil. Tujuan : Ibu terlihat murung dan sedih.

KH Fase Aktif : Kondisi umum : Baik. a) Memberikan nasehat, informasi dan edukasi (KIE) kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan normal. Alasan : Hak ibu untuk mengetahui kondisi anaknya agar ibu dapat lebih kooperatif dalam merawatnya. Rasional : Lembar observasi dapat mengetahui apakah persalinan berjalan baik atau tidak, karena setiap persalinan mempunyai kemungkinan terjadinya persalinan lama.

Latar Belakang: Makanan ringan dan asupan cairan yang cukup selama persalinan memberikan energi lebih dan mencegah dehidrasi. Latar Belakang: Penetrasi sebelum pembukaan penuh dapat menyebabkan edema pada vulva dan vagina. e) Berikan KIE pada ibu untuk mengatur posisi yang nyaman, mobilisasi seperti berjalan, berdiri atau jongkok, berbaring miring atau merangkak.

Fase Aktif

Manajemen Kebidanan Kala II Tanggal… pukul

Anjurkan ibu untuk menelan perlahan atau bernapas cepat dan dangkal saat 1/3 kepala bayi sudah keluar dari vagina. Gerakkan kepala secara perlahan ke bawah dan ke distal hingga bahu anterior muncul di bawah lengkung kemaluan, lalu gerakkan ke atas dan ke distal untuk mengangkat bahu posterior. Bayi lahir spontan pervaginam pada..jam..jenis kelamin laki-laki/perempuan, kelainan normal, tangis spontan kuat, kulit kemerahan.

Ada tanda-tanda solusio plasenta, yaitu perubahan bentuk dan Tfu, pemanjangan tali pusat, dan keluarnya darah secara tiba-tiba dan singkat. Usahakan posisi kepala bayi di antara payudara ibu lebih rendah dibandingkan puting susu ibu. Jika plasenta tidak keluar setelah 30-40 detik, hentikan PTT dan tunggu hingga kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas.

Pegang dan putar plasenta (searah jarum jam) hingga selaput ketuban berputar lalu keluarkan plasenta ke dalam wadah yang telah disediakan. 38) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, pijat rahim, letakkan telapak tangan di fundus dan pijat dengan gerakan melingkar lembut sampai rahim berkontraksi.

Manajemen Asuhan Kala IV Tanggal …pukul …

Referensi

Dokumen terkait