Bab 2
Data, Informasi, Hirarki Data dan Abstraksi Data
2.1 Data
Data merupakan salah satu komponen penting sistem basis data selain hardware, software, dan user. Data menyatakan fakta – fakta yang mewakili kejadian, aktivitas, transaksi dan juga deskripsi mengenai suatu objek/benda yang terekam dan tersimpan dalam media komputer. Data dinyatakan dengan nilai angka, nilai deretan, nilai karakter, atau nilai simbol. Data tidak hanya dalam bentuk teks tetapi juga dalam bentuk dokumen, gambar, suara, ataupun video.
Berikut ini adalah ciri – ciri data dalam sistem basis data yaitu:
1. Data disimpan secara terintegrasi.
Kumpulan dari berbagai macam berkas dari aplikasi berbeda dan disusun sedemikian rupa, di mana bagian yang rangkap (redundant) akan dihilangkan.
2. Data dapat digunakan secara bersama – sama (shared).
Untuk aplikasi yang berbeda, masing-masing bagian dari basis data dapat diakses oleh user dalam waktu yang bersamaan.
2.1.1 Data pada Basis data dan hubungannya
Terdapat 3 jenis data pada sistem basis data yaitu :
1. Data operasional dari suatu organisasi, berupa data yang disimpan di dalam basis data.
2. Data masukan, data dari luar sistem yang dimasukkan melalui peralatan masukan seperti keyboard yang dapat mengubah data operasional.
3. Data keluaran, keluaran yang berupa laporan melalui peralatan keluaran sebagai hasil dari dalam sistem yang mengakses data operasional.
2.1.2 Jenis Data
a. Menurut Cara Memperolehnya 1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil secara langsung dari objek, di mana sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data tanpa melalui media perantara melalui proses wawancara, menjawab kuesioner ataupun forum diskusi.
Bentuk data primer berupa hasil kuesioner, hasil survey, hasil pengujian, hasil observasi dan opini subyek secara individual atau kelompok.
Contoh :
• Melakukan wawancara secara langsung terhadap para pedagang pasar tradisional untuk meneliti daya beli konsumen selama pandemic.
• Observasi dan pengamatan proses antrian layanan di kantor catatan sipil.
Gambar 2.1: Mengambil data langsung dari objek 2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat secara tidak langsung dari sumber data atau objek penelitian di mana data sekunder merupakan data yang mendukung keperluan data primer seperti literature bacaan, buku, majalah, koran, artikel jurnal ataupun laporan – laporan.
Contoh
• Hasil riset dalam bentuk data statistic dari majalah ataupun surat kabar.
• Menggunakan data dari laporan keuangan.
Gambar 2.2: Data dari laporan keuangan
b. Berdasarkan Sumbernya 1. Data Internal
Data internal merupakan data yang mewakili situasi dan kondisi suatu organisasi di mana fakta dikumpulkan, dicatat, dan disimpan secara internal.
Contoh :
• Data keuangan
• Data pegawai
• Data produksi 2. Data Eksternal
Data eksternal merupakan data yang mewakili dan situasi serta kondisi yang berada di luar organisasi. Selanjutnya data eksternal terbagi menjadi dua kategori yaitu data primer dan data sekunder.
Contoh :
• Data jumlah pemakaian suatu produk oleh konsumen
• Tingkat preferensi pelanggan
• Nilai GDP dari Indonesia c. Jenis Data Berdasarkan Sifatnya 1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data dalam bentuk angka atau skor di mana data diperoleh dari penggunaan alat pengumpul data ataupun sekumpulan pertanyaan yang telah diberi bobot. Data kuantitatif memiliki kecenderungan dapat dianalisa dengan teknik statistik.
Contoh :
• Tingi badan rata-rata perempuan Indonesia adalah 155 cm 2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata ataupun gambar yang mengandung makna yang menjelaskan tentang suatu kualitas dari sebuah kejadian. Data kualitatif tidak dapat diukur secara numerik.
Contoh :
• Perempuan Amerika lebih tinggi dari perempuan Indonesia d. Berdasarkan Waktu Pengumpulannya
1. Data Berkala (Time Series)
Data berkala merupakan data yang dikumpulkan dan dicatat dari waktu ke waktu (berkala) , biasanya digunakan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waktu.
Contoh :
• Jumlah keuntungan perusahaan dari tahun ke tahun.
2. Data Cross Section
Data cross section merupakan data yang didapat pada waktu yang telah ditentukan untuk mendapatkan gambaran keadaan atau kegiatan pada saat itu juga.
Contoh :
• Mengukur suhu tubuh saat ini pada populasi tertentu.
2.2 Informasi
Acapkali istilah data dan informasi menjadi rancu dan dipertukarkan dalam penyebutannya terutama dalam penggunaan data yang berjumlah kecil walaupun sebenarnya data dan informasi adalah sesuatu yang berbeda.
Menurut Davis (1999), Informasi merupakan hasil dari mengolah data sehingga menjadi bentuk yang penting dan bermanfaat bagi penerimanya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang berakibat secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada masa yang akan datang.
Dari pengertian di atas, bahwa informasi berasal dari data yang diolah kemudian bertransformasi menjadi bentuk yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
Gambar 2.3: Transformasi data hingga pengambilan keputusan Berikut merupakan contoh sederhana data mahasiswa yang mengambil mata kuliah basis data.
Tabel 2.1: Data Mahasiswa peserta Mata Kuliah Basis Data
20101001 Dewi Maruti
20101002 Yoga Saputra
20101003 Salasika Tantri
20101004 Adira Pratiwi
20101005 Kenzia Tan
20101006 Surya Saputra
20101007 Widya Widana
20101008 Darma Putra
20101009 Kusuma Wardani
20101010 Ana Victoria
Dari tabel data di atas, jika data diolah maka kira – kira informasi apa yang bisa kita dapatkan ?
Contoh informasi yang bisa didapatkan dari data diatas adalah “Jumlah mahasiswa peserta mata kuliah basis data adalah 10 orang terdiri dari 4 orang mahasiswa laki-laki dan 6 orang mahasiswa perempuan”.
Gambar 2.4: Informasi dalam bentuk grafik
Informasi jumlah peserta mata kuliah basis data dapat berguna bagi penerima informasi yang relevan dan dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.
Gambar 2.5: Transformasi data menjadi informasi
4 6
Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Basis Data
Laki - laki Perempuan
2.2.1 Kualitas Informasi
Kualitas dari informasi dipengaruhi oleh 3 unsur (Sutabri, 2012), yaitu : 1. Akurat
Informasi harus dijamin kebenarannya serta tidak menyesatkan bagi penerima informasi serta jelas mencerminkan maksudnya karena kemungkinan informasi akan mengalami kerusakan atau gangguan.
2. Tepat Waktu
Informasi yang usang tidak memiliki nilai dan kualitas yang baik bagi pengambilan keputusan sehingga tidak berguna lagi pada saat pengiriman informasi dari sumber informasi ke penerima informasi.
3. Relevan
Informasi yang diterima oleh penerima informasi harus sesuai, tepat sasaran dan bermanfaat.
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Konsep dasar informasi dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu (Sutabri, 2012) :
1. Informasi Strategis
Informasi ini diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam waktu jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan lain sebagainya.
2. Informasi Taktis
Informasi ini diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam jangka waktu menengah.
3. Informasi Teknis
Informasi ini diperlukan untuk kebutuhan operasional sehari-hari.
2.3 Hirarki Data
Pengorganisasian data berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data dapat dibagi menjadi 6 tingkatan di mana disusun dalam sebuah hirarki data, sebagaimana gambar berikut :
Gambar 2.5: Hirarki data 1. Bit
Sistem biner yang terdiri atas 2 macam (0 dan 1), di mana sebagai dasar komunikasi antara komputer dan manusia.
2. Byte
Satuan penyimpanan data dalam komputer. (1 byte = 8 bit = 1 karakter).
3. Field/atribut/data item
Sekumpulan byte atau karakter yang mempunyai makna dan menjadi unit terkecil yang disebut data.
4. Record
Merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling berhubungan terhadap obyek tertentu dan dihitung dalam satuan baris.
5. Berkas/file
Merupakan sekumpulan record yang sama jenis secara relasi dan tersimpan dalam media penyimpanan sekunder.
6. Basis data
Merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record dan rinci data terhadap obyek tertentu di mana tersimpan di dalam computer secara teroganisir.
Gambar 2.6: Contoh dari hirarki data
2.4 Abstraksi Data
Abstraksi data adalah tingkatan/level dalam melihat bagaimana menampilkan data dalam sebuah basis data.
Tingkatan abstraksi data oleh pengguna dikelompokkan menjadi 3 tingkatan sebagai berikut :
1. Tingkatan Fisik.
Tingkatan fisik adalah Level paling rendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana suatu data disimpan.
2. Tingkatan Logis/Konseptual.
Tingkatan logis adalah tingkat abstraksi yang lebih tinggi berikutnya.
Tingkatan ini menggambarkan hubungan antara suatu data dengan data lain dan data apa saja yang tersimpan di dalam basis data.
3. Tingkatan View.
Tingkatan ini adalah tingkatan abstraksi yang paling tinggi, dan yang paling sederhana di antara tingkatan lainnya. Tidak menampilkan data dari basis data secara keseluruhan tetapi hanya sebagian data dari basis data. User tidak membutuhkan semua data yang ada dalam basis data.
Gambar 2.7: Hubungan Level Abstraksi Data
Gambar 2.8: Contoh Abstraksi Data