Ah., selaku ketua dan sekretaris Program Studi Agama dan Filsafat yang membantu penulis dalam memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian penelitian ini. Bapak-bapak dosen Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah berjasa memberikan ilmu kepada penulis. Pengasuh, kiyai dan pengurus Pondok Pesantren NAWESEA Yogyakarta yang banyak memberikan tambahan bahan kajian yang bermanfaat.
RIWAYAT HIDUP AS-SINGKILI DAN KARYA- KARYANYA
KONSEP AS-SINGKILI TENTANG TAUHID DAN ZIKIR DALAM KITAB ‘UMDATUL-MUHTĀJĪN
Rumusan Masalah
Apakah status manuskrip 'Umdatul-Muhtājīn dan kandungannya, serta kesahihan petikan ayat-ayat al-Quran, hadis-hadis Nabi saw, dan nukilan-nukilan lain.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Telaah Pustaka
Sementara itu, konsep tauhid dan dzikir as-Singkili yang terdapat dalam kitab Umdatul-Muhtājīn kurang mendapat penjelasan yang memadai. Namun data-data lain mengenai sejarah dan pemikiran Asy-Singkili dari kedua penelitian tersebut jelas bermanfaat bagi penulis. Kajian lain yang berkaitan dengan penelitian ini adalah karya Oman Fathurahman yang objek penelitiannya adalah kitab Tanbīhul-Māsyī al-Mansūb ilā Tarīqil-Qusyāsyī yang berjudul: Tanbīh al-Māsyī al-Mansūb ilā Tarīq al-Qusyāsyī;.
Tanggapan As-Singkili Terhadap Ajaran Wujudiyah di Aceh pada Abad XVII, (1998), yang diterbitkan sebagai buku pada tahun 1999 dengan judul Tanbīh al-Māsyī Mempersoalkan Kes Wahdatul Wujud Abdurrauf Singkel di Aceh pada Abad ke-17. abad. Dalam buku ini dijelaskan bahawa as-Singkili tidak bersetuju dengan fahaman Wahdatul-Wujūd, tetapi beliau tidak menentang sekeras-kerasnya seperti yang pernah diamalkan oleh Nuruddin ar-Raniri. Dalam buku Tanbīh al-Māsyī Mempersoalkan Wahdatul Wujud Kasus Abdurrauf Singkel di Aceh Abad ke-17, Fathurahman menjelaskan bahawa untuk sampai pada pandangannya tentang konsep Wahdatul-Wujūd, as-Singkili memulakan pembahasan tentang tauhid yang dikaitkan dengan ajaran. . Tasawuf.36 Tetapi dalam kitab ini tidak ada perincian tentang sifat-sifat Allah, baik yang wajib, yang mustahil dan yang boleh, serta sifat-sifat Rasul tidak disebutkan dalam kitab ini.
Namun dalam kitab ini terdapat penjelasan tentang dalil-dalil menentang keesaan Allah swt., baik dalil naqli (dalil berdasarkan nas al-Quran) maupun dalil 'aqli (dalil berdasarkan akal dan logik), sedangkan dalam kitab ini. Dalam kitab 'Umdatul-Muhtājīn kedua-dua hujah atau salah satu daripadanya tidak disebutkan. 36 Oman Fathurahman, Tanbīh al-Māsyī Wahdatul Wujud menyoal siasat; Kes Abdurrauf Singkel di Aceh pada abad ke-17, cet. Dalam kitab Tanbīh al-Māsyī al-Mansūb ilā Tarīq al-Qusyāsyī yang menjadi bahan kajian Fathurahman juga mengandungi bahagian yang membincangkan adab dan kaedah berzikir.
Dengan demikian, apa yang dihasilkan dari penelitian ini nantinya dapat dijadikan bahan pembanding terhadap penelitian-penelitian sebelumnya khususnya mengenai tauhid dan dzikir menurut as-Singkili.
Landasan Teori
Fathurahman mengatakan, etika dan cara berdzikir sesuai dengan tariqat Syat}t}āriyyah.38 Namun kitab ini hanya memuat satu adab dan kayfiyah, sedangkan as-Sinkili dalam kitab 'Umdatul-Muhtājīn memuat beberapa pendapat ulama. tentang adab dan kayfiyah zikir. Dengan kata lain, filologi adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari teks-teks yang tersimpan dalam peninggalan-peninggalan tertulis masa lampau, yang bertujuan mengungkap hasil-hasil kebudayaan masa lalu yang tersimpan dalam peninggalan-peninggalan tertulis. Tahqīq menyajikan teks yang dapat dibaca dari karya tulis sebelumnya dan memudahkan pemahamannya sesuai dengan maksud atau mendekati maksud penulis.
Jadi obyek dan tujuan filologi dan tahqiq adalah sama, yaitu obyeknya sama-sama karya tulis masa lampau dan tujuannya untuk mengungkap isi yang terkandung di dalamnya. Dalam penelitian ini, penulis mencoba menggabungkan kedua cara kerja tersebut untuk menghadirkan wajah baru filologi Indonesia sehingga tujuan mengungkap isi karya-karya tulis terdahulu di nusantara dapat tercapai semaksimal mungkin. Sedangkan kegiatan filologi yang mempertimbangkan bacaan yang berbeda (varian) dan bacaan yang rusak (korup) sebagai kreativitas penyalinan sering disebut filologi modern.41 Penelitian terhadap buku 'Umdatul-Muhtājīn bertujuan menyajikan teks yang layak dibaca dalam bentuk editan, berpedoman pada bahasa Arab-Latin. transliterasi dan penyediaan perlengkapan kritis serta pengungkapan konsep tauhid dan memori yang terkandung di dalamnya.
Umdatul-Muhtājīn sebagai karya sastra Melayu dapat dibaca melalui empat eksemplar naskah.Dalam menyikapi keempat naskah tersebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah membandingkan keempatnya dan menentukan naskah unggul sebagai dasar penyuntingan. Untuk mengetahui konsep tauhid dan zikir dalam naskah ‘Umdatul-Muhtājīn, penulis melakukan kajian intertekstual melalui dua karya as-Singkili sendiri, yaitu at-Tarīqatusy-Syatfāriyyah dan Tanbīhul-Māsyīīans al-qiliyah. - Naskah Kusyāsyī, karena kedua naskah ini mengangkat konsep peringatan yang tidak dapat dipisahkan dari aspek tauhid. Dari sini terungkap bahwa konsep tauhid al-Singkil dalam 'Umdatul-Muhtājīn' mengikuti mazhab Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah yang menekankan pada konsep transendensi Tuhan atas ciptaan-Nya, sedangkan dzikir terdiri dari beberapa bentuk, cara dan metode. sehingga pembaca mempunyai pilihan.untuk mempraktikkan salah satu bentuk, label dan metode mengingat yang sesuai dengan kemampuan seseorang.
Selain itu, dalam 'Umdatul-Muhtājīn juga terdapat penekanan pada pembahasan zikir Jihar, yang tidak ditemukan pada dua teks lainnya.
Metode Penelitian
Objek material penelitian ini adalah naskah kitab 'Umdatul-Muhtājīn karya as-Singkili, sedangkan objek analisisnya adalah konsep tauhid dan dzikir menurut as-Singkili. Langkah kedua adalah mengkaji isi teks mengenai pemikiran seorang tokoh di masa lalu, khususnya mengenai tauhid dan dzikir. Naskah tunggal hanya dapat diteliti dengan Metode Penelitian Naskah Tunggal dengan edisi diplomatis atau standar,45 sedangkan naskah jamak mempunyai dua pilihan metode.
Sebagaimana disebutkan di atas, buku yang menjadi objek penelitian ini dapat dibaca melalui empat varian salinan naskah, sehingga penulis dapat menggunakan berbagai metode penelitian naskah. Untuk menggunakan metode penelitian jamak dalam penelitian ini, penulis dihadapkan pada dua pilihan metode, yaitu Metode Gabungan46 dan Metode Landasan47. Setelah memaparkan keempat naskah tersebut, penulis menentukan salah satu naskah unggulan, sehingga metode kajian filologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Foundation.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menelaah naskah-naskah kitab yang menjadi pokok penelitian, yang merupakan data primer, khususnya yang berkaitan erat dengan tauhid dan dzikir, serta membaca hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai as-Singkili dan pemikiran-pemikirannya. seperti karya-karya Tauhid dan tasawuf khususnya yang berkaitan dengan topik penelitian ini sebagai data sekunder. Secara umum, manuskrip yang dipilih adalah manuskrip yang telah dibaca oleh mayoritas, berdasarkan perkiraan jumlah manuskrip yang membuktikan pembacaan yang benar. Dengan metode ini, teks yang diedit merupakan teks baru dan gabungan dari seluruh naskah yang sudah ada.
47 Metode Foundation diterapkan apabila menurut penafsiran filologis terdapat beberapa naskah yang kualitasnya lebih baik dibandingkan naskah-naskah lain.
Sistematika Pembahasan
Bab ini dapat menjelaskan konsep tauhid dan dzikir as-Singkili serta hubungan keduanya. Dalam bab ini juga dilakukan penafsiran terhadap nash/pendapat ulama yang dikutip as-Singkili dalam teks tersebut. Jadi, tauhid dan dzikir mempunyai hubungan yang sangat erat dalam pandangan as-Singkili.
Dzikir Hasanat ialah Dzikir yang dilakukan tanpa mengikut cara dan adab tertentu, manakala Dzikir Darajat ialah Dzikir yang dilakukan mengikut adab dan cara tertentu. Dalam manuskrip kitab 'Umdatul-Muhtājīn, as-Singkili memberi perhatian yang sangat serius terhadap perbincangan tentang zikir jihar, beliau memetik ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis Rasulullah saw. Untuk mencapai kemaslahatan zikir, iaitu zikir yang dapat menyatukan Allah (swt), dan mengingkari adanya majjud selain Bapa-Nya, maka Salik disarankan untuk mengikuti tingkah laku dan kenikmatan tertentu dalam berzikir.
Namun As-Singkili tidak menutup kemungkinan adanya dzikir yang rumit dan sulit seperti dzikir isbat, dzikir dengan mengucapkan ismu Ŝāt, dzikir dengan mengucapkan huwa huwa, dzikir dengan mengucapkan huwal-lāh, dzikir dengan Allāhu huwa dari dzikir jihar hingga mengucapkan kelompok. Sedangkan konsep dzikir yang menjadi inti pembahasan as-Singkili dalam buku ini adalah dzikir nafi-isbat, yaitu dengan mengucapkan kalimat Lā ilāha illal-lāh. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga konsep as-Singkili terkait dzikir dalam kitab 'Umdatul-Muhtājīn.
Yaitu dzikir nafi-isbat dengan mengikuti adab dan kayfiyah tertentu sesuai kemampuan masing-masing sālik.
Saran
Katalog Identifikasi Naskah Koleksi Buku Museum Negara Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Jilid XI, Banda Aceh: Museum Negara Provinsi Daerah Istimewa Aceh, 1999/2000. Fathurahman, Oman dan Munawar Holil, Katalog Naskah Ali Hashmy Aceh, Banda Aceh: Yayasan Pendidikan Ali Hashmy, PPIM UIN Jakarta, MANASSA, C-DATS, TUFS, 2007. Hashmy, A., dkk., 50 Tahun Gedung Aceh , Banda Aceh: Majelis Ulama Daerah Istimewa Provinsi Aceh bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Provinsi Aceh, 1995.
Shahrizal, Syeikh Abdurrauf Syiah Kuala dan Pola Pemikiran Hukum Islam (Kajian Terhadap Kitab Mir'at al-Tullab Tentang Hakim Wanita), Banda Aceh: Program Pasca Siswazah Institut Agama Islam Negeri (PPs IAIN) ar- Raniry, Upubliceret afhandling, 1995 Masihi. ./1416 H. Imam Ja'far as-Sadiq Abu Yazid al-Bistami Syaikh Muhammad al-Magribi Syaikh al-A'rabiy Yazid al-'Isyqi. Syaikh Abdurrazzaq al-Qadiri Syaikh Abdullah al-Qadiri Syaikh Ja'far bin Ahmad al-Husain.
Shejh Ali el-Hasan Shejh Muhamed el-Kadiri Shejh Abdul Gaffar es-Sidki Shejh Abdurrauf el-Kadiri Shejh Abdul Vehab el-Kadiri Shejh Alejdin Kadi el-Kadiri Shejh Hidatullah es-Sarmasti. Imam Musa dan Kazimi Imam Ali bin Musa dan Rida Shejh Ma'ruf dan Karkhi Shejh dan Sirri dan Sakati Shejh Ebul-Kasim dan Xhuneid Shejh Ebu Bekar asy-Syibli Ebu Fadal Abdul Wahid bin Abdul Aziz Shejh Ebul Farah Muhamed bin Abdullah Shejh Ebul-Hasan Ali bin Ahmad Imam Ebi Sa'id el-Mubarek Shejh Abdul Kadir el-Xhejlani Shejh Abdurrazzaq el-Kadiri Shejh Abdullah el-Kadiri Shejh Ja'far bin Ahmad el-Husain Shejh Ali el-Hasan Shejh Muhamed el -Kadiri Shejh Abdul Gaffar es -Sidki Shejh Abdurrauf el-Kadiri Shejh Abdul Vehab el-Kadiri Shejh 'Alaiddin Kadi el-Kadiri SHTOJCA 3 GJENEALOGJIA E ES-SINGKILI DHE LIDHJA E TARIKATËVE. Shejh Muhamed el-Magribi Shejh el-A'rabij Jezid el-Isyqi Shejh Ebi el-Muzaffarat-Tusi Kutub bin Hasan el-Hirkani Shejh Hudakaliu.
Sheikh Haydhatullah Assarmast Sheikh Haji Hadhouri Sheikh Muhammad Al-Jass Sheikh Wajudun Al-Qalali.
Naskah
Umdatul-Muhtajin ila Suluk Maslak al-Mufarridin Karya
Syaikh Abdurrauf bin Ali as-Singkili