BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Revolusi Industri yang pertama berupa perubahan dari hard labor di mana produksi segala benda dilakukan oleh tangan, berubah menjadi produksi menggunakan alat mekanis. Periode era industri pertama mulai di abad ke-18 dengan pengenalan daya air dan keluaran daya nya. Pada waktu yang sama, versi yang telah dimekanisasi menghasilkan delapan kali panjang dari tali atau benang. Motor bakar uap adalah salah satu pengembangan produktivitas umat manusia dalam hal manufaktur. Di Inggris, pada tahun 1760-1840, permesinan diperkenalkan, di mana permesinan manual diubah menjadi mesin dan air sebagai sumber daya. Pada tahun 1784, weaving loom diproduksi. Dengan kenaikan efisinesi dan volume manufaktur, perusahan kecil tumbuh dari memberikan layanan ke klien kecil ke organisasi besar yang merepresentasikan variasi dari pemilik, eksekutif, dan pekerja [1].
Perkembangan Industri yang pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya meningkatkan efisiensi dan debit dari produksi. Tentunya, hal ini menjadi favorit bagi semua orang. Peluang yang dibuka oleh teknologi-teknologi baru menyebabkan adanya tantangan bagi manusia untuk merancang sebuah sistem produksi atau operasi yang bahkan lebih efisien lagi.
SCADA (supervisory control and data acquisition) merupakan sistem komputer yang berbasis sistem kontrol yang memonitor (memperhatikan) dan mengontrol proses industrial dalam dunia fisik [2]. Sistem SCADA kini digunakan dalam fasilitas manufaktur, produksi oli dan pemrosesan. Juga dalma proses farmasi, pembangkit energi, pemurnian air dan distribusi, dan lain-lainnya. Sistem SCADA adalah tahap berikutnya dalam otomasi sebuah proses industri, yang memberikan kemudahan akses dan analisa data menawarkan fitur-fitur yang sangat menarik.
PLC (Programmable Logic Control) adalah bagian daripada SCADA, di mana PLC adalah bahasa pemrograman yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan data yang masuk dan keluar. Dari masukkan data tertentu, dapat diproses menjadi rangkaian komando bagi komponen-komponen lainnya. Hal ini berguna dalam kasus otomasi industri yang memaanfaatkan sekuensi dari produksi untuk menciptakan sebuah produk dengan efisien.
Dalam rangka pembelajaran dan studi mahasiswa sarjana muda yang mayoritas akan membahas soal produksi, desain, dan lain-lainnya yang bergelombang dalam industri manufaktur, pengetahuan lebih lanjut mengenai SCADA dan PLC adalah hal yang krusial.
1.2 Rumusan Masalah
Dari praktikum Mekatronika yang telah dilakukan, penulis dapat menarik kesimpulan untuk rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Mekatronika ?
2. Bagaimana cara kerja mekatronika dalam sistem pengendali PLC ? 3. Bagaimana penulisan program pada sistem pengendali PLC ? 4. Apa keunggulan dan kelemahan dari sistem pengendali PLC ?
1.3 Batasan Masalah
Supaya mempermudah dalam pengerjaan Laporan Akhir Praktikum Mekatronika, maka ruang lingkup dari penulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Instruksi yang dibahas dan digunakan, terutama dalam studi kasus merupakan perintah NO/NC, KEEP dan IR, SET/RSET dan TIM/CNT pada sistem pengendali PLC.
2. Pemrograman PLC akan menggunakan diagram tangga (ladder diagram).
3. Penulisan ini akan membahas tentang definisi dari PLC dan peran nya dalam otomasi industri.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan Laporan Akhir praktikum Mekatronika Laboratorium Teknik Mesin Mengah Universits Gunadarma kali ini yaitu, sebagai berikut :
1. Mengetahui komponen dan elemen sistem mekatronika.
2. Mengetahui pengertian dari Logika Program.
3. Mengetahui fungsi dari perintah SET/RSET dalam program PLC.
4. Mengetahui kegunaan Central Prosesor Unit (CPU) dalam sistem PLC.
1.5 Metode Penulisan
Dalam penyusunan Laporan Praktikum Mekatronika ini di Laboraturium Teknik Mesin Menengah Universita Gunadarma kali ini dilakukan beberapa jenis pengamatan diantaranya yaitu :
1. Studi Pustaka
Penyusun mengambil berbagai macam materi tambahan dari berbagai sumber seperti buku – buku ataupun dari modul praktikum prestasi mesin dengan pembahasan yang sama.
2. Studi Lapangan
Penulis mengamati dan mengambil data yang akan diangkat untuk dibahas pada penulisan dari lokasi penelitian pada saat kegiatan praktikum.
3. Studi Interview
Pada studi ini penyusun bertanya kepada asisten Laboraturium Teknik Mesin Menengah pada praktikum Mekatronika.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan akan diberikan gambaran umum dari bab ke bab mengenai penyusunan Laporan Akhir Praktikum Mekatronika di Laboraturium Teknik Mesin Menengah, adapun susunan dari masing-masing bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan dari Laporan Akhir Praktikum Mekatronika.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan mengenai teori-teori dasar dari PLC, Komponen pendukung PLC, dan Software yang mendukung kerja PLC
BAB III METODE PRAKTIKUM
Pada bab ini berisi tentang Studi Kasus pada praktikum serta penjelasan dari Studi Kasus.
BAB IV LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM
Pada bab ini berisi lampiran setiap Laporan Praktikum yang dibuat selama satu pekan pada setiap praktikum selama praktikum Mekatonika.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari praktikum dan saran penulisan Laporan Akhir praktikum Mekatronika serta beberapa saran dari hasil praktikum yang telah dilakukan