• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontrapretasi) yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Pajak merupakan salah satu kewajiban masyarakat kepada negara dan sebagai bentuk keikutsertaan masyarakat dalam membela dan membangun tanah air dan negara.Walaupun pajak memiliki sifat memaksa tetapi terdapat aturan dalam pengenaan,pemungutan dan penarikan pajak oleh negara atau pemerintah dan tidak dilakukan secara semena-mena hal tersebut sesuai dengan pasal 23A UUD 1945( Amandemen) yang menyatakan bahwa segala pajak untuk keperluan negara harus berdasarkan undang-undang.

Mengingat Pentingnya Pajak daerah sebagai sumber Pendapatan asli daerah (PAD) maka Pemerintah Kota Palembang berusaha memungut pajak daerah secara profesional dan transparan berdasarkan peraturan Perundang undangan yang telah ditetapkan serta dapat mencapai target realisasi penerimaan pajak daerah yang telah ditetapkan dalam rangka optimalisasi dan usaha meningkatkan kontribusinya terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dengan adanya peraturan daerah nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah yaitu kontribusi wajib pajak kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi dan badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi kesejahteraan masyarakatnya.

Badan Pengelolaan Pajak Daerah Kota Palembang (BPPD) merupakan sebuah instansi pemerintahan yang mengelola segala hal di bidang pendapatan, penetapan, penagihan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan daerah lainnya yang menjadi hak dan kewenangan Pemerintah Kota Palembang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Adanya suatu sistem atau prosedur pemungutan

(2)

perpajakan merupakan hal yang penting, sebab prosedur perpajakan ini yang akan mengarahkan kepada pelaksanaan pembayaran atau pemungutan pajak. Adapun jenis pajak daerah yang dikelola yang diatur dalam peraturan daerah meliputi:

Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air dan Tanah, Pajak sarang burung walet, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang juga melihat seberapa banyak kegiatan yang akan dilakukan di Kota Palembang dari itu pihak Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang menetapkan target yang harus diterima dari sektor pajak parkir selama satu tahun kedepan. Seiring dengan berjalannya otonomi daerah.pemerintah daerah, Kota Palembang diharapkan dan dituntut untuk mampu mengelola serta memaksimalka potensi yang ada pada daerah demi kelangsungan dan kemajuan daerah. Potensi tersebut bisa didapatkan salah satunya dari penerimaan yang berasal dari pajak daerah.

Dengan banyaknya sumber penerimaan yang berasal dari pajak daerah maka diharapkan pemerintah daaerah kota palembang memiliki peluang untuk dapat meningkatkan PAD melalui pajak daerah, sehingga kontribusi atau sumbangan yang di berikan oleh pajak daerah terhadap PAD dinilai besar dan cukup dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan daerah dikota palembang.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Daerah di Kota Palembang”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah dalam hal ini ialah

1. Bagaimana efektivitas masing-masing pajak di Kota Palembang?

2. Bagaimana Kontribusi masing-masing pajak daerah di Kota Palembang?

(3)

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Agar pembahasan dalam laporan akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada ,maka dalam laporan ini penulis hanya akan membahas mengenai efektivitas masing-masing Pajak di Kota Palembang dan kontribusi masing-masing pajak daerah di Kota Palembang periode 2018,2019,2020

1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana efektivitas pajak daerah dan Kontribusi Pajak di Kota Palembang.

1.4.2 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dari laporan akhir ini adalah sebagai berikut:

a) Bagi penulis

Sebagai alat untuk meninjau serta mempraktekan teori-teori yang didapat dan dipelajari dibangku kuliah yang kemudian dibandingkan dengan penerapan pada perusahaan,sehingga penulis dapat mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penjabaran yang penulis dapat lakukan terhadap teori yang diketahui.

b) Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan terutama dalam menetapkan target agar realisasinya dapat tercapai sehingga efektivitas pajaknya berjalan dengan baik serta kontribusi yang diberikan pajak daerah ke Pendapatan Asli Daerah Kota Palembang Juga stabil .

c) Bagi Politeknik Negeri Sriwijaya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi upaya pengembangan ilmu pemerintah, berguna juga untuk menjadi referensi bagi mahasiswa yang melakukam kajian terhadap peneriman pajak daerah dalam penelitian berikutnya.

(4)

1.5 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2019:296),teknik-teknik pengumpulan data ialah sebagai berikut:

1. Teknik Wawancara (interview)

Wawancara merupakan teknik pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

2. Teknik Pengamatan/Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambaran, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

2. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah teknik wawancara (interview) kepada staff badan pengelolaan pajak daerah Kota Palembang dan teknik dokumentasi, dimana penulis menggunakan teknik wawancara untuk memperjelas data yang diperoleh, sedangkan teknik dokumentasi penulis mengumpulkan data dari perusahaan yang diperlukan dalam kegiatan mengenai dokumen-dokumen yang akan digunakan.

Dalam pembahasan laporan akhir ini, penulis merujuk pada Sanusi (2016:104), sumber data cenderung pada pengertian dari mana (sumbernya) data itu berasal. Berdasarkan hal itu, data tergolong menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti secara langsung tanpa perantara.

(5)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain.

Dalam penulisan laporan akhir ini penulis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan.

1.6 Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan garis besar mengenai isi laporan akhir secara ringkas dan jelas sehingga terdapat gambaran hubungan antara masing-masing bab. Berikut ini adalah gambaran yang jelas yang akan diuraikan mengenai sistematika pembahasan laporan akhir ini secara singkat yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, sumber data dan metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan pada laporan akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan pendapat-pendapat para ahli mengenai teori-teori untuk melakukan analisis terhadap permasalahan. Hal-hal yang dikemukakan pada bab ini antara lain meliputi pengertian pajak, fungsi pajak,jenis-jenis pajak,penerimaan pajak daerah,pengertian pajak daerah

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan berupa sejarah singkat perusahaan,Logo Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Kota Palembang,Tata Nilai Perusahaan/Intansi, Sturktur Organisasi Badan Pengelolaan Pajak Daerah Kota Palembang,Sturktur Organisasi

(6)

Divisi Pada Perusahaan, Tugas dan Fungsi Divisi Perusahaan,Data Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai permasalahan yang menjadi topik utama dalam laporan ini yaitu mengenai bagaimana target perhitungan yang dilakukan Badan Pengelolaan Pajak Daerah kota palembang dalam meningkatkan penerimaan pajak Daerah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan difokuskan pada kesimpulan dari hasil penelitian dan pembi hasil penelitian dan pembahasan yang dapat dijadikan saran bagi perusahaanahasan, mencoba untuk menarik beberapa implikas

Referensi

Dokumen terkait

Agar dalam penelitian laporan akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan yaitu BUMN yang terdaftar di BEI

Agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah dan tidak menyimpang dengan masalah yang ada, maka perlu melakukan pembatasan ruang lingkup pembahasan laporan akhir ini,

Untuk memberikan batasan dalam penulisan Laporan Akhir ini agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang ada, maka ruang lingkup pembahasannya adalah

Agar dalam penulisan Laporan Akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya pada analisis rasio

Agar laporan akhir ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang akan dibahas, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan laporan akhir Pengaruh

Agar dalam penulisan laporan akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan dengan analisis kinerja

Dalam penulisan Laporan Akhir ini diperlukan ruang lingkup pembahasan supaya pembahasan yang dilakukan tidak menyimpang dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan,

Agar penulisan laporan akhir ini terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya pada perhitungan