• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - IBS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - IBS Repository"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan penelitian pada tenaga penjualan tetap di PT. Berdasarkan penjelasan yang diberikan, kepuasan kerja dan komitmen organisasi memberikan nilai positif bagi tenaga penjualan. Dimana dapat mengetahui apakah terdapat pengaruh persepsi dukungan organisasi (POS) dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi tenaga penjualan.

Bab ini terdiri dari pemaparan teori-teori terkait persepsi dukungan organisasi, kepuasan kerja tenaga penjualan, dan komitmen organisasi.

Table 1. 1 Peningkatan Tenaga Penjual Dari Tahun 2017-2018  Tahun
Table 1. 1 Peningkatan Tenaga Penjual Dari Tahun 2017-2018 Tahun

KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengembangan SDM merupakan fungsi SDM terpenting yang tidak hanya terdiri dari pelatihan dan pengembangan, namun juga kegiatan perencanaan dan pengembangan karir individu, pengembangan organisasi, serta pengelolaan dan penilaian kinerja. Kompensasi mencakup seluruh imbalan total yang diberikan kepada penjual sebagai imbalan atas jasa mereka. Keselamatan adalah perlindungan tenaga penjualan dari cedera yang disebabkan oleh kecelakaan kerja.

Perusahaan diwajibkan oleh hukum untuk mengakui serikat pekerja dan melakukan tawar-menawar dengan itikad baik jika vendor perusahaan menginginkan serikat pekerja mewakili mereka.

Perceived Organizational Support (POS)

  • Konsekuensi Perceived Organizational Support (POS)
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perceived Organizational Support (POS)
  • Indikator Perceived Organizational Support (POS)

Armeli et al., menyatakan bahwa dukungan organisasi dapat membantu memenuhi kebutuhan sosial dan emosional tenaga penjualan, yang pada akhirnya menciptakan kewajiban bagi tenaga penjualan untuk membalas budi kepada organisasi (Rhoades & Eisenberger, 2002). Perceived Organizational Support (POS) dapat memperkuat harapan tenaga penjualan bahwa organisasi akan memberikan pemahaman simpatik dan bantuan materi untuk menghadapi situasi stres di tempat kerja atau di rumah, yang akan membantu memenuhi kebutuhan akan dukungan emosional (Rhoades et al., 2001). Dukungan Organisasi yang Dirasakan (POS) dapat dipengaruhi oleh berbagai aspek perlakuan organisasi terhadap tenaga penjualan, yang pada akhirnya mempengaruhi interpretasi tenaga penjualan terhadap motif organisasi yang mendasari perlakuan tersebut.

Dalam penelitian Armeli et al., dukungan organisasi juga dipengaruhi oleh kebijakan dan keputusan yang menunjukkan kepedulian organisasi terhadap kesejahteraan tenaga penjualan (Rhoades & Eisenberger, 2002).

Kepuasan Kerja (KK)

  • Aspek-Aspek Kepuasan Kerja
  • Faktor-Faktor Kepuasan Kerja
  • Indikator Kepuasan Kerja

Sebaliknya, tenaga penjualan yang tidak puas dengan pekerjaannya cenderung memiliki tingkat ketidakhadiran yang lebih tinggi dan tingkat stres yang lebih tinggi, yang dapat mempengaruhi efektivitas rekan kerja lainnya, selain kemungkinan besar untuk beralih ke perusahaan lain. Tenaga penjualan cenderung menyukai pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuannya untuk memberikan tugas, kebebasan, dan umpan balik tentang kemampuan mereka dalam melakukan tugas tersebut. Dalam kondisi tantangan yang moderat, sebagian besar tenaga penjualan akan merasakan kepuasan dan kepuasan kerja.

Tenaga penjualan menginginkan kebijakan gaji dan promosi yang mereka anggap adil dan konsisten dengan harapan mereka. Banyak orang bersedia menerima lebih sedikit uang untuk melakukan pekerjaan yang lebih diinginkan atau tidak terlalu mendesak, atau untuk memiliki lebih banyak kebebasan dalam pekerjaan yang mereka lakukan selama jam kerja. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk menunjukkan bahwa besar kecilnya gaji bukanlah jaminan tercapainya kepuasan, namun yang lebih penting adalah persepsi keadilan, sama halnya dengan tenaga penjualan yang berusaha mendapatkan lebih banyak kebijakan dan promosi, dan yang status sosial yang ingin mereka tingkatkan.

Tenaga penjualan akan menjaga lingkungan kerja mereka, baik untuk kesenangan pribadi maupun untuk mempermudah penyelesaian tugas. Penelitian menunjukkan bahwa penjual lebih menyukai ini. Saat mencapai kepuasan kerja, lingkungan kerja yang tidak berbahaya seperti suhu, cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lainnya harus diperhitungkan. Kepuasan kerja yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan turnover yang rendah, sedangkan karyawan yang kurang puas cenderung memiliki turnover yang lebih tinggi.

Pekerja yang lebih tua diyakini merasa lebih berpengalaman dalam beradaptasi dengan lingkungan kerjanya, sedangkan pekerja yang lebih muda memiliki harapan yang ideal terhadap dunia kerja. Namun jika terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan antara harapan dan kenyataan kerja, maka hal tersebut akan membuat mereka tidak puas. . Karyawan dengan tingkat pekerjaan lebih tinggi umumnya lebih puas dibandingkan karyawan dengan tingkat pekerjaan lebih rendah.

Komitmen Organisasi

  • Model Komitmen Organisasi
  • Indikator Komitmen Organisasi

Pegawai dengan prestasi kerja yang lebih tinggi menunjukkan kemampuan kerja yang baik dan aktif menyampaikan gagasan serta kreatif dalam pekerjaannya. Menurut Tella dkk, komitmen organisasi merupakan motivator terkuat yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang untuk bekerja dengan baik, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan keterampilan (Lidyaningsih, 2016). Komitmen organisasi penting bagi organisasi karena menentukan kinerja organisasi berupa tujuan tenaga penjualan, produktivitas, ketidakhadiran, dan pergantian.

Kesimpulannya, komitmen organisasi merupakan suatu kondisi atau keinginan seorang tenaga penjualan untuk tetap menjadi anggota organisasi tertentu dan mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Komitmen afektif menunjukkan sejauh mana seseorang mengidentifikasi dirinya, keterlibatannya dalam suatu organisasi dan ikatan emosional. Tenaga penjualan yang komitmen organisasinya didasarkan pada komitmen afektif yang kuat akan terus bekerja dengan perusahaan karena keinginan mereka sendiri, berdasarkan tingkat identifikasi mereka dengan perusahaan dan kesediaan mereka untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.

Normatif merupakan perasaan pegawai terhadap kewajiban yang harus diberikan kepada organisasi, dan tindakan ini merupakan hal yang benar untuk dilakukan. Tenaga penjualan dengan komitmen normatif yang kuat akan bertahan di organisasi karena ada sesuatu yang harus mereka lakukan. Komitmen individu didasarkan pada pertimbangan apa yang harus dikorbankan jika ingin keluar dari organisasi.

Salah satu alasan utama saya terus bekerja di perusahaan ini adalah karena saya percaya loyalitas itu penting dan oleh karena itu saya merasakan kewajiban moral untuk tetap tinggal. Jika saya menerima tawaran lain untuk pekerjaan yang lebih baik di tempat lain, saya tidak merasa berhak untuk keluar.

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Hubungan Perceived Organizational Support (POS) dengan Organizational Citizenship Behavior melalui Komitmen Organisasional di Beberapa Puskesmas di DKI Jakarta. Leader-Member Exchange (LMX) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja tenaga penjualan pada Restoran De Boliva Surabaya. Leader-member exchange (LMX) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Organizational Support (POS).

Pertukaran pemimpin-anggota (LMX) berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi dukungan organisasi (POS) di Restoran De Boliva Surabaya. Perceived Organizational Support (POS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja staf penjualan di Restoran De Boliva Surabaya. Perceived Organizational Support (POS) pada penelitian ini juga terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen Afektif.

Komitmen organisasi dan kinerja tenaga penjualan (studi pada tenaga penjualan tetap PG Kebon Agung Malang). Kepuasan Kerja Berpengaruh Signifikan Terhadap Komitmen Organisasi Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Tenaga Penjual.

Hubungan Antar Variabel

  • Perceived Organizational Support (POS) terhadap Kepuasan Kerja
  • Pengaruh Perceived Organizational Support (POS) terhadap Komitmen Organisasi
  • Pengaruh Kepuasan Kerja (KK) terhadap Komitmen Organisasi

Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Utomo (2019), persepsi dukungan organisasi mempunyai hasil positif signifikan terhadap komitmen organisasi. Semakin karyawan merasa mendapat dukungan organisasi, maka mereka akan semakin merasa dihargai dan dihargai dalam organisasi, dengan harapan akan dihargai kinerjanya yang maksimal. Penelitian di atas berkaitan dengan studi kasus peneliti bahwa semakin tenaga penjualan merasakan dukungan organisasi secara penuh, maka mereka akan merasa sangat dihargai dan dihormati, sehingga membuat mereka berkomitmen penuh untuk memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan.

Menurut Fitria et al., (2018) persepsi dukungan organisasi adalah persepsi karyawan terhadap organisasi dalam hal sejauh mana organisasi menghargai kontribusinya dan peduli terhadap kesejahteraannya. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa persepsi dukungan organisasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Adanya kepuasan kerja dapat meningkatkan komitmen organisasi pegawai karena pegawai yang merasa mempunyai kepuasan kerja akan berusaha maksimal untuk mencapai tujuan organisasi, rela berkorban demi organisasi, dan mempunyai keinginan yang kuat untuk berada dalam organisasi. organisasi sehingga akan menumbuhkan komitmen organisasi.

Kepuasan kerja dalam bekerja adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam bekerja dengan memperoleh hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan lingkungan kerja yang baik. Ketika karyawan merasakan kepuasan kerja berdasarkan berbagai indikator yang saya sebutkan sebelumnya, maka karyawan tersebut memiliki komitmen. Penelitian lain yang dilakukan Ariawan dan Sriathi (2017) juga menyatakan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi.

Kepuasan kerja yang digambarkan dalam kepuasan gaji, promosi, pengawasan dan kerjasama antar pegawai mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dalam menentukan komitmen pegawai terhadap organisasi. Artinya semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka semakin termotivasi karyawan tersebut dalam meningkatkan komitmen organisasinya dan sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja yang dialami karyawan maka semakin kurang motivasi karyawan tersebut untuk meningkatkan komitmen organisasinya. .

Model Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

  • Objek Penelitian
  • Jenis dan Desain Penelitian
  • Metode Penghimpunan Data
  • Populasi dan Sempel
  • Operasionalisasi Variabel
  • Metode Analisis Data
    • Spesifikasi Model
    • Indentifikasi (Identifaction)
    • Estimasi
    • Uji Kecocokan (Testing Fit Testing)
    • Uji Reliabilitas dan Validitas Model (Pre-Test) .1 Uji Validitas (Pre-Test)
    • Uji Hipotesis

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain dari berbagai sumber seperti buku, media internet dan jurnal penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian (Malhotra, 2010). Menurut Kountur (2007), yang menyatakan bahwa data sekunder adalah data yang berasal dari hasil penelitian orang lain, yang diciptakan untuk tujuan yang berbeda-beda, namun data tersebut dapat dimanfaatkan. Berdasarkan populasi karyawan tenaga penjualan sebanyak 147 orang, maka sampel yang dihitung dengan rumus Slovin adalah 107,46, sehingga sampel yang akan disurvei ditentukan sebanyak 107 setelah dibulatkan.

Matahari Department Store Cabang Lippo Kramat Jati berisi 4 (empat) pertanyaan mengenai Perceived Organizational Support (POS), 3 (tiga) pertanyaan mengenai kepuasan kerja, dan 11 (sebelas) pertanyaan mengenai komitmen organisasi. Matahari Department Store karena saya percaya bahwa loyalitas itu penting dan itulah mengapa saya merasa ada di sana. Model penelitian yang akan digunakan adalah model hubungan atau pengaruh untuk menguji hipotesis yang diajukan, oleh karena itu metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) yaitu suatu prosedur untuk menetapkan serangkaian hubungan ketergantungan antara sekumpulan konsep atau kontribusi diwakili oleh berbagai variabel yang diukur dan dimasukkan ke dalam model terintegrasi (Malhotra, 2010) Proses SEM dilakukan secara otomatis yaitu dengan bantuan software yang membantu menganalisis model SEM, software tersebut adalah AMOS 22 for Windows.

Menurut Santoso (2012), hubungan Degree of Freedom dan SEM sebelum melakukan pengujian model adalah memahami identifikasi model. Model yang kurang teridentifikasi adalah model yang jumlah parameter yang akan diestimasi lebih besar dari jumlah data yang diketahui (datanya adalah varians dan kovarians dari variabel yang diamati). Model teridentifikasi bersih adalah model dengan jumlah parameter yang sama untuk diestimasi dengan data yang diketahui.

Dalam SEM, model yang baru teridentifikasi mempunyai derajat kebebasan 0 (nol) dan dalam terminologi SEM disebut jenuh. Model over-identified adalah model yang jumlah parameter yang akan diestimasi lebih kecil dibandingkan dengan jumlah data yang diketahui. Penggunaan SEM memerlukan pengumpulan data dalam jumlah besar antara 100 hingga 200 sampel untuk menghasilkan data yang valid (Hair et al., 2010).

Perbedaan rata-rata per derajat kebebasan diperkirakan terjadi pada populasi, bukan pada sampel.

Table 3. 1 Operasional Variable
Table 3. 1 Operasional Variable

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Data

  • Profil PT. Matahari Department Store Cabang Kramat Jati Jakarta Matahari Department Store cabang Kramatjati berada di Lippo Plaza

Referensi

Dokumen terkait