1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Coronavirus adalah salah satu jenis virus yang dapat menginfeksi hewan maupun manusia. Coronavirus dapat menyebabkan infeksi pada saluran sistem pernapasan manusia mulai dari yang rendah, sedang hingga berat. Infeksi yang ditimbulkan adalah pilek, batuk, dan infeksi berat: MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Di sisi lain, Covid-19 merupakan virus yang terdapat pada salah satu virus corona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China pada Desember 2019.
Covid-19 dapat ditularkan melalui droplet yang dihasilkan ketika seseorang batuk, pilek, flu maupun pada saat berbicara. Droplet yang berhasil masuk pada tubuh seseorang akan menginfeksi sistem pernapasannya sehingga menimbulkan gejala. Gejala yang umum terjadi yaitu demam, batuk kering, flu dan rasa lelah. Gejala lain yang mungkin muncul yaitu ruam pada kulit, hidung tersumbat, kehilangan kemampuan untuk mencium bau sesuatu, dan perubahan warna pada jari tangan dan kaki. Data statistik WHO (World Health Organization) mencatat bahwa total masyarakat yang terkonfirmasi positif di 57 negara di dunia yaitu 219 juta orang dengan 4,55 juta orang meninggal dunia (1). Dengan kemampuan penyebaran dan penularan yang tinggi tersebut, WHO atau organisasi kesehatan dunia menetapkan bahwa pandemi Covid-19 merupakan pandemi global, karena telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia .
Indonesia hingga saat ini masih berjuang melawan Covid-19. Per tanggal 10 agustus 2021, jumlah masyarakat Indonesia yang terpapar virus Covid-19 dan dinyatakan positif yang dimuat pada website resmi Covid-19 kemenkes atau covid-19.kemkes.go.id yaitu sebanyak 3.718.821 orang. Covid-19 tidak mengenal usia, semua tingkatan usia dapat terinfeksi virus ini termasuk usia anak-anak (2). Anak-anak di Indonesia sangat rentan terpapar virus Covid-19.
VOA Indonesia melaporkan bahwa 351 ribu anak Indonesia telah terpapar Covid-19. Ketua bidang data dan IT satgas penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah dalam VOA Indonesia menyatakan bahwa sebaran kasus Covid-19 pada anak usia sekolah sebanyak 12,83 persen dari total kasus konfirmasi positif Covid-19. Hal ini menjadi sorotan diseluruh provinsi Indonesia (3).
Terdapat 10 provinsi Indonesia yang menjadi provinsi terbanyak kasus Covid-19 pada anak. Diantaranya yaitu provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Banten, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak pada anak. CNN Indonesia melaporkan bahwa sebanyak 114 anak meninggal dunia, dan sebanyak 27.480 anak dinyatakan positif Covid-19 (4). Rentang usia anak yang terpapar virus Covid- 19 tersebut yaitu anak usia sekolah. Persebaran kasus Covid-19 pada anak di Jawa Timur terbilang merata karena telah tersebar di seluruh kota dan kabupaten. Beberapa kota tersebut diantaranya adalah Kota Surabaya, Mojokerto, Kediri, Madiun, Blitar, Pasuruan, Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang .
Kabupaten Malang memiliki tingkat mobilitas yang cukup tinggi, sehingga resiko terpapar virus Covid-19 juga semakin tinggi. Per tanggal 9 September 2021, jumlah anak yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Malang yaitu 10,6 persen, dengan rincian usia 0-4 tahun 2,6 persen, 5-9 tahun 1,8 persen, 10-14 tahun 2,4 persen dan 15-19 tahun 3,8 persen. Di salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Malang yaitu kecamatan Bululawang, tercatat jumlah suspek Covid-19 yang ada di Kecamatan Bululawang yaitu 86 orang, sedangkan yang terkonfirmasi positif yaitu 59 orang Lonjakan kasus positif Covid-19 dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai Covid-19 sehingga tidak mengetahui cara untuk mencegahnya (5).
Pengetahuan memiliki beberapa pengertian menurut Bagus (1996) Diantaranya yaitu pengenalan akan sesuatu, perkenalan dengan sesuatu dari pengalaman yang telah dilalui, dan persepsi yang jelas mengenai sesuatu hal yang dianggap benar atau kebenaran dan dapat menjadi suatu informasi (6). Jadi pengetahuan penting untuk membantu seseorang menyerap informasi dengan baik dan benar. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman seseorang, membaca buku, maupun dengan mengikuti kegiatan edukasi. Edukasi dilakukan untuk memaparkan suatu informasi agar diketahui oleh orang lain.
Edukasi penting didapatkan oleh seseorang agar seseorang tersebut memiliki informasi sehingga dapat melindungi dirinya sendiri. Sama halnya dengan pengetahuan tentang Covid-19 dan cara pencegahannya. Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang Covid-19 dapat melindungi dirinya dan keluarganya agar tidak terpapar virus Covid-19. Faktor penyebab masyarakat
tidak mematuhi protokol kesehatan salah satunya adalah kurangnya pengetahuan mengenai Covid-19 ini. Dampak yang ditimbulkan apabila hal ini terus berlanjut adalah melonjaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 dan menyebarkan rantai penularannya kembali, sehingga edukasi tentang Covid-19 dan cara pencegahannya sangat penting dilakukan beserta dengan upaya lainnya.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi, kota, dan daerah memiliki tujuan yang sama untuk menekan penyebaran Covid-19. Salah satunya yaitu adanya kebijakan mengenai protokol Kesehatan. Protokol Kesehatan ini merupakan rambu-rambu masyarakat untuk menerapkan upaya preventif atau pencegahan Covid-19. Protokol Kesehatan gencar di informasikan melalui edukasi kesehatan. Untuk memudahkan informasi masuk kedalam pikiran atau persepsi seseorang maka edukasi membutuhkan cara atau metode serta media.
Media merupakan suatu alat untuk membantu visualisasi dari informasi yang sulit untuk dilihat, dipandang maupun diraba oleh indra manusia.
Sehingga media merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat. Media hingga saat ini sangat bermacam-macam bentuk dan fungsinya. Contoh media diantaranya yaitu poster, leaflet, video, lagu maupun 3D Book. Buku 3D atau pop-up book merupakan salah satu media yang disukai anak-anak saat ini.
Bentuk dari 3D book ini yaitu berupa buku berbagai ukuran, didalamnya terdapat berbagai elemen atau objek yang menjadi topik dalam buku. 3D Book ini berbeda dengan buku biasa karena objek topik buku tersebut di design
menjadi timbul, sehingga ketika buku dibuka dari halaman per halaman nampak seperti nyata atau 3 dimensi. Hal ini dapat memudahkan informasi untuk disampaikan pada informan. Sehingga 3D book dapat dijadikan media edukasi kepada anak-anak baik dirumah maupun disekolah.
Hasil wawancara dengan kepala sekolah MINU Bululawang menyatakan bahwa siswa MINU Bululawang telah menerapkan protokol kesehatan selama sekolah luring dengan sistem kloter, namun dalam penerapannya siswa ada yang belum mengetahui pentingnya pencegahan Covid-19 sehingga cenderung lengah protokol kesehatan ketika di luar sekolah. Hal ini terlihat ketika peneliti observasi pada saat sepulang sekolah.
Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui pengaruh edukasi menggunaakan media 3D Book terhadap pengetahuan tentang Covid-19 dan perilaku pencegahannya pada anak sekolah kelas IV di MINU Bululawang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada pengaruh pemberian edukasi menggunakan media 3D Book terhadap pengetahuan tentang Covid-19 dan perilaku pencegahannya pada anak sekolah kelas IV di MINU Bululawang?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui pengaruh edukasi menggunakan media 3D Book terhadap pengetahuan tentang Covid-19 dan perilaku pencegahannya pada anak sekolah kelas IV di MINU Bululawang.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan anak kelas IV di MINU Bululawang tentang Covid-19 dan perilaku pencegahannya sebelum dilakukan edukasi menggunakan media 3D Book
b. Mengidentifikasi pengetahuan anak kelas IV di MINU Bululawang tentang Covid-19 dan perilaku pencegahannya sesudah dilakukan edukasi menggunakan media 3D Book
c. Menganalisis pengaruh edukasi menggunakan media 3D Book terhadap pengetahuan anak kelas IV di MINU Bululawang tentang Covid-19 dan perilaku pencegahannya.
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah pengaruh edukasi menggunakan media 3D Book terhadap pengetahuan tentang Covid-19 dan perilaku pencegahannya pada anak kelas IV di MINU Bululawang.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak kelas IV di MINU Bululawang.
3. Wilayah penelitian
Penelitian ini dilakukan di MINU Bululawang Kabupaten Malang.
4. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan di bulan Oktober - Mei 2022 E. Manfaat Penelitian
Manfaat praktis dan teoritis berikut diharapkan dari penelitian ini:
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti yang ingin meneliti tentang media promosi kesehatan.
b. Dapat dijadikan acuan bagi peneliti yang mempelajari masalah yang hampir sama.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Responden dan Anak Seusianya
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anak tentang Covid-19 dan perilaku pencegahannya sehingga dapat diterapkan sehari-hari.
b. Bagi MINU Bululawang
Penelitian ini bertujuan untuk menjadi sumber informasi sekaligus sebagai media pendidikan alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk sumber lain.
c. Bagi Peneliti
Peneltian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu bagi peneliti sehingga dapat diterapkan di kemudian hari.
d. Bagi Institusi
Penelitian ini dapat melengkapi hasil penelitian sebelumnya dan dapat dijadikan sebagai referensi atau bahan pustaka untuk penelitian selanjutnya.
F. Keaslian Penelitian
Penelitian yang menggunakan media 3D Book atau Pop Up Book telah banyak dilakukan sebelumnya. Namun sejauh penelusuran penulis selama ini, penulis tidak menemukan penelitan yang sama dengan yang penulis lakukan.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya antara lain : Table 1. Keaslian penelitian
No Nama Peneliti Judul Tahun Hasil Perbedaan 1. Marlina
Eliyanti Simbolon, Dede Rosyana, Yani Fitriyani (7)
Pengaruh Penerapan Media
Pembelajaran Pop Up Book Terhadap Hasil Belajar Siswa
Sekolah Dasar
2021 Terdapat
perbedaan hasil belajar post-test antara siswa yang menggunakan media
pembelajaran pop- up book dan siswa yang tidak
menggunakan media
pembelajaran pop- up book
Judul, tempat, waktu, data dan Teknik sampling
2. Rara Suci Rhamadhan (8)
Pengaruh Media Pop- Up Terhadap Perilaku Kebersihan Tangan Pada Anak Usia
2021 Hasil analisis uji-t berpasangan kedua kelompok
menunjukkan masing-masing p- value = 0,000.
Artinya ada
Judul, tempat, waktu, data dan Teknik sampling
Sekolah Di SD Negeri 02 Harjosari Karanganyar.
pengaruh penyuluhan dengan pop-up book dan metode ceramah
3. Ana Kristina Andayani, Suciati dan Didik
Iswahyudi (9)
Pengaruh Model Snowball Throwing Berbasis Media Pop- Up Book Terhadap Hasil Belajar
2021 Model snowball throwing berbasis media pop-up book berpengaruh terhadap hasil belajar kelas VIII pada mata
pelajaran PPKn di Sekolah
Menengah Pertama Yayasan Badan Pendidikan Kristen Pujiharjo.
Judul, tempat, waktu, data
4. Ni Komang Putriningsih dan Made Putra (10)
Media Pop- Up Book Berorientasi Pendekatan Saintifik pada Muatan Pelajaran PPKn Kelas V Sekolah Dasar
2021 Berdasarkan pendekatan saintifik, media pop-up book ini cocok digunakan pada pembelajaran PKn kelas 5 SD.
Judul, waktu, data, tempat, metode penelitian
5. Naima dan Wahyu Setyaningsih (11)
Pembelajaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat dengan Media Pop- Up Book Dan Poster Pada Anak Usia 6- 12 Tahun Di Sd
Kabupaten Malang
2021 Terdapat perbedaan signifikan antar grup perlakuan terhadap pengetahuan, sikap, & perilaku
Judul, waktu, data, tempat, model penelitian.
Media yang digunakanlah yang menyamakan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, selain itu yaitu sasaran penelitian yang
merupakan anak sekolah dasar. Sedangkan perbedaannya yaitu dapat dilihat dari segi subjek, tempat, waktu, teknik sampling dan yang diteliti yaitu pengetahuan anak mengenai PHBS, cuci tangan, PPKN, dan hasil belajar. selain itu, dari penelitian diatas tidak ada yang meneliti tentang Covid-19 dan cara pencegahannya.
Sedangkan penelitian ini meneliti tentang pengaruh edukasi menggunakan media 3D Book terhadap pengetahuan tentang Covid-19 dan cara pencegahannya pada anak sekolah kelas IV di MINU Bululawang.