• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Repository ITK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Repository ITK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I akan dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka penelitian yang akan menjadi dasar pemikiran penulisan dan penelitian mengenai “Analisis Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Menggunakan Metode Hazard Identification, Risk Analysis, and Risk Control (HIRARC) pada Gedung A, B, dan E Kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK).”

1.1. Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) salah satu komponen penting yang harus dimiliki Instansi. K3 adalah suatu sarana utama guna melakukan pencegahan kecelakaan kerja yang bisa mengakibatkan cacat dan kematian. Kegiatan yang terdapat di sebuah gedung dapat memberikan potensi terhadap kejadian kecelakaan kerja jika tidak diterapkan manajemen K3. Human error merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan tidak hanya korban jiwa, juga terganggunya prosedur pekerjaan, serta menurunnya tingkat produktivitas suatu Instansi.

Tiap tahunnya terhitung ribuan kasus kecelakaan kerja telah terjadi. Menurut (Ketenagakerjaan, 2016), total kasus kecelakaan kerja mencapai angka 33.151 kasus, sepanjang tahun dengan nilai jaminan sebesar 263,2 milyar rupiah.

Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, total kasus kematian mencapai angka 7.379 kasus, hanya dalam waktu satu tahun. Banyaknya kasus kecelakaan yang telah terjadi disebabkan beberapa faktor antara lain faktor personal dan faktor alam.

Dimana, terdapat tindakan tidak aman (unsafe act) 80%, kondisi lingkungan kerja tidak aman 10% dan 2% berasal dari faktor alam. Berdasarkan uraian permasalahan di atas untuk meminimalisir angka kasus kecelakaan kerja, dibutuhkan tindakan preventif untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kecelakaan menggunakan

(2)

metode HIRARC. Metode Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) adalah metode yang sering digunakan untuk mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja sehingga dapat diharapkan angka kecelakaan kerja dapat diperkecil.

Beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwasannya terdapat potensi risiko bahaya K3 di Kampus mulai dari desain, sistem, proses, serta kegiatan yang berpotensi terjadinya kecelakaan. Berdasarkan penelitian terdahulu adanya kecelakaan kerja dalam lingkup kampus (perguruan tinggi) mengindikasikan bahwa dalam pelaksanaan kebijakan K3 pada perguruan tinggi belum terlaksana dengan baik. Adanya kecelakaan kerja ini disebabkan oleh minimnya pemahaman penerapan K3 di Perguruan Tinggi (Arumsari, 2017).

Berdasarkan (Abidin dan Ramadhan, 2019) laboratorium dari Perguruan Tinggi adalah wadah Mahasiswa(i) untuk melakukan praktikum guna meningkatkan pengetahuan ketika melakukan suatu penelitian. Terdapat potensi bahaya pada laboratorium yang dapat membahayakan bagi mahasiswa(i) selama proses praktikum berlangsung. Institut Teknologi Kalimantan (ITK) adalah Perguruan Tinggi yang berada di kota Balikpapan. Didalam pelaksanaan belajar- mengajar terdapat kegiatan praktik di laboratorium yang terletak di gedung A, B, dan E di ITK. Kegiatan ini memiliki risiko bahaya K3, misalnya seperti Mahasiswa(i) yang dapat terpapar zat kimia jika tidak memenuhi standar Alat Pelindung Diri (APD).

Sedangkan dari (Amriani, 2012) menyatakan seiring dengan meningkatnya kegiatan penelitian yang dilaksanakan di Perguruan Tinggi, teknologi informasi yang merupakan salah satu sarana pendukung berupa komputer, proyektor, serta berbagai hardware lainnya, memiliki potensi risiko bahaya K3 seperti fluktuasi tegangan listrik yang dapat menyebabkan operator tersengat listrik. Di gedung A ITK terdapat laboratorium komputer yang bisa menimbulkan risiko bahaya K3 seperti fluktuasi tegangan listrik yang dapat terjadi pada kabel hardware. Hal ini dapat menyebabkan operator maupun Mahasiswa(i) tersengat listrik.

Selain itu, di gedung B ITK terdapat atap yang memiliki lubang yang disebabkan oleh rembesan air hujan. Atap yang rapuh berpotensi menimbulkan

(3)

risiko bahaya fisik, seperti cedera pada Sivitas Akademika ITK yang melewati area tersebut. Dari penjelasan di atas terdapat beberapa sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan risiko bahaya K3 di Gedung A, B, dan E di ITK. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang Analisis Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Menggunakan Metode Hazard Identification, Risk Analysis, and Risk Control (HIRARC) pada Gedung A, B, dan E Kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK).

1.2. Perumusan Masalah

Adapun pokok permasalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengetahui risiko bahaya K3 yang terdapat di Gedung A, B, dan E kampus ITK?

2. Bagaimana cara mengklasifikasikan risiko bahaya K3 yang terdapat di Gedung A, B, dan E kampus ITK?

3. Bagaimana cara mengurangi risiko bahaya K3 yang terdapat di Gedung A, B, dan E kampus ITK?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan ini ialah sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi bahaya menggunakan metode Hazard Identification, Risk Analysis, and Risk Control (HIRARC) di Kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK);

2. Melakukan penilaian risiko menggunakan metode Hazard Identification, Risk Analysis, and Risk Control (HIRARC) di Kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK); dan

3. Melakukan pengendalian risiko menggunakan metode Hazard Identification, Risk Analysis, and Risk Control (HIRARC) di Kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK).

1.4. Batasan Penelitian

Adapun batasan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya dilakukan di Gedung A, B, dan E kampus ITK;

(4)

2. Penelitian ini mengidentifikasi aktivitas yang terdapat di Gedung A, B, dan E kampus ITK; dan

3. Penelitian ini hanya menggunakan metode Hazard Identification, Risk Analysis, and Risk Control (HIRARC).

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diberikan pada penelitian ini ialah sebagai berikut:

1.5.1 Bagi Institut Teknologi Kalimantan (ITK)

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat sistem manajemen K3;

2. Membantu pihak Kampus ITK dalam meminimalisir risiko bahaya K3 yang terdapat di wilayah ITK; dan

3. Memberikan kontribusi atas penyelesaian risiko bahaya dari K3 yang terdapat di wilayah ITK.

1.5.2 Bagi Mahasiswa

1. Mahasiwa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan serta mempelajari sekaligus membandingkan secara teori yang telah diterima dibangku perkuliahan dengan keadaan dilapangan yang sebenarnya.

(5)

1.6. Kerangka Penelitian

Adapun kerangka penelitian ini ialah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

1.6 Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Didalam bab 1 terdapat pembahasan tentang hal-hal yang menjadi Latar Belakang dari penelitian yang akan dilakukan, Rumusan Masalah,