• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Repository UHN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Repository UHN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

60 Tahun 2014, Pasal 19 tentang dana desa yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), menyebutkan bahwa dana desa digunakan untuk membiayai penyelenggaraan negara, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan masyarakat. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mempunyai tugas memantau penggunaan dana desa dan kemudian membahas dalam musyawarah desa bagaimana melaksanakan kegiatan pembangunan di desa. Peneliti ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan pengawasan dana desa Bongkaras yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), agar pengawasan dana desa benar-benar dikelola dengan baik dan adil, yang tentunya akan meningkatkan pelayanan publik pedesaan dan akan meningkatkan kesejahteraan. penduduk desa Bongkaras.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalahnya adalah Bagaimana pelaksanaan pengawasan dana desa Bongkaras. Dasar hukum pengawasan dana desa oleh BPD tertulis dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa pasal 55 yang menyebutkan bahwa Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi antara lain. Karena jumlah dana desa yang diterima dari APBN cukup besar, maka diperlukan mekanisme kontrol oleh BPD untuk memantau penggunaan dana desa agar dana desa dapat digunakan dengan baik.

Pemerintah Desa

Meskipun demikian, desa harus tetap menjaga nilai-nilai tanggung jawab terhadap NKRI dengan menekankan bahwa desa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa dan negara Indonesia. Agar dapat berfungsi secara optimal maka dikeluarkanlah peraturan-peraturan yang mengatur dan mengatur tentang pemerintahan desa.Untuk menyelenggarakan pemerintahan, pemerintah pusat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada pemerintah desa, yaitu hak dan kuasa hukum untuk bertindak melakukan sesuatu berdasarkan untuk keperluan sendiri di luar kewenangan pemerintah pusat.Dengan demikian penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan kewenangan desa itu sendiri dalam mengurus urusan dalam negerinya, baik untuk membuat dan menentukan kebijakan, maupun untuk melaksanakan kebijakan berdasarkan pada kepentingan sendiri. kebutuhan, kepentingan, dan aspirasi masyarakat setempat sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Pemerintahan desa terdiri atas pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa (VPD). Pemerintahan desa dimaksud terdiri atas kepala desa dan perangkat desa.

Kepala desa adalah anggota dewan desa yang mempunyai nama lain dan dibantu oleh perangkat desa sebagai bagian dari pemerintahan desa. Tugasnya menyelenggarakan urusan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, kepala desa mempunyai kewajiban berdasarkan Pasal 26 ayat (4) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1. 6 Tahun 2014, yaitu. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah lembaga yang menyelenggarakan fungsi pemerintahan dan anggotanya merupakan wakil penduduk desa berdasarkan keterwakilan daerah dan ditentukan secara demokratis.

Sekretaris adalah perangkat desa yang bertugas membantu kepala desa dalam penyusunan dan pelaksanaan pengelolaan pemerintahan desa, menyiapkan bahan penyusunan laporan pengelolaan pemerintahan desa. Tugas Kepala Urusan Pemerintahan (PEMERINTAHAN KAUR) adalah membantu kepala desa dalam pelaksanaan pengelolaan kependudukan, administrasi pertahanan, menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, menyiapkan bahan perumusan kebijakan penataan, kebijakan dalam bidang pemerintahan. pembentukan desa. produk yang sah. Tugas kepala urusan pembangunan (KAUR PEMBANGUNAN) adalah membantu kepala desa dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembangunan ekonomi masyarakat dan potensi desa, pengelolaan administrasi pembangunan, pengelolaan pelayanan komunal dan penyiapan bahan usulan kegiatan dan pelaksanaannya. tugas bantuan.

Tugas Ketua Badan Kesejahteraan Rakyat (KAUR KESRA) adalah membantu kepala desa dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyiapan program keagamaan, serta pelaksanaan program pemberdayaan. masyarakat dan masyarakat. Tugas Kepala Badan Keuangan Desa (KAUR KEU) adalah membantu sekretaris desa dalam pengelolaan sumber pendapatan desa, pengelolaan administrasi keuangan desa dan penyiapan bahan penyusunan BPV desa, serta laporan keuangan desa yang diminta oleh desa. Tugas Kepala Bagian Umum (KAUR UMUM) adalah membantu sekretaris desa dalam melaksanakan administrasi umum, administrasi dan kearsipan, mengurus inventarisasi aset desa, serta menyiapkan bahan rapat dan laporan.

Tugas kepala desa adalah membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas dan kewajiban di wilayah kerja yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

APBDes

Konsep APBDe dibahas dalam musyawarah perencanaan dan pembangunan desa (musrenbang).Pelaksanaan pemerintahan desa yang outputnya berupa pelayanan publik, pembangunan, dan perlindungan masyarakat harus direncanakan setiap tahun dan dituangkan dalam APBDe. Dalam APBDes ini kita dapat melihat apa saja yang akan dilakukan oleh pemerintah kota dalam satu tahun.Pemerintah kota wajib membuat APBDe karena melalui APBDe desa dituangkan kebijakan-kebijakan dalam berbagai program dan kegiatan yang anggarannya bersifat tetap, sehingga kegiatan pemerintahan desa sepanjang tahun dalam rangka pelaksanaan program pemberian layanan, pembangunan dan perlindungan masyarakat dapat dipastikan. Meliputi semua uang yang diterima melalui rekening kota yang menjadi hak kota dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak harus dilunasi oleh kota, seperti pendapatan asli kota, transfer (dana kota, bagi hasil pajak daerah dan retribusi), serta dana hibah desa) dan kelompok dana lainnya (hibah dan sumbangan pihak ketiga).

Mencakup seluruh pengeluaran rekening desa, kewajiban desa dalam 1 tahun anggaran dimana desa tidak menerima penggantian, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan kewenangan desa, yang terdiri dari belanja di bidang pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat dan bidang lainnya, secara tidak terduga. Mencakup seluruh pendapatan yang harus diganti dan/atau pengeluaran yang harus diganti, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun berikutnya. Dana Desa adalah dana yang diambil dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi desa dan ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan.

Anggaran desa merupakan bagian keuangan yang diperoleh dari bagi hasil penerimaan pajak dan bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima kabupaten. Total sumber pendapatan desa digunakan untuk mengidentifikasi seluruh kewenangan yang berada di bawah tanggung jawab desa.

Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. 15

Prioritas Penggunaan Dana Desa a. Bidang Pembangunan Desa

Pembangunan, pembangunan dan pemeliharaan prasarana atau sarana dan prasarana fisik penghidupan, termasuk ketahanan pangan dan tempat tinggal; Prioritas penggunaan dana desa tahun 2016 pada bidang pemberdayaan masyarakat desa bertujuan untuk meningkatkan kapasitas warga yang sedang berkembang. Meningkatkan investasi perekonomian pedesaan melalui pengadaan, pengembangan atau bantuan peralatan produksi, permodalan dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan praktik;

Pengorganisasian masyarakat, pemberdayaan dan pelatihan paralegal dan bantuan hukum bagi masyarakat desa, termasuk penempatan staf untuk pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan kapasitas ruang belajar masyarakat di desa; Promosi dan edukasi kesehatan masyarakat serta gerakan hidup bersih dan sehat, termasuk peningkatan kapasitas pengelolaan Posyandu, Poskesdes dan ketersediaan atau operasional tenaga media.

Tahap I paling cepat pada bulan Januari dan paling lambat minggu ketiga pada bulan Juni sebesar 20%

Tahap II paling cepat pada bulan Maret dan paling lambat minggu keempat pada bulan Juni sebesar 40%

Tahap III paling cepat pada Bulan Juni sebesar 40%.” 16

Implementasi Pengawasan Dana Desa

  • Kepatuhan BPD Terhadap Pelaksanaan Pengawasan Dana Desa
  • Pengawasan yang dilakukan oleh BPD
  • Tahapan Pengawasan Dana Desa yang Dilakukan Oleh BPD
  • Prosedur Pengawasan Dana Desa yang Dilakukan Oleh BPD

Yang dimaksud dengan pengawasan adalah tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengawasi sistem kegiatan dana desa. Banyak kementerian yang telah mengeluarkan peraturan yang digunakan sebagai alat untuk menyelenggarakan pembangunan desa dan terkait langsung maupun tidak langsung dengan pengelolaan dana desa, seperti landasan hukum pengelolaan keuangan desa, termasuk Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Pedoman pelaksanaan dana desa merupakan pedoman yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada kecamatan dalam memberikan arah kebijakan dalam pelaksanaan dana desa sesuai dengan standar peraturan.

Peraturan mengenai pengawasan pelaksanaan dana desa menjadi topik penting untuk dibahas dalam penelitian ini. Mengingat banyaknya tantangan dalam pelaksanaan dana desa, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk meminimalisir penyalahgunaan dana desa. Untuk meningkatkan kepatuhan pelaksana dana desa, diperlukan pengendalian atau pengawasan dengan tujuan mengendalikan pelaksanaan dana desa sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penyimpangan terhadap tujuan yang direncanakan.

22 Tahun 2015, dimana anggaran dana desa ditetapkan dalam APBN, maka dana pokok tersebut didistribusikan secara merata berdasarkan tujuan pokok dan besarannya dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, luas wilayah dan luas wilayah. tingkat kompleksitas geografis desa. di setiap kabupaten/kota. “Dalam hal dana SILPA desa masih lebih dari 30% (tiga puluh persen) pada tahun anggaran berjalan, bupati/walikota desa yang bersangkutan memberikan sanksi administratif.” 17. Apabila Bupati belum menerima laporan ADD, maka Bupati akan menerapkan sanksi terkait hal tersebut dengan menunda penyaluran dana desa. dana desa, agar pelaksanaan program pembangunan desa tertata dan tidak menyimpang dari rencana sebelumnya.

Pengawasan yang dilakukan oleh BPD memegang peranan penting di desa, dimana kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan pembangunan desa guna menentukan masa depan pengelolaan desa, dimana BPD merupakan pengawas internal dalam penggunaan dana desa. . 17 Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2015 tentang Dana Desa yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara.

Pertama)

Prosedur adalah serangkaian tindakan yang terinci atau disebut juga tindakan yang harus dilakukan dengan cara yang sama untuk memperoleh hasil yang sama. Prosedur juga bisa dikatakan sebagai serangkaian kegiatan atau langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Kedua)

Ketiga)

Keempat)

Kerangka Konseptual

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 § 19): Untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, penguatan masyarakat, dan kemasyarakatan diprioritaskan pada pembiayaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

METODE PENELITIAN

  • Metode Penelitian
  • Lokasi dan Objek Penelitian .1 Lokasi Penelitian
    • Objek Penelitian dan Subjek Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Sumber Informasi
  • Metode Analisis Data
    • Metode Analisis Deskriptif
    • Metode Analisis Deduktif

Jenis dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah, Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber berupa informasi di lapangan, yang didalamnya juga mencakup pelaksanaan pengawasan dana desa yang dilakukan oleh BPD. yang diatur dengan Undang-undang. Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 55 Tentang sumber informan yang terlibat langsung dan dapat memberikan informasi mengenai Pengawasan Dana Desa Bongkaras Kecamatan Silima Pungga-Pungga. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap responden (wawancara), yang peneliti fokuskan adalah observasi langsung karena dapat langsung mengetahui informasi yang terjadi dalam pelaksanaan pengawasan dana desa dalam kaitannya dengan masing-masing pihak. perencanaan selesai. dekat desa Bongkaras.

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpulan data dan penelitian terhadap narasumber atau sumber data. Peneliti memusatkan perhatian pada sumber yaitu. Apakah masyarakat desa dapat membuat dan mengusulkan rencana anggaran desa yang diajukan oleh Kepala Desa dan/atau BPD? Apakah tugas pokok yang dilaksanakan oleh pengawas dan pemerintah kota sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan?

Apakah kepala desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi dana desa kepada bupati melalui bupati setiap tahun anggaran?

Gambar

Gambar 2.2  Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Submission checklist One author has been designated as the corresponding author with contact details: E-mail address, full postal address.. All necessary files concerning to the