• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Repository UHN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Repository UHN"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Penilaian meliputi upaya pengendalian yaitu evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan bila diperlukan perbaikan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk memperoleh kepastian pencapaian hasil yang direncanakan. Hasil penelitian membuktikan bahwa dalam penyusunan anggaran sebagai bentuk awal perencanaan, kegiatan penganggaran dilakukan berdasarkan rencana yang telah disusun oleh manajemen perusahaan. Dari permasalahan diatas dan dari berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, maka penulis merasa perlu untuk mengkaji permasalahan pengelolaan keuangan secara lebih mendalam sehingga peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Fungsi Perencanaan, Fungsi Pengorganisasian, Fungsi Pengarahan, dan Pengendalian”. fungsi dan pengawasan kinerja keuangan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan tahun 2017.”

Diharapkan penelitian ini dapat membawa manfaat yaitu sebagai masukan dan pertimbangan bagi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan khususnya bagi pimpinan instansi dan pimpinan disetiap bagian agar dapat lebih memperhatikan pengelolaan keuangan yang ada. ada dari fungsi perencanaan. , Fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, dan fungsi pengendalian dan pengawasan kinerja keuangan. Pengukuran kinerja hendaknya dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan terhadap rencana yang telah ditetapkan pada saat pelaksanaan pekerjaan, apakah kinerja dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses sistematis untuk menilai apakah program kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana, dan yang lebih penting lagi, apakah keberhasilan yang diharapkan pada saat perencanaan telah tercapai.

Memastikan bahwa persyaratan yang diinginkan telah terpenuhi 2. Mengusahakan standar kinerja untuk menciptakan perbandingan

Menetapkan arti penting masalah kualitas dan menentukan apa yang perlu prioritas perhatian

Menghindari konsekuensi dari rendahmya kualitas 6. Mempertimbangkan penggunaan sumber daya

Mengusahakan umpan balikuntuk mendorong usaha perbaikan 8

Kriteria Dan Karakteristik Ukuran Kinerja .1 Kriteria Ukuran Kinerja

Dikaitkan dengan tujuan strategis dan mengukur apa yang secara organisasional penting dan mendorong kinerja bisnis

Relevan dengan sasaran dan akuntabilitas tim dan individu yang berkepentingan 3. Memfokuskan pada output yang terukur dan penyelesaian tugas dan bagaimana

Mengindikasi data yang akan tersedia sebagai dasar pengukuran

Dapat diverifikasi, dengan mengusahakan informasi yang akan mengonfirmasi tingkat seberapa jauh harapan dapat dipenuhi

Menjadi setepat mungkin dalam hubungan dengan maksud pengukuran dan ketersediaan data

Mengusahakan dasar untuk umpan balik dan tindakan

Bersifat komprehensif, mencakup semua aspek kinerja sehingga keluarga ukuran tersedia. 9

Karakteristik ukuran kinerja

Secara akurat mengukur variabel kunci kinerja

Termasuk basis komparasi membantu pemahaman yang lebih baik yang ditunjukkan tingkat kinerja

Dikumpulkan dan didistribusikan berdasarkan waktu 4. Dapat dianalisis secara makro dan mikro

Tidak mudah dimanipulasi untuk menccapai hasil yang diinginkan 10

Penilaian Kinerja

Merumuskan indikator kinerja dan ukuran kinerja yang mengacu pada penilaian kinerja tidak langsung, sedangkan indikator kinerja mengacu pada pengukuran kinerja langsung berupa keberhasilan utama dan indikator kinerja utama. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menganalisis hasil pengukuran kinerja yang dapat dilaksanakan dengan membandingkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Kinerja Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

  • Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
  • Pengertian Manajemen Keuangan

71 Tahun 2010 ayat 63 menyatakan bahwa laporan perubahan saldo anggaran memberikan informasi lebih banyak mengenai kenaikan atau penurunan saldo anggaran pada tahun pelaporan dibandingkan tahun sebelumnya. 71 Tahun 2010 ayat 78-79 menjelaskan bahwa laporan operasional memberikan gambaran mengenai sumber daya ekonomi yang meningkatkan pemerataan dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelapor sehubungan dengan aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

Apabila suatu entitas mempunyai aktiva/barang yang akan digunakan dalam menjalankan kegiatan pemerintahan, maka entitas tersebut akan menyediakan informasi mengenai aktiva/barang yang akan digunakan pada periode pelaporan berikutnya dengan klasifikasi tersendiri antara aktiva lancar dan aktiva tetap pada neraca (aktiva lancar). aset) dan aset yang akan digunakan untuk keperluan jangka panjang (aset tetap). Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan berbasis akrual wajib menyusun laporan arus kas setiap periode yang mana laporan keuangan tersebut disajikan sebagai salah satu komponen laporan keuangan dasar. Entitas pelapor yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum atau unit yang ditunjuk sebagai Bendahara Umum Negara/Daerah dan/atau calon Bendahara Umum Negara/Daerah. Pelaporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, dan perubahan kas dan setara kas selama suatu periode pelaporan, serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.

Uang tunai adalah uang yang disimpan secara tunai di kasir atau disimpan di bank dalam bentuk rekening tabungan/giro. Sedangkan dana masyarakat dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tunai jangka pendek atau untuk keperluan lain. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, investasi jangka pendek harus mudah dikonversi menjadi jumlah tunai yang diketahui tanpa risiko perubahan nilai yang signifikan.

CaLK memberikan informasi kualitatif dan mengungkap kebijakan serta menjelaskan kinerja pemerintah dalam tahapan pengelolaan perekonomian negara. Selain itu, CaLK memberikan penjelasan atas seluruh informasi yang terdapat dalam laporan perekonomian lainnya dengan bahasa yang lebih mudah dicerna bagi lebih banyak pengguna laporan perekonomian pemerintah, sehingga masyarakat dapat lebih berpartisipasi dalam menyikapi kondisi perekonomian yang dilaporkan dengan lebih pragmatis. .

Keuangan Perusahaan (Corporate Finance) 2. Investasi

Keuangan Daerah, Manajemen Keuangan Daerah, Dan Akuntansi Keuangan Daerah

  • Keuangan Daerah
  • Manajemen Keuangan Daerah

Keuangan daerah dapat diartikan sebagai : segala hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu yang berbentuk uang atau barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah, sepanjang tidak dimiliki oleh negara atau daerah yang lebih tinggi. dan pihak lain sesuai dengan ketentuan/peraturan hukum yang berlaku.15. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah: “keuangan daerah adalah segala hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu yang berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut” ( Pusdiklatwas BPKP, 2007). Pengelolaan keuangan daerah adalah pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya atau kekayaan yang ada di suatu daerah untuk mencapai tujuan yang diinginkan daerah tersebut.

Oleh karena itu pengertian keuangan daerah selalu melekat pada pengertian APBD, yaitu rencana keuangan daerah tahunan yang ditetapkan berdasarkan peraturan. Selain itu, APBD merupakan alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan otonomi daerah.

Fungsi Manaejemen Keuangan Daerah

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Daerah

Akuntansi Keuangan Daerah Abdul dan M.Syam mengemukakan

Kedudukan Akuntansi Keuangan Daerah Di Dalam Manajemen keuangan Daerah Telah diuraikan bahwa tata usaha merupakan aalt untuk melaksanakan

Bron: Abdul Halim en Muhammad Syam Kusupi, Public Sector Accounting: Regional Financial Accounting, vierde editie: Salemba Empat, Jakarta, 2018, p.

Kedudukan Akuntansi Keuangan Daerah Di Dalam Akuntansi Gambar 2 Kedudukan Akuntansi Keuangan Daerah Di Dalam Akuntansi

Lingkungan Akuntansi Keuangan Daerah

Fungsi Manajemen Keuangan

  • Fungsi Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah fungsi dasar (mendasar) manajemen, karena pengorganisasian, penempatan staf, pengarahan dan pengendalian harus direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini berorientasi pada masa depan, penuh ketidakpastian akibat perubahan kondisi dan situasi. Perencanaan adalah suatu proses dimana seorang manajer melihat ke masa depan dan mencari alternatif tindakan.

Untuk memastikan bahwa risiko relatif kecil, seluruh kegiatan, tindakan dan kebijakan harus direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini merupakan persoalan ‘pilihan’, yaitu memilih suatu tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. Perencanaan merupakan seperangkat keputusan mengenai keinginan dan memuat pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Tanpa perencanaan berarti tidak ada pedoman tujuan yang ingin dicapai

Tanpa perencanaan berarti tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga banyak pemborosan

Perencanaan adalah dasar pengendalian, karena tanpa ada rencana pengendalian tidak dapat dilakukan

Tanpa perencanaan berarti tidak ada keputusan dan proses manajemen pun tidak ada. 19

Menjelaskan dan merumuskan dahulu masalah, usaha, dan tujuan yang akan direncanakan

Mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang diperlukan secukupnya

Menganalisis dan mengkalsifikasikan data, informasi, dan fakta serta hubungan- hubungannya

Menetapkan perencanaan, premises, dan hambatan-hambatan serta hal-hal yang mendorongnya

Menetukan beberapa alternatif

Pilih rencana yang terbaik dari alternaf-alternatif yang ada

Tetapkanlah urutan-urutan dan penetapan waktu secara terinci bagi rencana yang diusulkan

Laksanakanah pengecekan tentang kemajuan rencana yang diusulkan. 20

Fungsi Pengorganisasian (Organizing)

P Hasibuan menyatakan bahwa: “Pengorganisasian (organizing) adalah proses menentukan, menggabungkan dan mengatur berbagai kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang dalam setiap kegiatan tersebut, menyediakan alat-alat yang diperlukan, memberikan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan. kegiatan-kegiatan ini.” 21. Setelah tujuan dan rencana organisasi ditetapkan, fungsi organisasi ini melaksanakan proses mengamati bagaimana tujuan dan rencana tersebut diwujudkan.

Membagi pekerjaan ke dalam tugas – tugas dan departemen yang spesifik

Menugaskan pekerjaan dan tanggungjawab yang terkait dengan pekerjaan individu

Mengoordinasikan beragam tugas organisasi

Menghimpun berbagai pekerjaan ke dalam unit – unit

Menjalin hubungan diantara individu, kelompok, dan departemen

Membuat hierarki wewenang yang formal

Mengalokasikan dan menempatkan sumber – sumber daya organisasi. 22

Manajer harus mengetahu tujuan organisasi yang ingin dicapai, apakah profit motive atau service motif

Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui, merumuskan dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

Pengelompokkan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama

Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen

Rentang kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada setiap departemen atau bagian

Peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan dengan sejelas mungkin tugas-tugas setiap individu karyawan, supaya tumpang-tindih tugas dihindarkan

Tipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang akan dipakai, apakah line organization, line and staff organization ataukah function

Struktur ( organization chart = bagan organisasi), artinya manajer harus menetapkan struktur organisasi yang bagaimanakah yang akan dipergunakan, apa

  • Fungsi Pengendalian
  • Tinjauan Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Konseptual
  • Hipotesis Penelitian

Melaksanakan pekerjaan dan menggunakan alat-alat, betapapun canggih atau andalnya, hanya dapat dilakukan jika pegawai (orang) berperan aktif dalam pelaksanaannya. Fungsi penunjuk arah ini mirip dengan kunci starter mobil, artinya mobil hanya bisa dihidupkan jika kunci starter sudah menjalankan fungsinya. Setelah orang dipekerjakan dan memasuki suatu organisasi, manajer harus mengawasi dan mengoordinasikan pekerjaan mereka sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dan dicapai.

Karena fungsi ini melibatkan orang-orang dalam organisasi, maka fungsi ini penting. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan terselenggaranya proses manajemen, oleh karena itu harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Efektivitas pengendalian ditentukan oleh bagaimana pengendalian tersebut membantu karyawan dan manajer mencapai tujuan mereka.

Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan yaitu penelitian Veronika pada tahun 2018 yang berjudul Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada PT Tower Group Medan dan hasilnya menunjukkan bahwa Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional berpengaruh positif sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rolio pada tahun 2017 yang melakukan penelitian dengan judul Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Pada Unit Usaha Perkebunan PT Perkebunan Nusantara IV Pbatau Kabupaten Serdang Bedagai. Selain itu penelitian juga dilakukan oleh Brian Ewaldo Halawa pada tahun 2017 dengan judul penelitian Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pemerintahan pada Kantor Kecamatan Gunung Sitoli Barat.

Hasil penelusurannya, perencanaan biaya operasional di kantor Gunung Sitoli Barat seluruhnya didasarkan pada data historis, yaitu data penyimpangan realisasi setiap item biaya dibandingkan anggaran pada periode sebelumnya. Berdasarkan landasan teori dan permasalahan penelitian, peneliti telah mengembangkan kerangka konseptual penelitian yang akan diuji secara simultan dan parsial, seperti terlihat pada Gambar 2.1.

Kinerja Keuangan (Y)

  • Pengaruh Fungsi Perencanaan Terhadap Kinerja Keuangan
  • Pengaruh Fungsi Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan
  • Objek Penelitian
  • Jenis Penelitian
  • Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
  • Pengalokasian potensi sumber-sumber ekonomi
  • Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan
  • Pengarahan tentang tolak ukur kinerja dan
  • Pelaksanaan
  • Laporan
  • Pengendalian dan pengawasan keuangan
    • Populasi Dan Sampel Penelitian
    • Jenis dan Sumber Data
    • Metode Pengumpulan Data
    • Teknik Analisis Data

Kerangka konseptual di atas menunjukkan bahwa penelitian ini menggunakan tiga variabel terikat (X), yaitu fungsi perencanaan (X1), fungsi organisasi (X2), fungsi pengarahan (X3) dan fungsi pengendalian dan pengawasan (X4). serta variabel independen (Y) yang digunakan adalah kinerja keuangan. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa fungsi pengorganisasian berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan Tahun 2016. Dari uraian tersebut peneliti merasa perlu untuk menemukan keluar dari pengujian kebenaran, maka penelitian ini mengajukan hipotesis kedua sebagai berikut.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh bahwa fungsi Pengarahan berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Keuangan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan Tahun 2016. Dari uraian tersebut peneliti merasa perlu untuk menguji kebenarannya, sehingga penelitian ini mengajukan hipotesis ketiga sebagai berikut. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh bahwa fungsi pengendalian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan tahun 2016.

Objek penelitiannya adalah Fungsi Perencanaan, Fungsi Pengorganisasian, Fungsi Pengarahan dan Fungsi Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan yang dilaksanakan pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kota Medan yang berlokasi di Jalan Kaptein Maulana Lubis No. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh variabel fungsi perencanaan, fungsi pengarahan dan fungsi pengendalian terhadap variabel kinerja keuangan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan Tahun 2017. Penelitian ini melibatkan empat variabel yang terdiri dari tiga variabel independen. , dan 1 variabel terikat (variabel terikat).

Variabel bebasnya adalah fungsi perencanaan, fungsi pengarahan dan fungsi pengendalian, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja keuangan. Selanjutnya metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan sampel. Uji kualitas data dimaksudkan untuk memastikan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan bebas dari bias statistik.

Dalam penelitian ini reliabilitas diuji dengan metode one shot, dimana pengukurannya dilakukan satu kali saja kemudian dibandingkan dengan pertanyaan lain atau diukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Gambar

Tabel  1.1  Laporan  Realisasi  Anggaran  Pendapatan  Dan  Belanja  Daerah  Tahun  2015  &
Gambar 2.1 Kedudukan Akuntansi Keuangan daerah dalam  Manajemen Keuangan Daerah
Gambar 2.3 Lingkungan Akuntansi Keuangan Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Arini Rahyuwati,