• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Smart Library UMRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Smart Library UMRI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 Universitas Muhammadiyah Riau

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sejalan dengan perkembangan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, maka kebutuhan akan laporan keuangan sangat penting sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat atas kinerja pemerintahan. Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu pemerintah dalam satu periode (Oktarina, 2016). Laporan keuangan disusun untuk memberikan gambaran informasi tentang posisi harta, utang, dan modal yang terjadi dalam pemerintah daerah sebagai suatu tuntutan yang umum. Kuatnya tuntutan tersebut mengharuskan lembaga pemerintahan memberikan informasi atas aktivitas dan kinerja kepada publik, sebagai bentuk kewajiban mempertanggung-jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya melalui suatu media pertanggung jawaban secara periodik, yang memenuhi prinsip tepat waktu (Bastian, 2010).

Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan pengelolaan keuangan negara yaitu berupa penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang mempunyai prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintah yang telah banyak diterima secara umum (Armel, 2017).

Melalui penerapan standar akuntansi pemerintah dapat disusun laporan keuangan yang useful. Kegunaan laporan keuangan ditentukan oleh informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut (Bastian, 2010).

Tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para penguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya (Yuliza, 2018). Untuk mencapai tujuan tersebut, maka informasi dalam laporan keuangan harus mempunyai karakteristik kualitatif meliputi relevan, andal, dapat diperbandingkan dan dapat dipahami (Bastian, 2010).

(2)

Universitas Muhammadiyah Riau

Agar laporan keuangan berisi informasi yang bermakna maka laporan keuangan harus disusun berpedoman pada standar akuntansi pemerintah. Namun , penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual belum sepenuhnya efektif.

Keberhasilan suatu entitas bukan hanya dipengaruhi oleh sistem akuntansi keuangan daerahnya saja, tetapi dalam hal ini sistem akuntansi keuangan daerah memiliki peran dalam proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan yang dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan aplikasi komputer (Boututihe, 2015). Dengan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah yang baik maka meningkatkan akuntabilitas dan keandalan pengelolaan keuangan pemerintah melalui penyusunan dan pengembangan standar akuntansi pemerintah yang baik (Halim, 2012).

Kualitas laporan keuangan membutuhkan pemahaman akuntansi. Pemahaman akuntansi diartikan sebagai suatu kemampuan dari seseorang pegawai atau karyawan yang mengelola keuangan untuk mengelola suatu informasi akuntansi dan kemudian menyusun informasi tersebut ke dalam bentuk laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar yang telah diterapkan oleh pemerintah (Mintarti, 2106). Jika pegawai mampu untuk mengelola suatu informasi akuntansi dan mengerti dengan sumber yang telah diterapkan untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan maka laporan yang disusun akan sesuai dengan standar, berkualitas, dan relevan dalam pengambilan keputusan.

Selain itu dalam penyusunan kualitas laporan keuangan juga diperlukan pemanfaatan teknologi informasi. Peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 56 tahun 2005 menyebutkan bahwa sebagai suatu sistem pengelompokan, penggolongan, pencatatan dan pemprosesan aktivitas keuangan pemerintah kedalam sebuah laporan keuangan sebagai suatu informasi yang dapat digunakan oleh pihak tertentu dalam pengambilan keputusan. Dengan mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dapat meningkatkan kemampuan mengelola keuangan, dan menyalurkan informasi keuangan kepada pelayanan publik.

(3)

Universitas Muhammadiyah Riau

Fenomena yang terjadi di Kabupaten Kampar selama sudah 2 Tahun pada Tahun Anggaran 2016 dan terakhir 2017 memperoleh Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), makna dari wtp yaitu dimana opini audit yang akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari salah saji material. Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya auditor meyakini berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, perusahaan/pemerintah dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan. Hasil yang di terima Kampar masih menemukan kelemahan dalam pemeriksaan atas laporan keuangan, BPK mengungkapkan adanya kelemahan terkait masalah aset daerah yang belum memiliki data aset yang lengkap dan valid. (www.tribunpekanbaru.com,2018) dan bansos, yang mana dari 24 panti, 22 diantaranya sudah terakreditasi dari kementrian sosial, panti telah mendapatkan dana anggaran dari APBD Kampar melalui dana bantuan sosial (Hibah), namun dari 6-7 bulan terakhir, sampai saat ini panti tidak lagi dan belum mendapatkan anggaran dari APBD kabupaten Kampar, padahal sudah dianggarkan untuk tahun 2019. (www.riau24.com)

Selain itu pemeriksaan yang dilakukan oleh kepala BPK RI Riau dalam pemeriksaan yang dilakukan bersifat interim (pendahuluan) yaitu pemeriksaan keuangan yang dapat dilakukan pada tahun berjalan . Pemeriksaan terhadap laporan keuangan dari Januari sampai Oktober 2017, Sedangkan November dan Desember belum dilakukan karna laporan keuangan yang belum selesai, semestinya hasil pemeriksaaan interim sudah dapat dilakukan pada Oktober lalu namun masih terkendalannya dalam proses penyusunan yang telat, dimana laporan keuangan tersebut seharusnya di serahkan 3 bulan setelah pelaksanaan anggaran berahir. (pekanbaru.tribunnews.com, 2018).

Dari fenomena diatas dapat disimpulkan bahwa masih ditemukan permasalahan yang terjadi dalam membuat kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada organisasi perangkat daerah yaitu rendahnya kualitas laporan keuangan dapat disebabkan oleh penerapan standar akuntansi pemerintah, sistem akuntansi keuangan daerah, pemahaman akuntansi dan pemanfaatan teknologi infomasi.

(4)

Universitas Muhammadiyah Riau

Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah penerapan sistem akuntansi pemerintah. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Triwardana (2017) menjelaskan penerapan sistem akuntansi pemerintah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemeritah daerah. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Modo et al (2016) bahwa standar akuntansi pemerintah berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan. Sedangkan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah menurut penelitian yang dilakukan oleh Andini (2015) menyatakan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, bahwa semakin baik penerapan sistem akuntansi keuangan daerah maka kualitas laporan keuangan akan semakin meningkat, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ihsanti (2014) bahwa Sistem Akuntansi Keuangan Daerah tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Faktor selanjutnya yang mungkin mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemeritah daerah adalah pemahaman akuntansi. Menurut penelitian Diani (2014), pemahaman akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nova (2015) mengatakan bahwa pemahaman akuntansi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Faktor terahir yang mungkin memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah adalah pemanfaatan teknologi informasi menurut penelitian Chodijah (2018) dengan menggunakan kerangka (institusional theory) menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Setyowati (2016) pemanfaatan teknolgi informasi tidak mempengaruhi kualitas laporan keuangan daerah.

Penelitian ini merupakan pengembangan hasil penelitian dari Triwardana (2017) dengan judul penelitian “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, dan Penerapan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan studi empiris Pemerintahan Kabupaten Kampar, perbedaan penelitian ini dengan penelitian

(5)

Universitas Muhammadiyah Riau

sebelumnya ialah waktu penelitian dan penelitian menambahkan dua variabel bebas yaitu Pemahaman Akuntansi hal ini sejalan dengan teori kelembagaan, dimana dalam suatu organisasi pemerintah, organisasi dan pelaku institusi dapat menerima dan mengelola suatu informasi kemudian menyusun informasi- informasi tersebut menjadi sebuah laporan keuangan yang berguna untuk para pengguna laporan keuangan baik pihak internal maupun pihak eksternal. dan Pemanfaatan Teknologi Informasi hal ini juga sejalan dengan teori kelembagaan, dimana dalam suatu pemerintah pusat dan pemerintah daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuaan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan dan menyalurkan informasi keuangan pada pelayan publik agar terciptanya pemerintahan yang baik (Good Governance). Alasan peneliti tidak mengambil variabel penerapan sumberdaya manusia dikarenakan variabel ini sudah banyak diteliti oleh peneliti terdahulu dan hasilnya berpengaruh signifikan.

Adapun objek penelitian ini dilakukan pada OPD Kabupaten Kampar karena walaupun Kampar sudah mendapatkan opini WTP dari BPK tetapi masih ada ditemukan permasalahan yang terjadi dalam membuat kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada organisasi perangkat daerah. Maka dari itu sangat penting objek penelitian ini dilakukan di OPD Kabupaten Kampar untuk menemuka bukti empiris tentang “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada OPD Kabupaten Kampar)”.

Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada satu Organisasi perangkat daerah (OPD) yang berada di Kabupaten Kampar.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah sesuai dengan latar belakang diatas adalah : 1. Apakah Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berpengaruh

terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada OPD Kabupaten Kampar)?

2. Apakah Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada OPD Kabupaten Kampar)?

(6)

Universitas Muhammadiyah Riau

3. Apakah Pemahaman Akuntansi berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Studi pada OPD Kabupaten Kampar)?

4. Apakah Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada OPD Kabupaten Kampar)?

5. Apakah Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, pemahaman Akuntansi, Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada OPD Kabupaten Kampar)?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor- faktor pendorong Kualitas Laporan Keuangan SKPD dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah :

1. Untuk Mengetahui Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada OPD Kabupaten Kampar).

2. Untuk Mengetahui Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada OPD Kabupaten Kampar).

3. Untuk mengetahui Pemahaman Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada OPD Kabupaten Kampar).

4. Untuk mengetahui pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada OPD Kabupaten Kampar).

5. Untuk mengetahui pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemahaman Akuntansi, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada OPD Kabupaten Kampar).

(7)

Universitas Muhammadiyah Riau

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini antara lain:

1. Bagi Akademis

Memberikan tambahan wancana penelitian bagi akademis dan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Bagi Pemerintah Daerah

Memberikan masukan yang berguna agar dapat melaporkan nilai pelaporan keuangan pemerintahan daerah.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan untuk menjadi bahan dasar penelitian kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

1.5 SISTEMATIKA PENELITIAN

Adapun sistematika dalam penelitian ini adalah : BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab ini menguraikan tentang kajian teori dari masing-masing variabel, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi & sampel, sumber data, teknik pengumpulan data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini membahas hasil penelitian yang berisi deskripsi objek penelitian, kemudian dilakukan analisis terhadap data dan interprestasi serta pembahasan hasil.

BAB V PENUTUP

Pada Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta keterbatasan penelitian dan saran yang diberikan bagi pihak yang berkepentingan dengan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

H 4 : Sistem Pengendalian Intern, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Pemanfaatan Teknologi Informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kualitas Informasi

Nếu ở điều kiện bình thường số chồi tăng lên trong thời gian trồng các thí nghiệm ngoài đồng cho thấy số chồi đều tăng trong thời gian trồng thì khi tưới mặn, số chồi có thể không chịu