• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasanya perkembangan sektor publik di Indonesia dituntut untuk di perkuat dalam akuntabilitas sebagai pertanggungjawaban yang dilakukan secara periodik oleh pemerintah daerah maupun pusat yang dituangkan kedalam laporan keuangan demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Yuliani, Susanto, & Farida, 2016). Pemerintah daerah menggunakan akuntansi yang berbasis akrual meski sebelumnya tidak mendapat persetujuan dari beberapa pihak yang berdampak dengan pengelolaan laporan keuangan yang harus transparan dan tepat waktu dalam penyajiannya sesuai dengan aturan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (Andhayani, 2017).

Diatur pula dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 yang menyatakan bahwa laporan keuangan harus terstruktur mengenai transaksi dan posisi keuangannya (Adhi & Suhardjo, 2013). Hal tersebut sesuai dengan fenomena yang ada pada Pemerintah Kota Bandung dimana dalam Pelaporan Keuangan masih terdapat kendala yang membuatnya mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian dalam kurun waktu 2011 sampai 2017 (BPK, 2018). Hal tersebut menyatakan bahwa masih terdapat kekurangan atau kendala yang berbeda pada setiap tahunnya seperti permasalahan terhadap kelemahan sistem pengendalian internal akan piutang aset, piutang pajak serta beberapa aset yang masih belum bersertifikat hingga tidak diketahui keberadaannya (BPK, 2017).

(2)

Opini yang diberikan untuk menggambarkan kewajaran nilai informasi pada laporan keuangan yang mencakup berbagai kriteria salah satunya mengenai kelemahan yang ada pada sistem pengendalian internal (Munawar, Nadirsyah, &

Abdullah, 2016). Yang didukung oleh efektivitas, efisiensi yang nantinya berdampak terhadap opini yang akan diperoleh pemerintah daerah (Rahayu &

Fidiana, 2018).

Pemerintah dituntut oleh masyarakat untuk memberikan suatu informasi yang memiliki nilai penting mencakup aktivitas serta kinerja yang diharapkan memberikan dampak baik terhadap masyarakat (Kiranayanti & Erawati, 2016).

Sesuai dengan keinginan serta harapan dari masyarakat untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance government) (Pujiswara, Herawati, &

Sinarwati, 2014). Baik dalam pelaksanaannya seperti tertib, taat kepada aturan yang ditentukan dibuat secara efisien, ekonomis, efektif dan transparan dalam pelaporan laporan keuangannya (Kiranayanti & Erawati, 2016).

Tercapainya transparansi serta akuntabilitas dalam penyajian laporan keuangan pemerintah dapat dicapai salah satunya dengan melakukan pembaruan dalam penyajian pelaporan keuangan (Nurrizkiana, Handayani, & Widiastuty, 2017). Dimana laporan keuangan tersebut digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat atas apa yang telah dilaksanakan selama ini yang disajikan dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan (Indrawati & Djasuli, 2016).

(3)

Pengambilan keputusan dilakukan oleh berbagai pihak yang mencakup keterandalan dan ketepatwaktuan (Avriyanti, 2018). Yang nantinya akan menggambarkan kesuksesan di masa yang akan datang (Mansur, Prasetyo, &

Maiyarni, 2017). Serta digunakan sebagai bahan perbandingan yang dibuat dengan secara terstruktur (Nurtanzila, 2013). Yang diambil dari informasi yang tertuang pada laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (Shintia &

Erawati, 2017).

Informasi keuangan memiliki nilai yang baik ketika relevan dalam penyampaiannya serta dibuat dalam waktu yang singkat untuk meminimalisir tidak terpakainya informasi tersebut (Dewi & Wirakusuma, 2014). Disamping itu informasi yang baik harus relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami (Avriyanti, 2018). Relevannya suatu informasi pemerintah baik dalam informasi keuangan maupun bukan keuangan dengan pengelolaan, pengembangan dan memperbarui sistem informasi tersebut supaya dapat digunakan dengan terus menerus (Herawati, 2014).

Andal serta tepat waktu dalam mengambil keputusan pada suatu nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah salah satunya didukung oleh Sistem Pengendalian yang baik (Pramudiarta & Juliarto, 2015). Sistem Pengendalian Internal memiliki beberapa elemen seperti berkembangnya operasional secara wajar, aman dan sehat, elemen lainnya yaitu resiko pengendalian, kegiatan pengendalian, informasi serta komunikasi (Faishol, 2016).

(4)

Indikator pada Sistem Pengendalian Internal dalam penyajian dan penggunaannya harus mencakup efektivitas, efesiensi serta pelaporan keuangan yang memiliki keandalan dalam pelaporannya yang taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (Sunarka & Bakhtiar, 2019) bila laporan keuangan yang disajikan buruk salah satu penyebabnya karena pengendalian internal (Nazar, 2013). Mengendalikan serta mengelola aktivitas yang ada pada organisasi memerlukan Sistem Pengendalian Internal yang didukung oleh adanya Sistem Informasi Akuntansi yang berjalan dengan baik (Kurniawan & Purwanti, 2017).

Sistem Informasi Akuntansi dapat diartikan sebagai alat penghubung antara teknologi dengan informasi yang dibuat untuk mengelola dan mengendalikan berbagai aktivitas dalam organisasi yang memiliki hubungan dengan keuangan (Dita & Putra, 2016). Aspek keuangan dari kejadian bisnis menjadi bagian khusus dari subsistem yang terdapat dalam Sistem Informasi Akuntansi yang memiliki fungsi untuk mengumpulkan, memproses serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan keuangan (Juwitasary, Martani, & Putra, 2015).

Hasil dari laporan informasi yang pemerintah gunakan memiliki tujuan untuk mempermudah dalam pengelolaan dan pengendalian dalam menghadapi semua masalah yang ada kaitannya dengan bidang ekonomi serta keuangan pada pemerintah (Dita & Putra, 2016). Sesuai dengan penemuan yang Badan Pemeriksaan Keuangan temukan mengenai banyaknya pelaporan keuangan yang terjadi pada sektor pemerintahan yang masih banyak mengalami kendala dalam pelaksanaan pengauditan terhadap laporan keuangan yang pemerintah sajikan (Shintia & Erawati, 2017).

(5)

Laporan keuangan yang disajikan harus berkualitas supaya menghasilkan informasi dengan ciri yang mudah dalam penggunaannya, cepat dalam pengaksesannya, handal, fleksibel serta perlindungan yang tinggi terhadap data sehingga pengguna akan merasakan puas terhadap hasil dari Sistem Informasi Akuntansi (Sunarka & Bakhtiar, 2019). Kepuasan yang pengguna dapatkan memberi manfaat yang besar terhadap perusahaan maupun instansi yang dipengaruhi oleh meningkatnya penggunaan terhadap sistem itu tersendiri serta mengalami peningkatan terhadap kualitas dari sistem tersebut (Saebani, 2017).

Berdasarkan pada pemaparan sebelumnya, dari itu tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “DAMPAK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDUNG”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Akuntansi pada Pemerintah Kota Bandung belum optimal.

2. Sistem Pengendalian Internal pada Pemerintah Kota Bandung yang belum bagus.

3. Nilai Informasi Pelaporan Pemerintah Kota Bandung relatif belum sesuai dengan aturan.

(6)

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Akuntansi di Pemerintah Daerah Kota Bandung?

2. Bagaimana penerapaan Sistem Pengendalian Internal di Pemerintah Daerah Kota Bandung?

3. Bagaimana Nilai Informasi Pelaporan Keuangan di Pemerintah Daerah Kota Bandung?

4. Seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Akuntansi pada Pemerintah Daerah Kota Bandung terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan secara parsial?

5. Seberapa besar pengaruh Sistem Pengendalian Internal pada Pemerintah Daerah Kota Bandung terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan secara parsial?

6. Seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan secara simultan?

(7)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud pada penelitian dengan judul Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung, diharap bisa memberikan solusi kepada Pemerintah atas permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kota Bandung mengenai opini Wajar Dengan Pengecualian yang diberikan oleh BPK.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat ditentukan tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis Sistem Informasi Akuntansi di Pemerintah Daerah Kota Bandung.

2. Untuk menganalisis Sistem Pengendalian Internal di Pemerintah Daerah Kota Bandung.

3. Untuk menganalisis Nilai Informasi Pelaporan Keuangan di Pemerintah Daerah Kota Bandung.

4. Untuk menganalisis pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan di Pemerintah Daerah Kota Bandung.

5. Untuk menganalisis pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan di Pemerintah Daerah Kota Bandung.

(8)

6. Untuk mengidentifikasi serta mengkaji mengenai besarnya pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaaat Akademis

1. Bagi Peneliti, dengan hasil pada penelitian ini memberikan suatu wawasan maupun pengetahuan yang lebih mengenai Sistem Akuntansi Keuangan dan Pengaruh Pengendalian Internal yang berada pada Pemerintah Daerah Kota Bandung yang nantinya akan memberikan pengaruh terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung.

2. Bagi Instansi Pemerintahan, sebagai suatu masukan yang mendukung dalam pelaksanaan terhadap otonomi di daerah ter-khusus kepada laporan keuangan yang dihasilkan supaya bisa menghasilkan laporan keunagan yang bermanfaat dan meningkatkan Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung

3. Bagi pihak lain, diharapkan hasil terhadap penelitian ini mampu dijadikan sebagai acuan maupun referensi dalam mengembangkan sumber informasi serta memberi masukan akan pentingnya dampak dari Sistem Akuntansi Keuangan dan Pengendalian Internal terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung.

(9)

1.4.2. Manfaat Praktis

Terhadap Instansi diharapkan dalam penelitian ini bisa memberikan masukan bagi masalah yang sedang dihadapi oleh instansi khususnya dalam permasalahan opini yang didapat Pemerintah Daerah Kota Bandung melalui Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah yang berkualitas dengan cara yang efektif dan efisien.

Referensi

Dokumen terkait

Moreover, the teachers in the country as well still adhere to traditional teaching method such as providing grammar-based and teacher-centered classroom education;

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Sistem Informasi Keuangan Daerah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Badan Pengelolaan Keuangan dan