• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penyakit kulit dan kelamin merupakan penyakit yang dapat menular dan dapat menyerang manusia dari segala usia. Gaya hidup yang tidak sehat dan perilaku seks menyimpang dapat mengakibatkan seseorang terjangkit penyakit kulit dan kelamin. Penyebaran penyakit kulit dan kelamin juga dapat disebabkan oleh hal mendasar seperti melalui kontak tubuh, menggunakan alat mandi yang sama hingga melalui air ludah (Krisnawan, Putra, & Bayupati, 2014).

Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, dan treponema pallidum. Penularan penyakit ini, umumnya terjadi

melalui kontak seksual (Efrida, 2014). Penyakit sifilis dibagi menjadi 4 tahapan yaitu sifilis primer, sifilis sekunder, sifilis laten, sifilis tersier.

Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan dan juga merupakan bidang ilmu yang muncul seiring perkembangan ilmu komputer saat ini. Sistem ini adalah sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar. Sistem ini bekerja untuk mengadopsi pengetahuan manusia kekomputer yang menggabungkan dasar pengetahuan dengan sistem inferensi untuk menggantikan fungsi seorang pakar dalam menyelesaikan suatu masalah (Fanny, Hasibuan & Buulolo, 2017).

Certainty factor diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan

MYCIN pada tahun 1975 untuk mengakomadasi ketidakpastian pemikiran pakar.

Teori ini berkembang bersamaan dengan pembuatan sistem pakar MYCIN.

Metode ini merupakan perhitungan tingkat kepastian terhadap kesimpulan yang

(2)

diperoleh dan dihitung berdasarkan nilai probabilitas penyakit karena adanya evident gejala. Dengan menggunakan metode certainty factor akan diperoleh hasil diagnosis penyakit berdasarkan nilai cf tertinggi yang di dapatkan dari hasil perhitungan dari beberapa gejala yang di alami pengguna (Fanny, Hasibuan & Buulolo, 2017).

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan, yaitu :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang penyakit sifilis sehingga sering terjadi ketelambatan penanganan.

2. Masyarakat malu mengakui adanya penyakit pada daerah kelamin.

3. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah tentang penyakit sifilis.

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana memanfaatkan sistem pakar untuk memberikan informasi gejala sifilis pada masyarakat sehingga tidak terjadi keterlambatan penanganan?

2. Bagaimana merancang aplikasi sistem pakar berbasis web untuk mengidentifikasi penyakit sifilis secara rahasia?

3. Bagaimana memberikan pengetahuan dan layanan sistem informasi berbasis web tentang penyakit sifilis agar masyarakat bisa mendiagnosa penyakit sifilis?

(3)

1.4. Maksud dan Tujuan

Dari permasalahan-permasalahan yang sudah di indentifikasi dan dirumuskan, maka pada penelitian ini penulis bermaksud untuk:

1. Memanfaatkan sistem pakar untuk mengdiagnosa penyakit sifilis secara effisien dan efektif.

2. Merancang website untuk mengidentifikasi penyakit sifilis secara pribadi oleh penderita.

3. Memanfaatkan sistem pakar untuk memberikan pengetahuan tentang bahaya penyakit sifilis.

Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan pada program strata satu (S1) program studi sistem informasi fakultas teknik di Unversitas BSI Bandung.

1.5. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif mengumpulkan data yang sebenarnya yang bertujuan untuk mengetahui nilai variabel dan membuat deskripsi serta gambaran secara akurat sesuai dengan data dan gejala yang diselidiki.

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian (Sugiyono, 2017). Maka dari itu penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

(4)

a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tinjauan ke tempat praktek dokter di Klinik Dokter Kita untuk melakukan pengamatan secara langusung.

b. Wawancara

Untuk mendapatkan informasi dan data secara lengkap, penulis melakukan wawancara secara langsung dengan dokter di Klinik Dokter Kita sebagai narasumber.

c. Studi Pustaka

Untuk data-data yang bersifat teoritis, penulis mengumpulkan data dan informasi diperoleh dari jurnal, karya ilmiah dan sumber-sumber lainya yang berkaitan dengan penyakit safilis.

1.5.2. Model Pengembangan Sistem

Pada penelitian ini terdapat dua tahap pengembangan yaitu pengembangan pakar dan pengembangan software.

A. Pengembangan Pakar

Pada penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode certainty factor sebagai metode untuk merancang sistem pakar berbasis web ini Dengan ukuran kepercayaan (MB) dan ketidakpercayaan (MD) suatu gejala terhadap penyakit yang sama, maka dapat didapat suatu nilai kepastian/faktor kepastian (CF).

B. Pengembangan Software

Pada penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode waterfall.

Metode waterfall menggambarkan pendekatan yang sistematis dan berurutan

(5)

dalam pengembangan perangkat lunak (Safitri & Supriyadi, 2015) Langkah- langkah dalam pengembangan software sebagai berikut :

1. Analisa Kebutuhan Software

Pada tahap ini, penulis menganalisa kebutuhan sistem agar permasalahan dapat terselesaikan dengan baik dan data yang dihasilkan dapat sesuai dengan harapan.

2. Desain

Pada tahap desain, penulis merancang arsitektur sistem berdasarkan hasil dari tahap analisa kebutuhan software dengan menterjemahkan kebutuhan sistem melaui UML dan desain database yang digambarkan melalui ERD.

3. Pengkodean

Bahasa Pemograman yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini adalah PHP, Sublime sebagai text editor dan MySQL sebagai databasenya.

4. Pengujian

Pada tahapan pengujian penulis menggunakan white box yang berfokus pada fungsi-fungsi yang telah dibuat apakah hasilnya sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

5. Support

Pada tahap ini penulis melakukan pemeliharaan dan pengembangan berdasarkan umpan balik yang diberikan pengguna agar sistem dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya.

(6)

1.6. Ruang Lingkup

Penyusunan laporan skripsi ini memiliki ruang lingkup sebagai fungsi agar pembahasan tidak keluar dari pokok permasalahan yang dirumuskan.

Pembatasan pembahasan pada :

1. Sistem pakar ini bersifat diagnosis dini bukan sebagai pengganti dokter.

2. Penelitian meliputi penyakit yang berhubungan dengan penyakit sifilis.

3. Sistem pakar yang dibangun menggunakan 4 macam penyakit sifilis yaitu sifilis primer, sifilis sekunder, sifilis laten dan sifilis tersier.

4. Penelitian ini menggunakan metode certainty factor.

Referensi

Dokumen terkait

E-ISSN: 2528-2247  x SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT KOPI MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID Nazar sidik1, Rizki Tri Prasetyo2, Yosep Hermawan3