• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Konteks Penelitian

Film merupakan media yang di dalamnya terdapat gambar-gambar dan didukung oleh audio dan mengandung pesan. Film merupakan hasil imajinasi dan kejadian nyata hasil pemikiran seorang sineas, film termasuk ke dalam media massa karena memiliki khalayak dan komunikasinya bersifat satu arah. Sebuah film memiliki banyak genre, dan konten, salah satunya konten yang mengandung unsur budaya khususnya film yang isi nya tentang keberagaman budaya. Peneliti mengkaji film yang di dalamnya terdapat unsur budaya seperti halnya film yang dibuat para sineas. Sebuah budaya dalam film menjadi daya tarik tersendiri untuk ditonton dan untuk menarik bahwa film keberagaman itu dapat membangun sebuah identitas film Indonesia. Selain konten budaya, unsur peran dalam sebuah film memiliki keberadaan yang mendominasi akan hasil sebuah film tersebut, terlihat dari para aktor dan aktris film yang memang memiliki kemampuan dalam memerankan berbagai peran atau tokoh di setiap film, semakin banyak peran yang mereka mainkan, semakin dalam pula mereka memiliki kapasitas sebagai seorang aktris atau aktor yang dapat dikategorikan profesional.

Penokohan atau bisa dibilang sebagai aktor atau aktris sendiri dapat membantu sineas untuk melakukan proses syuting, semakin total mereka mendalami tokoh tersebut semakin mereka medapatkan predikat aktor atau aktris yang memiliki nilai jual yang tinggi bagi karirnya. Sebuah film memiliki beraneka ragam karakter yang saling melengkapi satu sama lainnya sehingga bisa

(2)

memberikan konflik, alur serta perkembangan cerita seperti yang di inginkan seorang sineas, meskipun dalam pengembangannya banyak juga film yang hanya menampilkan satu atau dua karakter saja sepanjang durasi, tidak menutup kemungkinan keberadaan seni peran dalam film tetap menjadi elemen yang penting dan juga aspek secara penjiwaan dalam seni peran itu sendiri.

Memerankan suatu lakon dalam seni peran membutuhkan karakter yang cocok dengan cerita yang akan dimainkan. Salah satu dari fungsi penjiwaan dalam seni peran adalah sebagai media ekspresi. Oleh sebab itu, sebagai seorang pemain harus mampu mengekspresikan diri. Diperlukan teknik teknik khusus di dalam bermain seni peran, sehingga karakter peran yang dimainkannya dapat dijiwai dengan baik. Keberadaan seni peran dalam film juga membentuk suatu karakter dalam setiap hasil karya dari film-film yang dihasilkan oleh para sineas, hal itu menjadi penentu dalam mewujudkan identitas film suatu bangsa, namun pada penilitian ini peneliti akan lebih mengkaji perihal keberadaan seni peran dalam film yang bertemakan keberagaman budaya sebagai identitas film di Indonesia.

Seperti hal nya dalam film laskar pelangi yang sangat kental dalam perfilman yang bertemakan keberagaman budaya, dimana para aktor atau aktris yang terlibat dalam film laskar pelangi yaitu sangat bertolak belakang dengan budaya nya sendiri di film laskar pelangi menunjukan sangat kentalnya budaya yang berada di Sumatra selatan tersebut lebih tepatnya di kota bangka oleh sebab itu para aktor atau akris menjiwai satu peran yang notabennya harus melihat lingkungan terlebih dahulu bagaimana kondisi di lapangan hal itu sangat perlu di lakukan oleh para aktor atau akris agar saat produksi berjalan dengan lancar.

Bukan hanya dalam film laskar pelangi yang sangat kental dengan film yang

(3)

bertemakan budaya terdapat dua contoh lainnya yaitu di film cek toko sebelah dan film the raid dua berandal dimana dalam kedua film tersebut memiliki peran budaya seperti adanya lawan main para aktor atau aktris yang sangat berbeda dengan budayanya sendiri, itu sudah menjadi tantangan oleh para aktor atau aktris untuk menambah pengalaman dalam setiap memerankan dalam suatu adegan dan para aktor atau aktris merasakan bagaimana arti perbedaan budaya dalam film yang bertemakan keberagaman budaya.

Film cek toko sebelah yang bergenre drama komedi itu berkisahkan seorang warga Negara China yang sudah lama menetap di Indonesia itu menjalankan satu usaha toko, di dalam film tersebut seorang yang berwarga Negara china memiliki rival dalam usaha nya yaitu dimana lawan main nya yang berlogat sunda. Di dalam film ini banyak adegan yang terus menerus beradu argument. Film lainnya yaitu film The Raid 2 berandal, film yang bergenre action tersebut mengkisahkan tentang banyaknya mafia yang kita tahu bahwa budaya mafia berasal dari Negara Jepang dan dimana para aktor dan aktris yang berasal dari Indonesia harus memerankan layaknya sebagai mafia itu sudah bertolak belakang dengan budayanya tersebut maka dari itu para aktor dan aktris harus menjiwai peran yang akan di lakoninya nanti.

Budaya atau bisa di sebut dengan kebudayaan sendiri berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddayah yang berarti budi atau akal yang di artikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang mencoba untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan

(4)

menyesuaikan perbedaan-perbedaan dari budaya masing-masing itu sendiri maka membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya itu sendiri juga berpengaruh dalam sebuah pembuatan film karena dalam film yang mengunsur budaya bisa membangun sebuah identitas film itu sendiri.

Keragaman budaya merupakan keniscayaan yang ada di bumi Indonesia.

Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada di daerah tersebut.

Sangat beragam kebudayaan yang berada di Indonesia contoh seperti budaya sunda yang kebanyakan masyarakatnya ‘someah’ atau kebanyakan orang bilang santun. Keragaman budaya berkaitan dengan masalah identitas film Indonesia maka keragaman budaya di Indonesia patut di jadikan sebagai salah satu faktor penentu sineas Indonesia.

Identitas sendiri merupakan suatu cirri-ciri atau tanda yang melekat pada diri seseorang itu sendiri yang menjadi ciri khasnya. Identitas sering di hubungkan dengan atribut yang di sematkan kepada seseorang itu sendiri yang sebenarnya memiliki sifat majemuk. Sebuah film memiliki identitas agar mengetahui semua karakter-karakter yang ada di sineas itu sendiri karena identitas juga dibutuhkan dalam sebuah pembuatan film contoh Negara yang memiliki identitas film adalah Amerika yaitu Hollywood, sedangkan Indonesia sendiri dalam segi penjiwaan karakter dalam seni peran pada film yang bertemakan Culture Diversity identitasnya belum diketahui.

(5)

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana penjiwaan karakter dalam seni peran keragaman budaya perfilman Indonesia sehingga membentuk suatu identitas film Indonesia. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Bagaimana Penjiwaan Karakter Dalam Seni Peran Pada Film Bertemakan Keragaman Budaya Sebagai Identitas Film Indonesia”

1.2 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang telah peneliti uraikan di atas, maka pokok permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses penjiwaan karakter dalam seni peran pada film yang bertemakan keberagaman budaya dapat membentuk identitas film indonesia?

2. Bagaimana motif-motif penjiwaan karakter dalam seni peran pada film yang bertemakan keberagaman budaya dapat membentuk identitas film indonesia?

3. Bagaimana pengalaman aktor dan aktris dalam memerankan film dengan tema keberagaman budaya dapat membentuk identitas film indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses penjiwaan karakter dalam seni peran yang bertemakan keberagaman budaya dapat membentuk identitas film indonesia.

(6)

2. Untuk mengetahui motif-motif penjiwaan karakter dalam seni peran yang bertemakan keberagaman budaya dapat membentuk identitas film indonesia.

3. Untuk mengetahui pengalaman aktor dan aktris dalam memerankan film dengan tema keberagaman budaya dapat membentuk identitas film indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, diharapkan memperoleh hasil yang bermanfaat sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah sebagai referensi pustaka untuk penelitian lain yang sejenis atau yang berkaitan dengan kajian penjiwaan karakter dalam seni peran pada film bertemakan keragaman budaya sebagai identitas film Indonesia, dengan kajian Culture Diversity.

1.4.2. Kegunaan Praktis

1. Untuk Peneliti

Sebagai pembelajaran dalam proses pengumpulan data, melakukan riset mencari informasi agar menjadi seorang praktisi Film dan Televisi yang kompeten. Serta menjadi sarana pengaplikasian teori yang didapat dalam perkuliahan

2. Untuk Sineas Film

(7)

Sebagai suatu masukan untuk para sineas film lebih memperdalam kajian keragaman budaya untuk membentuk identitas industri film di Indonesia.

3. Untuk Akademi

Sebagai salah satu pengetahuan bagi mahasiswa Universitas BSI Bandung secara umum dan khususnya mahasiswa fakultas Ilmu komunikasi, sebagai referensi, acuan atau perbandingan untuk melakukan penelitian pada kajian yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun remaja yang memiliki konsep diri positif mengenal betul siapa dirinya dan mau menerima kekurangan serta kelebihan yang ada pada dirinya, remaja yang mengalami konsep

Dari hasil analisis data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan cangkang dan serat (fibre) menjadi bahan bakar boiler dapat menghasilkan energi listrik yang