• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kopi sudah tidak asing lagi bagi semua kalangan mulai dari anak sekolah, mahasiswa, petani, karyawan hingga pejabat bisa menikmati kopi dimana saja. Di zaman modern ini kopi diolah dengan banyak variasi dari mulai kemasan botol, sachet sampai diolah langsung dari biji kopinya sehingga menjadikan kopi mudah didapat di kota besar maupun kecil.

Di Indonesia sektor pertanian merupakan sektor yang diunggulkan karena sebagian besar mata pencaharian rakyat indonesia adalah bertani. Salah satunya yang diunggulkan adalah perkebunan kopi. kopi juga berperan sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan rakyat hingga negara melalui ekspor biji menta maupun olahan dari biji kopi (Pudji Raharjo, 2012).

Tanaman kopi berasal dari Afrika, tepatnya dari daerah pegunungan di Ethiopia, namun kopi baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman kopi dikembangkan di daerah timur tengah yaitu Yaman dibagian selatan Jazirah Arab kemudian menyebar ke penjuru dunia. Kopi yang menyebar terbagi dalam beberapa macam, yang terbesar adalah kopi arabika dan kopi robusta.

Kopi arabika memiliki bentuk biji yang lebih panjang dan kopi arabika hanya akan tumbuh dengan baik bila ditanam di daerah dataran tinggi antara 1000 sampai 2000 meter diatas permukaan laut dengan suhu sekitar 14-24 derajat celcius. Kopi robusta bentuk bijinya lebih bulat dan kopi robusta bisa ditanam di dataran rendah yaitu dibawah 1000 meter diatas permukaan laut. Dengan adanya perkembangan

(2)

teknologi dan informasi, biji kopi arabika maupun robusta dapat diolah menjadi berbagai rasa salah satunya kopi gula aren (Pudji Raharjo, 2012).

Kopi gula aren Prabu merupakan merk produk dari CV. Berkah Jaya mandiri yang produksinya terletak di kota Bekasi dan kantor pusat terletak di kota Bandung.

Menurut Nino selaku manager dan pendiri kopi gula aren prabu, kopi gula aren terbuat dari kopi robusta atau arabika yang dipadu dengan gula semut aren kelas premium.

Gula aren terbuat dari air nira, sehingga tercipta rasa khas gula aren disetiap sajiannya yang merupakan citra rasa kopi khas Indonesia. Gula aren diketahui mengandung kadar zat besi yang cukup tinggi sehingga bermanfaat bagi kesehatan diantaranya dapat menambah energi, mencegah meningkatnya kadar gula dalam darah sehingga cocok untuk minuman diabetes. Hal ini tertera pada kemasan pouch 250gram yaitu menguatkan jantung, menjaga kesehatan kulit, mengurangi berat badan dan baik untuk ibu hamil.

Di Indonesia kopi gula aren kurang dikenal oleh masyarakat karena tidak banyak yang mengetahui kopi yang dipadukan dengan gula merah dan tidak adanya produk yang menjual kopi gula aren ini dengan harga murah dan mempunyai kemasan yang menarik. Kemasan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan untuk merebut perhatian konsumen, karena kemasan dapat menjadi strategi jitu dalam pemasaran prouk untuk menarik minat beli konsumen. Kemasan juga bisa memberi gambaran dari suatu produk itu, baik dari segi kualitas maunpun nilai yang ditawarkan oleh produsen.

Di era globalisasi ini, kemasan merupakan hal pertama yang dilihat oleh konsumen sebelum membeli barang. Kemasan yang kurang menarik akan membuat

(3)

produk ini tidak begitu dikenal karena hanya menampilkan logo dan keterangan kopi gula aren dilatar belakang hitam, maka kemasan yang menarik akan menambah daya tarik konsumen.

Kemasan bergantung pada penggunaan simbolisme untuk mendukung citra merek, dan membawa informasi yang diharapkan konsumen. Sejumlah petunjuk dalam kemasan dimanfaatkan untuk tujuan tersebut, seperti warna, desain, bentuk, nama merek, material fisik, serta label informasi produk (Shimp & Andrews, 2013).

Kemasan tidak dapat dipisahkan dari produk. Kemasan sering dianggap hanya sebagai pembungkus saja tidak menganggap bahwa kemasan itu merupakan suatu alat promosi dan ciri produk tersebut.

Menurut Nanang Wahyudi & Sony Satriono (2017) Kemasan yang baik adalah kesan yang dapat melindungi produknya dan dapat menyampaikan informasi tentang produk tersebut. Beberapa fungsi kemasan yang menjadikan hal penting dalam membentuk suatu produk yang menarik diantaranya :

1. Kemasan sebagai alat pelindung

Fungsi kemasan sebagai pelindung dapat dicapai dengan pemakaian material dan teknik pengemasan (sealing) yang tepat. Pilihan material didasarkan pada sifat bahan yang akan dikemas, tujuan pengemasan, kondisi lingkungan, cara pendistribusian produk, dan lain sebagainya. Jenis material yang digunakan untuk kemasan makanan dan minuman juga harus memenuhi standar food grade untuk menjamin keamanannya.

2. Kemasan sebagai wadah

Fungsi lain kemasan adalah sebagai wadah atau tempat untuk produknya. Dalam hal ini, kemasan berfungsi untuk memudahkan

(4)

konsumen membawa, menyimpan dan menggunakan produk. Selain itu hal yang harus diperhatikan adalah ukuran wadah yang sesuai dengan isi produk tersebut agar konsumen mudah membawa dan menyimpan produk tersebut.

3. Kemasan sebagai alat pemasaran

Produk yang berkualitas nomor satu sekalipun tetap gagal bila tidak didukung dengan pemasaran yang baik. Desain kemasan yang sesuai dapat mendukung produk agar lebih dikenal dan laku dipasar. Elemen desain kemasan sendiri ada bermacam-macam, mulai dari merek, warna, ilustrasi, bentuk, ukuran, dan sebagainya. Kemasan makanan, minuman dan obat- obatan juga ada regulasi sendiri yang harus dipenuhi. Berbicara tentang desain kemasan juga berkaitan dengan merek. (disperindag.jatimprov.go.id) Kemasan yang menarik akan kurang menjual apabila tidak adanya promosi yaang dilakukan. Untuk menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkan maka dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan harga yang ditawarkan pesaing, kualitas produk yang bermutu dan juga layanan purna jual yang mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Promosi adalah salah satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran yang memberitahukan kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian (Agus Hermawan, 2013). Promosi adalah upaya perusahaan untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan produknya.

Tujuan promosi penjualan menurut Armstrong dan Kotler (2015) antara lain yaitu :

(5)

1. Sellers may use consumer promotions to urge short-term customer buying or boost customer brand involvement. Diartikan bahwa penjual bisa menggunakan promosi pelanggan untuk mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang.

2. Objectives for trade promotions include getting retailers to carry new items and more inventory, buy ahead, or promote the company’s products and give them more shelf space. Diartikan bahwa tujuan promosi dagang antara lain mendorong pengecer menjual barang bary dan menyediakan lebih banyak persediaan, membeli lebih awal, atau mengiklankan produk perusahaan dan memberikan ruang rak yang lebih banyak.

3. Business promotions are used to generate business leads, stimulate purchases, reward customers, and motivate salespeople. Diartikan bahwa promosi bisnis yang digunakan untuk menghasilkan arahan bisnis, mendorong pembelian, menghargai pelanggan, dan memotivasi wiraniaga.

Wiraniaga adalah orang yang yang melakukan penjualan barang secara langsung kepada konsumen.

Kurangnya promosi akan berakibat yang kurang baik bagi perusahaan karena produk yang diproduksi tidak dikenal oleh masyarakat, sehingga produk tersebut tidak akan terjual sesuai target dan akan membuat kerugian bagi perusahaan tersebut. Maka dengan promosi yang sering dilakukan baik itu dalam bentuk media cetak maupun digital akan menambah informasi produk kepada konsumen dan dapat meningkatkan penjualan produk.

(6)

Berdasarkan uraian di atas maka, penulis tertarik melakukan penelitian dan merancang desain kemasan dengan judul “Perancangan Desain Kemasan Koffie Prabu Sebagai Media Promosi Kopi Gula Aren”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari penjelasan latar belakang di atas, penulis dengan ini merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat desain kemasan yang menarik tetapi tidak mengabaikan fungsinya?

2. Bagaimana membuat desain kemasan dari kopi gula aren yang diterima masyarakat?

3. Bagaimana membuat desain kemasan yang dapat meningkatkan penjualan produk?

4. Bagaimana membuat desain promosi media cetak dan digital untuk kopi gula aren prabu ?

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari proses perancangan skripsi ini yang ingin di capai oleh penulis yaitu sebagai berikut :

1. Menghasilkan sebuah rancangan desain yang menjamin keamanan produk kopi gula aren.

2. Menghasilkan sebuah rancangan desain kemasan yang dapat bersaing dipasaran.

(7)

3. Menghasilkan sebuah rancangan desain kemasan yang menarik dan dapat meningkatkan penjualan kopi gula aren.

4. Menghasilkan sebuah rancangan desain promosi media cetak dan sosial media yang menarik.

1.4 Batasan Lingkup Perancangan

Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penyusunan tugas akhir, maka penulis membatasi dalam lingkup :

1. Desain kemasan yang dibuat hanya untuk produk kopi gula aren merk prabu.

2. Penelitian hanya difokuskan untuk pengembangan desain kemasan kopi gula aren.

3. Pemecahan masalah hanya sampai pada desain visual, tidak sampai mengimplementasikan desain yang dibuat.

1.5 Manfaat Lingkup Perancangan 1.5.1 Manfaat Bagi Penulis

1. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Bandung.

2. Mengasah serta meningkatkan keterampilan meliputi keahlian dibidang desain promosi.

3. Membuat karya desain yang diaplikasikan menjadi sebuah produk yang dapat dijual.

(8)

1.5.2 Manfaat Bagi Institusi

1. Menambah pustaka dalam bidang desain kemasan produk.

2. Sebagai bahan referensi akademis bagi perkembangan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

1.5.3 Manfaat Bagi Masyarakat

1. Diharapkan dapat mengangkat kopi gula aren karena ini adalah minuman khas Indonesia.

2. Diharapkan timbulnya daya beli akan minuman khas Indonesia.

1.5.4 Manfaat Bagi Perusahaan

1. Diharapkan dapat menambah penjualan kopi gula aren merek Koffie Prabu.

2. Diharapkan mendapat gambaran tentang pemasaran yang belum dilakukan oleh CV. Berkah Jaya Mandiri.

1.6 Metode Perancangan

Dalam perancangan tugas akhir ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif karena pengumpulan data dari berbagai sumber dan dapat di kembangkan serta memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial di masyarakat. Penelitian deskriptif kualitatif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Mukhtar, 2013).

(9)

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode yang di gunakan adalah metode pengumpulan data kualitatif yang di peroleh dari bermacam sumber, yaitu sumber studi kasus dan sumber kajian pustaka.

1. Studi Kasus

Studi kasus adalah penentuan terhadap penelitian yang mengedepankan proses wawancara dengan menggunakan pertanyaan terkait. Metode ini didapatkan melalui observasi langsung ke lapangan dengan cara wawancara pada pihak terkait seputar kopi gula aren. Sehingga data yang didapatkan lengkap dan terpercaya.

2. Kajian Pustaka

Kajian pustakan merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal, karya ilmiah dan situs diinternet. Dari sumber tersebut penulis mengumpulkan data untuk menyelesaikan perancangan desain kemasan.

1.6.2 Metode Pengumpulan Data

Analisis merupakan sebuah proses berkelanjutan dalam penelitian, langkah pertama yang dilakukan adalah pengumpulan data kemudian langkah selanjutnya ialah menganalisis data yang diperoleh. Hasil dalam menganalisis suatu data yaitu untuk mendapatkan beberapa alternatif konsep dalam sebuah perancangan karya. Semua konsep yang terkumpul maka akan dianalisa secara deskriptif berdasarkan kriteria yang ada, maka

(10)

akan dipilih satu konsep yang paling tepat dalam perancangan desain kemasan untuk permasalahan yang ada.

1.7 Skematika Peracangan

Untuk mengetahui gambaran umum tentang karya ini, maka penulis perlu memaparkan skematika perancangan sebagai berikut:

Gambar I.1 Sistematika Penulisan Sumber : Dokumentasi Penulis

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Madre VO: “Ditengah pandemi covid-19/ permintaan terhadap gula aren mengalami kenaikan/ karena gula aren digunakan sebagai bahan campuran minuman untuk

Pendapatan usahatani kopi yang menjual kopi dalam bentuk kopi biji lebih mengguntungkan dari pada petani yang menjual kopi dalam bentuk buah gelondong merah cherry red, maka perlu