• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembangunan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat agar terciptanya sebuah kesejahteran. Hal ini untuk mewujudkan sebuah kesejahteraan masyarakat, pemerintah harus memperhatikan masalah kemiskinan. Karena kemiskinan yang terjadi di Indonesia merupakan permasalahan yang harus segera diselesaikan (Hasibuan et al., 2018). Masalah kemiskinan didukung oleh penetapan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Development Goals (MDGS) yang menyatakan bahwa pada tahun 2015 proposisi penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan harus dikurangi hingga 50 persen dari kondisi tahun oleh 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia (Lubis et al., 2017). Permasalahan tersebut menjadi sangat penting dikarenakan jumlah penduduk miskin di Indonesia telah mencapai 25,99 juta jiwa yang merupakan 9,84 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik Repubik Indonesia, 2018). Menyadari permasalahan tersebut, pemerintah melakukan upaya untuk mengurangi angka kemiskinan. (Astradanta et al., 2016)

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan mengeluarkan suatu kebijakan yang berkaitan dengan pemberdayaan keluarga miskin, salah satunya kebijakan pemerintah dalam hal ini melalui Program Keluarga Harapan (PKH).

PKH atau sering disebut dengan Program Keluarga Harapan merupakan perlindungan sosial yang intens pada pemberian bantuan kepada Rumah Tangga yang memenuhi kriteria PKH (Hidayat, 2018). PKH merupakan bantuan dari

(2)

pemerintah berupa uang tunai yang akan diberikan kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) dan sebagai imbalannnya RTSM wajib menyekolahkan anaknya dengan prosentasi kehadiran minial 85% setiap bulan dan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala (Hasanah et al., 2016).

Dalam hal ini pemerintah membutuhkan waktu yang lama untuk menentukan pemilihan PKH, maka dari itu diperlukan sistem penunjang keputusan untuk membantu dan mempercepat proses menentukan pemilihan PKH. Sistem penunjang keputusan adalah sistem yang dapat membantu permasalahan dalam mengambil keputusan yang akurat dan tepat sasaran. Banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem pengambilan keputusan (Mubarok et al., 2019). Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data (Rusdiansyah, 2017). Ada juga Sistem penunjang keputusan merupakan sistem informasi berbasis komputer mengkombinasi model dan data untuk menyediakan dukungan kepada pengambil keputusan dalam memecahkan masalah semi terstruktur (Prihatin, 2018). Sistem Pendukung Keputusan yang di singkat menjadi SPK, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semiterstruktur. Secara khusus, SPK didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer dalam memecahkan masalah semiterstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu (Anjarwati & Farahdibah, 2017).

(3)

Agar sistem pendukung keputusan berjalan dengan baik maka diperlukan metode untuk mempermudah dalam penerapan sistem penunjang keputusan pada menentukan pemilihan PKH. Metode yang digunakan yaitu metode Simple Additive Weighting (SAW) atau biasa dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Gambaran dasar metode Simple Additive Weighting merupakan mencari jumlah terbobot dari penilaian kinerja pada setiap alternatif untuk semua atribut (Widianto & Hidayat, 2018). Kelebihan dari model Simple Additive Weighting (SAW) dibandingkan dengan model yang lain terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara tepat karena di dasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan, selain itu SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada karena adanya proses perangkingan setelah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut (Adianto et al., 2017).

Sementara itu seiring berjalannya waktu sering terjadi permasalahan dalam mensurvei penduduk yang ada di seluruh Indonesia, salah satunya mulai dari penduduk terkecil yaitu penduduk desa terutama pada Desa Slawi Wetan. Desa Slawi Wetan merupakan desa yang penduduknya berpenghasilan minim dan banyak penduduk yang kekurangan sandang dan pangan atau bisa dikatakan keluarga kurang mampu, sehingga dengan adanya PKH dari pemerintah dapat membantu perkonomian penduduk Desa Slawi Wetan, akan tetapi sering terjadi permasalahan yang ada yaitu kriteria penduduk yang di survei tidak sesuai dengan ketentuan, permasalahan selanjutnya yaitu sistem seleksi penentuan kelayakan masih bersifat manual serta menggunakan data pada beberapa tahun lalu. Sehingga dikhawatirkan menimbulkan suatu kerancuan dan ketidak tepatan dalam menilai dan tidak sampai pada masyarakat kurang mampu yang benar-benar membutuhkan

(4)

dan ketidak kesesuaian dengan program pemerintah menurut bapak Burhanuddin, SH. selaku kepala Desa Slawi Wetan. Maka dari itu kepala Desa Slawi Wetan ingin menanggulangi permasalahan tersebut supaya Program Keluarga Harapan ini dapat terealisasikan sesuai dengan ketentuan.

Berdasarkan permasalahan diatas adalah bagaimana membuat sistem penunjang keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting yang membantu dalam proses mengelola data Program Keluarga Harapan (PKH) supaya dalam pengelolaan data PKH menjadi lebih baik dan tepat sasaran sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan sekaligus menjadi laporan skripsi yang berjudul

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN

PEMILIHAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN PADA KELURAHAN SLAWI WETAN

1.2. Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat dirumuskan identifikasi permasalahan yang akan di selesaikan yaitu:

1. Sering terjadi ketidak sesuaian kriteria penduduk dengan ketentuan pemerintah sehingga Program Keluarga Harapan ini tidak terealisasi dengan baik pada penduduk desa yang kurang mampu.

2. Untuk mempermudah pemasukan data pada proses menentukan pemilihan PKH oleh petugas maka diperlukan Sistem Penunjang Keputusan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW).

(5)

1.3. Perumusan Masalah

Pada penulisan ini diperlukan perumusan masalah agar sesuai dengan permasalahan yang ada. Adapun perumusan masalah yang dibahas adalah:

1. Bagaimana penyeleksian menentukan pemilihan PKH sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan agar tepat sasaran?

2. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem pendukung keputusan penentuan pemilihan Program Keluarga Harapan?

1.4. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Membantu penduduk Desa Slawi Wetan dalam memperlancar proses penentuan pembagian pemilihan Program keluarga Harapan (PKH) sesuai dengan ketentuan sehingga tepat sasaran dan layak untuk mendapatkannya.

2. Membangun sistem penunjang keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam menentukan pemilihan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk membantu dan mempermudah dalam penyeleksian.

Sedangkan Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam pencapaian kelulusan program Strata Satu (S1) pada Universitas BSI.

1.5. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada wilayah Desa Slawi Wetan, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Metode Penelitian yang digunakan dalam

(6)

penyelesaian penulisan ini yaitu menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).

1.5.1. Tenik Pengumpulan Data

Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan Skripsi ini meliputi:

a. Observasi

Pada metode observasi ini penulis melakukan kegiatan pengamatan secara langsung pada objek penelitian yaitu pada Kantor Desa Slawi Wetan, Jalan Brigjend. Katamso No.39 Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

b. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab dan bertatap muka secara langsung dengan narasumber dari objek penelitian yaitu kepala Desa Slawi Wetan yang bernama Bapak Burhanuddin Iman Sutrisno, SH selaku aparat Desa Slawi Wetan untuk mendapatkan informasi dan permasalahan yang terjadi selama ini serta keinginan dari masyarakat Desa. Maka dari itu penulis mendapatkan gambaran dari permasalahan untuk membentuk solusi serta menentukan gambaran dalam merancang aplikasi sistem penunjang keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam penyususunan Skripsi.

c. Studi Pustaka

Tambahan data penulis mendapatkan dari membaca, mempelajari dan mencari informasi melalui buku-buku, jurnal, ebook, laporan skripsi dan internet yang berhubungan dengan masalah pokok penulisan ini untuk membantu dalam penyusunan laporan maupun rancangan aplikasi yang dibuat.

(7)

1.5.2. Model Pengembangan Sistem

Model pengembangan sistem yang digunakan adalah model Water Fall yang terbagi menjadi lima tahapan (Sagita & Sugiarto, 2016), yaitu:

a. Analisa Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini penulis mencoba menganalisa kebutuhan sistem baik secara fungsional maupun non fungsional yang digunakan untuk mempermudah pembuatan aplikasi. Kebutuhan Fungsional dari aplikasi Sistem Pendukung Keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) Program Keluarga Harapan ini yaitu aplikasi akan di desain menggunaka tampilan yang memenuhi unsur estetika dan kenyamanan.

Sedangkan kebutuhan non fungsional perangkat keras atau hardware seperti data kependudukan diantaranya, pekerjaan dan penghasilan keluarga tersebut, dan perangkat lunak atau software yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) Program Keluarga Harapan yaitu seperti Sublime Text dan XAMPP. Sedangkan kebutuhan perangkat keras atau hardware seperti seperangkat komputer atau laptop.

b. Desain

Tahap desain merupakan perancangan aplikasi seperti parancangan struktur navigasi, perancangan basis data dan kebutuhan tabel yang di gambarkan dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) dan Logical Record Structure (LRS) serta Unified Modeling Language (UML) yang

(8)

meliputi Use Case Diagram dan Activity Diagram, dengan perangkat lunak database MySQL.

c. Code Generation

Pada tahap pengkodean merupakan penerapan hasil dari tahap desain yang telah dibuat kedalam bahasa pemrograman seperti HTML, PHP, dan CSS dengan bantuan software pengolah bahasa pemrograman Sublime Text dengan Apache sebagai web server dan MySQL sebagai Database.

d. Testing

Pada tahap ini pengujian yang digunakan yaitu black box testing dan white box testing. Black box testing merupakan pengujian secara fungsional seperti pengujian untuk validasi yang meliputi pengujian admin.

Sedangkan white box testing seperti pengujian perangkat lunak dari segi desain dan kode program.

e. Support (Pendukung) atau Maintenance (Pemeliharaan)

Tahap Support (pendukung) dilakukan setelah aplikasi dapat diterapkan fungsinya. Aplikasi error dapat terjadi karena adanya kesalahan pada saat pengujian. Pemeliharaan sebuah aplikasi membutuhkan antivirus untuk menjaga keamanan dari aplikasi tersebut. Sedangkan pendukung adanya sebuah aplikasi yaitu perlu pengembangan aplikasi sehingga selalu ada perbaharuan.

1.6. Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan Skripsi ini merancang dan membangun aplikasi Sistem Penunjang Keputusan menggunakan Metode Simple

(9)

Additive Weighting (SAW) pada kelurahan Slawi Wetan dengan batasan sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya membahas tentang sistem penunjang keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) yang meliputi pemasukan data calon yang diterima oleh kelurahan dari kecamatan, kriteria data calon penerima PKH, penambahan bobot kriteria serta hasil dari pemasukan data calon penerima PKH yang menampilkan urutan dari atas hingga bawah untuk diperhitungkan dalam penerimaan PKH.

2. Dalam hal ini terdapat 2 (dua) hak akses yaitu administrator dan login.

Administrator sebagai back end yaitu dapat mengelola keseluruhan halaman baik menambahkan, mengubah, menghapus, memperbaharui halaman kriteria, model dan penilaian, sedangkan login sebagai front end hanya dapat memasukan hasil dari data survei penduduk penentuan pemilihan Program Keluarga Harapan (PKH), baik dari pertanyaan dan keterangan yang sesuai dengan kriteria. Penggunaan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan ini hanya dalam ruang lingkup kantor kelurahan (intranet), tidak dipublikasikan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan diperlukan sebuah metode diantaranya adalah Simple Additive Weighting SAW yang merupakan sebuah model untuk mengembangkan sebuah Sistem