• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah rentan terkena dampak signifikan perubahan iklim. Bahkan, ada warga yang mungkin kehilangan aset dan mata pencahariannya karena terpapar dampak perubahan iklim (UN Habitat). Oleh karena itu, perubahan iklim menjadi begitu kompleks jika dihadapkan pada konteks sosial masyarakat yang berada di wilayah yang terkena dampak.

Kondisi tersebut berarti perubahan iklim tidak netral gender (Dankelman, dalam Masika [ed Rodenberg, 2009: 10). Dalam konteks lokal, Kota Semarang juga menyiapkan dokumen Strategi Perubahan Iklim Terpadu Kota Semarang tahun 2010. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana dampak perubahan iklim dan sekaligus bagaimana kebijakan perubahan iklim di Kota Semarang ditinjau dari perspektif gender.

Selain itu, sekaligus merumuskan model kebijakan perubahan iklim yang responsif gender di Kota Semarang. Bagaimana dampak kebijakan perubahan iklim dan mitigasi perubahan iklim terhadap pesisir kota Semarang dilihat dari perspektif gender? Bagaimana merumuskan usulan kebijakan perubahan iklim responsif gender yang dapat diterapkan di Kota Semarang.

Menganalisis dengan perspektif gender dampak perubahan iklim terhadap wilayah pesisir Kota Semarang dan kebijakan perubahan iklim di Kota Semarang.

Orisinalitas

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi pemerintah kota semarang untuk meningkatkan kualitas kebijakan perubahan iklim agar responsif gender. Sebab semakin tinggi tingkat kesadaran gender maka semakin tinggi pula kualitas kebijakan yang dihasilkan. kebijakan perubahan iklim. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung ketahanan Kota Semarang terhadap perubahan iklim, apalagi Kota Semarang merupakan salah satu pilot project terpilih dari 100 Kota Ketahanan Iklim yang diinisiasi oleh Asian Cities Climate Change Resilience Networks (ACCCRN). . Pada saat yang sama, penelitian ini juga diharapkan dapat membawa manfaat praktis bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran kolektif (baik laki-laki maupun perempuan) tentang salah satu dampak perubahan iklim terkait aspek gender, khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah yang terkena banjir rob. .

Pada saat yang sama, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi munculnya inisiatif masyarakat untuk terlibat dalam langkah mewujudkan keadilan iklim, baik di tingkat keluarga maupun di tingkat yang lebih luas, terutama dengan mendorong terwujudnya kebijakan perubahan iklim yang mendukung perubahan iklim. gender merespons. Terkait perubahan iklim dan kebijakan Kelompok 2 : Penelitian terkait gender dan perubahan iklim, dan Kelompok 3 : Penelitian terkait perubahan iklim di Kota Semarang.

Penelitian Terkait Dampak dan Kebijakan Perubahan Iklim No Nama, Tahun,

Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa membangun ketahanan kota terhadap perubahan iklim harus dimasukkan dalam kebijakan dan rencana pembangunan di masa depan. Penelitian ini berfokus pada strategi adaptasi perubahan iklim dalam konteks pengelolaan sumber daya daerah aliran sungai. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa adaptasi terhadap perubahan iklim berdampak positif di beberapa wilayah wilayah studi.

Namun ditemukan juga tidak adanya upaya adaptasi (maladaptation) di wilayah lain, sehingga justru meningkatkan kerentanan masyarakat yang terpapar perubahan iklim. Penelitian ini berfokus pada kajian teoritis kajian akademis mengenai politik perubahan iklim di perkotaan. Mengadopsi perspektif multilevel governance, penelitian ini menyimpulkan bahwa tata kelola perkotaan untuk perubahan iklim tidak hanya terbatas pada arena lokal atau negara, namun juga harus dilakukan melalui keterkaitan antara aktor global, nasional, dan lokal di semua negara/tidak ada batasan negara.

Penelitian T.F Smith menjelaskan bagaimana wilayah pesisir menghadapi dampak perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan air laut, berkurangnya pasokan air minum, badai dan peningkatan intensitas kejadian banjir yang kemudian berdampak lebih lanjut pada sektor kesehatan dan keuangan masyarakat pesisir. Penelitian ini berfokus pada strategi adaptasi perubahan iklim dalam perspektif tindakan masyarakat lokal. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak inisiatif lokal sedang dilakukan di India untuk menangani perubahan iklim.

Penelitian ini fokus menganalisis kerentanan perkotaan akibat dampak perubahan iklim di wilayah perkotaan Amerika Latin, khususnya terkait dampaknya terhadap wilayah perkotaan. Studi ini merekomendasikan pentingnya langkah adaptasi perubahan iklim untuk membangun ketahanan terhadap perubahan iklim di perkotaan. Kajian ini berfokus pada dampak perubahan iklim terhadap kota-kota di India seperti perubahan suhu, curah hujan ekstrem, kekeringan, banjir, badai, gelombang pasang.

Dengan menggunakan metode gabungan skenario keterlibatan pemangku kepentingan, pengelolaan perubahan iklim yang bijaksana, dan kebijakan yang diperlukan mengenai perencanaan penelitian pesisir jangka panjang, penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan antara badan pengatur dan preferensi masyarakat dalam mengelola wilayah pesisir terkait dengan tantangan perubahan iklim. mengubah strategi adaptasi di kota Durban, Afrika Selatan, mengembangkan strategi adaptasi perubahan iklim lokal. Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan iklim telah direspon oleh pemerintah kota dan didukung oleh politisi lokal, sehingga.

Penelitian Terkait Jender dan Perubahan Iklim

Sultana merekomendasikan pentingnya pendekatan feminisme kritis dan geografi kritis dalam perumusan program dan strategi adaptasi perubahan iklim. Penelitian ini berfokus pada analisis gender migrasi Afrika Timur akibat dampak perubahan iklim. Penelitian ini berfokus pada dampak perubahan iklim berupa banjir, dengan studi kasus di Nigeria dari perspektif gender.

Menurutnya, terdapat indikasi bahwa sikap dan perilaku terkait lingkungan hidup dan perubahan iklim erat kaitannya dengan gender. Semakin tinggi tingkat kesadaran gender, maka semakin tinggi pula kualitas kebijakan perubahan iklim di kota tersebut. Masyarakat miskin merupakan kelompok yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim (termasuk degradasi lingkungan dan bencana alam), dan secara umum.

Jyoti melakukan penelitian terhadap perempuan India yang umumnya berperan penting dalam mengatasi perubahan iklim. Hal ini karena mereka harus bertanggung jawab mengelola urusan dalam negeri, namun pada saat yang sama memiliki akses terbatas untuk berpartisipasi dalam kebijakan perubahan iklim. Rencana Aksi Nasional Perubahan Iklim (NAPCC), sebuah lembaga yang menangani perubahan iklim, juga tidak melihat misi gender dalam perumusan kebijakannya11.

Penelitian ini berfokus pada dampak perubahan iklim, peran gender dalam proses adaptasi sebagai strategi berbeda yang digunakan dalam komunitas penggembala. Penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan tantangan antara laki-laki dan perempuan akibat paparan dampak perubahan iklim, terutama yang berkaitan dengan perubahan iklim Penelitian Kakota kemudian merekomendasikan perlunya intervensi kebijakan untuk memberdayakan perempuan dalam mengakses sumber daya yang dapat memperkuat ketahanan rumah tangga terhadap perubahan iklim.

Penelitian ini berfokus pada bagaimana perspektif gender digunakan untuk melihat bagaimana adaptasi perubahan iklim didasari oleh diskriminasi baik secara hukum maupun sosial terhadap perempuan. Penelitian ini berfokus pada bagaimana peran teknologi berkelanjutan dalam perubahan iklim diterapkan di negara-negara berkembang. Penelitian ini berfokus mempelajari hubungan kuat antara perubahan iklim dan gender, khususnya di negara-negara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim menyebabkan beberapa jenis buah tidak lagi diproduksi karena suhu yang lebih hangat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kelompok perempuan lebih banyak melakukan aktivitas terkait perubahan iklim, sehingga penelitian ini menyoroti peran penting mereka dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Penelitian Terkait Perubahan Iklim di Kota Semarang

Penelitian Nur Miladan berfokus pada dampak perubahan iklim terhadap Kota Semarang yang menyebabkan kerentanan akibat bahaya hidrologi seperti perampokan. Penelitian ini fokus mempelajari praktik dan kinerja upaya adaptasi perubahan iklim pada tingkat lokal di wilayah pesisir kota Semarang. Environmental Assessment (EIA) untuk menganalisis dampak perubahan iklim terhadap kota pesisir seperti Semarang yang rentan terhadap paparan dampak perubahan iklim berupa banjir rob.

Kajian ini berfokus pada dinamika kependudukan dan kerentanan perubahan iklim di Kota Semarang dalam kaitannya dengan strategi dan kebijakan adaptasi. Dengan menggunakan analisis demografi dan spasial, penelitian ini menemukan bahwa di Kota Semarang, paparan terhadap perubahan iklim diperparah oleh karakteristik demografi. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan seperti tabel di atas, penelitian ini menyimpang dari gap yang tersisa dalam hal fokus penelitian terhadap perubahan iklim dan gender khususnya di Kota Semarang.

Pertama, penelitian terkait dampak dan kebijakan perubahan iklim lebih berfokus pada bagaimana dampak perubahan iklim terjadi di wilayah studi kasus, namun tidak memasukkan dimensi gender dalam analisis dampak. Sedangkan terkait kebijakan perubahan iklim, fokusnya lebih pada bagaimana mengintegrasikan isu perubahan iklim ke dalam kebijakan, baik lokal maupun nasional. Kedua, penelitian mengenai gender dan perubahan iklim cenderung lebih fokus pada sektor pertanian, khususnya di kawasan Afrika.

Ketiga, penelitian perubahan iklim di Kota Semarang lebih banyak berbicara tentang dampak perubahan iklim, khususnya perampokan, terhadap kerentanan. Selain itu, banyak penelitian di Kota Semarang yang terkait dengan perubahan iklim, namun lebih fokus pada langkah-langkah adaptasi yang dilakukan masyarakat dan kebijakan perubahan iklim secara umum. Analisis gender belum menjadi perhatian serius dalam pertimbangan kebijakan perubahan iklim di Kota Semarang.

Berdasarkan ketiga kelompok penelitian terdahulu yang telah disebutkan di atas, maka kedudukan penelitian ini melengkapi penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dengan harapan dapat mengembangkan penelitian-penelitian dalam bidang kajian ilmu lingkungan yang berkaitan dengan perubahan iklim, sehingga tidak hanya sekedar berbicara tentang emisi (emission centric), tetapi juga berbicara tentang apa yang berkaitan dengan bidang kajian gender. Pada saat yang sama, penelitian ini harus mengembangkan studi gender untuk mengatasi tidak hanya isu-isu sosial, politik, ekonomi dan budaya (termasuk agama), namun juga isu-isu kontemporer dalam disiplin lingkungan seperti perubahan iklim. Dengan demikian, penelitian ini akan mengisi kesenjangan atau “kekosongan ilmiah” terkait kajian gender dan perubahan iklim dalam kaitannya dengan kebijakan perubahan iklim khususnya di Kota Semarang.

Pada akhirnya penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan peta gender terkait dampak perubahan iklim, dan menghasilkan rumusan kebijakan perubahan iklim yang responsif gender, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kebijakan perubahan iklim di Kota Semarang. Hal ini penting karena semakin tinggi tingkat kesadaran gender suatu kota, semakin tinggi pula kualitas kebijakan perubahan iklimnya.

Referensi

Dokumen terkait

Ten percent of the adult population in the United States has gallstones and 35% of them requiring cholecystectomy.33 The US has been used as the first line imaging study for evaluation

2 © All rights reserved November 2019 Cement Dispatches for October 2019 Saudi Cement Sector | Monthly Report For 10M-19, Northern cement showed the highest increase of 65.1%Y/Y,