Selain itu, fasilitas rontgen penunjang kegiatan operasional di Klinik Pratama Al-Fatah belum tersedia. Dalam wawancara dengan anggota Dewan Pembina Klinik Pratama Al-Fatah Kabupaten Kudus, dr. Berdasarkan penjelasan permasalahan tersebut maka judul penelitiannya adalah “Pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas dan harga terhadap kepuasan pasien di Klinik Pratama Al-Fatah Kabupaten Kudus”.
Adakah pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di Klinik Pratama Al-Fatah Kabupaten Kudus. Adakah pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas dan harga terhadap kepuasan pasien di Klinik Pratama Al-Fatah Kabupaten Kudus. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Klinik Pratama Al Fatah Kabupaten Kudus.
Untuk mengetahui apakah fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan klien di Klinik Pratama Al Fatah Kabupaten Kudus. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas dan harga terhadap kepuasan pelanggan di Klinik Pratama Al-Fatah Kabupaten Kudus.
Kualitas Pelayanan
Apabila konsumen benar-benar merasa dirugikan, maka konsumen dapat melakukan tindakan umum seperti melaporkan kepada pihak-pihak yang terlibat, namun juga melakukan tindakan pribadi seperti memberikan informasi yang tidak menyenangkan kepada orang lain mengenai produk tersebut. Meskipun kualitas fungsional, menurut Alrubaiee (2011), adalah sejenis kualitas hubungan interpersonal, namun mengacu pada cara merespons pasien, seperti sikap hangat, keramahan terhadap pasien, kebersihan fasilitas, dan kualitas makanan. Menurut Irfan, Ijas, dan Farooq (2012), keandalan mengacu pada kemampuan memberikan layanan secara akurat dan konsisten seperti yang dijanjikan.
Keterampilan tenaga medis seringkali menjadi faktor yang mengarahkan pasien mencari pengobatan hingga merekomendasikan klinik atau pelayanan medis (Adiwidjaja dan Dhuhpersecuti Responsiveness) Menurut Irfan, Ijas dan Farooq (2012), responsiveness adalah perasaan kesediaan membantu pasien dengan memberikan Pelayanan yang baik dan sesuai bagi pasien Kemampuan staf dan staf medis dalam menciptakan rasa percaya pasien terhadap rumah sakit.
Fasilitas
Fasilitas Kesehatan
71 Tahun 2013 Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Adapun yang meliputi fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu puskesmas/sederajat, praktek dokter gigi, klinik pratama atau sederajat, rumah sakit. Izin praktek bagi dokter/dokter gigi dan izin praktek atau kerja bagi tenaga kesehatan lainnya.
Bangunan yang harus tersedia di klinik antara lain ruang administrasi, ruang tunggu/registrasi, ruang operasi, ruang perawatan, kamar mandi, ruang konsultasi, ruang obat dan bahan habis pakai, serta ruang sesuai kebutuhan pelayanan.
Harga
Tarif Iuran Peserta BPJS Kesehatan
Peserta BPJS adalah semua, termasuk orang asing, yang telah bekerja di Indonesia minimal 6 bulan dan telah membayar iuran. Dikutip dari bpjs-kesehatan.go.id, berikut aturan iuran yang harus dibayarkan oleh peserta BPJS. Iuran bagi pekerja yang bekerja sebagai PNS, TNI, Polri, PNS, dan PNS selain PNS adalah sebesar 5% dari gaji bulanan, 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1%.
Iuran bagi pegawai yang bekerja di BUMN, BUMD dan swasta sebesar 5% dari gaji bulanan, dengan rincian 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1% dibayar oleh peserta. Iuran bagi tambahan keluarga penerima upah, terdiri dari 4 orang anak dan seterusnya, ayah, ibu, ibu mertua, besarnya iuran yang dibayarkan sebesar 1%. Khusus Kelas III pada bulan Juli hingga Desember 2020, peserta membayar iuran sebesar Rp 25.500 dan sisanya ditanggung pemerintah.
Sedangkan mulai 1 Januari 2021, peserta Kelas III membayar iuran sebesar Rp 35.000,00 dan sisanya ditanggung pemerintah. Veteran, perintis kemerdekaan dan janda/janda atau anak yatim dari veteran/perintis kemerdekaan ditempatkan sebesar 5% dari 45% gaji pokok pegawai negeri sipil golongan III/a dengan masa kerja 14 tahun per bulan dan dibayar sebesar pemerintah. .
Sistem Pembayaran Fasilitas Kesehatan
Besaran pembayaran dari BPJS ke fasilitas kesehatan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan asosiasi fasilitas kesehatan di daerah, yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh menteri. Kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan asosiasi institusi kesehatan dilakukan antara BPJS Kesehatan dengan perwakilan asosiasi institusi kesehatan di masing-masing provinsi. Apabila besaran pembayaran tidak disepakati antara BPJS Kesehatan dan asosiasi lembaga kesehatan, besarannya disesuaikan dengan tarif yang ditetapkan menteri.
Kepuasan Pasien
Faktor – Faktor Kepuasan Pasien
Pasien akan merasa senang dan puas jika berobat ke rumah sakit yang mempunyai tag “Rumah Sakit Mahal”. Namun, rumah sakit yang mengenakan harga lebih rendah untuk kualitas yang sama memiliki nilai tersendiri bagi pasien. Selain itu, Moison, Walter dan White (dalam Nooria, 2008) menyebutkan hal-hal berikut yang mempengaruhi kepuasan pasien.
Fitur produk antara lain kebersihan lingkungan rumah sakit, gedung rumah sakit dan kelas ruangan yang ditawarkan beserta kelengkapan fasilitasnya. Kelengkapan dan kualitas fasilitas yang ditawarkan akan menjadikannya penilaian penting bagi pasien untuk menentukan rumah sakit mana yang akan digunakan sebagai tempat pengobatan. Rumah Sakit harus mengutamakan kebutuhan pasien dengan waktu, kecepatan dalam pelayanan dan keramahan staf dan dokter.
Rumah Sakit yang memiliki suasana nyaman, tenang, aman dan sejuk membantu pasien untuk sembuh dengan baik. Perabotan yang tepat pada bangunan rumah sakit akan memberikan kesan nyaman pada pasien atau pengunjung.
Pengaruh Antar Variabel
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien
Pengaruh Faslitias terhadap Kepuasan Pasien
Kotler dan Armstrong (2001) mendefinisikan harga sebagai jumlah yang dibebankan untuk suatu produk atau jasa, atau nilai sebagai imbalan atas manfaat pelanggan yang memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Ada anggapan barang yang harganya mahal itu bagus, sedangkan barang yang harganya murah dianggap bagus (Basu Swastha, 2007). Perusahaan memperhatikan harga yang ditetapkan oleh pesaing, memastikan harga yang ditetapkan perusahaan tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, dan harga yang ditawarkan memenuhi harapan pasien serta mendatangkan kepuasan pasien.
Penelitian yang dilakukan oleh Rina Angriana (2017) menunjukkan bahwa variabel harga “berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen”.
Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas dan kualitas pelayanan. mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien. Pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pasien yang dirawat di RSUD Dr. Kualitas pelayanan, harga dan kepuasan pasien. Penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan dan harga. mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien.
Subbab ini menggunakan kualitas pelayanan, fasilitas dan harga sebagai variabel yang mempengaruhi kepuasan pasien. Menurut penelitian Angga Adi Saputa (2018), terdapat pengaruh yang relevan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien. Berdasarkan hasil penelitian Dahlia (2020) terdapat pengaruh yang relevan dan positif antara harga terhadap kepuasan pasien.
Raditio (2014) menjelaskan dalam penelitiannya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara fasilitas terhadap kepuasan pelanggan. Dalam penelitian ini, lokasi penelitian mencakup salah satu klinik utama yang terletak di kawasan strategis, terletak di antara pemukiman padat penduduk. Selain itu Klinik Pratama Al-Fatah dapat mempertahankan eksistensinya di masyarakat ditengah banyaknya klinik yang berkembang, sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan, fasilitas dan harga terhadap kepuasan konsumen di Klinik Pratama Al-Fatah Kudus. Daerah.
Penelitian ini menjelaskan bahwa jika kualitas pelayanan sangat baik, fasilitas lengkap dan harga sesuai dengan manfaat yang diperoleh maka akan berdampak pada peningkatan kepuasan pasien.
Hipotesis
Definisi Konsep
Harga
Definisi Operasional
Kualitas Pelayanan
Fasilitas
Kualitas pelayanan adalah keseluruhan karakteristik dan fitur produk/jasa yang dapat digunakan oleh pasien rawat jalan di Klinik Al Fatah Kabupaten Kudus untuk memuaskan kebutuhan, baik secara langsung maupun tidak langsung (tersirat). Merupakan total uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk menggunakan atau memiliki produk atau yang ditawarkan oleh Klinik Pratama Kudus Al-Fatah. Evaluasi pasca konsumsi dilakukan oleh konsumen atau pasien rawat jalan di Klinik Pratama Al Fatah Kabupaten Kudus.
Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien menurut Tjiptono, 2006 (Yunus dan Budiyanto, 2014) adalah sebagai berikut.
Metode Penelitian .1 Tipe penelitian
- Populasi
- Sampel
- Teknik Pengambilan Sampel
- Jenis dan Sumber Data A. Jenis data
- Skala Pengukuran
- Teknik Pengumpulan Data 1 Kuisioner (angket)
- Teknik Pengolahan Data 1 Editing
- Teknik Analisis Data
Jumlah responden yang diperoleh sebanyak 99,8 atau dibulatkan menjadi 100 responden rawat jalan dengan kategori yang telah ditentukan. Merujuk pada informasi apa pun yang dikumpulkan dari lapangan yang dapat diwakili oleh angka, atau data kualitatif yang telah diubah menjadi angka. Data dikumpulkan, dicatat dan diamati oleh peneliti atau lembaga langsung dari sumbernya, dan hasilnya digunakan langsung oleh peneliti atau lembaga untuk memecahkan masalah.
Data primer merupakan data asli yang dapat berupa wawancara, kuisioner yang telah diisi atau kuitansi transaksi. Respon responden pada data ini berhubungan dengan variabel yang diteliti yaitu kualitas pelayanan yang diberikan oleh Klinik Pratama Al Fatah serta fasilitas dan harga yang memadai, serta penilaian responden terhadap kepuasan pasien pasca perawatan di Klinik Pratama Al Fatah Kudus. . Daerah. Menurut pandangan Sugiyono (2017), data sekunder adalah data yang secara tidak langsung diberikan kepada peneliti dalam bentuk dokumen.
Sugiyono (2010) berpendapat bahwa kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang memberikan responden serangkaian pertanyaan/pernyataan tertulis untuk dijawab. Teknik pengumpulan data lainnya dilakukan dengan menganalisis buku atau penelitian yang ada untuk memberikan data kepada peneliti berupa data sekunder. Tugas pertama pengolah data adalah memeriksa kembali data yang dikumpulkan oleh pencari data untuk menentukan apakah informasi yang diperoleh cukup untuk diteruskan ke proses selanjutnya.
Data yang terkumpul harus diolah terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kemudian dijadikan sumber pengambilan keputusan. Adapun batasan yang ditetapkan untuk mengetahui eratnya hubungan korelasi antar variabel menurut Sugiyona (2010) yaitu. Jika nilai r mendekati 0 berarti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sangat lemah.
Sugiyono (2010) berpendapat bahwa pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kenaikan atau penurunan variabel terikat yang dapat dilakukan atau ditingkatkan. Regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel yang melibatkan lebih dari satu variabel independen berganda. Koefisien determinasi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Uji F
Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel yang berarti terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan, fasilitas dan harga yang secara parsial mempengaruhi kepuasan pasien. Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel yang berarti terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan, fasilitas dan harga yang secara parsial mempengaruhi kepuasan pasien.