• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kota Balikpapan merupakan salah satu kota besar di Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk yang cukup padat. Pemenuhan infrastruktur, sarana, dan prasarana pendukung di Kota Balikpapan sangat diperlukan. Salah satu permasalahan yang harus diatasi adalah kebutuhan tempat parkir di pusat kota karena ketersediaan lahan yang minim di kawasan tersebut. Hal tersebut menjadi dasar bagi Pemerintah Kota Balikpapan untuk membangun fasilitas parkir vertikal yang berguna sebagai tempat parkir kendaraan masyarakat Balikpapan yaitu Gedung Parkir Klandasan. Sebagai salah satu fasilitas perhubungan di Balikpapan, Gedung Parkir Klandasan (GPK) milik Pemerintah Kota Balikpapan dibangun dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan penataan ruang pakir di kawasan Jalan Jenderal Sudirman lebih baik sehingga dapat melancarkan arus lalu lintas Balikpapan.

GPK yang dibangun di lahan eks Gedung Nasional Klandasan menggunakan konstruksi beton bertulang yang memiliki tingkatan lantai sebanyak 8 (sembilan) lantai, yang terdiri dari 7 (delapan) lantai gedung parkir dan 1 (satu) lantai ruang pertemuan dengan tinggi total sebesar 29,95 meter dimana setiap lantai terdapat elemen balok yang memiliki tinggi (h) yaitu 800 mm sehingga menambah tinggi antar lantai (floor to floor) sehingga ketinggian gedung semakin besar.

Elemen balok pada GPK terdapat pada Gambar 1.1.

Gambar 1. 1. Elemen Balok pada Lantai 1 (satu) Sumber : Penulis, 2017

(2)

2

Sebagai alternatif perencanaan agar tinggi antar lantai dapat tereduksi, digunakan metode flat slabs untuk menggantikan sistem konvensional dimana balok memiliki dimensi tinggi. Flat Slab merupakan salah satu metode konstruksi yang hanya menggunakan kolom dan slab sebagai media pemikul beban dari bangunan. Sistem ini memiliki ciri khusus, yaitu tidak memiliki balok sepanjang garis kolom interior, sementara pada garis kolom eksterior balok tepi dapat digunakan atau tidak (Imran, Hendrik, 2010).

Struktur ini dicirikan dengan tidak adanya balok sepanjang garis as antar kolom dalam, namun pada garis as antar kolom luar boleh ada balok apabila hasil perencanaan mengindikasikan dibutuhkan elemen tersebut. Flat slab sendiri memiliki kekuatan geser yang cukup dengan adanya salah satu atau kedua hal berikut, yaitu drop panel yang merupakan penebalan pelat di daerah kolom dan/atau kepala kolom yang merupakan pelebaran dari ujung kolom atas (Chu-Kia Wang, 1992). Ilustrasi flat slab dengan menggunakan drop panel digambarkan pada Gambar 1.2.

Gambar 1. 2. Flat Slab dengan Drop Panel Sumber : Penulis, 2017

Namun, penggunaan sistem flat slab akan mengurangi kuat tahanan akibat beban gravitasi dan beban gempa yang dapat menyebabkan keretakan pada slab akibat gaya geser atau gempa rencana. Hal tersebut terjadi karena ketidaklengkapan rangka pemikul momen, yaitu struktur tanpa balok yang memikul beban gravitasi dan menahan beban lateral, yaitu beban gempa dan angin. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan di atas maka ditambahkan subsistem struktur yang berfungsi untuk memikul beban gravitas dan lateral yang disebut sistem dinding penumpu. Sistem dinding penumpu adalah sistem struktur yang tidak memiliki

(3)

3 rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap, yang beban gravitasinya dipikul oleh dinding penumpu dan sistem bresing, sedangkan beban lateral akibat gaya gempa dipikul oleh dinding geser atau rangka bresing (Badan Standar Nasional, 2012). Sistem dinding penumpu yang digunakan adalah dinding geser (shear wall).

Dinding geser adalah struktur dinding yang digunakan pada bangunan tingkat tinggi. Fungsi utama dari dinding geser adalah menahan beban lateral seperti gaya gempa dan angin. Gaya lateral tersebut akan disebar melalui struktur lantai yang berfungsi sebagai diafragma horizontal yang kemudian akan ditahan oleh dinding geser karena memiliki kekakuan yang besar untuk menahan gaya lateral (Shueller, 1989).

Oleh karenanya, perencana melakukan modifikasi Gedung Parkir Klandasan yang semula menggunakan sistem tunggal struktur beton bertulang biasa (pelat, balok dan kolom) atau sistem konvensional menjadi sistem ganda, yaitu flat slab dengan menggunakan drop panel dan menggunakan dinding geser (shear wall) dengan menggunakan standar peraturan perencanaan yang terbaru dan berlaku di Indonesia. Selain itu, struktur atap untuk area ruang pertemuan dengan bentang 32 m × 36 m direncanakan ulang menjadi struktur space frame sebagai rangka atap.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan pokok permasalahan yaitu bagaimana merencanakan struktur gedung yang menggunakan struktur flat slab.

Permasalahan secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana efisiensi tinggi bangunan terhadap jumlah lantai GPK pasca modifikasi sistem struktur?

2. Bagaimana respons struktur terhadap gaya gempa statis ekivalen dan gaya gempa dinamis?

3. Bagaimana merencanakan struktur atap dengan sistem space frame?

4. Bagaimana merencanakan struktur gedung beton bertulang yang meliputi flat slab, drop panel, ramp, balok, kolom, dinding geser?

5. Bagaimana merencanakan struktur bawah meliputi sloof dan pondasi?

6. Bagaimana gambar rancangan akhir dari modifikasi pada Gedung Parkir Klandasan?

(4)

4

1.3. Tujuan

Tujuan secara umum dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah agar dapat merencanakan struktur gedung yang menggunakan flat slab. Tujuan secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Merencanakan ulang tinggi lantai terhadap jumlah lantai GPK dengan sistem flat slabs sehingga didapatkan efisiensi tinggi bangunan.

2. Mengetahui respons struktur terhadap gaya gempa statis ekivalen dan gaya gempa dinamis.

3. Merencanakan struktur atap dengan menggunakan sistem space frame.

4. Merencanakan struktur gedung beton bertulang yang meliputi flat slab, drop panel, ramp, balok, kolom, dan dinding geser.

5. Merencanakan ulang struktur bawah meliputi sloof dan pondasi.

6. Membuat gambar rancangan akhir dari hasil modifikasi Gedung Parkir Klandasan.

1.4. Manfaat

Manfaat dari penyusunan Tugas Akhir secara rinci adalah mampu merencanakan bangunan gedung yang tahan terhadap beban gravitasi dan beban gempa dengan sistem struktur space frame pada atap, dan flat slab dengan drop panel serta shear wall pada bangunan beton bertulang.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah dari Penyusunan Tugas Akhir secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Bangunan yang direncanakan adalah GPK.

2. Modifikasi dilakukan pada struktur baja dan gedung beton bertulang.

3. Tidak meninjau aspek arsitektural pada GPK.

4. Tidak meninjau aspek manajemen konstruksi.

(5)

5

1.6. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran perencanaan modifikasi struktur pada GPK dalam proses penyusunan Tugas Akhir terdapat pada Gambar 1.3.

Gambar 1. 3. Kerangka Pemikiran Penyusunan Tugas Akhir Sumber: Penulis, 2017

Latar Belakang

Gedung Parkir Klandasan (GPK) yang diresmikan pada tahun 2016 menggunakan sistem SRPM yang dimana keberadaaan elemen balok dianggap mengurangi tinggi floor to floor dan menambah tinggi bangunan. Sehingga gagasan menggunakan sistem flat slab dengan dinding geser dapat menjadi alternatif solusi dalam perencanaan struktur bangunan GPK.

Rumusan Masalah

Bagaimana merencanakan dan memodifikasi struktur bangunan GPK yang semula menggunakan sistem konvensional menjadi sistem flat slab dengan kombinasi dinding struktural, yaitu dinding geser.

Tujuan dan Manfaat

Mampu merencanakan struktur gedung menggunakan sistem flat slab dengan dinding geser

Studi Literatur

Mempelajari penggunaan sistem flat slab dengan dinding struktural pada bangunan gedung parkir

Prosedur Perencanaan

Menetapkan tahapan perencanaan dengan menggunakan hasil studi literatur dan data sekunder, yaitu gambar perencanaan untuk merencanakan ulang (re-desain) struktur bangunan GPK.

Hasil dan Pembahasan

Melakukan desain struktur sesuai prosedur perencanaan yang telah ditetapkan sehingga didapatkan hasil berupa perhitungan akhir yang digunakan sebagai landasan untuk membuat gambar teknis perencanaan GPK dengan sistem struktur yang telah dimodifikasi.

Kesimpulan dan Saran

Memberikan kesimpulan akhir dari perencanaan modifikasi dengan menambahkan saran untuk perencana.

(6)

6

*Halaman ini sengaja dikosongkan*

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan perbandingan perilaku struktur dinding geser yang dipasang balok kopel (Arah X) dan yang tidak dipasang balok kopel (Arah Y) pada struktur gedung beton bertulang