Prinsip penggalangan dana di bank syariah terdiri dari dua prinsip, yaitu akad wadiah dan mudharabah. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana konsep produk perbankan syariah, khususnya produk tabungan sebenarnya. Masyarakat harus mengetahui produk simpanan yang tersedia di bank syariah, akad produk simpanan di bank syariah adalah akad wadiah dan mudharabah.
Demikian masukan dan saran yang membangun guna lebih meningkatkan pemasaran produk produk tabungan bank syariah. Serta sebagai acuan dan pertimbangan dalam menganalisis perbandingan akad wadiah dengan akad mudharabah pada produk tabungan bank syariah. Dalam hal ini bank syariah berperan sebagai mudharib, sedangkan nasabah berperan sebagai shahibul mal (pemilik dana).
Bank syariah mempunyai kewenangan sebagai mudharib untuk menjalankan dan mengembangkan berbagai jenis usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, termasuk mengadakan akad Mudharabah dengan pihak lain. Namun disisi lain bank syariah juga mempunyai sifat wali yang artinya bank tersebut harus. Dalam hal ini bank syariah berperan sebagai mudharib (pengelola dana) sedangkan nasabah berperan sebagai shahibul mal (pemilik dana).
Bank syariah dalam kedudukannya sebagai mudharib mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan dan mengembangkan berbagai jenis usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, termasuk pelaksanaannya.
Tinjauan Penelitian Relevan
Namun di sisi lain bank syariah juga mempunyai sifat wali yang artinya bank harus berhati-hati atau bijaksana dan baik hati serta bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau kelalaiannya. Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan menyalurkan dananya kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan ditetapkan dalam perjanjian pembukaan rekening. Dalam pengelolaan dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab atas kerugian yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya.
Akad wadiah yang pokok adalah nasabah datang ke bank BNI Syariah untuk menitipkan barang atau menitipkan uang ke bank. Selanjutnya pihak yang dititipkan bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan tersebut, sehingga ia dapat menggunakan harta titipan tersebut tanpa imbalan apapun, sedangkan akad mudharabah memiliki pembiayaan yang disesuaikan dengan prinsip syariah. Rizki Aditya Pratama dengan judul skripsi “Analisis Perbandingan Akad Wadiah dan Akad Mudharabah Produk Tabungan Hijrah Bank Syariah pada Bank Muamalat Indonesia Tbk”.14 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tabungan wadiah iB Hijrah dan tabungan mudharabah iB Hijrah. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk tabungan wadiah iB Hijrah dan produk tabungan mudharabah iB Hijrah mempunyai karakteristik akad yang berbeda, selain itu produk tabungan wadiah iB Hijrah dan produk tabungan mudharabah iB Hijrah juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan dari segi biaya. , kapasitas, yang menjadikannya produk dari beberapa penggemar yang berbeda. Riziki Aditya Pratama, “Analisis Perbandingan Akad Wadiah dan Akad Mudharabah Produk Tabungan Syariah Bank Hijrah pada Bank Muamalat Indonesia Tbk. Tesis ketiga Ahmad Asyiqul Waroo yang berjudul “Analisis Perbandingan Produk Tabungan antara Mudharabah Muthlaqah dan Wadiah Yad Dhamanah pada Cabang Syariah Negara bank tabungan semarang”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadikan produk tabungan wadiah yad dhamanah lebih digemari dibandingkan mudharabah muthlaqah.15 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu metode yang menyelidiki proses penelitian tabungan dengan cara mendeskripsikan dan menunjukkan subjek atau objek seseorang atau suatu lembaga pada masa kini berdasarkan fakta-fakta yang tampak apa adanya sedangkan penulis menggunakan analisis penelitian kepustakaan. Ira Dianti Analisis Akad Wadiah dan Akad Mudharabah Pada Tabungan IB Hasanah di BNI Syariah Mataram. 15Ahmad Asyiqul Waro, “Analisis Perbandingan Produk Tabungan antara Mudharabah Muthlaqah dan Wadiah Yad Dhamanah di Cabang Bank Tabungan Syariah Negeri Semarang” (Skripsi; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam: Semarang, 2015).
Analisis Perbandingan Akad Wadiah dan Akad Mudharabah Produk Tabungan Syariah Bank Hijrah pada Bank Muamalat Indonesia Tbk. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat produk tabungan Wadiah Yad Dhamanah lebih diminati. Untuk mengetahui perbandingan akad wadiah dan akad mudharabah pada produk tabungan perbankan syariah secara umum.
Landasan Teori 1. Teori Akad
Tetapi jika orang yang membuat kontrak, maka kedua-dua pihak dikehendaki membuat perjanjian bertulis berdasarkan persetujuan bersama.Begitu juga dengan perkataan kontrak jika dibandingkan dengan perkataan transaksi. Jadi Wakalah ialah kontrak pemberian kuasa daripada pemberi hibah kepada penerima hibah untuk melaksanakan sesuatu tugas bagi pihak pemberi hibah. Kafalah kelima ialah kontrak jaminan yang diberikan oleh penjamin (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajipan pihak lain atau pihak yang diinsuranskan.
Wadiah adalah persetujuan seseorang kepada pihak lain dengan menitipkan suatu barang untuk dijaga dengan baik. Kedua, Salam adalah akad jual beli suatu barang dengan cara memesan dan membayar harganya terlebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu. Istishna ketiga adalah akad jual beli berupa pemesanan produksi suatu barang tertentu dengan kriteria dan syarat-syarat tertentu yang disepakati antara pemesan (Pembeli, Mustashni') dan penjual (Pembuat, shani').
Keempat, Ijarah adalah akad pengalihan hak pakai suatu barang atau jasa untuk jangka waktu tertentu dengan pembayaran sewa/upah tanpa diikuti dengan perpindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. NUC merupakan suatu kontrak dengan tingkat pendapatan yang tidak menentu baik jumlah maupun waktunya, para pihak yang bertransaksi mencampurkan aset-asetnya (baik aset riil maupun aset keuangan) dalam satu kesatuan dan kemudian secara bersama-sama menanggung risiko untuk memperoleh keuntungan. Wadiah adalah perjanjian penitipan barang atau uang antara pihak pemilik barang atau uang dengan pihak yang dititipkan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan dan keutuhan barang atau uang tersebut.
Wadiah yadh edh-dhamanah adalah akad menitipkan barang atau uang yang kepada penitipannya dengan atau tanpa izin pemilik barang atau. Segala keuntungan dan keuntungan yang diterima dari penggunaan barang atau uang tersebut menjadi hak penerima titipan. Dari asas yadh al-amanah kemudian dikembangkan asas yadh dhamanah yang artinya penitip bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kehilangan yang terjadi terhadap barang atau harta yang dititipkan.21 3.
Mudharabah adalah akad kerjasama antara bank sebagai pemilik dana (shahibul kali) dan nasabah sebagai (mudharib) yang mempunyai keahlian atau keterampilan untuk menjalankan usaha yang produktif dan halal. Terkadang ada orang yang mempunyai kekayaan namun tidak mampu menjadikannya produktif, begitu pula sebaliknya. Metode perbandingan (comparison) adalah metode pengajaran yang melibatkan pembuatan perbandingan antara dua hal yang berbeda, dengan tujuan agar lebih mudah dipahami.
Metode komparatif adalah suatu metode membandingkan berbagai macam masyarakat di segala bidang untuk memperoleh persamaan, perbedaan dan sebab-sebabnya. Dari ciri-ciri metode komparatif yang telah dijelaskan, maka peneliti dapat memahami bahwa ciri-ciri metode komparatif merupakan suatu sifat atau ciri penting yang dimiliki oleh metode komparatif untuk membedakan metode komparatif dengan metode penelitian lainnya.
Metode Penelitian
Dengan membandingkan produk tabungan bank syariah yaitu tabungan dengan akad wadiah dan tabungan dengan akad mudharab. Dilihat dari jenis penelusuran literatur yang digunakan, data yang diperoleh dari berbagai sumber berarti penulis dapat menemukan perbandingan antara produk tabungan wadiah dan produk tabungan mudharabah. Objek yang akan menjadi sumber data utama penelitian ini diambil dari buku-buku.
Sumber sekunder yang digunakan adalah sumber tertulis berupa buku, skripsi, majalah, ensiklopedia, serta sumber informasi di internet yang berkaitan dengan judul penelitian ini.Pengumpulan sumber tersebut akan dilakukan di Perpustakaan IAIN Parepare, perpustakaan daerah, buku pribadi dan di website. Survei literatur dilakukan untuk menemukan teori, perspektif dan interpretasi terkait fenomena tertentu khususnya terkait akad wadiah dan akad mudharabah pada produk tabungan bank syariah yang akan diteliti 35 Dalam studi literatur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen ( buku dan jurnal), karya ilmiah, tulisan ilmiah, bahan seminar atau surat kabar dan majalah yang relevan dengan penelitian ini. Melakukan kembali proses penelitian terhadap kelengkapan catatan, berkas, informasi yang diperoleh peneliti untuk meningkatkan kualitas data yang akan dianalisis.
Seluruh data yang diperoleh dibaca dan dianalisis secara mendalam, kemudian diklasifikasi sesuai kebutuhan. 37 Perlu adanya penataan ulang terhadap data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dilakukan pengkodean yang dilanjutkan dengan kategorisasi artinya disusun kategori. Pada tahap ini penulis menganalisis data yang diperoleh dari penelitian untuk menarik kesimpulan tentang teori yang digunakan sesuai dengan kenyataan yang ditemukan, yang pada akhirnya membentuk jawaban terhadap rumusan masalah. Verifikasi adalah penyelidikan atas kebenaran data yang dikumpulkan untuk persiapan yang berfungsi untuk memudahkan analisis data sesuai dengan karakteristik dan sistematikanya.38 Dalam hal.
Untuk dapat menganalisis dan mendeskripsikan produk Akad Wadiah dan Mudharabah pada Tabungan Bank Syariah, penulis menggunakan metode analisis konten yaitu peneliti yang membahas tentang isi informasi tertulis atau tercetak di media. Teknik analisis data karya ilmiah ini menggunakan teknik studi kepustakaan, interpretasi, induksi-deduksi, perbandingan 40 Penelitian diawali dengan pengumpulan data kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian, selanjutnya peneliti akan membandingkan akad vadiah dengan akad mudharabah. untuk tabungan bank syariah. produk. Kemudian dilanjutkan dengan interpretasi yaitu peneliti mencoba memahami perbandingan akad wadiah dengan akad mudharab guna menemukan titik sentral pemikiran yang diperlukan untuk pembahasan.
Sehingga peneliti juga memikirkan dan mencermati akad wadiah dengan akad mudharabah, tanpa kehilangan objektivitasnya. Dilanjutkan dengan metode perbandingan simetris sehingga dapat dibandingkan hal-hal yang sama atau berbeda antara kedua akad produk tabungan bank syariah. Dari sini peneliti akan secara teratur menjelaskan dengan jelas dan tepat apa yang dibicarakan dalam penelitian, setelah itu data akan direduksi dengan membuat abstraksi.
Produk Tabungan Bank Syariah
Perbandingan