• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan informasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau, jumlah industri kecil dan menengah (IKM) pada tahun 2022 berjumlah 1148 pelaku usaha. Hal ini menandakan bahwa besarnya minat masyarakat Kepulauan Riau yang ingin berwirausaha dengan berbagai macam jenis kegiatan usaha. Jumlah IKM yang ada di masing-masing Kabupaten dan Kota pada Provinsi Kepulauan Riau Terlampir pada tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Jumlah IKM di Provinsi Kepulauan Riau

Kabupaten Jumlah

Kabupaten Bintan 326

Kabupaten Karimun 139

Kabupaten Lingga 75

Kabupaten Kepulauan Anambas 71

Kota Batam 230

Kota Tanjungpinang 320

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Riau

Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Bintan merupakan Kabupaten dengan jumlah pelaku IKM terbanyak dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya dengan jumlah 326 IKM, disusul dengan Kota Tanjungpinang dengan jumlah IKM sebanyak 320 dan Kota Batam dengan jumlah IKM sebanyak 230. Kabupaten dengan pelaku IKM terendah yaitu Kabupaten Kepulauan Anambas dengan jumlah pelaku IKM sebanyak 71 pelaku usaha. Hal ini menandakan bahwa di

(2)

Kabupaten Bintan adalah Kabupaten yang terdiri dari berbagai macam IKM yang bergerak di berbagai macam bidang usaha. Salah satu Industri Kecil dan Menengah yang berada di Kabupaten Bintan khususnya Kecamatan Bintan Timur adalah Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih yang berbasis home industri berlokasi di Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan Bintan Timur. Usaha ini didirikan sejak tahun 2012 yang bergerak di bidang pengolahan kerupuk ikan berbahan dasar ikan tamban dengan wilayah pemasaran yang cukup luas hingga keluar wilayah Kabupaten Bintan. Inilah yang menjadi alasan peneliti tertarik untuk meneliti objek penelitian pada Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih.

Menurut Santi et al. (2019) tujuan didirikannya sebuah usaha adalah untuk mendapatkan pendapatan yang maksimal. Hal ini menjadi sangat krusial karena dengan mendapatkan pendapatan yang maksimal maka pelaku usaha bisa mempertahankan kelangsungan hidup usahanya serta mengembangkan usahanya.

Bersumber pada observasi serta wawancara yang dilakukan oleh peneliti, dapat ditemukan bahwa pendapatan yang diterima pelaku usaha tidak maksimal hal ini dikarenakan pelaku usaha belum optimal dalam membebankan biaya-biaya yang dikeluarkan selama produksi sehingga berdampak dalam menentukan harga jual dari produknya yang tidak sesuai standart. Oleh karena itu pendapatan yang diperoleh oleh Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih pada periode Januari-Desember 2022 setiap bulannya mengalami fluktuasi. Perihal ini bisa ditinjau dari pembukuan yang dilakukan oleh pelaku usaha tersebut. Namun pencatatan biaya- biaya yang dilakukan oleh pelaku usaha masih sangat sederhana.

(3)

Selain terjadinya fluktuasi pada pendapatan yang diterima, faktor determinan yang mempengaruhi pendapatan adalah biaya bahan baku. Menurut Nayaka & Kartika (2018) bahan baku adalah unsur penting yang dibutuhkan dalam setiap produksi. Semakin banyak volume bahan baku yang digunakan maka biaya yang dikeluarkan akan terus bertambah, dan semakin besar kemungkinan volume produksi akan meningkat ke titik di mana hal itu akan mempengaruhi pendapatan yang dihasilkan. Berdasarkan observasi pada Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih ini biaya bahan baku yang dikeluarkan oleh pelaku usaha mengalami peningkatan serta penurunan di setiap produksinya, perihal ini dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku serta harga bahan baku itu sendiri. Jika bahan baku sulit dicari maka harga bahan baku utama ikan tamban akan naik lalu akan berpengaruh terhadap biaya bahan baku yang dikeluarkan hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh.

Selanjutnya determinan yang mempengaruh pendapatan adalah biaya bahan baku penolong, berdasarkan pendapat Maringka et al. (2021) bahan baku serta bahan penolong mempunyai makna yang amat krusial karna saling melengkapi serta merupakan modal terjadinya proses produksi. Berdasarkan observasi penggolongan biaya bahan baku penolong yang dilakukan oleh pelaku usaha masih kurang tepat dan penilaian bahwa biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku penolong ini mungkin tidak sebanyak bahan baku utama karena harga perolehannya lebih kecil daripada harga bahan baku utama, namun setidaknya pelaku usaha tetap mengeluarkan biaya untuk memperolehnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan (2011) menyebutkan bahwa biaya bahan penolong

(4)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Oleh karena itu pelaku usaha tetap perlu memperhitungkan biaya bahan penolong yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. Namun dari hasil pengamatan di lapangan penggolongan biaya bahan baku penolong masih kurang tepat dan pelaku usaha tidak terlalu memperhitungkan biaya bahan baku penolong yang dikeluarkan selama produksi karena penggunaannya tidak sebanyak bahan baku utama.

Faktor lain yang mempengaruhi pendapatan adalah biaya tenaga kerja.

Menurut Artini (2019) pendapatan sangat dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja, hal ini karena jumlah output/produksi yang dihasilkan sangat berhubungan dengan jumlah pendapatan yang akan diterima. Pada penelitian ini menggunakan terminologi tenaga kerja saja karena Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih ini merupakan usaha kecil yang umumnya tidak memiliki tenaga kerja tidak langsung dan hanya terdiri dari pengelola sekaligus pemilik, sehingga tenaga kerja langsung di sini disebut dengan tenaga kerja saja. Ibu Murni menjalankan usaha ini sendiri dengan hitungan bayaran upah tenaga kerja dihitung per hari produksi berdasarkan berapa banyak bahan baku yang diolahnya dalam satu kali proses produksi. Namun, karena jumlah jam kerja yang meningkat dan kurangnya tenaga kerja yang mahir dalam pembukuan. Akibatnya perhitungan biaya produksi yang dikeluarkan menjadi tidak akurat.

Hasil penelitian terdahulu oleh Nayaka & Kartika (2018) tentang

“Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, dan Bahan Baku Terhadap Pendapatan Pengusaha Industri Sanggah di Kecamatan Mengwi”. Hasil riset ini menerangkan jika modal, tenaga kerja, serta bahan baku berpengaruh secara positif dan

(5)

signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri. Hasil penelitian oleh Buhang et al. (2022) tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan UKM Gula Aren di Kecamatan Kadaipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara”. Hasil riset ini menyatakan jika modal serta jumlah tenaga kerja berpengaruh positif serta signifikan kepada pendapatan, tingkat pendidikan berpengaruh negatif serta signifikan terhadap pendapatan, sementara variabel bahan baku serta teknologi berpengaruh positif namun tidak signifikan kepada pendapatan UKM Gula Aren.

Hasil penelitian dari Panjaitan (2011) tentang “Pengaruh Biaya Bahan Baku, Bahan Penolong, Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Peternak Sapi Perah Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang” hasil riset ini menyatakan jika biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja dan biaya peralatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan peternak sapi perah, sementara hasil penelitian oleh Ristina (2022) tentang “Pengaruh Biaya Bahan Baku, Biaya Bahan Penolong, dan Biaya Tenaga kerja Terhadap Pendapatan Pada Usaha Kerupuk Ikan Parang Ibu Butet” hasil riset ini menyatakan bahwa biaya bahan baku berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan, sementara biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Usaha Kerupuk Ikan Ibu Butet.

Hasil Penelitian oleh Wardani & Yani (2022) tentang “Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah (Oryza sativa L) Di Kecamatan Gerbang Kabupaten Langkat”. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa luas lahan, biaya tenaga kerja, biaya bibit, biaya pupuk, serta biaya pestisida berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani. Selanjutnya, hasil penelitian

(6)

oleh Lubis et al, (2021) tentang “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani Jeruk Siam (Studi Pada Petani Jeruk Siam di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara)”. Hasil riset ini menyatakan jika jumlah produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha tani, modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan, sementara sewa lahan dan biaya tenaga kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pendapatan usaha tani jeruk siam.

Dari hasil riset terdahulu di atas masih memperlihatkan terdapatnya hasil riset empiris yang kontradiktif (research gap). Dari hasil penelitian terdahulu juga masih sangat sedikit peneliti yang meneliti pengaruh biaya bahan baku penolong terhadap pendapatan usaha pada sektor kemaritiman. Maka hal tersebut menjadi peluang bagi peneliti untuk menghasilkan temuan penelitian yang lebih relevan dan representatif terhadap pendapatan usaha di sektor kemaritiman. Bersumber pada penjelasan di atas sehingga peneliti tertarik untuk melakukan riset dengan judul “Pengaruh Biaya Bahan Baku, Biaya Bahan Baku Penolong, Dan Biaya Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan (Studi Kasus Pasa Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih Periode Januari-Desember 2022)”

1.2 Identifikasi Masalah

Bersumber pada latar belakang yang sudah peneliti jelaskan di atas, sehingga bisa di identifikasi permasalahan yang dialami oleh pelaku usaha berkaitan dengan pendapatan usaha yang diterima oleh pelaku usaha. Maka dari itu peneliti melaksanakan penelitian tentang pengaruh Biaya Bahan Baku, Biaya Bahan Baku Penolong, dan Biaya Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan (Studi

(7)

Kasus Pada Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih Periode Januari-Desember 2022).

Ada pula identifikasi permasalahan yang peneliti amati pada usaha kerupuk ikan Murni Gurih periode Januari-Desember 2022 sebagai berikut:

1. Harga bahan baku ikan yang berubah-ubah karena faktor cuaca.

2. Penggolongan biaya bahan baku penolong yang masih kurang tepat dan pelaku usaha yang tidak terlalu memperhitungkan biaya bahan baku penolong yang dikeluarkan karena nilai pemakaian bahan baku penolong relatif kecil.

3. Tidak adanya tenaga kerja yang mahir dalam pembukuan yang benar.

1.3 Rumusan Masalah

Bersumber pada latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah biaya bahan baku berpengaruh terhadap pendapatan Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih Periode Januari-Desember 2022?

2. Apakah biaya bahan baku penolong berpengaruh terhadap pendapatan Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih Periode Januari-Desember 2022?

3. Apakah biaya tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih Periode Januari-Desember 2022?

4. Apakah biaya bahan baku, biaya bahan baku penolong, dan biaya tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap pendapatan Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih Periode Januari-Desember 2022?

(8)

1.4 Pembatasan Masalah

Tujuan dari pembatasan permasalahan penelitian ini adalah untuk membatasi pembahasan topik penelitian sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan hasil penelitian. Berikut pembatasan masalah pada penelitian ini:

1. Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen, yaitu biaya bahan baku, biaya bahan baku penolong, dan biaya tenaga kerja.

2. Penelitian ini menggunakan pendapatan sebagai variabel dependen.

3. Objek penelitian ini adalah Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih.

4. Rekapitulasi pencatatan yang diambil dalam penelitian adalah pencatatan keuangan per produksi dari Januari-Desember 2022.

5. Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih ini mencatat transaksi menggunakan mata uang (Rp) selama periode penelitian.

1.5 Tujuan Penelitian

Bersumber pada uraian rumusan permasalahan yang sudah dikemukakan oleh peneliti di atas, sehingga tujuan riset ini yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah biaya bahan baku berpengaruh terhadap pendapatan Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih Periode Januari-Desember 2022.

2. Untuk mengetahui apakah biaya bahan baku penolong berpengaruh terhadap pendapatan Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih Periode Januari- Desember 2022.

(9)

3. Untuk mengetahui apakah biaya tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih Periode Januari-Desember 2022.

4. Untuk mengetahui apakah biaya bahan baku, biaya bahan baku penolong, dan biaya tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih Periode Januari-Desember 2022.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Riset ini bisa memberikan kontribusi dan menambah pemahaman peneliti tentang pengaruh biaya bahan baku, biaya bahan baku penolong, dan biaya tenaga kerja terhadap pendapatan Usaha Kerupuk Ikan Murni Gurih Periode Januari-Desember 2022.

2. Bagi Pelaku Usaha

Hasil riset ini diharapkan bisa digunakan dalam pengambilan keputusan serta mengetahui perkembangan dari usaha yang dijalankan, apakah mengalami peningkatan atau penurunan pendapatan usaha.

3. Bagi Akademisi

Dari hasil riset ini diharapkan bisa dipakai sebagai bahan acuan ataupun referensi yang relevan untuk periset selanjutnya.

1.7 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dipakai selaku gambaran dengan cara singkat agar para pembaca dapat dengan mudah mengerti mengenai penulisan dan konteks

(10)

penulisan dari penelitian ini dengan lebih sistematis. Adapun sistematika pada penulisan penelitian ini, terbagi menjadi 5 bagian bab, sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang uraian latar belakang masalah penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah penelitian, pembatasan masalah pada penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hingga sistematika penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Bab ini berisi uraian tentang kajian pustaka, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, pengembangan hipotesis, dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang objek dan subjek penelitian meliputi ruang lingkup penelitian, metodologi yang digunakan pada penelitian ini, operasionalisasi variabel penelitian, metode pengumpulan data, penentuan populasi dan sampel, serta metode analisis yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian tentang deskripsi objek penelitian, proses, teknik analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.

(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi uraian tentang kesimpulan dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

the aortic sinus Anderson, 2007 19 Figure 14 An illustration of the aortic root showing the position of the sino- tubular junction Adapted from de Kerchove and El Khoury, 2013 20