• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kelembagaan yang ada dalam sebuah kelompok sosial, memerlukan beberapa hal yang mampu mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Kelembagaan merupakan aturan dalam organisasi atau kelompok masyarakat untuk membantu anggotanya agar dapat berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Untuk mencapai tujuan dari suatu lembaga, maka yang diperlukan yaitu bagaimana cara lembaga tersebut memiliki manajemen yang baik.

Manajemen merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam suatu lembaga atau organisasi. Manajemen adalah suatu aktifitas khusus yang menyangkut kepemimpinan, pengaturan, pengembangan personal, dan pengawasan terhadap pekerjaan yang berkenaan dengan unsur-unsur pokok dalam suatu proyek.1

Bank Sampah merupakan tempat yang memerlukan manajemen dalam pengoperasiannya. Bank Sampah atau bank tempat menabung sampah dalam arti sebenarnya. Lebih jelas lagi, nasabah menabungkan sampah mereka di bank tersebut.

pada Bank Sampah, masyarakat menabung dalam bentuk sampah yang telah di kelompokkan sesuai jenisnya. Mereka juga mendapatkan sejenis bukutabungan. Pada buku tabungan mereka tertera nilai rupiah dari sampah yang sudah mereka tabung dan memang bisa ditarik dalam bentuk rupiah (uang). Bank Sampah bekerjasama dengan pengepul barang-barang plastik, kardus, dan lain-lain,untuk bisa merupiahkan

1Malayu S.P. Hasibuan. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 4.

(2)

tabungan sampah dari masyarakat. Juga dengan pengolah pupuk organik untuk menyalurkan sampah organik yang ditabungkan.2

Bank Sampah berbeda dengan bank pada umumnya, buku tabungan yang diberikan pada nasabah akan memiliki nilai atau berbentuk rupiah jika nasabah mampu mengumpulkan sampah yang masuk jenis-jenis sampah yang telah dikelompokkan.

Pada Bank Sampah, yang dapat ditabung adalah sampah yang telah dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefenisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. 3

Untuk mengurangi volume sampah dan menjadikan sampah tersebut menghasilkan nilai rupiah maka harus dikelola oleh masyarakat melalui program bank sampah. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat namun juga dalam

2Mohammad Kholid, “Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Pola Kerjasama Bank Sampah,”(Skripsi S1 Program Studi Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 2.

3“Sampah”, Wikipedia Ensiklopedia Bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah (15 Juli 2020).

(3)

hal perekonomian. Islam mengajarkan menjaga alam dan lingkungan termasuk penanggulangan sampah dengan mengelola sampah tersebut.4

Pengelolan sampah melalui bank sampah ini sangat penting dan harus di sosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat, karena dengan adanya bank sampah dapat mengatasi berbagai persoalan sampah yang dapat merusak lingkungan dan juga mampu memberikan suatu manfaat dengan hasil pengolahan sampah tersebut. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S.Al-A’raf/7:56.

َو اَه ِح َلَْصِا َدْعَب ِض ْرَ ْلَا ىِف ا ْوُدِسْفُت َلَ َو َنْيِنِسْحُمْلا َنِِّم ٌبْي ِرَق ِ هاللّٰ َتَمْح َر َّنِا ۗاًعَمَط َّو اًف ْوَخ ُه ْوُعْدا

Terjemahnya:

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”5

Dalam ayat tersebut di atas dijelaskan bahwa Allah swt melarang umat manusia untuk membuat kerusakan di muka bumi.

Sehingga, sangat jelas bahwa pengelolaan sampah melalui bank sampah dapat memelihara lingkungan dan dapat mencengah terjadinya banjir ataupun wabah penyakit akibat pencemaran airyang ditimbulkan oleh sampah yang dapat merusak bumi juga mampu memberikan manfaat dalam perekonomian dari hasil pengolahan sampah tersebut.

Permasalahan sampah telah menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperan serta ambil bagian dalam pengolahahan sampah. Bank Sampah sebagai

4Resti Ramayanti, ‘SISTEM OPERASIONAL BANK SAMPAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Bank Sampah Cangkir Hijau Metro)’, 2017, 1–97.

5Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Jakarta: Mizan Pustaka, 2009), h. 157.

(4)

salah satu stimulan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan dan pendayagunaan sampah. Adanya Bank Sampah menambah kesadaran warga tentang pengelolaan sampah. Keberadaan Bank Sampah tidak dapat dipungkiri berada hampir di seluruh daerah di Indonesia.

Parepare merupakan salah satu kota yang memiliki Bank Sampah tepatnya di Kelurahan Labukkang, Kecamatan Ujung. Bank sampah Labukkang merupakan binaan PT. Pegadaian (Persero) Area Parepare melalui program The Gade Clean &

Gold ini diresmikan Wali Kota Parepare DR. H.M. Taufan Pawe yang diresmikan pada tanggal 12 April 2019.6

Bank Sampah di Parepare menjadi percontohan. Itu karena selain mengajari masyarakat untuk hidup bersih dan peduli lingkungan, juga bernilai ekonomis.

Karena lewat Bank sampah di Kelurahan Labukkang, kecamatan ujung ini, sampah yang disetor masyarakat bisa ditukarkan dengan emas senilai ukuran tertentu atau dengan kata lain sebagai hasil penyetoran sampah nantinya hasilnya akan masuk menjadi tabungan emas nasabah (warga).

Selain itu, data yang ditemukan oleh peneliti mengenai Bank Sampah Peduli Labukkang yaitu berlokasi di Jl. Mattirotasi Kel. Labukkang Kec. Ujung. Koordinator Bank Sampah Peduli Labukkang adalah Ibu Nurhaerana, dengan bentuk organisasi sebagai usaha kelompok dan wilayah pelayanan untuk masyarakat Kelurahan Labukkang Kota Parepare, dengan jumlah karyawan sebanyak 7 orang.

Bank Sampah Labukkang menyuplai sampahnya ke salah satu pengusaha pengepul sampah di daerah Soreang Kota Parepare. Jenis sampah yang dikelola

6Darwiaty Dalle, “Resmikan Bank Sampah, Taufan Pawe Beberkan Pengelolaan Cara Jepang,” Sindo News. 12 April 2019. https://makassar.sindonews.com/berita/24241/4/resmikan-bank- sampah-taufan-pawe-beberkan-pengelolaan-cara-jepang (25 Juli 2020).

(5)

berupa sampah plastik yang biasanya dihargai Rp. 2.500/kg. Selain sampah plastik, Bank Sampah juga menerima sampah seperti kertas bekas, koran bekas dan kardus bekas.

Nasabah atau masyarakat sekitar Bank Sampah Labukkang melakukan penyetoran sampah rutin disetiap minggunya. Selain masyarakat sebagai nasabah penyetor sampah, Bank Sampah Labukkang juga memperoleh penyetoran sampah dari beberapa pengepul gerobak sampah. Kegiatan yang bisa dihasilkan dalam pengumpulan sampah ini yaitu mampu menciptakan suatu karangan seperti pot bunga dari plastik, tas plastik, topi dan kompos.

Untuk itu, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui manajemen bank sampah di Labukkang Kota Parepare yang mampu mewujudkan pemberdayaan ekonomi masyarakat sesuai dengan perspektif Ekonomi Islam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan pokok masalah yang diangkat yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana manajemen lembaga Bank Sampah Labukkang Parepare?

2. Bagaimana bentuk pengelompokan sampah yang ditabungkan di Bank Sampah Peduli Labukkang oleh masyarakat?

3. Bagaimana peran lembaga bank sampah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Labukkang Kota Parepare?

4. Bagaimana tinjauan perspektif Ekonomi Islam tentang manajemen bank sampah terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat di Labukkang Kota Parepare?

(6)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui manajemen lembaga Bank Sampah Labukkang Parepare.

2. Untuk mengetahui bentuk pengelompokan sampah yang ditabungkan di Bank Sampah Labukkang oleh masyarakat.

3. Untuk mengetahui peran lembaga bank sampah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Labukkang Kota Parepare ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam.

4. Untuk mengetahui tinjauan perspektif Ekonomi Islam tentang manajemen bank sampah terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat di Labukkang Kota Parepare.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dalam peelitian ini adalah:

1. Kegunaan Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran bagi pengembangan ilmu ekonomi pada umumnya dan pengetahuan tentang upaya untuk megetahui manajemen Bank Sampah yang ada di Bank Sampah Peduli Labukkang untuk menciptakan pemberdayaan ekonomi masyarakat sesuai dengan perspektif Ekonomi Islam.

2. Kegunaan Teoritis

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama sehingga mampu menghasilkan penelitian-penelitian yang lebih mendalam.

Referensi

Dokumen terkait

sistem pengelolaan sampah (penabung, teller, pengumpul). b) Jumlah sampah yang dicegah untuk diproduksi Jumlah sampah yang dapat dihemat melalui program Manfaat Bank Sampah

Data on side effects of antiretroviral were obtained based on the patients’ reports, while data on adherence of pill consumption were obtained through the calculation of pills using