Dalam hal ini perusahaan wajib memperhatikan dan mendorong para pegawainya untuk meningkatkan kinerjanya, salah satunya dengan melakukan promosi yang obyektif dan adil serta penempatan yang tepat. Selain promosi jabatan, bentuk peningkatan kinerja lain yang diberikan perusahaan kepada karyawannya akibat prestasi kerjanya adalah mutasi.Mutasi merupakan perubahan jabatan atau kedudukan pekerjaan yang dilakukan secara horizontal dalam suatu organisasi. Penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh mutasi dan promosi terhadap kinerja pegawai pada bagian sekretariat jenderal Kantor Bupati Deli Serdang.
Berangkat dari latar belakang masalah yang ingin peneliti angkat dalam penelitian yang berjudul : “Pengaruh Mutasi dan Promosi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Umum Sekretariat Kantor Bupati Deli Serdang”. Dan ruang lingkup subjek penelitian ini adalah pegawai tetap pada Kantor Bupati Deli Serdang. Kajian pengaruh mutasi jabatan dan promosi terhadap kinerja pegawai di Kantor Bupati Deli Serdang secara lebih mendalam.
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mengamalkan ilmu yang diperoleh selama kuliah khususnya mengenai pengaruh mutasi dan promosi terhadap kinerja pegawai. Penelitian dapat menjadi masukan atau referensi serta bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian terhadap objek atau permasalahan yang berkaitan dengan mutasi dan promosi serta dampaknya terhadap kinerja pegawai. Sistem senioritas merupakan mutasi berdasarkan senioritas, umur dan pengalaman kerja pegawai yang bersangkutan.
Sistem merit merupakan pengalihan pegawai berdasarkan landasan ilmiah, obyektif, dan hasil prestasi kerja.
Promosi Jabatan
Promosi jabatan memberikan peranan penting bagi setiap karyawan, bahkan merupakan suatu impian yang selalu dinanti-nantikan. Promosi mempunyai arti adanya keyakinan dan pengakuan mengenai kemampuan dan ketrampilan pegawai yang bersangkutan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Program promosi harus memberikan informasi mengenai prinsip, dasar, jenis dan syarat bagi pegawai yang dapat dipromosikan pada perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan menurut Manullang, kenaikan pangkat berarti menerima kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya. a) Ketika pengambil keputusan dapat secara obyektif membedakan antara karyawan yang kuat dan yang lemah.
Prinsip Peter atau Prinsip Peter yang menyatakan bahwa secara hierarki, orang cenderung terus meningkatkan tingkat persaingannya setiap kali seorang karyawan menambahkan promosi karena hal ini dipandang sebagai imbalan atas keberhasilan seseorang dalam menunjukkan prestasi kerja yang tinggi dalam memenuhi kewajibannya dalam pekerjaan. pekerjaan dan posisi yang mereka pegang saat ini, serta mengakui kemampuan dan potensi mereka untuk menduduki posisi yang lebih tinggi dalam organisasi. Promosi prestasi kerja menggunakan hasil penilaian terhadap hasil karir yang sangat baik dalam promosi atau jabatan saat ini. Oleh karena itu promosi dapat dilihat sebagai penghargaan organisasi atas kinerja para anggotanya. Namun kenaikan pangkat tersebut juga akan didasarkan pada pertimbangan lain, yakni perhitungan yang cermat terhadap potensi kemampuan seseorang untuk menduduki jabatan senior.
Pegawai mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan kuantitasnya serta bekerja secara efisien, yang menunjukkan bahwa pegawai dapat memanfaatkan waktu dan menggunakan alat dengan baik. Seorang pegawai dipromosikan sementara karena ada lowongan yang harus segera diisi. Seorang pegawai dipromosikan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi karena pegawai tersebut telah memenuhi syarat kenaikan pangkat.
Kenaikan jabatan seorang pegawai dari jabatan yang tidak sulit untuk dipindahkan ke jabatan yang sulit memerlukan keterampilan tertentu, namun tidak dibarengi dengan kenaikan pangkat, wewenang, tanggung jawab, dan gaji. Seorang pegawai yang diangkat ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan kenaikan pangkat, wewenang dan tanggung jawab, tetapi tidak dengan kenaikan gaji dan upah. Program promosi hendaknya memberikan informasi yang jelas tentang apa yang dijadikan dasar dalam mempertimbangkan promosi jabatan seorang karyawan di dalam perusahaan.
Pengalaman (senioritas) merupakan kenaikan pangkat berdasarkan lamanya pengalaman kerja seseorang, didapat oleh orang yang paling lama bekerja pada perusahaan tersebut. Kelemahannya adalah pegawai yang kemampuannya sangat terbatas, namun karena sudah lama bekerja tetap mendapat kenaikan pangkat. Pertimbangan promosi adalah keterampilan, orang yang terampil atau berpengetahuan mendapat prioritas pertama untuk promosi. Keterampilan merupakan penjumlahan dari seluruh keterampilan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pertimbangan promosi didasarkan pada senioritas, kualifikasi formal yang dimiliki dan hasil ujian kenaikan kelas. Cara ini merupakan dasar promosi yang paling baik dan tepat karena mempromosikan orang-orang yang paling berpengalaman dan paling pintar. Tingkat pendidikan penting untuk diberikan kenaikan pangkat, karena semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula jabatan yang diberikan.
Kinerja
Menurut Mathis dan Jackson (2017), jika membahas kinerja karyawan tidak lepas dari beberapa faktor penyertanya, antara lain: . 1) Faktor kemampuan. Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensial (IQ) dan kemampuan aktual (pengetahuan dan keterampilan), artinya pegawai yang. Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci untuk mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Karena dengan adanya kebijakan atau program penilaian kinerja berarti organisasi telah memanfaatkan dengan baik sumber daya manusia yang tersedia dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat. untuk dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan Melalui penilaian ini dapat diketahui bagaimana kondisi aktual pegawai ditinjau dari kinerjanya.
Menurut Wert & Davis (2012), penilaian kinerja adalah suatu proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi kinerja kerja karyawan. Sedangkan menurut Mondy (2012), penilaian kinerja adalah suatu sistem formal untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja individu atau sim dalam pelaksanaan tugasnya. Menurut Schuler & Jackson (2013), penilaian kinerja melibatkan evaluasi kinerja yang didasarkan pada penilaian dan pendapat bawahan, rekan kerja, atasan. , manajer lain dan bahkan karyawan itu sendiri. Penilaian kinerja merupakan suatu alat yang manfaatnya tidak hanya untuk menilai kinerja seorang pegawai, namun juga untuk mengembangkan dan memotivasi pegawai.
Penelitian ini juga akan memberikan dampak positif dan semangat bagi pegawai untuk lebih berkualitas dan memberikan kinerja yang optimal. Umpan balik atas prestasi kerja yang berguna bagi pegawai berupa kegiatan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Tinjauan kinerja membantu membuat keputusan tentang penyesuaian kompensasi dan menentukan siapa yang membutuhkan kenaikan gaji.
Membantu dalam promosi, keputusan perekrutan, transfer, dan penurunan pangkat, biasanya berdasarkan kinerja masa lalu dan yang diharapkan. Evaluasi hanya didasarkan pada pendapat evaluatif yang membandingkan hasil pekerjaan pegawai dengan kriteria yang relevan dengan kinerja pekerjaannya. Metode ini membandingkan kinerja setiap karyawan terhadap standar yang telah ditentukan atau tingkat kinerja yang diharapkan.
Kualitas pekerjaan diukur berdasarkan persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dilakukan dan kelengkapan tugas dalam kaitannya dengan keterampilan dan kemampuan pegawai. Ini adalah tingkat penggunaan sumber daya organisasi (energi, uang, teknologi, bahan mentah), yang dimaksimalkan dengan tujuan meningkatkan hasil unit individu dalam penggunaan sumber daya. 5) Kemerdekaan. Ini adalah tingkatan dimana pegawai mempunyai komitmen kerja terhadap instansi dan tanggung jawab pegawai terhadap kantor.
Hubungan mutasi dan promosi dengan kinerja pegawai
Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa uji signifikansi secara simultan menunjukkan bahwa variabel mutasi dan promosi secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai seperti yang ditunjukkan pada angka. Pengaruh promosi dan reward terhadap kinerja karyawan Bali Handara Golf and Country Club Resort Hotel. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif promosi jabatan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan, promosi jabatan terhadap kompensasi, promosi jabatan terhadap kinerja karyawan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Bali Handara Golf and Country Club Resort Hotel.
Pengaruh stres kerja dan mutasi pekerjaan terhadap kinerja karyawan PT. Mentaya Sawit Mas (LSL) di Kabupaten Kota Waringin Timur. Hasil uji F menunjukkan bahwa pengaruh gabungan seluruh variabel independen yaitu stres kerja dan mutasi kerja terhadap variabel tersebut adalah signifikan.
Kerangka Konseptual
Hipotesis