Permasalahan yang sering terjadi dalam pembelajaran matematika adalah siswa yang kurang berminat dalam mempelajari matematika. Sebab ketika siswa mempunyai motivasi belajar yang rendah, maka pembelajarannya di sekolah tidak akan berjalan dengan baik. Kemampuan pemecahan masalah yang merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran matematika siswa masih sangat rendah.
Penyebab rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa disebabkan karena pemilihan pendekatan atau model pembelajaran yang kurang tepat, dimana pendekatan atau model yang digunakan guru cenderung monoton ketika pembelajaran berpusat pada guru. Dengan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal terhadap motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis persamaan linear dan pertidaksamaan variabel tunggal”. Materi untuk siswa kelas VII. di SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.P. Model Pembelajaran Pencapaian Konsep merupakan model pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami suatu konsep tertentu.
Kemampuan Pemecahan Masalah
Mengetahui motivasi belajar siswa dalam pembelajaran memerlukan adanya penilaian terhadap motivasi dalam pembelajaran matematika. Terkait dengan pengembangan evaluasi siswa, indikator dimasukkan sebagai hasil belajar untuk mengetahui apakah siswa mempunyai motivasi belajar atau tidak. Sedangkan Gagne (dalam Wena, 2009:52) menyatakan bahwa pemecahan masalah dipandang sebagai proses menemukan kombinasi sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi baru.
Sedangkan Wena (2009:52) mengemukakan hakikat pemecahan masalah adalah melakukan operasi prosedural, suatu rangkaian tindakan, langkah demi langkah secara sistematis, sebagai permulaan dalam penyelesaian masalah. Jadi, aspek penting dalam memahami masalah adalah bahwa penyelesaian yang diperoleh tidak dapat dilakukan dengan menggunakan prosedur yang rutin.” Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah adalah suatu proses menerima tantangan dan kerja keras. operasi prosedural, serangkaian tindakan, langkah demi langkah secara sistematis.
Oleh karena itu, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah berarti meningkatkan kemampuan melakukan operasi prosedural, serangkaian tindakan, langkah demi langkah, secara sistematis untuk mengatasi situasi baru yang menantang. Ada beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk menunjukkan antara lain kemampuan pemecahan masalah. Strategi penyelesaian masalah matematika dikemukakan oleh George Polya (dalam Melita, 2012:14) yang menyatakan bahwa dalam menyelesaikan masalah ada empat langkah yang harus dilakukan yaitu.
Setelah siswa mendapatkan hasil penyelesaian pada langkah ketiga, siswa hendaknya meninjau kembali apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan kemungkinan hasil yang ada. Dengan kata lain kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah siswa menganalisis dan mengevaluasi apakah prosedur yang diterapkan dan hasil yang diperoleh sudah terbaik.
Materi Ajar
Rencanakan hal atau rumus apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah secara detail. Dengan kata lain, dalam kegiatan yang dilakukan pada langkah ini, siswa menganalisis dan mengevaluasi apakah prosedur yang diterapkan dan hasil yang diperoleh sudah terbaik. Kami mengatakan kalimat itu salah. Berdasarkan dua contoh di atas, terdapat kalimat benar dan kalimat salah dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat palsu ialah ayat yang menyatakan perkara yang tidak sesuai dengan fakta/syarat yang berlaku secara umum. Ayat yang benar ialah ayat yang menyatakan perkara yang sesuai dengan situasi, pernyataan yang biasa. Jika kita menggantikan simbol (x) dengan simbol untuk bilangan kiraan, maka kita boleh mengatakan bahawa pernyataan itu benar atau salah.
Jika (x) diganti dengan “3”, kalimat tersebut salah; tetapi jika (x) diganti dengan 7 maka kalimat tersebut benar. Setiap kalimat terbuka mengandung variabel yang dapat digantikan oleh satu atau lebih anggota tertentu.
Persamaan Linier Satu Variabel
Namun tidak semua simile tidak mempunyai variabel, atau dengan kata lain tidak semua kalimat terbuka yang mengandung relasi (=) yang sama merupakan simile. Pada contoh di atas, x − 3 = x − 3 dan 2x + 5 = x + x + 5 merupakan persetujuan, karena jika x diganti dengan bilangan apa pun, maka kalimat tersebut selalu benar. Sedangkan persamaan linier satu variabel merupakan kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda sama dengan ( = ) dan hanya mempunyai satu variabel pangkat satu (1).
Pada contoh di atas, x dan a merupakan variabel (variabel) yang dapat diganti dengan bilangan apa pun yang sesuai. Misalnya, Deny ingin dengan angkuh menjawab soal persamaan linear satu variabel 3x = 9 dengan x sebagai bilangan asli. Penyelesaian persamaan linier satu variabel merupakan bilangan pengganti variabel pada daerah definisi persamaan sehingga persamaan tersebut menjadi pernyataan yang benar.
Menyelesaikan persamaan dengan substitusi berarti menyelesaikan persamaan dengan mengganti variabel dengan bilangan yang telah ditentukan sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat eksak. Ternyata persamaan tetap berlaku jika kedua ruas dijumlahkan atau dikurang dengan bilangan yang sama. Jadi penyelesaiannya adalah x = 2. Ternyata pernyataan persamaan tersebut tetap benar jika kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.
Persamaan pecahan adalah persamaan yang variabelnya mengandung pecahan, atau konstanta bilangannya berbentuk pecahan, atau keduanya mengandung pecahan. Untuk menyelesaikan persamaan pecahan dengan lebih mudah, ubah dulu persamaan tersebut ke persamaan lain yang setara tetapi tidak lagi mengandung pecahan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalikan kedua ruas persamaan dengan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) penyebutnya.
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel a. Definisi
Untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk cerita, langkah-langkah berikut ini dapat membantu mempermudah penyelesaiannya. Jika memerlukan diagram (sketsa), misalnya sesuatu yang berkaitan dengan geometri, buatlah diagram (sketsa) berdasarkan kalimat dalam cerita. Pertidaksamaan Linier Satu Variabel (PtLSV) merupakan teorema terbuka yang menyatakan satu variabel dalam bentuk.
Siswa yang nilainya kurang dari 6 mengikuti pekerjaan remedial a) Keberhasilan Beni dalam matematika adalah 5. Apakah Beni mengikuti pekerjaan remedial? Kalimat “Siswa remedial adalah siswa yang nilainya di bawah 6” artinya siswa harus mengambil nilai remedial jika nilainya di bawah 6. Kata “di bawah 6” menunjukkan batasan harus di bawah 6, 6 dan di atas 6 tidak termasuk. Jika kedua ruas pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan positif, maka tanda pertidaksamaan tetap ada.
Jika kedua ruas pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan negatif, maka tanda pertidaksamaan tersebut harus diubah (< menjadi >, ≤ menjadi ≥ dan sebaliknya).
Kerangka Konseptual
Mewujudkan konsep paradigma kearifan lokal bertujuan untuk mengajak siswa belajar mengolah informasi yang ada dan mampu membedakan contoh yang pantas dan contoh yang tidak tepat. Namun dalam pembelajaran sebaiknya siswa mempunyai motivasi belajar untuk melihat apakah ada peningkatan dalam belajar siswa. Dalam hal ini guru sebagai fasilitator memperhatikan kegiatan pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengelola informasi yang diperoleh dari lingkungan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal baik untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika pada materi pembelajaran yang ada, dan juga dapat mendorong siswa untuk mengembangkan pengetahuan.
Hipotesis
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Waktu Penelitian
Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Populasi
Teknik Pengambilan Sampel
Variabel Penelitian
Variabel Terikat ( Y )
Prosedur Penelitian
Validitas
Aturan pengambilan: Jika rhitung > rtabel berarti valid, sebaliknya jika rhitung < rtabel berarti tidak valid.
Reliabilitas
Tingkat Kesukaran
Daya pembeda suatu soal adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dan siswa berkemampuan rendah.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengamati seluruh aktivitas dan perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran dengan bantuan guru mata pelajaran matematika. Hal-hal yang akan kita amati dalam kegiatan observasi adalah hal-hal yang sejalan dengan pembelajaran yaitu dengan model pembelajaran untuk mencapai konsep dengan paradigma kearifan lokal.
Mengadakan Post Test
Mengadakan Angket
Teknik Analisis Data
- Menghitung Nilai Rata-rata
- Menghitung Simpangan Baku
- Uji Normalitas
- Analisis Regresi a. Persamaan Regresi
Dalam hal ini data yang diperoleh diasumsikan berdistribusi normal, sehingga teknik analisis yang digunakan adalah statistik parametrik. Dalam penelitian ini uji regresi linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal dengan motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. H0: Terdapat hubungan linier antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal terhadap motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis.
Ha : Tidak terdapat hubungan linier antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal terhadap motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal terhadap motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal terhadap motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis.
Setelah uji yang dipersyaratkan terpenuhi, maka dapat dilanjutkan uji koefisien korelasi untuk mengetahui hubungan erat antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal terhadap motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Untuk perhitungannya dapat menggunakan rumus product moment yaitu : .. rxy = koefisien korelasi variabel x dan variabel yn = jumlah siswa. Hipotesis statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal terhadap motivasi belajar siswa kelas VII di SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.P. Ho : Tidak terdapat hubungan yang kuat dan bermakna antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal dengan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.
Ha : Terdapat hubungan yang kuat dan bermakna antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T. Hipotesis statistik yang digunakan adalah adanya pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar. konsep dengan paradigma kearifan lokal terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.Ho : Tidak terdapat hubungan yang kuat dan bermakna antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal dengan keterampilan pemecahan masalah matematika Kelas Siswa VII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T. Ha: Terdapat hubungan yang kuat dan bermakna antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan paradigma kearifan lokal terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Kelas VII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T. Untuk menghitung uji hipotesis digunakan rumus uji t sebagai berikut: t = uji signifikansi r = koefisien korelasi n = jumlah pertanyaan.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur pengaruh model pembelajaran konsep dengan paradigma kearifan lokal terhadap motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. # =|{J ∑ …J ∑ qKqK:$∑ …K) $∑ qK).