• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

Penulis tertarik untuk menyelidiki faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perubahan KAP pada perusahaan properti dan real estate. Meningkatnya atau bertambahnya jumlah perusahaan real estate dan real estate yang sedang berkembang dapat mengindikasikan bahwa bisnis di sektor ini sedang berkembang.

Rumusan Masalah 1 Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENUTUP

LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

  • Teori Agensi (Agency Theory)
  • Pengertian Auditing
  • Audit Tenure
  • Auditor Switching
  • Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008

Periode audit adalah periode dimana Kantor Akuntan Publik (KAP) bertugas memberikan jasa audit kepada kliennya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memerlukan pergantian mitra audit dan kantor akuntan publik secara berkala.

Ukuran KAP

KPMG 2. National Firms

  • Fee Audit
  • Kesulitan Keuangan (Financial distress)
  • Tingkat Pertumbuhan Usaha
  • Penelitian Terdahulu
  • Rerangka Pemikiran
  • Hipotesis

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pergantian manajemen, opini akuntan, fee audit, kesulitan keuangan perusahaan, ukuran KAP, besaran perubahan ROA. Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel independen yaitu ukuran KAP, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kesulitan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode analisis data regresi logistik dan metode purposive sampling.

Hasil penelitian ini adalah opini audit, pergantian manajemen dan pertumbuhan perusahaan klien berpengaruh positif terhadap pergantian audit. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dengan cara mengirimkan kuesioner pada perusahaan manufaktur di Surabaya dan Sidoarjo. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran KAP, biaya audit, financial distress dan pertumbuhan bisnis.

Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011.

Pengaruh ukuran KAP terhadap pergantian KAP

H01 : Ukuran KAP tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian KAP HA1 : Ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap pergantian KAP.

Pengaruh Fee Audit terhadap Pergantian KAP

Pengaruh Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian KAP

Dengan demikian, perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan cenderung melakukan pergantian KAP dibandingkan dengan perusahaan yang sehat.

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Usaha terhadap pergantian KAP

Pengaruh Ukuran KAP, Fee Audit, Kesulitan keuangan, dan tingkat pertumbuhan usaha terhadap pergantian KAP

H05: Ukuran KAP, biaya audit, kesulitan keuangan dan tingkat pertumbuhan perusahaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP. HA5: Ukuran KAP, biaya audit, kesulitan keuangan dan tingkat pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap turnover KAP.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Objek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data .1 Metode Observasi
    • Metode Kepustakaan
  • Penentuan Sampel
  • Operasional Variabel .1 Variabel Dependen
    • Variabel Independen
  • Metode Analisis
    • Teknik Pengolahan Data
    • Statistik Deskriptif
    • Uji Asumsi Klasik
    • Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
  • Rasio Kecenderungan (Odds Ratio)
  • Teknik Pengujian Hipotesis
    • Uji Wald (uji Parsial)
    • Uji Simultan ((Uji G² / Overall Model Fit Test)
  • Model Regresi Logistik yang Terbentuk

Ha1: Ukuran KAP mempunyai pengaruh negatif terhadap perputaran KAP pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012. Ha2: Biaya audit mempunyai pengaruh positif terhadap pergantian KAP pada perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012. H02 : Biaya audit tidak mempunyai pengaruh positif terhadap pergantian KAP pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012.

Ha3 : Financial hardship mempunyai pengaruh positif terhadap pergantian KAP pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012. H03 : Kesulitan keuangan tidak mempunyai pengaruh positif terhadap pergantian KAP pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012. Ha4: Pertumbuhan bisnis berdampak negatif terhadap pergantian KAP pada perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012.

H04 : Pertumbuhan bisnis mempunyai pengaruh negatif terhadap perubahan KAP pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Tahun sampel penelitian dimulai dari tahun) dan terdapat 9 perusahaan yang memenuhi kriteria, sehingga total observasi penelitian adalah (6 tahun x 9 perusahaan) n = 54 sampel. Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang menyerahkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini seperti nama KAP, perputaran KAP, total hutang, total aset dan total penjualan.

Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel frekuensi diatas untuk variabel ukuran KAP yang merupakan variabel dummy dengan kategori 1 = jika perusahaan diaudit oleh KAP Big 4, dan 0 = jika perusahaan diaudit oleh KAP Non Big 4. Terlihat pada tabel diatas terdapat 54 observasi, terdapat 26 perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4 dengan persentase 48,1% dan sisanya 28 perusahaan diaudit oleh KAP Non Big 4 atau total 51,9. Berdasarkan tabel frekuensi diatas untuk variabel audit fee yang merupakan variabel dummy dengan kategori 1 = jika perusahaan berpindah dari KAP Big 4 dan 0 = jika perusahaan tidak berpindah dari KAP Big 4.

Tabel diatas menunjukkan total observasi yang diperoleh sebanyak 54 observasi, 18 perusahaan melakukan pergantian KAP dari KAP Big 4 menjadi Non Big 4 atau sebesar 33,3%, dan sisanya sebanyak 36 perusahaan tidak melakukan pergantian KAP dari KAP Big dengan a. persentase 66,7%. Variabel financial distress diukur dengan debt-to-asset ratio (DTA) yang merupakan rasio solvabilitas. Rasio utang terhadap aset yang diperiksa dari tahun ke tahun untuk perusahaan-perusahaan dalam sampel penelitian ini berkisar antara (minimum) 0,11 hingga (maksimum) 0,74 dengan rata-rata keseluruhan sebesar 0,5180 dan standar deviasi sebesar 0,16727, yang berarti bahwa distribusi datanya tidak terlalu beragam.

Pertumbuhan adalah pertumbuhan usaha yang merupakan hasil perhitungan jumlah penjualan tahun (n) dikurangi tahun (n-1), kemudian dibagi dengan jumlah penjualan tahun tersebut (n-1) dikalikan 100.

Uji asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

  • Uji Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel bebas dalam model regresi.Pengujian ini hanya dapat dilakukan jika terdapat lebih dari satu variabel dalam model regresi. Berdasarkan tabel 4.7 di atas matriks korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas yang serius antar variabel independen karena jauh dari angka 1. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat permasalahan multikolinearitas pada model regresi penelitian ini.

Analisis Regresi

  • Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
  • Menguji kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow Test)
  • Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)
  • Classification Plot

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik seluruh variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen yang terdapat dalam model regresi logistik. Terlihat masih banyak variabel lain diluar penelitian yang dapat memberikan dampak terhadap perubahan KAP. Skema klasifikasi digunakan untuk menunjukkan kekuatan prediksi model regresi dalam memprediksi kemungkinan perubahan KAP suatu perusahaan.

Tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan prediksi model regresi dalam memprediksi kemungkinan suatu perusahaan melakukan pergantian KAP adalah sebesar 73,1%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat 19 perusahaan yang diharapkan melakukan pergantian KAP dari total 26 perusahaan yang melakukan pergantian KAP. Daya prediksi perusahaan yang tidak akan melakukan pergantian KAP sebesar 88,5% yang berarti dengan model regresi yang digunakan terdapat 23 perusahaan yang diprediksi tidak akan melakukan pergantian KAP dari total 26 perusahaan yang tidak akan melakukan pergantian KAP.

Total persentase hasil Tabel Plot Klasifikasi adalah 80,8%, hampir 100%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi logistik cukup sesuai dengan data.

Interpretasi Model Regresi Logistik

  • Pembentukan Model Regresi
  • Odds Ratio

Dalam penelitian ini odds rasio mengukur seberapa besar kecenderungan variabel independen mempengaruhi probabilitas pergantian KAP. Artinya perusahaan yang ukuran KAPnya bertambah satu satuan maka perusahaan tersebut akan cenderung mengganti KAPnya sebanyak 0,619 kali. Artinya pada perusahaan dengan kenaikan audit fee per unit maka perusahaan akan cenderung melakukan pergantian KAP sebanyak 44,420 kali.

Artinya perusahaan dengan pertumbuhan bisnis yang meningkat sebesar satu satuan akan cenderung melakukan pergantian KAP sebesar 0,996 kali.

Pengujian Hipotesis .1 Uji Wald (uji parsial)

  • Uji Simultan / Uji G² ( Omnimbus test of models coefficients)

Apabila p-value (sig) sebesar 0,002 < α 0,05 dan nilai B = 3,794 menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai arah positif maka H02 ditolak atau dengan kata lain Ha2 tidak dapat ditolak. Apabila p-value (sig) sebesar 0,072 > α 0,05 dan nilai B = 5,309 menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai arah positif, maka H02 tidak dapat ditolak atau dengan kata lain Ha2 ditolak. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen.

H05: Ukuran KAP, biaya audit, kesulitan keuangan dan pertumbuhan bisnis secara simultan tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP. Ha5: Ukuran KAP, biaya audit, kesulitan keuangan dan pertumbuhan bisnis secara simultan berpengaruh terhadap turnover KAP. Hasil uji omnibus test diperoleh koefisien Chi-square sebesar 27,224 dengan tingkat signifikansi 0,000 < α 0,05 (5%).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran KAP, biaya audit, kesulitan keuangan dan pertumbuhan bisnis secara simultan (bersama-sama) terhadap pergantian KAP.

Analisis Hasil Penelitian

  • Pengaruh Ukuran KAP terhadap Pergantian KAP
  • Pengaruh Fee audit terhadap pergantian KAP
  • Pengaruh Kesulitan Keuangan terhadap pergantian KAP
  • Pengaruh Pertumbuhan Usaha terhadap pergantian KAP

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil Damayanti dan Sudarma (2007), Endina dan Sudarno (2012), Cindy dan Widyatmini (2012). Fee audit pada penelitian ini menggunakan variabel dummy yang diukur dengan beralih ke jasa audit dari KAP Big 4. Financial distress pada penelitian ini diukur dengan rasio DTA yaitu debt to aset rasio dengan membandingkan total utang terhadap total aset perusahaan. perusahaan sampel.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan keuangan bukan merupakan faktor yang mendorong perusahaan melakukan pergantian KAP. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Lely (2012) dan Cindy dan Widyatmini (2012), namun bertentangan dengan hasil penelitian Andri dan Frenawidayuarti (2009). Hasil pengujian hipotesis penelitian adalah tidak terdapat pengaruh pertumbuhan bisnis terhadap penjualan KAP.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan bisnis tidak menjadi faktor pergantian KAP, hal ini dikarenakan tidak adanya jaminan suatu perusahaan yang mengalami kenaikan atau penurunan tingkat pertumbuhan bisnis akan mengganti KAP.

Implikasi Manajerial

Menurut Tate (2006), Damayanti dan Sudarma (2007) menyatakan bahwa pada tahun terjadinya pergantian KAP, fee audit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam memilih KAP, perusahaan harus mempertimbangkan biaya yang akan dibebankan dan kesesuaian harganya. Walaupun KAP Big 4 mempunyai kualitas yang lebih baik, namun KAP non Big 4 dimana KAP yang terdaftar di BEI mempunyai standar audit yang ditetapkan Bapepam. Variabel kesulitan keuangan dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan KAP sektor real estate dan real estate.

Pada umumnya perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan pada perusahaannya cenderung akan mengganti KAPnya menjadi KAP non Big 4, karena jika perusahaan merubah KAPnya menjadi KAP Big 4 maka akan semakin mempersulit keadaan perusahaannya. Pada penelitian ini lebih banyak perusahaan yang menggunakan jasa KAP Non Big 4 sehingga diperoleh hasil antara variabel independen dan dependen tidak ada pengaruh. Variabel pertumbuhan bisnis perusahaan property dan real estate tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan KAP karena kenaikan atau penurunan tingkat pertumbuhan penjualan bersih perusahaan tidak menjamin perusahaan akan melakukan pergantian KAP nya.

Kesimpulan

  • Saran bagi Penelitian Selanjutnya
  • Saran bagi Perusahaan
  • Saran bagi KAP
  • Saran bagi Regulator

Biaya audit berpengaruh signifikan terhadap pergantian KAP, ke arah positif, dan menjadi faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pergantian KAP. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. Tesis, Universitas Diponegoro, 2011 (tidak dipublikasikan). Agustin, Cindy G dan Widyatmini. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching Di Indonesia (Studi Kasus Pada Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia), Jurnal Penelitian. 2012.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Berganti Kantor Akuntan Publik, mempengaruhi pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2008).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian auditor pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia di pasar modal Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait