Fenomena pandemi ini memberikan dampak negatif bagi banyak orang, beberapa keluhan yang dikeluhkan antara lain stres, cemas, merasa tidak menikmati hidup, merasa tidak bahagia dan cemas (Ditasari & Prabawati, 2021). Aku tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman-temanku, sering melakukannya melalui Zoom ketika aku merindukan mereka, jika memungkinkan aku akan bertemu langsung, itulah yang membuatku sangat mengapresiasi pertemuan semenjak pandemi ini. Di masa pandemi ini banyak hal positif yang saya rasakan, salah satunya adalah bisa berkumpul bersama keluarga dalam keadaan sehat, hubungan saya dengan orang lain tetap baik meski di masa pandemi ini.
Rasa syukur merupakan hal menyenangkan yang berhubungan dengan perasaan positif seperti kepuasan, harapan, kebanggaan dan kebahagiaan. Menurut Patnani (2012), hal-hal yang dapat membuat seseorang bahagia adalah tidak memperumit masalah yang dihadapinya, bersikap optimis, dan tidak bersyukur. Rasa syukur yang dialami individu di tengah pandemi ini akan menyebabkan individu tersebut memiliki pandangan hidup yang lebih positif. Banyak hal yang terjadi yang masih bisa disyukuri, seperti bersyukur masih bisa menghirup udara segar, bersyukur masih bisa bertemu dengan orang-orang tercinta, dan bersyukur memiliki orang tua yang penuh perhatian serta sahabat yang baik.
Bahkan, dalam keadaan terburuk sekalipun, individu bisa bersyukur, itulah yang kita alami selama pandemi ini. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka muncullah sebuah fenomena dimana peneliti ingin mengkaji/menyelidiki “Hubungan rasa syukur dengan kebahagiaan pada masa pandemi pada masa dewasa awal di kota Medan”.
Rumusan Masalah
Penelitian yang dilakukan Lubis (2019) pada mahasiswa S1 usia 18-21 tahun yang berjumlah 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan menunjukkan hasil bahwa rasa syukur mempunyai hubungan yang signifikan dengan kebahagiaan, artinya semakin tinggi tingkat rasa syukur maka semakin tinggi pula derajat kebahagiaannya. jadi kebahagiaan bisa ditentukan oleh kebahagiaan. Rasa syukur menyebabkan munculnya emosi positif yang dapat membantu membangun hubungan sosial individu, dimana hubungan sosial juga merupakan salah satu aspek kebahagiaan (Bono & McCullough, 2006).
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Manfaat untuk Subjek Penelitian
Manfaat bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Happiness
Pengertian Happiness
Faktor-faktor yang mempengaruhi Happiness
Aspek-aspek Happiness
Pengertian Gratitude
Faktor-faktor yang mempengaruhi Gratitude
Aspek-aspek Gratitude
Dewasa Awal
- Pengertian Dewasa Awal
- Ciri-ciri Dewasa Awal
- Tugas Perkembangan Dewasa Awal
Masa ini, khususnya bagi wanita sebelum usia 30 tahun, merupakan masa reproduksi dimana seorang wanita siap menerima tanggung jawab sebagai ibu. Pada saat ini, organ reproduksi manusia telah mencapai kematangan dan siap untuk bereproduksi. Ketakutan atau kekhawatiran yang muncul umumnya bergantung pada pencapaian penyesuaian diri. masalah yang mereka hadapi pada waktu tertentu atau sejauh mana keberhasilan atau kegagalan dalam memecahkan masalah.
Hurlock (2009) membagi tugas perkembangan dewasa muda sebagai berikut, antara lain: (a) mencari pekerjaan, (b) memilih pasangan hidup, (c) belajar hidup bersama suami istri untuk menciptakan pembentukan keluarga. , (d) membesarkan anak, (e) mengurus rumah tangga, (f) menerima tanggung jawab sebagai warga negara, (g) bergabung dalam kelompok sosial. Havighurs, 1953 (dalam Hurlock, 1996) sebagai berikut: (a) Dalam memilih pasangan hidup, individu pada masa dewasa awal umumnya sudah mulai berpikir dan memilih pasangan yang cocok untuknya, yang dapat berbagi pikiran dan perasaan untuk memahaminya. Jadi dalam hal ini suami istri harus memutuskan bagaimana cara membesarkan anak-anaknya. e) mengatur rumah tangga. Dalam menjalankan rumah tangga harus ada keterbukaan antara suami dan istri, hal ini untuk mencegah pertengkaran dan konflik dalam rumah tangga. f) Ketika mulai bekerja pada suatu jabatan tertentu, seseorang yang telah mencapai usia dewasa awal diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, yaitu dengan bekerja.
Dalam pekerjaan ini, individu dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungannya. g) apabila ia mulai memikul tanggung jawab sebagai warga negara sejati, seseorang yang dikatakan telah dewasa mempunyai hak untuk menentukan jalan hidupnya, termasuk dalam hal ini hak dan kewajibannya sebagai warga negara. h) memperoleh kelompok sosial yang sejalan dengan nilai atau pemahamannya. Pada masa ini, individu akan mulai mencari orang atau kelompok yang memiliki atau memiliki pandangan yang sama dengan dirinya.
Hasil penelitian terdahulu
Penelitian yang dilakukan Hafiza & Mawarpury (2018) pada remaja dengan keluarga patah (broken home), bertujuan untuk melihat kebahagiaan pada remaja yang orangtuanya bercerai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki tiga aspek kebahagiaan, yaitu hidup yang menyenangkan, hidup bermakna, dan keterlibatan diri. Kertamuda (2016) dikalangan mahasiswa Universitas Paramadina, dengan tujuan melakukan kajian mengenai konsep syukur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna syukur menekankan pada keberadaan Tuhan sebagai motif dalam membangkitkan respon terkait dengan keberadaan rasa syukur itu sendiri. Individu diharapkan dapat memanfaatkan apa yang telah Tuhan berikan kepada dirinya dengan menunjukkan perilaku positif sebagai wujud rasa syukurnya. Penelitian yang dilakukan oleh Safaria T (2014) pada 81 mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jogjakarta, Indonesia, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara.
Permasalahan yang muncul ketika seseorang tidak bersyukur adalah individu tersebut akan merasa kurang puas dengan apa yang dimilikinya saat ini; individu akan cenderung memiliki lebih sedikit. Untuk mengetahui hubungan rasa syukur dan kebahagiaan pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Surabaya. Psikologi Universitas Negeri Surabaya sebaliknya, semakin rendah rasa syukur maka semakin rendah pula kebahagiaan mahasiswa dalam mempelajari suatu jurusan.
Faktor utama penyebab perceraian di Aceh menurut Mahkamah Syar'iyah (2016) pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.
Yudha Permana
- Hubungan antara Gratitude dengan Happiness di masa Pandemic pada usia Dewasa Awal
- Hipotesis Penelitian
Kebahagiaan diukur dengan menggunakan Oxford Happiness Questionnaire (OHQ) (Hills & Argyle, 2002) yang disajikan, yang terdiri dari 29 item. Menurut Seligman (2002), kebahagiaan adalah perasaan positif yang akan memotivasi seseorang untuk melakukan berbagai tindakan positif. Orang yang kurang mampu memaafkan menunjukkan aktivasi sistem saraf simpatik dan respons stres yang lebih besar dibandingkan individu yang mudah memaafkan.
Kebahagiaan (Kuesioner Kebahagiaan Oxford), . Inventarisasi Motivasi Interpersonal Terkait Melebihi) dan Rasa Syukur (Gratitude Questionnaire-6). Menurut Watkins, Woodwart, Stone & Kolts (2003), rasa syukur mempunyai hubungan dengan berbagai aspek dan komponen kebahagiaan, individu yang memiliki pola pikir untuk terus bersyukur adalah individu yang bahagia. Orang yang mempunyai tingkat syukur yang tinggi juga akan mempunyai tingkat kebahagiaan yang tinggi karena terdapat kecenderungan lebih puas dan optimis dibandingkan dengan orang yang tidak bersyukur (McCullough, dalam Breckler, Olson, & Wiggins, 2006).
Ketiga, span, artinya individu merasa bersyukur dalam berbagai keadaan kehidupan (seperti mensyukuri pekerjaan, kesehatan, dan keluarga). Woodward, Stone & Kolts (2003) juga menjelaskan bahwa orang yang bersyukur cenderung mengalami emosi positif yang lebih besar, seperti lebih sering merasakan kegembiraan, kebahagiaan, dan harapan, serta lebih sedikit emosi negatif. Synder & Lopez (dalam Wulandari & Widyastuti, 2014) menyatakan bahwa kebahagiaan merupakan emosi positif yang bersifat subjektif dan sangat bergantung pada bagaimana setiap individu mendefinisikannya dalam kehidupan.
Menurut Seligman (2002), kebahagiaan adalah perasaan positif yang akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan positif. Argyle & Crosland (dalam Safira, 2016) berpendapat bahwa kebahagiaan adalah perasaan positif yang dirasakan dalam jangka waktu tertentu. Ada beberapa aspek yang mempengaruhi kebahagiaan yang dikemukakan oleh Seligman (2002), yaitu Pertama, aspek kehidupan yang menyenangkan (pleasant life), yaitu individu yang memiliki tingkat pengalaman menyenangkan yang tinggi, tingkat pengalaman yang tidak menyenangkan yang rendah, dan memiliki kemampuan. untuk meningkatkan kebahagiaan di masa depan.depan.
Rasa syukur juga menyebabkan munculnya emosi positif yang dapat membantu dalam terlaksananya hubungan sosial individu, dimana hubungan sosial juga merupakan salah satu aspek kebahagiaan (Bono & McCullough, 2006). Ha: Ada hubungan antara Rasa Bersyukur dengan Kebahagiaan di Masa Pandemi pada masa dewasa awal di kota Medan. Ho: Tidak ada hubungan antara Syukur dengan Kebahagiaan pada Masa Pandemi pada masa dewasa awal di Kota Medan.
METODE PENELITIAN
- Identifikasi Variabel Penelitian
- Definisi Operasional
- Rasa syukur (gratitude)
- Kebahagiaan (happiness)
- Subjek Penelitian
- Populasi dan Sampel .1 Populasi
- Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Skala Gratitude
- Skala Happiness
- Pelaksanaan Penelitian
- Persiapan Penelitian
- Analisis Data
- Uji Asumsi
- Uji Hipotesa
Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah orang dewasa awal yang tinggal di kota Medan dengan karakteristik subjek penelitian yaitu laki-laki dan perempuan dalam rentang usia 18 sampai 25 tahun. Dalam penelitian ini diikutsertakan penduduk dewasa awal yang tinggal di Kota Medan, berusia 18 hingga 25 tahun, dengan jumlah penduduk ±320.178 jiwa (BPS, 2020). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang dengan sengaja bertemu dengan peneliti dan cocok dengan sifat-sifat yang dibutuhkan oleh peneliti, maka orang tersebut dapat dijadikan responden dalam penelitian dan dapat langsung mengisi formulir yang telah dibuat oleh peneliti.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dan dihitung dengan menggunakan rumus sampel Issac dan Michael, dengan asumsi populasi dalam penelitian ini cukup besar dan tidak dapat dikaitkan dengan keyakinan maka peneliti menggunakan jaminan populasi dengan menggunakan Isaac. dan Michael dengan populasi yang sama.tidak terbatas. Dengan demikian, responden yang diikutsertakan dalam penelitian ini berjumlah 272 orang dewasa awal yang tinggal di Kota Medan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala psikologis sebagai alat penilaian yang mengungkapkan sudut pandang mental, dengan jenis pernyataan yang disampaikan terdiri dari unsur positif dan negatif.
Skala syukur disusun berdasarkan aspek syukur menurut McCullough, dkk (2004) yang terdiri dari Intensitas, Frekuensi, Rentang, Kepadatan. Skala Likert dalam mengukur Rasa Bersyukur terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan kurang baik dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Strategi pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
Gratitude diciptakan berdasarkan aspek Gratitude yang dikembangkan oleh McCullough et.al. 2004) yang terdiri dari 4 aspek yaitu intensitas, frekuensi, bentang dan kepadatan. Uji coba alat estimasi dilakukan untuk menguji legitimasi dan reliabilitas alat estimasi yang digunakan nantinya dalam pengujian. Peneliti melakukan uji coba alat estimasi tersebut pada tanggal 23 Juni 2022 terhadap generasi muda di kota Medan yang berusia antara 18-25 tahun dari 50 orang dewasa muda.
Setelah peneliti melakukan uji instrumen penilaian, hasil pengujian tersebut dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS 26 for Windows. Sedangkan hasil pengujian menunjukkan nilai korelasi item Happiness bergeser dari -0,514 menjadi 0,700 sehingga ditemukan 6 item tidak valid dan 30 item esensial. Setelah mengetahui item mana yang tidak valid, peneliti menyusun item valid sebagai alat penilaian yang digunakan dalam skala penelitian yang terdiri dari 46 item skala rasa syukur dan 30 item skala kebahagiaan.