• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara dengan jumlah popupulasi penduduk yang sangat padat (Noor, 2014). Berdasarkan data Biro Refensi Populasi penduduk Indonesia mencapai 265 juta jiwa (CNN Indonesia, 2019). Dengan jumlah populasi penduduk yang begitu padat, banyak industri yang dapat dikembangkan guna menunjang kebutuhan penduduknya. Salah satu industri yang sangat cepat berkembang fungsi dan perannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak adalah industri perBankan agar bisa menggerakkan roda perekonomian negara (Noor, 2014).

Bank memiliki fungsi dan peran yang strategis dan sangat penting dalam peningkatan taraf hidup perekonomi masyarakat, hal ini dapat dilihat dari kedudukan Bank sebagai lembaga perantara, yang fungsinya menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana itu kepada masyarakat dalam bentuk-bentuk lainnya. Peran dan fungsi perantara dari Bank telah menghidupkan perputaran uang dari pihak yang satu yang kelebihan dana kepada pihak yang lain yang kekurangan dana.

Dana yang dihimpun oleh Bank merupakan dana masyarakat dalam bentuk simpanan yang wajib dikelola dengan baik oleh Bank itu sendiri, serta dilindungi keberadaanya oleh undang-undang perBankan, sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi para pihak, maupun bagi pihak perBank itu sendiri, yang pada akhirnya secara sistemik dan berkesinambungan

(2)

yang akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian negara itu sendiri (Lukmanul, 2018).

Persaingan antar lembaga perBankan semakin ketat sehingga membuat para lembaga tersebut berusaha meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya agar teciptanya kepercayaan dan rasa aman atas dana nasabah sehibgga timbulah niat untuk membeli produk dari perBankkan.

Secara hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang PerBankan yang kemudian disebut Undang-undang PerBankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat luas (Tang, 2018).

Kepercayaan masyarakat kepada Bank BJB sangat baik hal ini terbukti dari diraihnya penghargaan dalam anugerah Kepala Daerah dan BUMD Terbaik 2019 yang diselenggarakan oleh The Asian Post. Penghargaan yang dikeluarkan oleh The Asian Post ini didasarkan kepada hasil riset atau penelitian yang dilakukan pada periode kinerja pemerintah daerah dan BUMD dari tahun 2012 hingga tahun 2018.

Riset yang dilakukan oleh The Asian Post merupakan penelitian independen oleh para professional yang melibatkan para ahli pada bidangnya masing-masing yang mempunyai tujuan untuk mengetahui kinerja pemerintah daerah dan BUMD sekaligus mendorong kepala daerah dan direksi BUMN beserta jajarannya untuk meningkatkan performa kinerjanya agar memberikan

(3)

pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Jawa Barat dan hal tersebut dilakukan sesuai dengan visi dan misi pemerintah yang efektif dan akuntabel.

Sesuai dengan hasil riset yang telah dilakukan oleh The Asian Post, Bank BJB sebagai BUMD yang berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berhasil meraih prestasi terbaik dengan menjadi peringkat 1 Kategori BPD Aset Rp100 Triliun ke Atas. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat Jawa Barat kepada Bank BJB sebagai sebagai BUMD tidak diragukan lagi dibuktikkan dari penghargaan yang diraihnya.

Baik Bank BJB maupun Pemprov Jabar terpilih menjadi peraih penghargaan lantaran mampu memberikan erkontribusi positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di mana pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2018 lalu tercatat mencapai 5.17%. Tingkat pertumbuhan ekonomi daerah yang begitu luar biasa itu bisa tercipta berkat kebijakan pemerintah dari pusat hingga daerah, termasuk perBankan yang saling bersinergi menciptakan pembangunan berorientasi pemerataan pertumbuhan masyakarakat (Reza, 2019).

Maret 2018 Bank BJB juga merupakan salah satu Bank milik pemerintah Jawa Barat yang berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada nasabah guna mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai lembaga perBankan yang sehat. Hal ini terbukti dari pencapaian Bank BJB sendiri yang masuk ke dalam daftar 20 aset terbesar di Indonesia oleh OJK.

Pada Maret 2018Otoritas jasa keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan Bank yang memiliki asset positif dan terus berkembang, salah satunya adalah Bank BJB yang menempati urutan ke 12 dari 20 Bank dengan asset terbesar di Indonesia dan berikut ini ditambilkan dalam tabel I.1.

(4)

Tabel I. 1

Bank Dengan Aset Terbesar

No Nama Bank Aset (Rp Triliun)

1 BRI 1,064,73

2 Bank Mandiri 945,62

3 BCA 745,04

4 BNI 648,57

5 BTN 258,74

6 Bank CIMB Niaga 255,69

7 Bank Panin 197,92

8 Bank OCBC NISP 161,55

9 MayBank Indonesia 160,88

10 Bank Danamon 153,79

11 Bank Permata 152,25

12 Bank BJB 110,82

13 Bank Bukopin 102,73

14 Bank UOB Indonesia 92,99

15 BTPN 87,04

16 Bank Mega 84,14

17 Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 83,62

18 Bank DBS Indonesia 81,61

19 Bank Jatim 55,31

20 Bank Mizuho Indonesia 51,31 Sumber: (Yudistira, 2018)

Dalam menjalankan kegiatannya Bank BJB memliki produk-produk perBankan salah satunya adalah produk kredit konsumen, Berikut adalah tabel penerimaan kredir konsumen pada Bank BJB KCP Cicadas.

TabelI. 2

Penerimaan Produk Kredit konsumen Bank BJB KCP Cicadas

Tahun Target Realisasi Dalam %

2017 254 76 30%

2018 252 133 52,7%

Sumber: BJB KCP Cicadas, 2019

Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukan bahwa penerimaan kredit konsumen masih bersifat fluktiatif dan belum mencapai target yang di tentukan oleh Bank BJB sendiri. Hal ini menunjukan bawah minat beli masyarakat terdahap produk kredit konsumen masih tergolong rendah, sehingga dibutuhkan pengenalan merek atau brand kepada masyarakat untuk meningkatkan minat beli konsumen.

(5)

Minat beli adalah keinginan seorang individu atau seorang konsumen untuk membeli sebuah produk baik barang atau jasa dengan nama merek atau brand tertentu atau melakukkan proses tindakan yang berkaitan dengan pembelian yang dapat diukur dengan mengukur tingkat kemungkinan seorang individu atau konsumen tersebut untuk melakukan pembelian terhadap sebuah produk baik barang atau jasa (Suhardi & Irmayanti 2019).

Menurut Raharjo & Heru Mulyanto (2018) minat beli merupakan bagian dari keseluruhan perilaku konsumen dalam sikap memakai produk. Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen memiliki pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam beberapa pilihan. Kemudian pada akhirnya melakukan suatu tindakan pembelian pada suatu pilihan altenatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk bisa membeli suatu barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang didasari oleh bermacam pertimbangan. Minat beli juga dipengaruhi oleh kepercayaan merek atau brand trust yang meningkatkan rasa percaya dan aman yang dapat menentukan pembelian pelanggan atau konsumen terhadap suatu merek atau brand (Suhardi &

Irmayanti, 2019).

Brand Trust didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk bersandar pada sebuah brand atau merek dengan risiko-risiko yang mungkin dihadapi karena ekspektasi terhadap brand atau merek itu akan menyebabkan hasil yang positif atau mingkin juga hasil negatif. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa brand trust yaitu kekuatan dari sebuah produk baik barang atau jasa yang mampu membuat konsumen merasa kebutuhannya terpenuhi dan juga puas terhadap produk tersebut dan memberikan nilai yang positif, sehingga konsumen

(6)

akan manaruh rasa percaya pada brand atau merek tersebut (Humaira & Marheni, 2018).

Kepercayaan merek atau brand trust merupakan persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan dari pembelian suatu produk yang ditawarkan (Utomo 2017).

Saat konsumen telah memiliki kepercayaan terhadap sebuah merek atau brand akan memudahkan konsumen pada saat akan melakukan transaksi pembelian. Citra merek berpengaruh terhadap kepercayaan merek. Hal ini menjelaskan bahwa citra merek yang dipersepsikan oleh konsumen mempengaruhi timbulnya kepercayaan sehingga munculnya pembelian dari komsumen. Citra merek yang dipersepsikan oleh konsumen seperti adanya pandangan tentang kualitas produk yang baik, servis yang memuaskan, dan akhirnya perusahaan yang baik mampu membuat konsumen percaya kepada perusahaan (Mamahit, Soegoto, & Tumbuan, 2015).

Menurut Rasyid & K, (2019) Citra merek atau brand image adalah asosiasi yang muncul diingatan konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu pada saat melakukan pembelian atau hanya sekedar melihat-lihat ketika sedang berbelanja. Sedangkan menurut Hironimus (2017)brand image bersumber dari rangsangan panca indera, perasaan emosional dan pemikiran konsumen yang rasional, sebagai cerminan asosiasi yang bertahan dalam ingatan konsumen akan suatu produk yang baik. Tanpa brand image atau citra merek yang kuat sangatlah sulit bagi sebuah perusahaan dalam menarik pelanggan baru dan mempertahankan

(7)

pelanggan lama sehingga dibutuhkan kerja keras perusahaan dalam memperkenal citra merek dari perusahaannya. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan citra merek/brand image dari suatu perusahaan agar tercapainya peningkatan minat beli dari konsumen(Alamsyah, Suhartini, Rahayu, Setyawati, & Hariyanto, 2018).

Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Brand Image dan Brund Trust Terhadap Minat Beli Produk Kredit Konsumen pada Bank BJB KCP Cicadas”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh penulis maka dapatdiindentifikasi bahwa masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut

1. Adanya persaingan antar berbagai lembaga keuangan yang sangat pesat.

2. Minat beli produk kredit konsumen yang belum tercapai dari target yang telah ditentukan oleh Bank BJB pusat sehingga minat beli produk kredit masih tergolong rendah.

3. Pengenalan brand image dan brand trust kepada masyarakat luas sehingga timbulnya minat beli dari nasabah atau konsumen.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

(8)

1. Apakah terdapat pengaruh brand image dengan minat beli produk kredit konsumer pada Bank BJB KCP Cicadas?

2. Apakah terdapat pengaruh brand trust dengan minat beli produk kredit konsumer pada Bank BJB KCP Cicadas?

3. Apakah terdapat pengaruh brand image dan brand trust terhadap minat beli produk kredit konsumer pada Bank BJB KCP Cicadas?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud penelitian

Maksud dari penelitian ini untuk memenuhi tugas akhir perkulihan dan sebagai salah satu syarat ujian sidang sarjana ekonomi di kampus Universitas BSI Bandung, dengan melakukan penelitian karya ilmiah dengan tema Manajemen Pemasaran.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sejalan dengan pokok perumusan masalah diatas yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruhbrand image dengan minat beli produk kredit konsumer pada Bank BJB KCP Cicadas.

2. Untuk mengetahui pengaruhbrand trust dengan minat beli produk kredit konsumer pada Bank BJB KCP Cicadas.

3. Untuk mengetahui pengaruhbrandimage dan brand trust terhadap minat beli produk kredit konsumer pada Bank BJB KCP Cicadas.

(9)

1.4. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian dan kegunaan penelitian yang diharapkan dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian serta hasil penelitian sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Penulis dapat mengimplementasikan materi yang telah didapat pada saat kuliah dan melakukan penelitian guna menambah pengetahuan bagaimana implementasi strategi pemasaran dan brand trust terhadap kepuasan nasabah pada Bank BJB KCP Cicadas.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah referensi diperpustakaan Universitas BSI Bandung serta menambah wawasan dan informasi bagi para pembaca.

3. Penelitian Selanjutnya

Semoga penelitian ini dapat menambah referensi mahasiswa lainnya yang akan membutuhkan informasi mengenai implementasi strategi pemasaran dan brand trust terhdap kepuasan nasabah pada Bank BJB KCP Cicadas.

4. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas perBankan yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan dalam mengambil keputusan perBankan yang berguna bagi pengembangan perusahaan di masa yang akan datang

Referensi

Dokumen terkait