• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya teknologi mengakibatkan semakin ketatnya persaingan yang dihadapi oleh perusahaan (Mulyanti dan Supriyani, 2018). Sebagai upaya untuk mengantisipasi persaingan yang dihadapi, perusahaan perlu melakukan pengembangan tidak terkecuali perusahaan manufaktur (Mulyanti dan Priastari, 2016). Dalam hal tersebut, perusahaan diharuskan untuk memiliki keunggulan dan strategi perusahaan yang nantinya dapat dijadikan untuk bersaing dengan perusahaan lain (Dewi dan Alamsyah, 2017).

Strategi perusahaan disusun dengan melihat kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman yang dimiliki perusahaan agar dapat bertahan. Salah satu cara untuk mempertahankan perusahaan maka pihak manajemen perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaannya (Rupaida dan Bernardin, 2016). Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran pada sebuah perusahaan tentang kondisi keuangan yang sebelumnya sudah dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui tentang baik buruknya kondisi keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu (Sutanto dan Siswantaya, 2014).

Kinerja perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan, karena laporan keuangan menggambarkan pospos mengenai keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode (Widjaja et al, 2018).

Kinerja perusahaan yang baik atau efektif dapat menunjukkan besarnya nilai

(2)

tambah yang akan dihasilkan perusahaan sehingga dapat terlihat peningkatan dari nilai perusahaan (Wedayanthi dan Darmayanti, 2016). Efektif tidaknya kinerja perusahaan dapat ditinjau dari seberapa banyak penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Apabila penjualan yang dilakukan sesuai target, maka pendapatan yang dihasilkan akan semakin besar. Dalam hal tersebut pihak manajemen dituntut untuk dapat bekerja sama secara lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan kinerja perusahaan (Putriyandari, 2014). Karena pada dasarnya tujuan akhir dari sebuah perusahaan ingin memperoleh pendapatan atau laba yang sebesar-besarnya bagi perusahaan (Nuryayi dan Bernardin, 2015). Berikut dapat dilihat pada gambar I.1 mengenai kinerja perusahaan yang ditinjau dari penjualan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Sumber: Data diolah.

Gambar I.1 Pertumbuhan Penjualan Bersih pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017.

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di industri alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran seperti jenis sports, atau casual yang dipasarkan didalam negeri (lokal) dan keluar negeri (internasional).

0 50 100 150 200 250 300 350

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Penjualan Bersih PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk

Penjualan Bersih

(3)

Kinerja perusahaan yang ditinjau dari penjualan bersih pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017 mengalami fluktuatif. Pada tahun 2011 mengalami penurunan yang cukup besar yaitu sebesar 42,7% dari Rp 321.45 Milyar pada tahun 2010 turun menjadi Rp 184.39 Milyar pada tahun 2011, bahkan pada tahun 2014–2017 selalu mengalami penurunan. Akibat dari penurunan tersebut berdampak pada pendapatan yang dapat mempengaruhi kemakmuran perusahaan.

Penurunan penjualan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk berdampak pada laba bersih yang dihasilkan. Penjualan turun maka pendapatan yang dihasilkan menjadi berkurang. Berikut ini dapat dilihat pada gambar I.2. mengenai Grafik Laba Bersih pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Sumber : Data diolah.

Gambar I.2. Grafik Laba Bersih pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk Tahun 2008-2017

Berdasarkan gambar I.2. Pada tahun 2008 perusahaan mengalami penurunan laba bersih senilai Rp 21,73 Milyar. Pada tahun 2009 perusahaan mendapatkan laba bersih senilai Rp. 12, 34 Milyar. Untuk tahun buku 2010 perusahaan mendapatkan

-21734768059

12338579271

9153188106

24367917652623173812

-16149760144 9979198125

-2639975210

17601900105

12538097901

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Laba (Rugi) Bersih

Laba Bersih

(4)

laba bersih mencapai Rp. 9,15 Milyar, hal ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan pencapaian pada tahun buku 2009. Begitupun laba komprehensif untuk tahun buku 2011 tercatat sebesar Rp. 2,44 milyar, menurun dibandingkan dengan pencapaian pada tahun buku 2010. Pada tahun 2012 perusahaan mengantongi laba bersih setelah pajak Rp. 2,62 Milyar tetapi hanya meningkat 8% dari semula Rp. 2,44 Milyar pada tahun 2011. Untuk tahun 2013 Perusahaan mengalami rugi komprehensif yang cukup tinggi sebesar Rp. 16,15 milyar. Pada tahun 2014 perusahaan kembali mendapatkan laba bersih sebesar Rp.

9,97 Milyar, walaupun pada tahun 2014 perusahaan mendapatkan laba kembali namun pada tahun buku 2015 perseroan mengalami kerugian komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar. Perusahaan kembali mengantongi laba sebesar Rp. 30,14 Milyar dalam kurun waktu 2 tahun walaupun terjadi penurunan laba di tahun 2017.

Dilihat dari fenomena yang terjadi di PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dengan kesimpulan bahwa kinerja perusahaan yang ditinjau dari penjualan yang didapat cenderung fluktuatif maka dalam hal ini perlu dilakukan pengukuran terhadap kondisi kinerja perusahaan. .Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengukuran dengan metode economic value added (EVA).

Economic value added (EVA) dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk menilai kinerja perusahaan ( Rizal, 2017). Economic value added (EVA) merupakan alat ukur untuk menilai sejauh mana perusahaan tersebut dapat menciptakan nilai tambah ekonomis terhadap modal yang digunakan selama periode tertentu (Suripto, 2015). Semakin tinggi laba usaha maka semakin tinggi pula nilai EVA begitupun sebaliknya. Berikut ini dapat dilihat pada Tabel I.1. mengenai total ekuitas pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

(5)

Tabel I.1.

Total Ekuitas 2008-2017 Tahun Total Ekuitas

2008 -214.369.938.857

2009 -202.031.359.586

2010 -192.878.171.478

2011 -190.441.379.713

2012 -187.818.105.901

2013 -203.967.966.045

2014 -193.918.969.257

2015 -202.012.514.927

2016 -97.175.471.622

2017 -84.637.373.717

Sumber: Data diolah.

Total ekuitas pada perusahaan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk berada diposisi negatif hingga menyebabkan perusahaan tidak dapat membayar deviden dalam beberapa tahun terakhir. Jika ini terus dibiarkan, minat investor untuk menanamkan modal akan berkurang. Penilaian kinerja perusahaan merupakan kepentingan bagi semua pihak yang terkait (stakeholder), seperti pemegang saham, pengelola perusahaan dan lain lain (Pertiwi dan Fajar, 2018). Nilai EVA dapat dijadikan sebagai acuan bagi para pemilik modal untuk memutuskan berinvestasi, karena semakin besar nilai EVA semakin besar nilai tambah bagi pemilik modal sehingga dapat menarik investor (Rizal, 2017).

Untuk menambah pendapatan perusahaan dan menaikan nilai EVA dapat dilakukan dengan perubahan dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menjadi bisnis yang didasarkan pengetahuan (knowledge based business) sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan (Dwipayani

(6)

dan Putri, 2016). Bisnis yang berdasarkan pengetahuan sangat berkaitan dengan modal intekeltual (Amalia dan Rahadian, 2019) karena aset pengetahuan merupakan bagian dari aset tidak berwujud. Modal Intelektual yang sering dikenal dengan aset tak berwujud diketahui memiliki peran penting untuk meningkatkan nilai perusahaan maupun kinerja perusahaan (Ermawati et al., 2018). Menurut Kartikasari dan Hadiprajitno ( 2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa modal intelektual berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian yang sama juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Junaedi (2017) dan Sutanto dan Siswantaya (2014) dalam penelitiannya menunjukan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

Dalam menciptakan nilai tambah pada modal intelektual dibutuhkan sebuah perhitungan (Kurniawati dan Kamayanti, 2018), dan model VAIC(Value Added Intellectual Coefficient) telah banyak digunakan oleh beberapa perusahaan diberbagai negara sebagai metode pengukuran kinerja modal intelektual perusahaan (Yusuf dan Gasim, 2015). Pulic mengemukakan mengenai VAIC bahwa model VAIC memiliki tiga komponen yaitu capital employed (modal yang digunakan), human capital (modal manusia), dan structural capital (struktur modal) (Audreylia dan Ekadjaja, 2014). Selanjutnya Ulum (2014) menambahkan satu elemen yaitu relational capital (modal relasional) untuk mengukur modal intelektual, dengan penambahan elemen tersebut dikenal sebagai M-VAIC (Modified Value Added Intellectual Coefficient). Modal intelektual diyakini dapat berperan penting dalam peningkatan nilai perusahaan maupun kinerja keuangan. Apabila perusahaan mampu memanfaatkan modal intelektualnya secara efisien, maka nilai pasarnya akan meningkat. Jadi, dengan pemanfaatan dan pengelolaan modal

(7)

intelektual yang baik, maka kinerja perusahaan juga semakin meningkat (Sutanto dan Siswantaya, 2014).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait “Peran Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan Pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk Tahun 2008-2017”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1 Kinerja perusahaan yang dilihat dari penjualan pada laporan keuangan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk relatif tidak stabil, dikarenakan cenderung mengalami penurunan penjualan.

2 Terdapat penurunan laba bersih pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada periode 2008-2017.

3 Total ekuitas pada laporan keuangan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk cenderung bernilai negatif.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah yang disajikan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1 Bagaimana pengaruh capital employed terhadap kinerja perusahaan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017 ?.

2 Bagaimana pengaruh human capital terhadap kinerja perusahaan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017 ?.

(8)

3 Bagaimana pengaruh structural capital terhadap kinerja perusahaan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017 ?.

4 Bagaimana pengaruh relational capital terhadap kinerja perusahaan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017 ?.

5 Bagaimana pengaruh capital employed, human capital, structural capital, relational capital terhadap kinerja perusahaan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017 ?.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pengaruh capital employed, human capital, structural capital, dan relational capital (modal intelektual M-VAIC) terhadap kinerja perusahaan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1 Untuk mengetahui pengaruh capital employed terhadap kinerja perusahaan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017.

2 Untuk mengetahui pengaruh human capital terhadap kinerja perusahaan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017.

3 Untuk mengetahui pengaruh structural capital terhadap kinerja perusahaan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017.

(9)

4 Untuk mengetahui pengaruh relational capital terhadap kinerja perusahaan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017.

5 Untuk mengetahui pengaruh pengaruh capital employed, human capital, structural capital, relational capital terhadap kinerja perusahaan pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2008-2017.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis yang diharapkan dari hasil penelitian adalah hasil dari penelitian sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan dari perkuliahan dan dapat dipraktekan dilapangan terutama pengetahuan tentang kinerja perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian selanjutnya terutama penelitian dengan variabel yang sama.

3. Bagi Perguruan Tinggi

Diharapkan dapat bermanfaat bagi akademik sebagai tambahan dokumen akademik.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, kegunaan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut

(10)

1 Bagi Perusahaan

a. Bagi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya memaksimalkan laba perusahaan dengan mempertimbangkan untuk melakukan keputusan penerapan modal intelektual yang terdiri dari capital employed, human capital, structural capital, relational capital sebagai nilai tambah ekonomi di perusahaan sehingga dapat memperbaiki kinerja perusahaan.

b. Bagi pihak yang berkepentingan yaitu investor dan kreditur terhadap modal intelektual yang terdiri dari capital employed, human capital, structural capital, relational capital, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembalian keputusan dalam memberi pinjaman kepada perusahaan.

2 Bagi penulis

a. Bagi penulis dapat menambah wawasan serta pengetahuan mengenai modal intelektual yang terdiri dari capital employed, human capital, structural capital, relational capital sebagai nilai tambah bagi perusahaan untuk mendukung kinerja perusahaan.

b. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadi litelatur dan referensi, untuk yang berminat melakukan penelitian mengenai pengaruh modal intelektual yang terdiri dari capital employed, human capital, structural capital, relational capital terhadap kinerja perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait