• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai organisasi kepalangmerahan bertanggung jawab dalam penyediaan darah di setiap daerah yang ada di Indonesia. Selama ini Palang Merah Indonesia (PMI) melalui Unit Donor Darah (UDD) berdasarkan peraturan pemerintah telah melakukan upaya memenuhi ketersediaan darah untuk kebutuhan pelayanan kesehatan (Ria Risti Komala Dewi, 2016). Penyediaan darah di UDD dan BDRS sangat bergantung pada pendonor darah. Menurut riset WHO kebutuhan darah yang harus terpenuhi adalah 100% dari donor darah sukarela. Pada tahun 2016 dari jumlah darah yang tersedia 91,8% berasal dari donasi sukarela. Berdasarkan hasil riset Pusat Data dan Informasi Kesehatan Republik Indonesia ketersediaan darah untuk donor idealnya adalah 2,5% dari jumlah penduduk.

Jika penduduk di Indonesia sebanyak 247.837.073 jiwa, maka idealnya dibutuhkan darah sebanyak 0,025 x 247.837.073 = 4. 956.741 kantong darah.

Pada tahun 2013 jumlah darah yang terkumpul dari donor sebanyak 2.480.352 kantong darah. Sehingga terdapat kekurangan kebutuhan darah secara nasional sejumlah: 4.956.741 – 2.480.352 = 2.476.389 kantong darah. Pada tahun 2013 kebutuhan (kantong) di Jawa Timur sebanyak 765.377 namun yang tersedia (kantong) sebanyak 530.605 dan kekurangan (kantong) sebanyak 234.773 (Kemenkes, Situasi Donor Darah di Indonesia, 2014). Tahun 2021 kebutuhan darah di Kota Kediri mencapai 1.500 kantong per bulan.

Pada masa pandemi rata-rata pendonor mengalami penurunan 100 orang perbulan bila dibandingan sebelum pandemi bisa mencapai 2000 pendonor.

Menurut Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Kediri dr. Ira Widyastuti menipisnya ketersediaan darah pada pandemi terjadi karena minat warga untuk berdonor masih rendah, serta masih belum berjalannya layanan donor darah keliling akibat pandemi Covid-19 menjadi penyebab utama. Padahal

(2)

2

ketersediaan darah UDD 70% berasal dari mobile unit dan 30% dari pendonor yang datang ke kantor. UDD PMI Kota Kediri sudah mengajukan permohonan izin ke Pemerintah Kota Kediri untuk melakukan kegiatan donor darah keliling agar ketersediaan darah terpenuhi. Pihaknya juga berkirirm surat ke sejumlah instansi dengan harapan masyarakat bersedia kembali mendonorkan darahnya.

Berbagai upaya UDD untuk menjaring ketersediaan darah diantaranya dengan menghidupkan komunikasi, membangun jejaring, serta kerja sama dengan semua komponen masyarakat. Salah satu komponen masyarakat yang kerja sama dalam menjaring pendonor adalah karang taruna. Karang taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial. Anggotanya adalah masyarakat yang berusia 13 tahun sampai dengan 45 tahun (Mensos, 2010). Upaya Karang taruna untuk menjaring pendonor adalah bentuk kepedulian terhadap kebutuhan darah yang harus terpenuhi, salah satunya adalah program donor darah yang akan diadakan Karang Taruna Desa Dawung yang direncanakan setiap tiga bulan sekali diharapkan dapat menjaring minat donor darah masyarakat Desa Dawung dan sekitarnya. Diketahui minat donor darah masayarakat Desa Dawung selama ini masih rendah dan hanya mengikuti donor darah ketika kantor kecamatan mengadakan donor darah.

Mengetahui permasalahan tersebut perlu dilakukan pemberdayaan karang taruna melalui pelatihan rekrutmen donor agar dapat tercapai suatu perubahan baik dalam pengetahuan maupun kemampuan dalam mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran masayarakat agar minat donor serta dapat memberikan penjelasan mengenai isu-isu yang berkembang di masyarakat mengenai donor darah.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Pemberdayaan karang taruna Desa Dawung dalam menjaring minat donor darah”.

(3)

3 1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana pemberdayaan karang taruna sebagai penggerak donor darah?

1.3Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Untuk meningkatkan potensi yang dimiliki karang taruna sebagai penggerak donor darah.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pemberian pelatihan.

1.4Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian teoritis tentang rekrutmen donor melalui Training of Trainer (ToT) dalam hal pemberdayaan karang taruna yang sangat berperan dalam menggerakkan donor.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan karang taruna dalam rekrutmen donor melalui Training of Trainer (ToT) sehingga dapat menggerakkan masyarakat agar minat donor darah.

Referensi

Dokumen terkait

Tercantum pada lampiran 2 Data kepuasan pendonor Data kepuasan pendonor darah di UTD PMI Kabupaten Malang diperoleh dengan mengisi angket kuisioner yang sudah di sediakan oleh

3 Peneliti melakukan analisa terhadap subjek penelitian kantong darah donor sukarela yang memiliki hasil reaktif dalam pemeriksaan uji saring IMLTD di Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya

Gambaran Kepuasan Pendonor Secara Umum Dari keseluruhan aspek pelayanan 80% merasa sangat puas Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil tingkat kepuasan pendonor darah terhadap

Gambaran distribusi frekuensi jumlah pendonor darah lestari bulan oktober sampai desmber 2020 di PMI Kabupaten Sidoarjo berdasarkan jenis kelamin yaitu pendonor sebagian besar laki-laki

4 Donor Plasma Konvalesen lebih diutamakan untuk laki-laki, tetapi wanita juga bisa menjadi pendonor dengan ketentuan belum pernah hamil 5 Pendonor tidak pernah mendapatkan tranfusi

Kepuasan dari pendonor darah plasma konvalesen setelah mendonorkan darahnya termasuk faktor penting, sehingga diharapkan munculnya keinginan untuk mendonorkan darahnya dan kembali

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran hasil uji saring Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah IMLTD pendonor reaktif di UTD PMI

Motivasi positif yang dihasilkan oleh seorang pendonor, dapat memberikan efek jangka panjang untuk unit transfusi darah dalam memberikan pelayanan darah, begitupun sebaliknya motivasi