1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa penyebab utama kematian secara global yang terjadi di negara-negara maju dan berkembang adalah penyakit kardiovaskular (CVDs). Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu bentuk penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Menurut WHO definisi penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Ada banyak macam penyakit kardiovaskuler, namun yang paling umum dan terkenal adalah penyakit jantung koroner dan stroke (Coronary Artery Disease | cdc.gov, 2021).
Diperkirakan 17,9 juta orang meninggal karena CVD pada tahun 2019, mewakili 32% dari semua kematian global. Dari kematian tersebut, 85% disebabkan oleh serangan jantung dan stroke (Cardiovascular diseases (CVDs), 2021). Berdasarkan hasil Riskesdes (2018) prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk semua umur menurut provinsi di Indonesia sebesar 1,5% atau diperkirakan 1.017.290 jumlah orang dengan penyakit jantung koroner. Jawa Tengah memiliki prevalensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi nasional yaitu sebesar 1,6%. Menurut kelompok umur penyakit ini paling banyak diderita diatas usia 75 tahun sebesar 4,7%. Sedangkan, menurut jenis kelamin, penyakit jantung koroner paling banyak diderita oleh perempuan sebesar 1,6% dibandingkan laki-laki yaitu 1,3% (Riskesdas, 2018).
2 Menurut data proporsi kasus baru penyakit tidak menular di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 penyakit jantung yaitu sebesar 1,9% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2019). Data Dinas Kesehatan Banyumas Tahun 2014 menunjukan pro penyakit jantung koroner berdasarkan laporan dari puskesmas yaitu 2,31%, sementara berdasarkan laporan dari rumah sakit proporsinya 8,53%. Berdasarkan pendataan awal di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto data pasien rawat inap diagnosa utama jantung pada tahun 2021 yaitu 49 pasien, 29 pasien laki-laki dan 20 pasien perempuan (Data Rekam Medis RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto).
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang disebabkan karena penumpukan plak di dinding arteri yang menyuplai darah ke jantung atau biasa disebut arteri koroner. Plak terbentuk dari kolesterol yang menumpuk. Penumpukan plak menyebabkan bagian dalam arteri menyempit seiring waktu. Proses ini disebut aterosklerosis. Penyakit ini termasuk bagian dari penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi.
(Coronary Artery Disease | cdc.gov, 2021).
Faktor risiko penyakit jantung koroner dipengaruhi oleh faktor risiko biologis yang tidak dapat diubah, yaitu usia, jenis kelamin, dan genetik. Penyakit jantung koroner juga dipengaruhi oleh faktor risiko yang dapat diubah seperti kebiasaan merokok, displidemia, hipertensi, kurang aktivitas, obesitas, diabetes melitus, stress, konsumsi alkohol dan kebiasaan diet yang tidak baik (Putri, 2016). Faktor risiko penyakit jantung koroner yang dapat diubah seperti hipertensi, dislipidemia, dan diabetes
3 mellitus dipengaruhi oleh pola konsumsi makan (Naomi, Picauly and Toy, 2021). Pola konsumsi makan yang tidak sehat seperti mengonsumsi tinggi lemak dan kolesterol akan berpengaruh terhadap tubuh dan menjadi faktor risiko untuk terserang penyakit jantung koroner (Fahriyanti, 2019). Pola konsumsi pangan merupakan faktor yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap penyakit jantung koroner (Naomi, Picauly and Toy, 2021).
Selama empat dekade terakhir, berbagai penelitian telah menyelidiki hubungan antara asupan makanan dan penyakit jantung (Agrina, Sofia and Murbawani, 2017). Perkembangan proses penyakit jantung koroner dipengaruhi oleh faktor kadar lemak darah (profil lipid) yang bersumber dari asupan makan harian, salah satunya adalah lemak(Agrina, Sofia and Murbawani, 2017). Berdasarkan hasil penelitian Yanti, Suryana and Fitri (2020) menunjukkan bahwa peluang pasien penyakit jantung koroner yang memiliki profil lipid darah tinggi sebesar 4,80 kali lebih berisiko akibat asupan lemak secara berlebihan dibandingkan pasien penyakit jantung koroner yang memiliki asupan lemak yang cukup. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Mukminah and Wagustina (2016) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh terhadap peningkatan kadar kolesterol di dalam darah yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung.
Penatalaksanaan diet merupakan salah satu usaha dalam penanganan suatu penyakit, selain terapi utama seperti obat-obatan, radiasi, dan pembedahan. Peranan nutrisi untuk pasien berfungsi dalam memberikan
4 tunjangan gizi dan nutrisi kebutuhan tubuh yang kuat, untuk mencegah terjadinya malnutrisi akibat dari penyakit yang dideritanya maupun mencegah adanya komplikasi yang dapat memperberat penyakit (Nur Putri, 2018).
Penatalaksanaan dan pengaturan makanan yang sesuai merupakan unsur utama yang turut menentukan keberhasilan penyembuhan penyakit disamping obat–obatan. Penatalaksanaan diet pada penyakit jantung diberikan untuk pengobatan/terapi diet dengan memberikan makanan yang cukup tanpa memberatkan jantung, menurunkan berat badan pada pasien obesitas, mencegah/menghilangkan penimbunan garam/air, menurunkan kolesterol LDL dan kadar kolesterol total, mengubah jenis dan asupan lemak makanan, mengurangi asupan kolesterol, meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan mengurangi asupan karbohidrat sederhana (Humas, 2019).
Berdasarkan latar belakang di atas, mendasari penulis untuk tertarik meneliti penatalaksanaan diet pada penyakit jantung koroner terhadap asupan lemak pada pasien rawat inap di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
B. Rumusan Masalah
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu bentuk penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Perkembangan proses penyakit jantung koroner dipengaruhi oleh faktor kadar lemak darah (profil lipid) yang bersumber dari asupan makan
5 harian, salah satunya adalah lemak
.
Penatalaksanaan dan pengaturan makanan yang sesuai merupakan unsur utama yang turut menentukan keberhasilan penyembuhan penyakit disamping obat-obatan.Penatalaksanaan diet penyakit jantung koroner diberikan untuk pengobatan/terapi diet dengan memberikan makanan yang cukup tanpa memberatkan jantung, menurunkan kolesterol LDL dan kadar kolesterol total, mengubah jenis dan asupan lemak makanan serta mengurangi asupan kolesterol. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian “Bagaimana penatalaksanaan diet penyakit jantung koroner terhadap asupan lemak pada pasien rawat inap di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengetahui penatalaksanaan diet penyakit jantung koroner terhadap asupan lemak pada pasien rawat inap di RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran umum RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
b. Mengetahui karakteristik responden penyakit jantung koroner di ruang rawat inap RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
c. Mengetahui penatalaksanaan diet penyakit jantung koroner yang diberikan kepada responden di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
6 d. Mengetahui asupan lemak responden di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait baik secara teori maupun secara praktis. Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang gizi klinik serta memperluas pengetahuan dalam mengaplikasikan ilmu gizi yang didapat selama perkuliahan maupun di tempat lain khususnya bagaimana penatalaksanaan diet penyakit jantung koroner terhadap asupan lemak pasien rawat inap di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
2. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai penatalaksanaan diet penyakit jantung koroner terhadap asupan lemak pasien rawat inap sehingga dapat menerima penatalaksanaan diet sesuai dengan penyakit yang dideritanya.
3. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan masukan bagi ahli gizi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dalam penatalaksanaan diet penyakit jantung koroner terhadap asupan lemak pasien rawat inap sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
7 4. Bagi Program Studi D III Gizi Cirebon
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan sumber bacaan bagi peneliti selanjutnya.