• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Repository Poltekkes Tasikmalaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - Repository Poltekkes Tasikmalaya"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak, berisi tentang memberikan kewajiban dan tanggung jawab kepada negara, pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat, undang-undang ini juga memberikan kewajiban dan tanggung jawab kepada orang tua dalam hal perlindungan kepada anak, mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak, menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya, mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak dan memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti pada anak. Karena pada kenyataannya orang tualah yang paling dekat dengan sang anak dalam kesehariannya yang secara langsung memantau pertumbuhan fisik dan psikis sang anak dan memantau pergaulan keseharian sang anak (Jogloabang, 2019). Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak mampu bertanggung jawab dalam keberlangsungan bangsa dan negara, setiap anak perlu mendapat perlindungan dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, maupun sosial. Untuk itu, perlu dilakukan upaya perlindungan untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya tanpa adanya perlakuan diskriminatif dari orang tua (Muliyawan, 2021).

Orang tua sebagai orang terdekat untuk anak dan mempunyai peran penting untuk membimbing anak dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut anak. Orang tua dalam mendidik anak di bedakan menjadi tiga macam pola asuh yaitu pola asuh otoriter (authoritarian), demokratif (aukhoritative), dan pemisif (permissive). Pola asuh otoriter yakni segala keputusan berada di tangan orang tua tanpa mendengar masukan dari anak, pola asuh demokratif yakni pola asuh segala keputusan atas persetujuan orang tua dan anak, pola asuh permissif yakni semua keputusan berada di tangan anak (Ayun, 2017). Pengetahuan orang tua tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut anak sangat penting dalam mendasari terbentuknya prilaku yang

(2)

2

mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami melalui proses pendidikan namun di daerah pesisir sangat minimnya pendidikan dan pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut, hal ini membuat masyarakat pesisir kurang maksimal dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Dan banyak juga ditemui orangtua yang mengabaikan anaknya untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut anak karena orang tua berpikir bahwa gigi anak apabila rusak dapat tumbuh kembali karena berganti dengan gigi dewasa efek dari pengabaian tersebut membuat anak menjadi lalai untuk menjaga kesehatan giginya sehingga akan berdampak anak mengeluhkan sakit giginya dan memiliki beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut hal tersebut merupakan salah satu faktor pola asuh orangtua yang tidak baik untuk dicontoh maka perlunya penyuluhan di desa warga pesisir untuk memberi kesadaran bahwa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut (Wahyuddin, 2012).

Gambaran pesisir pantai Pangandaran berada di wilayah Jalan Kidang Pananjung Parapat, masyarakat tidak mengetahui bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut, hal ini membuat masyarakat pesisir kurang maksimal dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Dan banyak juga ditemui orangtua yang mengabaikan anaknya, untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut anak dari pengabaian tersebut membuat anak menjadi lalai untuk menjaga kesehatan giginya sehingga akan memiliki beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut hal tersebut merupakan salah satu faktor pola asuh orangtua yang tidak baik (Wahyuddin, 2021). Masyarakat nelayan adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir pantai. Pada umumnya masyarakat nelayan atau masyarakat pesisir merupakan kelompok masyarakat yang relatif tertinggal secara ekonomi, sosial (khususnya dalam akses pendidikan dan pelayanan kesehatan), dan kultural dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain (Nurfaidah, 2021).

Pra penelitian yang dilakukan pada hari sabtu 22 Januari di SD Negeri 6 Pangandaran sebanyak 30 anak nelayan kelas 5 di dapatkan data pra penelitian OHIS sebagai berikut, OHIS kriteria baik hanya 1 orang (3,3%), OHIS kriteria sedang 4 orang (13,3%), dan OHIS kriteria buruk 25 orang atau sekitar (83,3%).

(3)

3

Dari data ini penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai

“Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Kebersihan Gigi dan Mulut Anak Nelayan di Pesisir Pangandaran”

1.2 Rumusan Masalah

“Bagaimana pola asuh orang tua pada kebersihan gigi dan mulut anak nelayan kelas 5 di SD Negeri 6 Pangandaran ?”

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pola asuh yang diterapkan orang tua pada kebersihan gigi dan mulut kelas 5 di SD Negeri 6 Pangandaran

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengetahui pola asuh orang tua pada kebersihan gigi dan mulut anak nelayan kelas 5 di SD Negeri 6 Pangandaran

1.3.2.2 Mengetahui kebersihan gigi dan mulut anak nelayan kelas 5 di SD Negeri 6 Pangandaran

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Penulis: Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan gigi dan mulut khususnya tentang gambaran motivasi dan perilaku anak pada pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut anak nelayan.

1.4.2. Bagi Institusi: Menambah Kepustakaan Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.

1.4.3. Bagi Jurusan Keperawatan Gigi: Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa jurusan Keperawatan Gigi dan dijadikan sebagai acuan penelitian lain untuk memperkuat serupa serta dimanfaatkan untuk mendasari penelitian selanjutnya.

1.4.4. Bagi Pembaca: Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan pembaca tentang pola asuh orang tua pada pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut anak nelayan.

1.4.5 Bagi Orang Tua: Hasil penelitian ini diharapkan orangtua dapat memperhatikan lagi kesehatan gigi dan mulut anaknya dan menambah pengetahaun orangtua terhadap kesehatan gigi dan mulut anak.

(4)

4

1.4.6 Bagi Anak: Hasil penelitian ini diharapkan anak nelayan dapat belajar sedikit memahami ataupun berhati-hati dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya supaya tidak terjadi karies yang semakin bertambah

1.4.7. Bagi Sekolah Dasar: Menambah wawasan anak dan warga sekolah tentang pola asuh dan pemeliharaan Kesehatan gigi dan mulut.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan mengenai gambaran pola asuh orang tua pada kebersihan gigi dan mulut anak nelayan kelas 5 di SD Negeri 6 Pangandaran, Penelitian ini relatif sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuddin (2014) yang berjudul pola asuh orang tua nelayan dalam membimbing anak di Desa Campurejo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik dan Ayun (2017) yang berjudul pola asuh orang tua dan metode pengasuhan dalam membentuk kepribadian anak, namun terdapat beberapa perbedaan dalam hal metode penelitian, subjek, tempat penelitian, jumlah responden, alat ukur, variabel. Kesamaan penelitian ini terdapat pada variabel bebas yaitu sama sama membahas tentang pola asuh orang tua nelayan. Berdasarkan uraian di atas, meskipun telah ada penelitian sebelumnya tentang pola asuh orang tua nelayan namun tetap berbeda dengan penelitian yang peneliti lakukan, maka dari itu topik penelitian dan isi penelitian yang peneliti lakukan ini benar benar asli.

Referensi

Dokumen terkait