1
Proses pembelajaran berhubungan erat dengan kegiatan belajar dan mengajar. Di dalam proses pembelajaran terdapat faktor yang diperlukan yaitu guru dan siswa. Karena, dalam proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan siswa yang menghasilkan proses pembelajaran. Guru merupakan orang yang memiliki peran penting dalam kehidupan karena guru memiliki tanggung jawab untuk menentukan arah pendidikan. Menurut Lamatenggo, dkk. (2016: 2), guru merupakan pengajar di sekolah negeri maupun swasta dan mempunyai kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dengan ketetapan hukum yang sah sebagai seorang guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia.
Pada proses pembelajaran tugas maupun fungsi guru merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Terdapat banyak sekali tugas dan fungsi guru. Menurut Lamatenggo, dkk. (2016: 3), peran guru adalah sebagai pengajar, pembimbing, pendidik, pengarah, pelatih, dan penilai peserta didik. Siswa dibantu oleh guru di sekolah untuk belajar dan mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya. Menurut Rusman (2016: 62), guru harus mampu menguasai dan mengembangkan materi. Pada saat guru menjelaskan materi, berarti guru mentransfer pengetahuan kepada siswa yang awalnya tidak tahu menjadi tahu.
Akan tetapi juga mempersiapkan siswa supaya bisa memecahkan masalah.
Oleh sebab itu, guru harus bisa mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik dan guru harus siap menghadapi tantangan yang akan datang terlebih lagi di era pandemi COVID-19 saat ini. Sejak adanya kasus COVID-19 di Indonesia, beberapa sektor terkena dampak salah satunya dampak yang terjadi di sektor pendidikan. Untuk mengurangi penyebaran COVID-19 di sektor pendidikan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19. Surat edaran tersebut menjelaskan bahwa proses pembelajaran dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring atau jarak jauh. Tujuan utama pembelajaran daring atau jarak jauh untuk menekan laju penyebaran COVID-19.
Proses pembelajaran IPA dilaksanakan dengan pembelajaran daring atau jarak jauh. Menurut Bilfaqih dan Qomarudin (2015: 5), pembelajaran daring atau jarak jauh merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran daring atau jarak jauh pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Tanjungpinang dilaksanakan dengan menerapkan flipped classroom. Menurut Bergann dan Sams (2012: 12), flipped classroom merupakan proses pembelajaran yang kegiatan belajarnya dilakukan oleh siswa dengan mempelajari materi di rumah. Penerapan flipped classroom pada pembelajaran IPA merupakan inovasi pendidikan dalam menjawab tantangan pada masa pandemi untuk menekan laju penyebaran COVID- 19 dan ketersediaan model pembelajaran yang variatif.
Penerapan flipped classroom pada dasarnya dilaksanakan secara offline.
Namun, karena pandemi COVID-19 proses pembelajaran IPA dilaksanakan dengan kelas virtual. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru IPA di SMP Negeri 2 Tanjungpinang permasalahan yang terjadi dalam penerapan flipped classroom pada proses pembelajaran IPA secara daring atau jarak jauh adalah guru menjadi sulit untuk memahami karakteristik dan kepribadian siswa.
Hal ini dapat dilihat dari tidak aktif di forum diskusi, dan siswa terlambat mengumpulkan tugas, serta siswa tidak aktif dalam pembelajaran menyebabkan pembelajaran IPA menjadi membosankan. Selanjutnya, menurut guru IPA yang diwawancarai guru harus bisa mempersiapkan pembelajaran IPA dengan flipped classroom dengan baik, dan mengenal kepribadian siswa, serta guru perlu merefleksi diri. Melalui refleksi diri guru akan bisa melakukan perbaikan dalam penerapan flipped classroom pada pembelajaran IPA. Guru perlu mengetahui persepsi siswa terhadap penerapan flipped classroompada pembelajaran IPA.
Dengan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mencari tahu persepsi siswa dan refleksi guru terhadap penerapan flipped classroom pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 2 Tanjungpinang. Karena, flipped classroommerupakan model yang diterapkan sebagai inovasi pendidikan dalam menjawab tantangan pada masa pandemi untuk menekan laju penyebaran COVID-19 di Indonesia maka perlu untuk tidak hanya menerapkannya tetapi juga mencari tahu bagaimana persepsi siswa dan refleksi guru terhadap penerapan flipped classroompada pembelajaran IPA. Serta, belum adanya kajian khusus tentang bagaimana persepsi siswa dan refleksi guru terhadap penerapan flipped classroom pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 2
Tanjungpinang. Tujuan mencari tahu persepsi siswa agar kebutuhan siswa dan kesuksesan dalam proses pembelajaran IPA tercapai. Persepsi siswa diketahui untuk mengoptimalkan guru ketika mengajar menggunakan flipped classroom.
Dengan mengetahui persepsi siswa, guru dapat menambah pemahaman tentang siswa dan sebagai bahan refleksi guru dalam mengajar sehingga mempermudah guru dalam penerapan flipped classroom pada proses pembelajaran IPA.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti persepsi siswa dan refleksi guru terhadap penerapan flipped classroom pada pembelajaran IPA kelas IX SMP Negeri 2 Tanjungpinang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang penulis paparkan dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana persepsi siswa terhadap penerapan flipped classrooom pada pembelajaran IPA kelas IX SMP Negeri 2 Tanjungpinang?
2. Bagaimana refleksi guru terhadap penerapan flipped classroom pada pembelajaran IPA kelas IX SMP Negeri 2 Tanjungpinang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap penerapan flipped classroompada pembelajaran IPA kelas IX SMP Negeri 2 Tanjungpinang.
2. Untuk mengetahui refleksi guru terhadap penerapan flipped classroom pada pembelajaran IPA kelas IX SMP Negeri 2 Tanjungpinang.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Institusi
Memberikan informasi tentang persepsi siswa dan refleksi guru terhadap penerapan flipped classroom pada pembelajaran IPA kelas IX SMP Negeri 2 Tanjungpinang kepada Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
2. Mahasiswa
Memberikan informasi kepada mahasiswa program kependidikan, khususnya pendidikan biologi mengenai persepsi siswa dan refleksi guru terhadap penerapan flipped classroom pada pembelajaran IPA kelas IX SMP Negeri 2 Tanjungpinang.
3. Peneliti
Memberikan bahan informasi tentang persepsi siswa dan refleksi guru terhadap penerapan flipped classroompada pembelajaran IPA kelas IX SMP Negeri 2 Tanjungpinang kepada peneliti lain untuk meneliti lebih dalam mengenai persepsi siswa dan refleksi guru terhadap penerapan flipped classroom pada pembelajaran IPA kelas IX SMP Negeri 2 Tanjungpinang.