• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Universitas Bhayangkara Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - Universitas Bhayangkara Surabaya"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Apakah variabel budaya organisasi, kompensasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PR SUMBER BAROKAH di Sidoarjo. Untuk menguji dan menganalisis apakah variabel budaya organisasi, kompensasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PR SUMBER BAROKAH di Sidoarjo.

Sistematika Penulisan

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

SIMPULAN DAN SARAN

Landasan Teori

  • Sumber Daya Manusia
    • Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
    • Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia
    • Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Budaya Organisasi
    • Fungsi Budaya Organisasi
    • Manfaat Budaya Organisasi
    • Jenis dan Tipe Budaya Organisasi
    • Penciptaan dan Dinamika Budaya Organisasi
    • Indikator Budaya Organisasi
  • Kompensasi
    • Jenis-jenis Kompensasi
    • Fungsi Kompensasi
    • Indikator Kompensasi
  • Gaya Kepemimpinan
    • Fungsi Gaya Kepemimpinan
    • Dimensi dan Indikator dari Gaya Kepemimpinan
  • Kinerja
    • Faktor- Faktor yang mempengaruhi Kinerja karyawan
    • Faktor Penilaian Kinerja Karyawan
    • Indikator Kinerja Karyawan

Manajemen Sumber Daya Manusia mengatur dan menentukan program personalia yang mencakup topik-topik berikut. Kompensasi menurut Suparyadi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia adalah imbalan yang diberikan oleh organisasi.

Hubungan Antar Variabel

  • Hubungan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
  • Hubungan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
  • Hubungan Gaya KepemimpinanTerhadap Kinerja Karyawan

Dapat menyelesaikan pada waktu yang ditentukan dan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lainnya. Pemanfaatan sumber daya dan waktu yang tersedia secara maksimal bagi organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi kerugian. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Sutrisno dalam Emron, dkk. bahwa budaya yang kuat dan positif mempengaruhi perilaku karyawan dan kinerja yang efektif.

Bagi perusahaan, karyawan merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Pembayaran merupakan imbalan yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas jasa-jasanya dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan perusahaan. Pertama, kompensasi yang diberikan harus dirasakan oleh karyawan secara adil dan kedua, besaran kompensasi yang diberikan tidak berbeda jauh dengan apa yang diharapkan oleh karyawan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan dan kinerja mempunyai hubungan yang kuat (korelasi) dalam mencapai tujuan organisasi.

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual ini menjelaskan bahwa variabel Kompensasi (X1), Motivasi (X2) dan Gaya Kepemimpinan (X3) mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y), artinya apabila variabel independen tersebut dapat diterapkan dengan baik maka kinerja karyawan dalam suatu perusahaan akan meningkat. . .

Hipotesis Penelitian

Pratomo, Bramastyo Kusumo Negoro (2017) Pengaruh budaya organisasi, karakteristik individu, komunikasi terhadap kinerja karyawan pada CV. Briyan Cadalora Putra (2018) Pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan CV Sinar Sejati di Bojonegoro 3. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada Bab I serta tinjauan teori dan tinjauan empiris yang diuraikan pada Bab II Dalam Gambar 3.1 menjelaskan bahwa tinjauan teoritis dan tinjauan empiris saling memberikan kontribusi atau terdapat timbal balik ( ) antara satu sama lain.

Proses analisis menyangkut proses berpikir yang berkaitan dengan teori, yang dapat diungkapkan dengan teori universal, yang diperlukan untuk semua kasus yang khusus dan khusus, sehingga proses berpikir yang terkandung dalam kajian teori mengandung proses berpikir deduktif, artinya peneliti akan menganalisis dan menjawab permasalahan serta menarik kesimpulan berdasarkan atau diambil dari hal-hal yang bersifat umum versus hal-hal yang bersifat khusus. Terdapat penelitian, jurnal, dan artikel terdahulu yang muncul dalam kajian empiris yang mengandung proses berpikir induktif, artinya peneliti akan menganalisis dan menjawab permasalahan serta menarik kesimpulan berdasarkan atau dari hal-hal khusus versus hal-hal umum.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .1 Definisi Operasional Variabel

  • Pengukuran Variabel
  • Desain Instrumen Penelitian

Menurut Hasibuan, kompensasi adalah segala penghasilan berupa uang, barang, yang diterima langsung atau tidak langsung dari karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Gaya kepemimpinan menurut Wahyudi (2017) merupakan suatu cara berperilaku khas seorang pemimpin terhadap anggota kelompoknya. Menurut Sugiyono, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial.

Indikator-indikator tersebut kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun unsur-unsur instrumen, yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Menurut Sugiyono, instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati. Dengan kegiatan penelitian ini, dalam desain kuesioner terdapat indikator dan elemen yang akan dijadikan saran untuk mengukur variabel dan mengumpulkan data di lapangan.

Desain kuesioner dibuat untuk memudahkan penelitian dalam mendeskripsikan variabel dan indikator dalam bentuk topik, yang nantinya akan dijadikan kuesioner.

Tabel 3.1  Skala Likert
Tabel 3.1 Skala Likert

Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Sujarweni, sampel adalah bagian dari sejumlah ciri populasi yang digunakan untuk penelitian. Apabila populasi peneliti dalam jumlah besar tidak mungkin mencakup semuanya untuk penelitian, misalnya karena keterbatasan sumber daya, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan tingkat penyajian 5%, sehingga dengan menggunakan rumus diperoleh besar sampel sebagai berikut.

Teknik pengambilan sampel adalah teknik sampling, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probabilitas sampling. Menurut Sujarweni, probabilitas sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan menggunakan simple random sampling, calon responden adalah pegawai yang nantinya akan ditentukan oleh Pr.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan data .1 Jenis Data

  • Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono, angket adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui masalah yang akan diteliti, namun juga jika peneliti ingin mengetahui sesuatu dari responden secara lebih mendalam.

Pengujian Data .1 Uji Validitas

  • Uji Reliabilitas
  • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R square)
  • Uji Hipotesis Pertama .1 Uji F
  • Uji Hipotesis Kedua .1 Uji t
  • Struktur Organisasi

Untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan digunakan uji F. Uji F dikenal sebagai uji simultan atau uji model/uji ANOVA, yang melibatkan melihat bagaimana semua variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. . Level yang diinginkan dalam penelitian ini adalah α = 0,05 dengan df 1 = (jumlah variabel - 1) dan df 2 (n-k-1), (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel bebas, artinya secara statistik dapat dibuktikan bahwa variabel independen (X) secara bersamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Artinya secara statistik dapat dibuktikan bahwa variabel independen (X) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Y). Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat yang bersangkutan. Dalam hal ini dengan melihat uji t dapat diketahui bahwa masing-masing variabel terikat secara parsial dengan menggunakan uji t.

Untuk mengetahui variabel mana yang dominan diantara variabel bebas yang terdiri dari budaya organisasi, kompensasi dan gaya kepemimpinan, serta variabel terikat kinerja pegawai, hal ini dilakukan dengan melihat pangkat koefisien regresi terstandar (β) atau beta terstandar. koefisien masing-masing variabel independen yang signifikan.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PR. Sumber Barokah Sidoarjo
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PR. Sumber Barokah Sidoarjo

Data dan Deskripsi Data Penelitian 1 Pengambilan Data

  • Karakteristik Responden
  • Deskripsi Hasil Angket Penelitian

Pasalnya, perusahaan ini sudah bergerak di bidang pembuatan rokok sejak awal, yaitu dengan mendatangkan dan memilih bahan-bahan rokok dalam jumlah banyak, termasuk dalam hal ini pekerja perempuan yang fokus pada pelintingan rokok. Responden dengan pendidikan terakhir yang mendominasi adalah lulusan SMA yaitu mencapai 87 karyawan atau 97,8% dari total tenaga kerja Pr Sumber Barokah di Sidoarjo. Sumber Barokah, dan terakhir S1 yang mencapai 1 pegawai atau 1,1% dari total angkatan kerja Pr.

Apalagi karakteristik masa kerja responden yang dominan adalah kurang dari empat tahun, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada Pr. Hasil penelitian ini mendeskripsikan respon pegawai ketika menjawab instrumen survei terkait budaya organisasi (X1), kompensasi (X2), gaya kepemimpinan (X3), dan kinerja pegawai (Y) pada Pr. Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan jawaban atas pernyataan-pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel.

Jawaban responden dapat diperoleh dari besar kecilnya interval kelas, setelah diketahui, kemudian dibuat rentang skala untuk melihat di mana letak rata-rata penilaian responden terhadap setiap variabel.

Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis .1 Distribusi Frekuensi Variable Penelitian

  • Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Organisasi (X1)
  • Distribusi Frekuensi Variabel Kompensasi (X2)
  • Distribusi Frekuensi Variabel Gaya Kepemimpinan (X3)
  • Distribusi Frekuensi Kinerja(Y)
  • Uji Validitas
    • Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi (X1)
    • Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi (X2)
    • Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan(X3)
  • Uji Reliabilitas

Dari tabel 4.6 diatas dapat dijelaskan bahwa seluruh poin pertanyaan pada variabel budaya organisasi adalah valid. Aturannya adalah jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, namun sebaliknya jika r hitung lebih besar dari r tabel (rh > r tabel), maka Ha diterima. Dari tabel 4.7 diatas dapat dijelaskan bahwa seluruh poin pertanyaan pada variabel Kompensasi adalah valid.

Syaratnya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, namun bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > r tabel), maka Ha diterima yaitu 0,208. Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dijelaskan bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel gaya kepemimpinan adalah valid. Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dijelaskan bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel kinerja adalah valid.

Budaya organisasi (X1), kompensasi (X2) dan gaya kepemimpinan (X3) dinyatakan reliabel karena Cronbrach's alpha yang dihasilkan masing-masing variabel berada diatas r tabel.

Analisis Hasil Penelitian Dan Pengujian Hipotesis .1 Analisis Regresi Linear Berganda

  • Analisa Koefisien Determinasi
  • Pengujian Hipotesis .1 Uji Simultan (Uji F)
    • Uji Parsial (Uji t)
    • Uji Koefisien Dominan/Beta Standardize

Jika besarnya variabel Budaya Organisasi (X1), Kompensasi (X2), Gaya Kepemimpinan (X3) konstan, maka tingkat pemahaman kinerja (Y) sebesar 0,530 satuan. Artinya apabila budaya organisasi meningkat sebesar satu satuan maka kinerja (Y) akan meningkat sebesar 0,234 satuan dengan asumsi variabel Budaya Organisasi (X1) bernilai konstan atau dengan kata lain budaya organisasi yang tinggi maka kinerja perusahaan akan meningkat. Artinya apabila variabel Gaya Kepemimpinan meningkat sebesar satu satuan, maka kinerja (Y) akan meningkat sebesar satu satuan jika variabel Gaya Kepemimpinan (X3) tetap atau dengan kata lain gaya kepemimpinan yang tinggi maka kinerja akan meningkat.

Uji F dapat digunakan untuk mengetahui apakah model yang dihasilkan layak atau sesuai untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi (X1), kompensasi (X2), dan gaya kepemimpinan (X3) terhadap kinerja (Y1). Jadi Ha dapat diterima, hal ini menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi, penghargaan dan gaya kepemimpinan secara simultan bermakna dan berpengaruh terhadap variabel kinerja. Berdasarkan tabel 4.14 terlihat nilai t-hitung pada variabel Budaya Organisasi (X1) adalah sebesar 2,694 sedangkan nilai t-tabel dari penelitian ini adalah sebesar 1,988 dengan nilai signifikansi pada variabel Budaya Organisasi (X1) lebih kecil dari 5% (0,05) yaitu 0,009.

Berdasarkan tabel 4.14 terlihat nilai t-hitung untuk variabel gaya kepemimpinan sebesar 2,479, sedangkan nilai t-tabel dari penelitian ini sebesar 1,988 dengan nilai signifikansi gaya kepemimpinan kurang dari 5% (0,05), yaitu 0,015.

Tabel 4.11 Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4.11 Analisis Regresi Linear Berganda

Pembahasan

  • Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
  • Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
  • Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
  • Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
  • Variabel Bebas Yang Berpengaruh Dominan Terhadap Kinerja Karyawan

Artinya dapat disimpulkan H1 diterima yang berarti variabel budaya organisasi dan gaya kepemimpinan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan bahwa variabel budaya organisasi, kompensasi dan gaya kepemimpinan secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai dalam penelitian ini adalah benar. Artinya dapat disimpulkan H1 diterima yang berarti variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Pr.

Dengan demikian hipotesis budaya organisasi mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja pegawai dalam penelitian ini terbukti kebenarannya. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan dalam penelitian ini terbukti kebenarannya. Artinya dapat disimpulkan H2 diterima yang berarti variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Pr.

Hipotesis yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dalam penelitian ini terbukti kebenarannya.

Simpulan

Saran

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Konseptual
Tabel 3.1  Skala Likert
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PR. Sumber Barokah Sidoarjo
Tabel 4.10 :  Hasil Uji  Reliabilitas di Pr. Sumber Barokah  Variabel Penelitian  alpha Cronbrach  r tabel  Keterangan  Budaya Organisasi (X1)  0.872  0,6  Reliable
+5

Referensi

Dokumen terkait

DISCUSSION Based on the research that already done by Rahim 2011, there are 6 values of Bugis leadership that applied by a leader in the organization, that are: Siri Shame, from the