Gizi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan pada masa kehamilan, karena faktor gizi mempunyai pengaruh yang besar terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta tumbuh kembang janin. Berat badan ibu hamil sebaiknya cukup, ditingkatkan tergantung usia kehamilan. Hal ini wajar terjadi, karena konsumsi oksigen pada ibu hamil meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan dirinya dan janin. Kriteria oksigen baik yang dibutuhkan ibu hamil adalah bersih dan segar, tidak tercemar atau kotor dan tidak berbau (Hamilton, 2005).
Mandi dianjurkan minimal dua kali sehari karena ibu hamil cenderung banyak berkeringat, jaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah payudara, area genital) dengan cara membersihkan dengan air dan mengeringkan. Ibu hamil disarankan untuk merencanakan istirahat secara teratur, terutama seiring dengan perkembangan kehamilannya.Ibu hamil tetap membutuhkan tidur yang lebih banyak dan sebaiknya tidur lebih awal di malam hari. Ketidaknyamanan fisik dan pergerakan janin juga seringkali mengganggu istirahat ibu sehingga membuat ibu sulit tidur nyenyak di malam hari dan menyebabkan kualitas tidur ibu hamil menjadi buruk (Fauziah, 2012).
Kebutuhan eliminasi merupakan kebutuhan yang dialami setiap ibu hamil dan berkaitan dengan buang air kecil dan besar akibat perubahan kondisi fisik yang terjadi selama kehamilan. Pada trimester ketiga, frekuensi buang air kecil meningkat karena menundukkan kepala bayi, sering buang air kecil (sembelit) karena peningkatan hormon progesteron. G. Senam hamil merupakan kebutuhan akan aktivitas fisik, pada aktivitas ini terjadi peningkatan metabolisme yang diperlukan untuk meningkatkan suplai oksigen. Senam merupakan suatu terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil baik lahir maupun batin agar persalinannya aman, spontan, dan lancar pada waktu yang diharapkan. Latihan peregangan ini dapat membantu meminimalkan rasa sakit selama proses persalinan dan membuat ibu hamil rileks.
Senam kegel merupakan senam yang bertujuan untuk menguatkan dan meregangkan panggul pada ibu hamil.
Konsep Prenatal Yoga .1 Definisi Prenatal Yoga
Teknik ini bermanfaat untuk mengaktifkan otot diafragma dan paru bagian bawah, memijat organ dalam perut, melancarkan pencernaan/mengatasi sembelit, melatih kesadaran otot dasar panggul dan meningkatkan ketenangan. Brahmari disebut juga dengan teknik pernafasan karena pada saat menghembuskan nafas akan keluar suara dengungan yang panjang. Teknik pernapasan ini bermanfaat untuk menghilangkan rasa cemas, menenangkan pikiran dan mengatasi insomnia atau meningkatkan kualitas tidur ibu hamil.
Biarkan pikiran ibu rileks dengan mendengarkan suara senandung panjang yang dihasilkan saat ibu melakukan posisi ini e) Lakukan beberapa putaran hingga ibu merasa nyaman. Latihan pemanasan merupakan hal yang wajib dilakukan sebelum ibu melakukan yoga. Latihan pemanasan bermanfaat untuk menghangatkan tubuh, meningkatkan kelenturan otot dan sendi, serta mempermudah melakukan postur yoga, serta mencegah kerusakan otot dan ligamen. (jaringan ikat sendi). Postur ini bermanfaat untuk mengendurkan otot punggung dan organ perut, meredakan mual dan nyeri punggung, meredakan ketegangan, serta mengembalikan rasa nyaman.
Letakkan kedua lengan di samping badan dengan telapak tangan sejajar telapak kaki dan menghadap ke atas. Postur ini bermanfaat untuk memperkuat dan melenturkan otot punggung, memperkuat dan melepaskan tekanan akibat pertumbuhan janin, mengatasi nyeri punggung, melatih otot dan sendi panggul, serta melancarkan aliran darah ke janin. Letakkan kedua telapak tangan di bawah dan sejajar bahu, lutut di bawah dan sejajar pinggul.
Konsep Kualitas Tidur .1 Definisi Kualitas Tidur
Padahal, ibu hamil sangat membutuhkan kualitas tidur yang baik, kualitas tidur yang baik bahkan dapat menunjang tumbuh kembang janin. Meski demikian, ibu hamil tetap membutuhkan tidur lebih banyak dan sebaiknya tidur lebih awal di malam hari. Seorang profesor keperawatan dari Universitas California, Kathy Lee, menganjurkan agar ibu hamil tidur 8 jam setiap malam.
Namun banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kualitas tidur buruk, misalnya pada ibu yang mengalami gangguan pernapasan saat tidur, pola tidurnya buruk. Gangguan tidur pada ibu hamil berhubungan dengan hipertensi, diabetes gestasional, dan keterlambatan pertumbuhan janin, yang semuanya merupakan faktor risiko lahir mati. Kurang atau kurang tidur juga dapat menurunkan jumlah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga juga dapat menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang bayi dalam kandungan.
Terdapat penurunan progresif pada tidur NREM tahap 3 dan 4, dengan beberapa wanita hamil hampir tidak mengalami tahap 4 atau tidur nyenyak (Potter dan Perry, 2006). Ibu hamil memerlukan waktu tidur selama 7-9 jam, untuk mencegah penurunan kesehatan diperlukan energi yang cukup dengan pola tidur yang tepat. Kualitas tidur yang baik ditentukan oleh banyak hal, antara lain waktu tidur dan seberapa baik ibu tidur (tidak ada gangguan saat tidur).
Jika ibu hamil tidur miring ke kanan, hal ini dapat memberikan tekanan pada rahim dari hati. Posisi tidur apa pun yang membuat ibu tidak nyaman atau menimbulkan masalah bagi ibu juga dapat menimbulkan masalah bagi bayi. Selain itu, ibu hamil juga bisa menggunakan bantal sebagai alat bantu untuk mencari posisi tidur yang nyaman.
Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya kualitas tidur sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman (Nurarif, 2013). Melalui prenatal yoga, ibu hamil dapat dilatih untuk menimbulkan respon relaksasi sehingga dapat mencapai keadaan tenang hingga tertidur. Menurut Benson (2000) dan Purwanto (2007) dalam Erliana (2008), saraf simpatis yang aktif membuat seseorang tidak dapat rileks dan melepas lelah. Melalui prenatal yoga, ibu hamil dapat dilatih untuk membangkitkan respon relaksasi sehingga dapat mencapai keadaan tenang.
Penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Obstetrics and Gynecology menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki kemungkinan 4,5 kali lebih besar untuk melahirkan melalui operasi caesar dan membutuhkan waktu rata-rata 10 jam atau lebih untuk melahirkan, dibandingkan ibu hamil. . wanita yang tidur 7 jam. Ibu hamil yang kurang tidur dapat mengalami perubahan regulasi glukosa dan pengendalian nafsu makan (Zahra, 2014).
Kerangka Konsep
Hipotesis