• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Sedangkan wanita biasanya lebih rentan terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi ketika berusia di atas 50 tahun. Hipertensi atau tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada orang berkulit hitam dibandingkan orang berkulit putih. Stres yang dialami seseorang akan merangsang saraf simpatis yang akan merangsang jantung dan menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Penelitian epidemiologi menunjukkan adanya hubungan antara berat badan dengan tekanan darah baik pada pasien hipertensi maupun normotensi. Pada populasi dimana berat badan tidak bertambah seiring bertambahnya usia, tekanan darah tidak meningkat seiring bertambahnya usia. Yang sangat mempengaruhi peningkatan tekanan darah adalah obesitas pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah lemak di daerah perut atau obesitas sentral.

Merokok merupakan salah satu faktor risiko potensial yang perlu dihilangkan dalam upaya melawan gelombang kenaikan tekanan darah pada khususnya dan penyakit kardiovaskular pada umumnya di Indonesia. Selain tidak baik untuk tekanan darah, alkohol juga membuat kita kecanduan sehingga sangat sulit untuk berhenti. Rangkaian gejalanya tergantung pada seberapa tinggi tekanan darahnya dan berapa lama tekanan darah tinggi tersebut tidak terkontrol dan tidak diobati.

Bahan alami yang dikenal dan terbukti ampuh mengatasi tekanan darah antara lain mengkudu (morinda citrifolia), daun salam (syzigium polyanthum), rumput laut (lamina japonica), mentimun (cucumis sativus) dan jahe hitam (curcuma aeruginoaroxb).

Konsep stress

  • Pengertian stress
  • Gejala-Gejala Stress
  • Sumber-Sumber Stress
  • Penyebab Stress
  • Terjadinya stress
  • Tanda–Tanda Stress
  • Reaksi Tubuh Terhadap Stress
  • Tingkatan Stress
  • Akibat Stress
  • O. Pengukuran Untuk Stres

Stres merupakan reaksi atau respon tubuh terhadap lingkungan yang dapat melindungi kita dan merupakan mekanisme pertahanan alami atau proses penyelamatan diri alami yang membuat seseorang tetap hidup. Stres merupakan reaksi (reaksi) tubuh terhadap lingkungan yang dapat melindungi kita dan juga merupakan bagian dari sistem imun yang membuat kita tetap hidup. Hal ini dikarenakan energi yang dimiliki otak tidak mencukupi sehingga seseorang tidak dapat berpikir jernih.

Stres mengaktifkan respon stres dalam tubuh, dan seringkali respon stres tidak dapat berhenti dengan sendirinya, namun terus bekerja sehingga dapat menimbulkan kerusakan biologis (Colbert, 2011). ACTH merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi kortisol, yaitu hormon steroid yang dapat merangsang pelepasan lemak, gula, dan asam amino ke dalam darah untuk produksi energi. Sumber stres dapat berubah seiring perkembangan individu, namun situasi stres dapat terjadi kapan saja dalam hidup.

Sumber stres bagi individu ini berkaitan dengan konflik, karena dapat menimbulkan dua kecenderungan, yaitu konflik pendekatan (terjadi ketika kita dihadapkan pada pilihan di antara dua situasi yang tidak menyenangkan). Sumber Stres Keluarga menjelaskan bahwa perilaku, kebutuhan, dan kepribadian setiap anggota keluarga mempengaruhi interaksi dengan anggota keluarga lainnya sehingga dapat menimbulkan stres. Ada pengalaman terkait pekerjaan dan juga lingkungan yang bisa menyebabkan seseorang menjadi stres.

Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan bereaksi dan menimbulkan reaksi biokimia dalam tubuh, termasuk peningkatan kadar adrenalin dalam darah. Penggunaan energi dan reaksi tubuh meningkat: gula, kolesterol dan asam lemak memasuki aliran darah; Tekanan darah meningkat dan detak jantung menjadi cepat. Skala ini mempunyai kemampuan untuk mewakili peristiwa-peristiwa pada diri individu dalam rentang yang cukup luas, sehingga dapat menemukan peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan stres (Lazarus & Folkman; dalam Putra 2017).

SRRS terdiri dari 43 soal, setiap soal mempunyai nilai skor tersendiri yaitu skor skor SRRS. Skala Kessler Psychological Distress Scale (KPDS) terdiri dari 10 pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan skor 1 untuk jawaban yang respondennya tidak pernah mengalami stres, 2 untuk jawaban yang respondennya jarang mengalami stres, 3 untuk jawaban yang respondennya kadang-kadang mengalami stres. , 4 untuk jawaban yang respondennya sering mengalami stres dan 5 untuk jawaban yang respondennya selalu mengalami stres dalam waktu 30 hari. Perceived Stress Scale (PSS-10) Perceived Stress Scale (PSS-10) merupakan kuesioner laporan diri yang terdiri dari 10 pertanyaan dan dapat menilai tingkat stres beberapa bulan sebelumnya dalam kehidupan subjek penelitian.

Skala Penilaian Kesulitan Mahasiswa (HASS/Col) terdiri dari 54 soal yang merupakan skala yang berisi kejadian-kejadian umum yang tidak menyenangkan bagi mahasiswa. Skor kurang dari 75 menunjukkan seseorang mengalami stres ringan, skor 75-135 menunjukkan seseorang mengalami stres sedang, skor lebih dari 135 menunjukkan seseorang mengalami stres berat (Silalahi, 2010 dalam Putra 2017).

Konsep Mekanisme Koping

  • Pengertian Mekanisme Koping
  • Jenis-Jenis Koping
  • Gaya Koping Positif
  • Gaya Koping Negatif
  • Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Mekanisme Koping
  • Instrument Pengukuran Mekanisme Koping

Menurut Keliat (2007) dalam (Suparyanto, 2013), mekanisme coping adalah cara yang digunakan individu untuk memecahkan masalah, beradaptasi terhadap perubahan, bereaksi terhadap situasi yang mengancam. Merupakan tindak lanjut penyelesaian permasalahan yang dihadapi apabila permasalahan tersebut tidak terselesaikan. Hal tersebut tidak lepas dari keterbatasan manusia dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Tidak semua orang mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri, hal ini terjadi karena rumitnya permasalahan yang dihadapinya.

Oleh karena itu, sebagai makhluk sosial, jika seseorang mempunyai permasalahan yang tidak dapat diselesaikannya sendiri, hendaknya ia tidak memendamnya sendiri, melainkan mencari dukungan dari orang lain yang dapat dipercaya dan mampu memberikan bantuan berupa bantuan. masukan dan. Betapapun sulit dan rumitnya persoalan, masyarakat setidaknya harus terus berpikir positif dan mengambil pelajaran darinya. Gaya coping yang mereduksi integritas ego, dimana menentukan gaya coping akan menyakiti dan merugikan diri sendiri.

Cara ini dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengatasi suatu keadaan yang penuh tekanan dengan cara melarikan diri dari keadaan tersebut atau menghindari masalah yang berujung pada penumpukan masalah di kemudian hari. Bentuk pelariannya antara lain dengan beralih ke hal lain, seperti makan, minum, merokok, atau menggunakan narkoba, untuk meringankan masalah yang ada untuk tujuan saat ini, padahal hal tersebut hanya sebagai upaya untuk menunda masalah, bukan menyelesaikan masalah. Hal tersebut merupakan bentuk ketidakberdayaan atas permasalahan menyalahkan diri sendiri tanpa adanya evaluasi diri yang optimal.

Kuesioner Brief Cope bahasa Indonesia sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya dan diperoleh hasil nilai Cronbach's alpha sebesar 0,694 sehingga kuesioner ini reliabel. Kuesioner Cope pendek terdiri dari 28 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert. Dengan demikian, mekanisme coping dikategorikan menjadi mekanisme coping adaptif jika skor respon responden 40-78 dan maladaptif jika skor respon responden 0-39 (Carver, 1997 dalam Kamas. 2017). Skala Coping Mechanism yang digunakan peneliti adalah Coping Modes yang diciptakan oleh Lazarus dan Folkman (1984).

Kuesioner Mekanisme Coping menggunakan gaya coping yang dimodifikasi oleh Lita Purnama Sari (2013) dan terdiri dari 20 pernyataan. Kuesioner Mekanisme Coping diuji oleh Lita Purnama Sari (2013) dan para ahli menyatakan valid dan layak digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Peneliti menggunakan kuesioner Ways of Coping yang dibuat oleh Lazarus dan Folkman (1984) dan dimodifikasi oleh Lita Purnama Sari (2013) yang terdiri dari 20 pernyataan.

Kuesioner mekanisme coping menggunakan kuesioner skala Cope oleh Lazarus dan Folkman (University of California, San Francisco) Carver et al (1989) yang telah dimodifikasi menjadi 20 pertanyaan. Instrumen penelitian ini menggunakan daftar pertanyaan berbentuk angket yang terdiri dari pertanyaan unfavorable dan favourite question yang fokus pada problem-focused coping dan emosi-focused coping.

Kerangka Konsep 3

Hipotesis Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Journal of the Department of Agriculture, Journal of the Department of Agriculture, Western Australia, Series 4 Western Australia, Series 4 Volume 7 Number 3 1966 Article 7 1-1-1966

47 There were several obstacles encountered during the process of translating the animated short movie “Crow: The Legend”, such as the lack of skills in finding the right equivalent