Pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah yang optimal bergantung pada pemberian zat gizi dengan kualitas dan kuantitas yang benar. Anak sekolah dasar, sekitar usia 6-12 tahun, dan siswa sekolah menengah atas, usia 10-12 tahun, merupakan tahap perkembangan selanjutnya. Cuci tangan dengan air mengalir dan gunakan sabun. - Makan jajanan sehat di kantin sekolah.
Mencuci tangan merupakan suatu proses menghilangkan kotoran dan kotoran dari kulit tangan secara mekanis dengan menggunakan sabun dan air mengalir (Depkes RI, 2007). Tujuan mencuci tangan adalah menggunakan air bersih mengalir untuk membersihkan kotoran dan kuman, sedangkan air kotor banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit, antara lain mencret/diare, cacingan, tifus, flu burung, dan lain-lain. Pentingnya mencuci tangan yang benar dan penggunaan sabun yang benar dengan air bersih yang mengalir adalah untuk menjaga kebersihan secara umum dan mencegah perpindahan kuman dan bakteri dari tangan ke makanan yang akan Anda makan dan juga menjaga tubuh Anda dari paparan kuman penyakit.
Perilaku hidup bersih hendaknya dilakukan berdasarkan kesadaran setiap anggota keluarga untuk terhindar dari penyakit, karena 45% penyakit diare dapat dicegah dengan mencuci tangan (Permenkes RI, 2014). CTPS merupakan cara yang sederhana, mudah, murah dan bermanfaat untuk mencegah beberapa penyakit karena ada beberapa penyakit penyebab kematian yang dapat dicegah dengan cara mencuci tangan yang benar (Kementerian Kesehatan Akibat tidak mencuci tangan dengan benar Akibat tidak mencuci tangan adalah terjadinya diare/diare, cacingan, tifus, flu burung, hepatitis, infeksi saluran pernapasan (ISPA) (Promosi Kesehatan, 2011), pneumonia atau radang paru-paru, mata, kulit (Cahyaningrum, 2016), disentri, kolera, atau penyakit saluran pernapasan akut berat. syndrome (SARS) (Pusat Promosi Kesehatan, 2009).
Pentingnya menjaga kebersihan tangan, mencuci tangan dengan sabun bermanfaat untuk menghindari penyakit-penyakit di atas.
Sumber Pangan Tidak Aman
Cemaran biologis
Cemaran kimia
Pencemaran kimia ini dapat berasal dari bahan pangan, BTP (berupa pewarna, pemanis, pengawet, perasa, pengental, pengemulsi) (Riyaniarti, 2018), peralatan, lingkungan, bahan kimia, penolak hama dan bahan pengemas. Seperti kontaminasi biologis, kontaminasi kimia dapat mengkontaminasi makanan selama pemilihan bahan mentah, penyimpanan bahan, penyiapan dan pemasakan, pengemasan, penyimpanan makanan jadi, distribusi dan selama konsumsi makanan.
Cemaran Fisik
Cara Memilih Pangan Jajanan Anak Sekolah Melalui Penjamah Makanan
Cara Memilih Pangan Jajanan Anak Sekolah Melalui Peralatan yang Digunakan
Pengsetahuan
Pengertian Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Pemahaman diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui, dan mampu menafsirkan materi dengan benar. Penerapan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi nyata (aktual). Penerapan di sini dapat diartikan penerapan atau penggunaan hukum, rumusan, cara, asas dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
Analisis adalah kemampuan menguraikan suatu materi atau suatu objek secara komponen-komponen, namun tetap dalam suatu struktur organisasi dan masih berkaitan satu sama lain. Sintesis mengacu pada kemampuan untuk menempatkan atau menghubungkan bagian-bagian menjadi satu kesatuan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada.
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan membenarkan atau menilai suatu materi atau objek. Penilaian ini berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.
Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Hal ini dilakukan dengan cara mengulangi pengetahuan yang diperoleh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di masa lalu (Notoatmodjo, 2005). Peningkatan pengetahuan masyarakat juga dilakukan melalui cara komunikasi yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan rasa percaya diri sehingga masyarakat yang diberi nasehat menjadi sadar, mengetahui, memahami dan yang terpenting mengubah perilakunya. Setiap generasi selalu meneruskan apa yang telah dipelajarinya dan juga apa yang telah ditambahkannya ke dalam budaya.
Sikap
Pengertian Sikap
Komponen Sikap
Keterampilan
Penyuluhan
- Pengertian Penyuluhan
- Tujuan Penyuluhan
- Keterampilan Menyuluh
- Metode Penyuluhan
- Ceramah untuk mengubah pengetahuan siswa/i a) Pengertian
- Diskusi untuk mengubah sikap siswa/i 1. Pengertian
- Tujuan
- Penggunaan
- Keunggulan
- Kekurangan
- Demonstrasi untuk mengubah keterampilan siswa a) Pengertian
- Media Penyuluhan
- Buku Saku
- Video Pembelajaran
- Benda Konkret/Asli
Jika tujuan pendidikan kesehatan lebih luas, maka tujuan pendidikan gizi lebih spesifik dalam upaya perbaikan gizi. Untuk menarik perhatian dalam upaya seorang pengajar menciptakan prasyarat tujuan, agar mental dan perhatian terfokus pada hal yang akan dipelajari, sehingga materi yang disampaikan mudah dipahami. Strategi yang dapat digunakan oleh seorang instruktur untuk menjelaskan dengan baik yaitu menjelaskan penjelasan dengan baik sesuai materi, menyajikan penjelasan dengan jelas, disertai contoh, penekanan dan umpan balik.
Keterampilan bertanya sangat penting bagi seorang instruktur karena instruktur dapat menciptakan suasana konsultasi yang lebih bermakna dan tidak membosankan. Penguatan adalah segala bentuk respon yang diberikan oleh instruktur terhadap suatu perilaku yang dilakukan oleh sasaran untuk memberikan dorongan positif. Yang harus dilakukan seorang instruktur adalah mempunyai sikap tanggap, memberikan instruksi yang jelas dan membagi perhatian.
Teknik menyimpulkan konseling dapat dilakukan dengan cara mengulangi intisari materi konseling, menarik kesimpulan, membangkitkan motivasi untuk belajar lebih lanjut, melakukan evaluasi dan memberikan tugas. Jika tujuan pendidikan gizi adalah untuk mengubah pengetahuan, maka pendidikan dapat dilakukan dengan cara ceramah, seminar, brainstorming, kunjungan lapangan dan simposium. Buku saku hampir sama dengan booklet, hanya saja ukurannya lebih kecil sehingga bisa dimasukkan ke dalam saku (Notoatmodjo, 2005 dalam Azalea. dkk, 2017).
Langkah-langkah pembuatan buku saku diadaptasi dan dikembangkan dari cara mendesain flipchart oleh Susilana & Riyana (2009) dalam Mitalia (2018) dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pengembangan materi sesuai tujuan pembelajaran - Mendesain buku saku menggunakan Microsoft Word 2010 - Mencetak buku saku menggunakan kertas glossy dua sisi. Buku saku berukuran 13cm x 10cm bertujuan agar tulisan dan gambar yang ada di dalam buku saku mudah dibaca oleh guru dan siswa.
Format buku saku disusun secara sistematis dan terdiri dari lima kriteria, antara lain sampul, judul, pendahuluan, isi, dan penutup. Materi dalam buku saku tidak berbentuk uraian yang panjang seperti pada buku ajar, namun materi hendaknya dirangkum dan pokok-pokok materi dapat ditangkap. Salah satu upaya untuk menjadikan media pembelajaran lebih menarik adalah dengan menggunakan warna yang berbeda.
Buku saku menarik karena didesain dengan latar belakang, tata letak, dan desain sisipan yang jelas dan bervariasi. Oleh karena itu, dalam pembuatan buku saku ini digunakan font Khmer UI dan Britannic Bold dengan huruf yang tegak dan tidak sambung.
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa/i
Pada kerucut, lapisan paling bawah adalah benda nyata dan lapisan paling atas adalah kata-kata. Artinya dalam proses pendidikan, benda nyata mempunyai intensitas persepsi yang paling besar terhadap materi pendidikan atau pembelajaran. Sedangkan penyampaian materi hanya dengan kata-kata kurang efektif atau intensitasnya paling rendah.
Menurut Budiman (2013) dalam Oktaviana (2017), selain kurangnya pengetahuan, sedikitnya pengalaman juga dapat menyebabkan rendahnya tingkat pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2003) strategi perubahan perilaku adalah memberikan informasi untuk menambah pengetahuan sehingga timbul kesadaran dan pada akhirnya masyarakat berperilaku sesuai dengan pengetahuannya. Supriasa (2012) menjelaskan jika tujuan pendidikan hanya untuk mengubah pengetahuan atau pemahaman, maka metode ceramah dapat digunakan.
Berdasarkan penelitian Dwirahma (2017) yang berjudul “Perbedaan Penyuluhan Menggunakan Metode Ceramah Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Makanan Sehat Anak Sekolah Dasar Kelas 5 SDN 2 Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang”, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan 'Tingkat pengetahuan setelah melakukan penyuluhan, hal ini dikarenakan responden mendapat penyuluhan dengan metode ceramah yang dapat menambah pengetahuan siswa.
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Sikap Siswa/i
Notoatmodjo (2003) salah satu strategi untuk mengubah perilaku adalah dengan memberikan informasi untuk menambah pengetahuan sehingga tercipta kesadaran dan pada akhirnya masyarakat akan berperilaku sesuai dengan pengetahuannya. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah siswa di Setiawan meningkat setelah dilakukan penyuluhan kesehatan melalui media video dan nyanyian. Keterampilan cuci tangan pakai sabun (CTPS) siswa meningkat setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media video sebesar 73,3% lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media bernyanyi (33,3%).
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Keterampilan Siswa/i