• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB II - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Masa ini merupakan masa yang dibutuhkan untuk pulih dan sehat sepenuhnya, terutama jika ibu mengalami komplikasi saat hamil dan melahirkan. Peran bidan: Pada tahap ini bidan berperan dalam melakukan pemeriksaan harian dan memberikan nasihat KB. Pada masa persalinan, tubuh ibu akan mengalami beberapa perubahan yang memerlukan adaptasi agar masa persalinan dapat berjalan normal.

Pada masa nifas akan terjadi hemokonsentrasi, dimana pada masa kehamilan terjadi hubungan pendek yang disebut dengan shunt antara sirkulasi ibu dengan plasenta. Pada masa nifas, jumlah hemoglobin, hematokrit, dan eritrosit meningkat pada 72 jam pertama setelah lahir, leukosit meningkat pada 10-12 hari pertama setelah lahir sehingga berdampak pada risiko infeksi (Maryunani, 2017).

Tabel 2.1 Perubahan TFU Normal
Tabel 2.1 Perubahan TFU Normal

Adaptasi Psikologis pada Masa Nifas

Setiap suhu tubuh ibu mencapai 38oC dalam kurun waktu 24 jam dua kali berturut-turut pada 10 hari pertama pasca melahirkan, tidak memasuki 24 jam pertama dianggap demam (Maryunani, 2017). Oleh karena itu, bidan berperan penting dalam pencegahan dan deteksi postpartum blues dengan melakukan bonding attachment untuk memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Kebutuhan Dasar Ibu Nifas a. Nutrisi dan cairan

Ibu diminta BAK 6 jam setelah melahirkan, bila dalam waktu 8 jam setelah melahirkan tidak ada keinginan untuk BAK maka kateterisasi rendah. Anjurkan ibu untuk memasukkan jari ke dalam vagina, bila tidak nyeri ibu boleh melakukan hubungan intim. Jika puting terasa nyeri, oleskan kolostrum pada area puting yang nyeri dan lanjutkan menyusui pada puting yang tidak nyeri.

Tanda Bahaya Nifas

Sakit perut atau perut bagian bawah atau punggung yang parah dan mulas.

Proses Laktasi 1.Fisiologi Laktasi

Pada puting susu terdapat banyak ujung sensorik, bila dirangsang oleh isapan bayi maka menimbulkan impuls menuju hipotalamus kemudian ke kelenjar hipofisis anterior, sehingga kelenjar ini mengeluarkan hormon prolaktin. Selain itu hormon oksitosin akan mencapai alveoli yang akan mempengaruhi sel-sel mioepitel, kontraksi sel akan mendorong ASI keluar dan masuk ke saluran, kemudian mengalir melalui saluran susu ke dalam mulut bayi (Nugroho, 2014). Menurut Maryunani (2017), terdapat tiga refleks penting dalam mekanisme menghisap anak, yang dijelaskan sebagai berikut.

Refleks ini terjadi ketika pipi bayi baru lahir disentuh; bayi akan menoleh ke arah sentuhan. Selama proses menyusui, sebagian besar areola harus masuk ke dalam mulut bayi, karena dengan cara ini saluran susu antara gusi, lidah, dan langit-langit mulut terkompresi, sehingga ASI terperas keluar. Saat ASI keluar dari puting susu, akan diikuti dengan gerakan menghisap yang dilakukan oleh otot pipi, yang akan meningkatkan produksi ASI dan tertelan di dalam perut.

Mulut bayi yang menghisap puting susu akan merangsang ujung saraf sensorik sehingga menyebabkan kelenjar pituitari melepaskan prolaktin. Berat badan ibu lebih cepat turun karena tubuh akan memproduksi ASI lebih banyak saat menyusui, sehingga simpanan lemak pun habis. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI, berikut akan kami jelaskan beberapa upaya untuk meningkatkan produksi ASI.

Berikan bayi Anda ASI dalam jangka waktu yang lama, karena semakin banyak Anda menyusu, semakin banyak pula ASI yang dihasilkan. Walyani (2015) mengatakan bayi yang mendapat cukup ASI mempunyai ciri-ciri beberapa hal yang akan dijelaskan di bawah ini. Kebutuhan ASI yang cukup bagi bayi terlihat dari hasil penimbangan berat badan anak sebelum dan sesudah menerima ASI, terlihat dari perbedaan berat badan bayi.

Respon dan Proses Adaptasi Psikologis Ibu dan Keluarga terhadap Bayi

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembatasan keterikatan 1) Kesehatan emosional orang tua, harapan kelahiran anak. Orang tua akan memberikan respon emosional yang berbeda terhadap kelahiran anak yang tidak diharapkan oleh orang tua, karena keterikatan restriktif memerlukan respon positif untuk mencapai kesuksesan. Peran Nenek dalam Mendukung Keterikatan Restriktif Nenek berperan sangat penting dalam menciptakan keterikatan restriktif, sehingga ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Kontak yang dilakukan ibu dengan bayinya adalah dengan mengeksplorasi bagian tubuh bayi, kemudian mengelus dan memegang jari-jarinya sehingga tercipta ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Kontak tubuh antara ibu dan bayi sangat penting dilakukan segera setelah pemotongan tali pusat. Kontak tubuh antara ibu dan bayi mempunyai banyak manfaat. Selain mencegah hipotermia, juga menciptakan ikatan batin antara ibu dan bayi. Selain itu, gaya bahasa menandakan umpan balik positif kepada orang tua dan membentuk komunikasi yang efektif.

Sibling rivalry merupakan perasaan persaingan antar saudara kandung mengenai kelahiran adiknya yang biasa terjadi pada anak yang masih balita atau berusia 2-3 tahun (Sutanto, 2018). Menurut Bahiyatun dalam Sutant (2018), Sibling Rivalry adalah rasa cemburu dan marah yang biasa terjadi pada anak akibat hadirnya anggota keluarga baru dalam keluarga, dalam hal ini saudara kandungnya.

Komplikasi Masa Nifas 1. Infeksi puerperium

Infeksi nifas adalah suatu keadaan yang meliputi segala peradangan pada alat kelamin pada masa nifas yang disebabkan oleh masuknya mikroba pada saat hamil, melahirkan atau setelah melahirkan (Walyani, 2015). Menurut Sutanto (2018), ada dua etiologi infeksi postpartum, antara lain: . 1) Berdasarkan masuknya mikroba ke dalam rahim. Bendungan ASI adalah penyumbatan ASI karena penyempitan saluran susu atau karena kelenjar tidak dikosongkan sepenuhnya atau karena kelainan parah pada puting susu.

Abses payudara merupakan salah satu masalah payudara yang sering terjadi pada ibu nifas yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureu (Walyani, 2015). Abses payudara merupakan penyakit yang sulit disembuhkan dan mudah kambuh, kemungkinan kambuhnya bisa mencapai 40-50%. Abses payudara bisa terjadi akibat mastitis yang tidak ditangani dengan baik sehingga menimbulkan infeksi pada payudara.

Pengobatan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah dengan mencegah terbentuknya abses payudara, seperti memberikan konseling pada ibu mengenai abses payudara. Post partum Blues merupakan salah satu bentuk stres pasca melahirkan atau gejala gangguan emosi yang dialami wanita setelah melahirkan bayinya (Maryunani, 2017). Umumnya gejala muncul antara hari kedua hingga keempat belas setelah lahir (Maritalia, 2017).

Menurut Sutanto (2018), ada beberapa faktor penyebab seorang ibu mengalami postpartum blues, yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Standar Mutu Pelayanan Kebidanan 1. Tujuan

Sistem ini berjalan dengan baik sehingga ibu dan bayi dirawat pasca melahirkan oleh bidan terlatih hingga 6 minggu setelah kelahiran, baik di rumah, di puskesmas, atau di rumah sakit. Sistem rujukan untuk menangani komplikasi darurat pada ibu dan bayi baru lahir berjalan dengan baik. Tanyakan kepada ibu dan suami/keluarganya apakah Anda mempunyai masalah atau kekhawatiran terhadap ibu atau bayinya.

Memberikan edukasi kepada ibu tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, menggunakan pembalut yang bersih, makanan bergizi, istirahat yang cukup dan merawat bayi. Perhatikan keadaan bayi secara umum, tanyakan kepada ibu tentang pemberian ASI, misalnya anak tidak mau menyusu, tentang waktu observasi, tentang bagaimana anak menangis, seberapa sering ia buang air kecil dan tentang bentuk bayi. bangku. Bicarakan tentang menyusui dan bila memungkinkan perhatikan apakah bayi menyusu dengan baik (amati apakah ada kendala/masalah). M.

Jika ada yang tidak normal, segera bawa ibu dan/atau bayinya ke puskesmas/rumah sakit. Jika ibu atau bayinya meninggal, penyebab kematiannya harus ditentukan sesuai dengan standar kabupaten/provinsi/nasional.

KONSEP DASAR MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

Pengumpulan Data Dasar

Untuk mengetahui tingkat pendidikan klien guna mengetahui tingkat intelektual ibu sehingga dapat menyesuaikan pemberian pengasuhan (Sutanto, 2018). Hal yang diteliti adalah berapa kali menikah, sah atau tidaknya pernikahan tersebut, lamanya pernikahan dan usia pertama kali menikah. Kegunaan riwayat menstruasi adalah untuk mengetahui riwayat menstruasi ibu, apakah ditemukan kelainan atau tidak.

Untuk mengetahui kemungkinan suatu penyakit yang diderita saat ini yang berkaitan dengan masa nifas. Hal ini perlu diteliti untuk mengetahui ada atau tidaknya proses persalinan mengalami kelainan yang mungkin mempengaruhi masa nifas saat ini. Untuk mengetahui kondisi mulut serta kebersihan mulut dan gigi, apakah bibir kering atau tidak, lidah kering dan kotor atau tidak.

Untuk mengetahui apakah terjadi pembengkakan atau tidak, simetris atau tidak, ASI sudah keluar, puting menonjol atau tidak, puting nyeri atau tidak. i) Perut. Untuk mengetahui ada tidaknya edema pada tangan dan kaki, kuku pucat, ada varises atau tidak, reflek patela positif atau negatif dan tanda Homan. Mulut: bibir lembab atau kering, bibir merah, pucat atau biru, ada labioschisis atau tidak, ada labio palatoschisis atau tidak. Dada : Ada atau tidak ada retraksi dinding dada, ada ronki dan mengi atau tidak.

Perut : apakah ada benjolan yang tidak normal atau tidak, apakah tali pusatnya lepas atau tidak, apakah tali pusatnya berdarah atau tidak, apakah tali pusatnya kering atau basah. Genetalia: pada bayi perempuan, alat kelaminnya bersih atau tidak, labianya menutupi labia minora atau tidak. Ekstremitas : polidaktili dan sindaktili atau tidak, gerak aktif atau tidak, warna kuning atau tidak.

Interpretasi Data

Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Identifikasi Kebutuhan Segera

Terbentuklah ikatan yang erat antara ibu dan bayi.. 2) Intervensi.. a) Mencegah terjadinya perdarahan pada masa nifas akibat atonia uteri. R/ Ibu nifas masih berisiko tinggi mengalami perdarahan setelah 2 jam pasca melahirkan dan salah satu penyebabnya adalah atonia uteri...yang gagal berkontraksi sehingga pembuluh darah terbuka dan menyebabkan perdarahan. R/ Atonia uteri adalah kondisi dimana rahim tidak berkontraksi dengan baik. Hal ini bisa terjadi karena kandung kemih ibu sudah penuh.

Oleh karena itu, anjurkan ibu untuk tidak menahan kencingnya dan ajarkan ibu untuk melakukan pemijatan rahim. Menyusui juga dapat membantu proses involusi rahim. e) Pelajari cara memperkuat hubungan antara ibu dan anak. Dan apakah pengasuhan bersama dapat menjadi salah satu cara mempererat hubungan ibu dan anak. f) Jaga bayi tetap hangat dan sehat dengan mencegah hipotermia.

Involusi rahim yang normal ditandai dengan rahim berkontraksi, fundus berada di bawah pusar pada saat yang tepat, tidak adanya perdarahan abnormal dan tidak berbau. R/ Salah satu penyebab kematian ibu adalah infeksi pada masa nifas, sangat penting untuk membimbing ibu dan keluarga untuk mengenali sejak dini tanda-tanda bahaya pada masa nifas seperti demam >38ºC, menggigil, keputihan yang berbau dan berbau. berlimpah, pusing dan penglihatan kabur. R/ Ibu nifas membutuhkan tambahan 500 kalori sehari dan minum air putih minimal 3 liter setiap hari.

Ibu bersalin juga memerlukan istirahat yang cukup, jika ibu mengalami kelelahan maka akan berakibat pada menurunnya produksi ASI. R/ Menjelang akhir masa nifas, tanyakan pada ibu apakah ada masalah atau kesulitan yang ibu rasakan, seperti saat proses menyusui atau merawat bayinya. R/ Konseling mengenai kontrasepsi sangat penting diberikan kepada ibu pada akhir masa nifas, sehingga ibu dapat memutuskan jenis kontrasepsi yang cocok untuk dirinya.

Implementasi

Evaluasi

Referensi

Dokumen terkait