Perilaku yang terlihat dalam bentuk tindakan nyata, misalnya membaca buku pelajaran, berhenti merokok dan selalu melakukan tes kehamilan pada ibu hamil, disebut perilaku terbuka. Mengetahui artinya mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk pengetahuan tersebut adalah mengingat sesuatu yang spesifik dari seluruh materi yang dipelajari. Seseorang yang memahami materi harus mampu menjelaskan, memberi contoh, menarik kesimpulan, meramalkan, dan lain-lain mengenai objek yang dipelajari.
Penerapan, artinya kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi nyata. Misalnya saja Anda bisa menyusun, merangkum, merencanakan, mengadaptasi, dan lain sebagainya pada teori atau rumusan yang sudah ada. Penilaian ini berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.
Suatu sikap tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat dimaknai terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilih, dengan segala risiko yang ada, adalah sikap tertinggi. Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan kegiatan wawancara yang dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu.
Artinya tingkah laku yang terbentuk pada diri seseorang (anak, pelajar, masyarakat) identik dengan tingkah laku yang ditunjukkan oleh tokoh atau model tersebut.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Menurut Bandura (1997) dan Maulana (2009), pembentukan perilaku pada prinsipnya dapat dicapai dengan bantuan contoh atau model. Faktor-faktor yang termasuk dalam faktor predisposisi adalah pengetahuan, sikap, keyakinan, keyakinan, nilai-nilai dan faktor sosio-demografis. Seperti faktor lingkungan fisik, fasilitas kesehatan atau sumber daya pendukung khusus, dan fasilitas kesehatan.
Faktor penguat adalah faktor yang menguatkan perilaku, antara lain sikap dan perilaku petugas, kelompok acuan, dan tokoh masyarakat. Dalam hal ini perilaku seseorang dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting, seperti orang tua, guru, dan lain-lain.
Perilaku Kesehatan
Respon individu terhadap penyakit yang dialaminya, meliputi persepsi, keyakinan, dan pendapat mengenai penyakit, perawatan, dan pengobatan yang diberikan c. Kondisi sakit mengakibatkan terjadinya perubahan peran berupa peran menerima kesembuhan, peran menerima pengobatan yang tepat, dan peran menerima objek kesehatan.
Konsep Anak Usia Sekolah Dasar .1 Definisi Anak Usia Sekolah Dasar
Tahapan Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah Dasar
Anak usia sekolah lebih anggun dibandingkan anak prasekolah dan dapat berdiri tegak dengan kedua kakinya sendiri. Proporsi tubuh mereka lebih ramping dengan kaki yang lebih panjang, proporsi tubuh bervariasi dan pusat gravitasi yang lebih rendah, serta postur tubuh mereka lebih tinggi dibandingkan anak prasekolah untuk memudahkan pergerakan dan efisiensi dalam menggunakan tangan. Perubahan yang paling nyata dan indikator terbaik dari kedewasaan anak adalah kemunduran.
Tulang: Terus mengeras selama masa kanak-kanak, namun kurang tahan terhadap tekanan dan ketegangan otot dibandingkan tulang orang dewasa. Selama masa ini, anak-anak mengembangkan hubungan dengan teman-teman sesama jenis setelah pengabaian tahun-tahun sebelumnya dan ketertarikan lawan jenis yang menyertai masa pubertas. Perbedaan antara memori jangka pendek dan memori jangka panjang terletak pada kapasitas penyimpanan memori.
Informasi memori jangka pendek akan hilang dalam waktu 20-30 detik jika tidak diulang, dan memori jangka panjang memiliki kapasitas tidak terbatas dan dapat menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lebih lama, namun seringkali memerlukan banyak usaha untuk memasukkan informasi ke dalam memori. Meskipun anak usia 6 – 7 tahun mengetahui aturan dan perilaku yang diharapkan dari mereka, mereka tidak memahami alasannya. Oleh karena itu, anak usia 6-7 tahun cenderung memaknai kecelakaan dan kemalangan sebagai hukuman atau akibat perbuatan “buruk” yang dilakukan anak.
Anak-anak usia sekolah yang lebih tua lebih mampu menilai suatu tindakan berdasarkan niatnya dibandingkan konsekuensinya. Anak usia sekolah ingin dan mengharapkan hukuman atas kelakuan buruknya, dan ketika diberi pilihan, anak cenderung memilih hukuman yang sesuai dengan kejahatannya. Selain orang tua dan sekolah, teman sebaya menawarkan sejumlah hal penting bagi anggotanya.
Anak-anak memiliki budayanya sendiri, disertai dengan rahasia, adat istiadat, dan kode etik yang menumbuhkan rasa solidaritas kelompok dan keterpisahan dengan orang dewasa. Meskipun kelompok teman sebaya berpengaruh dan penting bagi perkembangan normal seorang anak, namun orang tua merupakan pengaruh yang paling penting dalam membentuk kepribadian anak, menetapkan norma-norma perilaku dan menetapkan sistem nilai. Meskipun anak-anak mungkin tampak menolak nilai-nilai orang tua mereka ketika mereka mencoba nilai-nilai baru dari teman-temannya, anak-anak pada akhirnya akan mempertahankan sistem nilai orang tua mereka dan mengintegrasikannya ke dalam sistem nilai mereka sendiri.
Anak usia sekolah mempunyai gambaran yang cukup akurat dan positif mengenai kondisi fisiknya sendiri. Bermain dianggap sangat penting untuk perkembangan fisik dan fisiologis, karena anak-anak mengembangkan berbagai keterampilan sosial selama bermain, yang memungkinkan mereka menikmati keanggotaan kelompok dalam masyarakat anak.
Konsep Diare .1 Definisi Diare
- Etiologi Diare
- Tanda dan Gejala Diare
- Patofisiologi Diare
- Komplikasi Diare
- Penatalaksanaan Diare
- Perilaku Pencegahan Diare
Infeksi enterik; Infeksi saluran cerna yang menjadi penyebab utama diare pada anak antara lain infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dll), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus). , dll.). ), infeksi parasit (E. histolytica, G. lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans). Infeksi parenteral; merupakan infeksi diluar sistem pencernaan yang dapat menyebabkan diare seperti : otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan lain sebagainya. Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (ketakutan dan kecemasan), jarang terjadi, namun dapat ditemukan pada anak yang lebih besar.
Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit buruk (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung, selaput lendir kering, dan penurunan berat badan. Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam lumen usus. Akibat adanya rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekret, air dan elektrolit pada lumen usus kemudian akan muncul diare akibat peningkatan isi lumen usus.
Sebaliknya jika gerak peristaltik usus menurun maka akan menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebih yang kemudian dapat menyebabkan diare. Jika RL tidak tersedia, dapat diberikan NaCl isotonik (0,9%) yang ditambahkan 1 ampul Nabik 7,5% 50 ml untuk setiap liter NaCl isotonik. Pada kasus diare akut ringan dan awal, cairan oralit dapat diberikan untuk mencegah dehidrasi dengan segala konsekuensinya.
Prinsipnya, jumlah cairan pengganti yang diberikan harus sesuai dengan jumlah cairan yang keluar dari tubuh. Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanannya. Susu khusus yang menyesuaikan dengan kelainan yang ditemukan, misalnya susu yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak rantai sedang atau tak jenuh.
Menurut Bangun (dalam Astuti & Wahyuningsri, 2012) menyatakan bahwa perilaku pencegahan diare terdiri dari mencuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah makan serta setelah buang air besar. Sebaiknya ditutup untuk menghindari kontaminasi lalat, kecoa dan tikus yang dapat membawa kotoran, bakteri atau virus lainnya.
Konsep Pendidikan Kesehatan .1 Definisi Pendidikan Kesehatan
- Tujuan Pendidikan Kesehatan
- Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
- Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pendidikan Kesehatan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan sebuah
- Metode Pendidikan Kesehatan
- Media Pendidikan Kesehatan
Konsep dasar pendidikan adalah proses pembelajaran, artinya dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah individu, kelompok atau masyarakat yang lebih matang, baik dan matang. Perolehan informasi dalam pendidikan kesehatan dapat mempercepat perolehan pengetahuan baru seseorang (Notoatmodjo, 2007). Syafrudin & Frathidina (2009) pendidikan kesehatan merupakan proses pembelajaran untuk mengembangkan pemahaman yang benar dan sikap positif individu dan kelompok terhadap kesehatan.
Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada individu dan kelompok masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kesehatan. Tujuan pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku individu, kelompok, dan masyarakat secara terencana ke arah yang positif melalui proses pembelajaran. Tujuan pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan konsep hidup sehat baik jasmani, rohani, dan sosial guna menurunkan angka kesakitan dan kematian.
Dimensi tempat pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat berlangsung di berbagai tempat dengan tujuan yang berbeda-beda. Lima tingkat pencegahan tersebut meliputi promosi kesehatan, perlindungan khusus, diagnosis dini dan pengobatan segera, pembatasan kecacatan dan rehabilitasi. Beberapa faktor yang masuk dalam faktor sasaran yaitu tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, kepercayaan dan adat istiadat serta kondisi lingkungan.
Seminar adalah presentasi (presentasi) yang dilakukan oleh seorang pakar atau beberapa pakar mengenai suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat oleh masyarakat. Disebut media edukasi karena alat ini digunakan untuk memudahkan penerimaan pesan kesehatan bagi masyarakat atau pelanggan. Booklet merupakan salah satu media penyampaian pesan kesehatan dan berbentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar.
Biasanya dalam bentuk buku, dimana setiap lembarnya berisi gambar atau demonstrasi dan setelah itu berisi kalimat sebagai pesan atau informasi tentang gambar tersebut. Media cetak berbentuk ini memuat pesan-pesan atau informasi kesehatan yang biasanya ditempel di dinding, di tempat umum, atau di angkutan umum. Plakat yang dipasang di tempat umum dapat digunakan dan diisi dengan pesan atau informasi kesehatan.
Media on-board disini juga memuat pesan-pesan yang tertulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan umum (Notoatmodjo, 2007).
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Pencegahan Diare Pada Siswa Sekolah Dasar