Motif diartikan sebagai kekuatan dalam suatu organisme yang mendorongnya untuk bertindak (kekuatan pendorong). Motif tidak berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan dengan faktor lain, baik eksternal maupun internal. Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau bekerja tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.
Oleh karena itu, motivasi intrinsik juga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk motivasi yang kegiatan belajarnya dimulai dan dilanjutkan berdasarkan dorongan dari dalam diri dan mutlak berkaitan dengan kegiatan belajar. Motivasi memang terjadi pada diri manusia, namun terjadi karena dirangsang/didorong oleh kehadiran unsur lain, dalam hal ini tujuan. Dilihat dari dua sudut pandang, macam-macam motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang (motivasi intrinsik).
Motivasi intrinsik merupakan motif yang menjadi aktif atau fungsional dan tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik adalah motif yang aktif dan berfungsi sebagai akibat adanya rangsangan dari luar (Djamarah, 2011). Lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena meletakkan landasan bagi pemahaman dan konsep moral dalam diri individu.
Kebersihan Gigi dan Mulut
Kebersihan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan menyikat gigi atau flossing secara teratur dan juga dapat ditingkatkan dengan menggunakan obat kumur. Hal ini sangat penting dalam membersihkan gigi dan mulut, yaitu menggunakan benang gigi atau dental floss untuk membersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut juga harus dilakukan secara rutin, kurang lebih setiap 6 bulan sekali, dengan mengunjungi fasilitas kesehatan seperti klinik gigi, puskesmas dan rumah sakit untuk memastikan kesehatan gigi dan mulut kita tetap terjaga (Saputri, 2016).
Saat mengukur kebersihan gigi dan mulut, menggunakan indeks kebersihan Greene dan Vermillion, mereka memilih untuk mengukur akumulasi plak di seluruh permukaan, termasuk 4 permukaan (mesial, distal, fasial/labial, palatal/lingual). Tujuan menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah untuk menghilangkan atau mencegah terjadinya plak gigi dan sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi (Saridkk, 2015). Pendidikan Tanpa Plak merupakan upaya membersihkan plak gigi secara rutin sehingga akan mencegah terjadinya penumpukan plak pada permukaan gigi dan gusi (gusi).
Indikator kebersihan gigi dan mulut antara lain endapan yang menempel pada permukaan gigi yang terdiri dari plak, bahan putih, kotoran dan kalkulus (Saputri, 2016). Plak merupakan endapan lunak yang menempel pada permukaan gigi, terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak dalam matriks antar sel jika seseorang mengabaikan kebersihan mulut dan gigi. Debris merupakan lapisan pada permukaan gigi yang mengandung bakteri serta sisa makanan dan berwarna putih hingga hijau (Nugroho, 2017) Sisa makanan tertinggal dan menempel pada gigi dan hanya dapat dibersihkan dengan menyikat gigi. Sisa makanan akan dapat langsung dicairkan oleh enzim bakteri dan dibersihkan dalam waktu lima menit / tiga puluh menit setelah makan, namun ada kemungkinan masih ada sesuatu yang tertinggal pada permukaan gigi dan selaput lendir.
Karang gigi merupakan lapisan kerak berwarna kuning yang menempel pada gigi dan terasa kasar serta sulit dibersihkan serta dapat menimbulkan masalah pada gigi. Karang gigi atau karang gigi terbentuk dari plak gigi yang mengeras pada gigi dan bertahan dalam jangka waktu lama. Kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut sangat diperlukan dan merupakan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya permasalahan gigi dan mulut.
Menyikat gigi merupakan suatu tindakan membersihkan gigi dan mulut dari sisa-sisa makanan dan kotoran yang bertujuan untuk mencegah penyakit pada jaringan keras dan lunak di dalam mulut. Perilaku kesehatan gigi yang positif misalnya menyikat gigi dan mulut, sebaliknya perilaku kesehatan gigi yang negatif misalnya tidak rutin menyikat gigi akan menyebabkan kondisi gigi dan mulut semakin menurun dan dampaknya mudah didapat. gigi berlubang (Nugroho dkk, 2017). Saat Anda menyikat gigi, gunakan tekanan yang lembut, karena menyikat gigi dengan tekanan yang kuat atau sangat kuat dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi.
Mungkin setelah melakukan upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar, kita menganggap bahwa pemeriksaan gigi bukanlah hal yang penting padahal pemeriksaan gigi secara rutin sangat diperlukan sebagai upaya preventif karena mereka ahli di bidangnya dan terkadang kita sering gagal bukan. mampu melakukannya sendiri. mengamati perubahan gigi dan gusi pada saat masih kecil, bagi yang tidak mempunyai masalah gigi dan mulut sebaiknya melakukan pemeriksaan gigi setiap 3 bulan sekali (Hidayat dan Astrid, 2016).
Hyegiene Index
Kebersihan mulut adalah tindakan menjaga rongga mulut dan menjaganya tetap bersih dan sehat untuk mencegah penyakit mulut. Tujuan menjaga kesehatan mulut adalah menghilangkan atau mencegah terbentuknya plak gigi dan sisa makanan yang menempel pada gigi (Sari, dkk, 2015). Masa transisi ini seringkali membingungkan individu, karena di satu sisi ia masih anak-anak, dan di sisi lain ia harus berperilaku layaknya orang dewasa.
Situasi yang sering menimbulkan konflik seperti ini seringkali menimbulkan perilaku yang tidak biasa, janggal dan jika dibiarkan dapat berubah menjadi kenakalan (Sarwono, 2012). Remaja seringkali mengalami permasalahan kesehatan pada masa tumbuh kembangnya, salah satunya permasalahan pada kebersihan gigi dan mulut. Seperti halnya masa-masa penting lainnya, masa kehidupan remaja juga mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan masa-masa sebelumnya.
Ukuran ini merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu dan merupakan masa transisi yang dapat mengarah pada perkembangan dewasa yang sehat. Apabila tugas-tugas perkembangan sosial tersebut dapat dilaksanakan dengan baik maka remaja tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya dan akan membawa kebahagiaan serta keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada tahap selanjutnya sehingga menimbulkan ketidakpuasan pada diri remaja tersebut sehingga menimbulkan penolakan dari masyarakat dan kesulitan dalam menyelesaikannya. tugas – tugas perkembangan masa depan (Putro, 2017).
Santri
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa santri adalah seseorang yang belajar untuk sungguh-sungguh memperdalam ilmunya tentang agama Islam. Santri mukim adalah santri yang berasal dari daerah jauh dan tinggal di kelompok asrama Islam. Santri yang tinggal paling lama di asrama Islam biasanya merupakan kelompok tersendiri yang bertanggung jawab menjaga kepentingannya.
Di pesantren, mereka juga bertanggung jawab untuk mendidik santri dalam kegiatan membaca Al-Quran di pesantren sehari-hari. Santri kalong adalah santri yang berasal dari desa sekitar pesantren yang biasanya tidak tinggal di pesantren. Biasanya perbedaan antara pesantren besar dan pesantren kecil terlihat dari komposisi santrinya.
Dengan kata lain, pesantren kecil akan mempunyai santri kalong lebih banyak dibandingkan santri asramanya. Karena jika berlebihan akan membuat anda tidak bisa beribadah kepada Allah, makan sedikit saja akan menyehatkan tubuh dan menghindarkan anda dari berbagai penyakit. Jenis makanan tersebut antara lain: apel yang rasanya asam (asam), aneka kacang-kacangan, air cuka, dll.
Pondok Pesantren
Visi Pondok Pesantren Amanah Muhammadiyah yang berlandaskan Al-Qur’an dan Al-Sunnah yang berkarakter tajdid adalah menjadi Pondok Pesantren terkemuka di Tasikmalaya pada tahun 2014. Dapat disimpulkan bahwa reformasi yang akan dilakukan yang dikemukakan oleh Ahmad Dahlan adalah tentang penyucian agama dan pendidikan Islam, Islam kembali ke Al-Qur'an dan Hadits masing-masing setelah menunaikan haji pertama. Dalam kesempatan belajar inilah Ahmad Dahlan mulai tertarik dengan pemikiran para reformis Timur Tengah seperti Jamaludin Al-Afghani dan Muhammad Abduh.
Sebelum Ahmad Dahlan mendirikan sekolah formal, ia mengajar buku-buku siswanya di Langgar Kidul miliknya. Selain berstatus sebagai Kiai pesantren, Ahmad Dahlan juga tergabung dalam perkumpulan Budi Utomo. Banyak hikmah yang didapatnya dalam mengatur dan mengelola dunia pendidikan sejak bekerja bersama anggota Budi Utomo. Salah satu bentuk dukungan dari Budi Utomo berupa dana dan semangat kepada Ahmad Dahlan untuk mendirikan sekolah.
Dengan bantuan murid-muridnya, Ahmad Dahlan mendirikan sekolah pertama yang kelak menjadi model sekolah Muhammad modern, yaitu Madresah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (Steenbrink, 1994: 52). Penggunaan meja, kursi, meja dan kapur sebagai perlengkapan mengajar menjadikan sekolah ini tidak biasa pada masa itu.Mata pelajaran yang diajarkan merupakan gabungan antara materi pesantren dan pendidikan Barat. Bentuk sekolah seperti ini mulai mengubah cara pandang masyarakat yang awalnya hanya belajar di pesantren, namun kini mulai beralih ke sekolah yang mengajarkan mata pelajaran umum (Rusli.
Akhirnya MadrasahIbtidaiyah Diniyah Islamiyah menjadi cikal bakal sekolah yang masih eksis hingga saat ini yaitu Madrasah Mu’allimin-Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta.Tidak cukup hanya memiliki sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan tajdid, Ahmad Dahlan pun mendirikan organisasi muhammadiyah untuk beradaptasi. pemikiran dan langkah konkrit untuk memajukan perusahaan. Dalam praktik pendidikan Islam modern saat ini, pendidikan Muhammadiyah menggunakan pendidikan holistik, yaitu pendidikan yang menghasilkan manusia yang mampu berdiri sendiri, hidup damai, mengedepankan politik yang reflektif dan jujur. Zamroni menambahkan, untuk mencapai tujuan tersebut, perlu diciptakan sekolah yang memiliki integritas dalam sistem dan praktik pendidikannya.
Keseluruhan yang dimaksud adalah keseluruhan transformatif, yaitu pendidikan yang menghasilkan manusia yang mampu dan mau melakukan perubahan dalam kehidupan masyarakat menuju kondisi yang lebih baik, baik spiritual maupun material. Keterpaduan antara pendidikan formal dan nonformal Penguasaan dua pendidikan yang berbeda yaitu pendidikan akademik berupa ilmu agama dan ilmu umum serta pendidikan nonakademik yang mengajarkan soft skill seperti kedisiplinan, kepemimpinan, semangat kebangsaan, kesetiaan, tanggung jawab dan kemauan untuk pengorbanan . Kesatuan antar pusat pendidikan yang berbeda-beda diMuhammadiyah merupakan gabungan dari empat komponen pendidikan yang berbeda yaitu sekolah, keluarga, masyarakat dan masjid.
Proses pendidikan yang berlangsung di sekolah saja tidak cukup untuk menghasilkan atau menghasilkan manusia yang utuh, oleh karena itu harus ada kesatuan antara sekolah dan keluarga agar kepribadian peserta didik tetap utuh.
Kerangka Teori