• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deteksi Speech Hate Menggunakan Algoritma BERT

N/A
N/A
Alah Siahboy

Academic year: 2024

Membagikan "Deteksi Speech Hate Menggunakan Algoritma BERT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terkait

Perlu adanya subjek penelitian terdahulu yang relevan sebagai paparan untuk mendukung kajian yang diteliti. Berikut beberapa penelitian yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang berkaitan dengan produk boikot dan Algoritma BERT, diantaranya adalah:, terdapat pada Tabel 2.1 berikut ::

Tabel 2.1 Penelirtian Terkait

No : 1

Authors : Adine Nayla, Casi Setianingsih & Burhanuddin Dirgantoro

Judul Penelitian : Deteksi Hate Speech Pada Twitter Menggunakan Algoritma BERT

Tahun Penerbitan : 2023

Ringkasan Penelitian : Pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan cara pengguna akan melakukan input kalimat pada website hate speech, lalu website akan melakukan preprocessing dan menganalisa kalimat tersebut menggunakan Algoritma BERT untuk mengklasifikasikan apakah kalimat tersebut termasuk hate speech atau tidak. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa pendeteksian hate speech pada akun pengguna Twitter menggunakan Algoritma BERT mendapatkan akurasi sebesar 78.69%, presisi sebesar 78.90%, recall sebesar 78.69%, dan F1 score sebesar 78.77% terhadap pengklasifikasian golongan hate speech.

No : 2

Authors : Ade Tiara Susilawati, Nur Anjeni Lestari &

Puput Alpria Nina

Judul Penelitian : Analisis Sentimen Publik Pada Twitter Terhadap

(2)

Boikot Produk Israel Menggunakan Metode Naïve Bayes

Tahun Penerbitan : 2024

Ringkasan Penelitian : Penelitian ini menggunakan Orange dan klasifikasi Naive Bayes untuk menganalisis lebih dari 300 dataset tweet yang diambil melalui proses scraping. Dengan tujuan memahami nuansa, tren, dan variasi sentimen di kalangan pengguna Twitter terkait isu boikot produk tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat cenderung mendukung boikot produk Israel, dengan tingkat akurasi klasifikasi Naive Bayes mencapai 95%, Precission 96%, Recall 95%, dan F1 Score 95%.

No : 3

Authors : Haiqal Ramanizar Al Fajri, Roy Binsar Sinaga, Hasan Mubarok, Albet Dwi Pangestu & Desta Sandya Prasvita

Judul Penelitian : Analisis Sentimen Pengguna Twitter terhadap Konflik antara Palestina dan Israel Menggunakan Metode Naïve Bayesian Classification dan Support Vector Machine

Tahun Penerbitan : 2021

Ringkasan Penelitian : Pada penelitian ini yaitu berupa data tweet pengguna yang memuat #israel dan #palestina.

Dimana setelah dilakukan preprocessing, pembobotan, dan resampling terkumpul 508 data tweet dengan 453 data training dan 55 data testing. Metode klasifikasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Naïve Bayes dan Support Vector Machine. Setelah diklasifikasi, dilakukan evaluasi terhadap dua model klasifikasi tadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Naïve Bayes

(3)

menghasilkan akurasi, precision, dan recall masing-masing sebesar 74%, 74%, 56%

sedangkan dari metode Support Vector Machine didapatkan akurasi, precision, dan recall sebesar 80%, 79%, 72%.

Tabel 2.1 Penelitian terkait

Penelitian pertama mampu menghasilkan hasil yang memuaskan dalam mendeteksi hate speech kedalam website hate speech terhadap pengklasifikasian golongan hate speech. Pada penelitian kedua masyarakat menunjukkan respons yang sangat positif dimana masyarakat menunjukkan dukungannya terhadap pemboikotan produk Israel, Sementara penelitian ketiga menunjukkan perbandingan antara metode klasifikasi Naïve Bayes dan Support Vector Machine dalam konteks konflik Israel-Palestina, dengan SVM memiliki kinerja yang lebih baik dalam mengklasifikasikan tweet dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang opini publik.

Penelitian ini fokus pada analisis opini publik terhadap produk yang mengalami boikot di akun Official platform Media Sosial Instagram, sementara penelitian sebelumnya lebih berfokus pada deteksi hate speech, boikot produk di Indonesia, dan isu-isu politik sosial yang berasal dari Plaform Media Sosial Twitter.

Penelitian ini menggunakan komentar Instagram dari berbagai toko makanan cepat saji terkenal, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan data dari tweet Twitter yang memfokuskan pada topik-topik yang berbeda.

2.2 Landasan Teori

Dalam Bab 2, landasan teori mencakup berbagai konsep dan metode yang relevan dengan penelitian ini. Data Mining dan Text Mining digunakan untuk mengekstraksi informasi dari data komentar Instagram terkait boikot produk.

Analisis Sentimen membantu dalam memahami sikap dan opini publik terhadap produk yang mengalami boikot. Media Sosial Instagram menjadi sumber utama data untuk penelitian ini. Fenomena Boikot Produk memperkenalkan konteks

(4)

penting dalam memahami perilaku dan respons terhadap merek produk. Proses Pre-processing diperlukan untuk membersihkan dan menormalkan data sebelum dilakukan analisis lebih lanjut. Algoritma BERT digunakan untuk menganalisis data teks dengan memperhitungkan konteks kalimat secara menyeluruh.

2.2.1 Data Mining

Data mining adalah proses mengekstrak informasi yang berguna dari data dalam jumlah besar. Data mining adalah proses pengumpulan dan pengolahan data yang bertujuan untuk mengekstrak informasi penting pada data. Proses pengumpulan dan ekstraksi informasi tersebut dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak dengan bantuan perhitungan statistika, matematika, ataupun teknologi Artificial Intelligence (AI). Data mining sering disebut juga Knowledge Discovery in Database (KDD) [8].

Data mining adalah proses pengumpulan dan pengolahan data yang bertujuan untuk mengekstrak informasi penting pada data. Data mining memiliki tiga tujuan yaitu sebagai sarana untuk menjelaskan atau explanatory, untuk konfirmasi atau confirmatory, dan untuk eksplorasi atau exploratory. Ia juga memiliki beberapa metode seperti Association, Classification, Regression, dan Clustering [8].

2.2.2 Text Mining

Text mining merupakan ilmu yanng bertujuan untuk memproses teks agar menjadi informasi, menambang suatu data yang berupa teks yang bersumber dari data tersebut. Data yang biasanya diperoleh dari dokumen dan digunakan untuk mencari kata-kata yang dapat mewakili isi dari dokumen tersebut. [9]. Dengan menggunakan text mining, informasi yang berharga dapat ditemukan, dianalisis, dan dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

Proses text mining sendiri mirip dengan proses data mining yang telah diketahui, namun fokusnya adalah pada analisis teks. Text mining sebagai ilmu pengetahuan cabang dari data mining, dipercaya memiliki nilai komersial yang jau lebih tinggi dibandingkan data mining itu sendiri, karena 80% pada setiap perusahaan terdapat dokumen informasi dalam bentuk teks [10].

Text mining sering digunakan untuk menganalisis sentimen atau opini yang terkandung dalam teks, misalnya dalam ulasan produk atau layanan. Dengan

(5)

menganalisis teks dari berbagai sumber, perusahaan dapat memahami perasaan pelanggan terhadap produk atau merek mereka. Text mining memiliki tujuan untuk menganalisis pendapat, sentimen, evaluasi, sikap, penilaian, dan emosi seseorang.

2.2.3 Analisis Sentimen

Analisis sentimen merupakan suatu metode dalam pengolahan kata yang bertujuan untuk menganalisis opini atau penilaian publik mengenai suatu peristiwa, aktivitas, kegiatan, organisasi, dan hal lainnya yang diketahui masyarakat secara umum [11]. Hal ini sering dilakukan dalam konteks ulasan produk, layanan, atau bahkan dalam media sosial.

Analisis sentimen merupakan salah satu cabang ilmu dari text mining, natural language program, dan artificial intelegence. Proses yang dilakukan oleh analisis sentimen untuk memahami, mengekstrak, dan mengolah data teks secara otomatis sehingga menjadi suatu informasi yang bermanfaat. Selain itu analisis sentimen merupakan bidang ilmu yang menganalisis pendapat, sikap, evaluasi, dan penilaian terhadap suatu peristiwa, topik, organisasi, maupun perseorangan [12].

Analisis sentimen berfokus dalam mengklasifikasi atau mengelompokan suatu opini publik pada sebuah kalimat atau dokumen sehingga diketahui opini tersebut apakah masuk kedalam opini yang bersifat negatif, positif, atau netral [11]. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang persepsi atau pandangan masyarakat terhadap suatu topik tertentu.

2.2.4 Media Sosial Instagram

Instagram adalah platform media sosial yang populer, khususnya untuk berbagi foto dan video. Sama seperti media sosial lainnya, Instagram tentu memiliki fitur komentar, Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memberikan tanggapan atau opini terhadap konten yang dibagikan oleh pengguna lain. Dengan menganalisis komentar-komentar yang diberikan oleh pengguna, baik pada postingan individu maupun dalam diskusi yang lebih luas, kita dapat memahami sentimen atau perasaan yang terkandung dalam teks. Misalnya, komentar yang positif menunjukkan respon yang baik terhadap suatu topik, produk, atau layanan, sementara komentar yang negatif menunjukkan ketidakpuasan atau kekecewaan.

(6)

Dengan proses analisis sentimen di Instagram bertujuan untuk memahami pandangan, persepsi, atau reaksi masyarakat terhadap suatu topik, produk, layanan, atau suatu peristiwa. Hal ini dapat membantu dalam mengukur tingkat kepuasan pelanggan, mengidentifikasi isu-isu yang mungkin mempengaruhi reputasi merek, mengetahui popularitas produk, serta membimbing pengambilan keputusan strategis dalam pemasaran, layanan pelanggan, atau pengembangan produk.

2.2.5 Boikot Produk

Boikot berasal dari bahasa Inggris “boycott” yang terinspirasi dari seorang agen tanah bernama Captain Charles Cunningham Boycott. Secara umum, boikot merupakan tindakan tidak memakai, membeli, atau bekerjasama dengan seseorang, organisasi, atau suatu negara sebagai bentuk protes atau pemaksaan.

Salah satu alat melawan penindasan dan kekuasaan adalah memboikot bisnis produk atau jasa [13]. Boikot produk merupakan bentuk protes yang dilakukan oleh konsumen atau masyarakat terhadap suatu produk atau perusahaan. Boikot adalah tindakan untuk tidak menggunakan, membeli, atau berurusan dengan seseorang, organisasi atau suatu negara sebagai wujud protes atau sebagai suatu bentuk pemaksaan [2].

Pada dasarnya sebuah pemboikotan akan dilakukan sebagai bentuk protes atau wujud dari ketidakpuasan dari satu pihak kepada pihak lain yang dianggap melakukan tindakan yang tidak seharusya, dimana hal ini dapat ditunjukkan dalam tindakan penolakan [14]. Boikot dapat muncul sebagai respons terhadap tindakan atau kebijakan yang dianggap merugikan, tidak etis, atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat.

Boikot dilakukan dengan harapan dapat memengaruhi kebijkan negara sasaran dengan cara menekan perekonomian mereka melalui penurunan ekspor dan investasi salah satu contoh terbaru adalah boikot produk Israel yang dilakukan secara global sebagai bentuk dukungan kepada Palestina [14].

Gerakan boikot umumnya menargetkan negara-negara yang melakukan penyimpangan. Israel merupakan negara yang melakukan penyimpangan berupa aksi agresi militer kepada Palestina. Hal tersebut menimbulkan upaya dukungan kepada Palestina dengan cara aksi boikot produk Israel [13]. Pemboikotan berasal

(7)

dari gerakan social dan tokoh masyarakat yang ingin mengekspresikan ketidaksetujuan mereka terhadap tindakan Israel dalam konflik tersebut.

Boikot produk Amerika ini dilakukan karena adanya indikasi, bahwa sebagian pendapatan nasional Amerika digunakan untuk membantu Israel baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung berupa bantuan dana yang digunakan untuk membantu pembangunan insfrastruktur dan pengembangan senjata guna mempertegas eksistensi Israel ditanah Palestina. Bantuan yang tidak diberikan langsung adalah dukungan Amerika terhadap kebijakan-kebijakan Israel terhadap Palestina. Oleh karena itu, boikot produk Amerika sebagai dukungan moral atas perjuangan rakyat Palestina sekaligus protes atas tindakan Amerika yang mendukung Israel menyerang Palestina [3].

2.2.6 Pre-processing

(8)

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Nayla, C. Setianingsih, and B. Dirgantoro, “Deteksi Hate Speech Pada Twitter Menggunakan Algoritma BERT,” e-Proceeding Eng., vol. 10, no.

1, pp. 256–262, 2023.

[2] Oktavia, M. R. Noval, R. Hanipah, and M. F. Handayani, “Pengaruh Dampak Boikot Produk Amerika Terhadap Perokonomian Indonesia,” J.

Mutiara Ilmu Akunt., vol. 2, no. 1, pp. 318–323, 2024, [Online]. Available:

https://doi.org/10.55606/jumia.v2i1.2377

[3] N. Elia, “Strategi Public Relations : Membangun Citra Perusahaan Terhadap Produk Boikot ARTIKEL ILMIAH Strategi Public Relations : Membangun Citra Perusahaan Terhadap Produk Boikot Pro-Israel Dosen Pengampu Alifa Nur Fitri , M . I . Kom Disusun Oleh,” no. December, pp.

0–17, 2023.

[4] A. Tiara Susilawati, A. H. Tiara Susilawati Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Nur Anjeni Lestari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Puput Alpria Nina Universitas Muhammadiyah

Kalimantan Timur Jl Ir Juanda No, K. Samarinda Ulu, K. Samarinda, and K. Timur, “Analisis Sentimen Publik Pada Twitter Terhadap Boikot Produk Israel Menggunakan Metode Naïve Bayes,” J. Ilm. Mhs., vol. 2, no. 1, pp.

26–35, 2024, [Online]. Available:

https://doi.org/10.59603/niantanasikka.v2i1.240

[5] A. N. Rohim and A. R. Pratama, “Analisis Sentimen Publik di Media Sosial Instagram atas Kinerja Presiden Joko Widodo,” Jurnal AUTOMATA, vol. 3, no. 1. pp. 1–5, 2022.

[6] E. Y. Hidayat, R. W. Hardiansyah, and A. Affandy, “Analisis Sentimen Twitter untuk Menilai Opini Terhadap Perusahaan Publik Menggunakan Algoritma Deep Neural Network,” J. Nas. Teknol. dan Sist. Inf., vol. 7, no.

2, pp. 108–118, 2021, doi: 10.25077/teknosi.v7i2.2021.108-118.

[7] Vidya Chandradev, I Made Agus Dwi Suarjaya, and I Putu Agung Bayupati, “Analisis Sentimen Review Hotel Menggunakan Metode Deep

(9)

Learning BERT,” J. Buana Inform., vol. 14, no. 02, pp. 107–116, 2023, doi: 10.24002/jbi.v14i02.7244.

[8] “No Title.” [Online]. Available: https://www.dicoding.com/blog/apa-itu- data-mining/#:~:text=Data mining adalah proses pengumpulan dan pengolahan data,perhitungan statistika%2C matematika%2C ataupun teknologi Artificial Intelligence %28AI%29.

[9] K. M. Rahmi, “Jurnal 5 TEXT MINING ANALYSIS DAN SENTIMENT ANALYSIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER(Studi Kasus: Data Tanggapan Mengenai Tokopedia Melalui Media Sosial Twitter),” pp. 1–84, 2021.

[10] A. Firdaus, W. I. Firdaus, P. Studi, T. Informatika, M. Digital, and P. N.

Sriwijaya, “Text Mining,” vol. 13, no. 1, pp. 66–78, 2021.

[11] H. Ramanizar, A. Fajri, R. Binsar Sinaga, H. Mubarok, A. D. Pangestu, and D. S. Prasvita, “Analisis Sentimen Pengguna Twitter terhadap Konflik antara Palestina dan Israel Menggunakan Metode Naïve Bayesian Classification dan Support Vector Machine,” Semin. Nas. Mhs. Ilmu Komput. dan Apl. Jakarta-Indonesia, no. September, pp. 166–175, 2021.

[12] W. Athira Luqyana, I. Cholissodin, and R. S. Perdana, “Analisis Sentimen Cyberbullying pada Komentar Instagram dengan Metode Klasifikasi Support Vector Machine,” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol.

2, no. 11, pp. 4704–4713, 2018, [Online]. Available: http://j-ptiik.ub.ac.id [13] A. Munandar and R. A. Firdaus, “Analisis Sentimen Netizen Indonesia

Mengenai Boikot Produk,” vol. 3, no. 1, pp. 23–40, 2023.

[14] H. P. Utami, I. I. Prawisti, and S. M. Par, “Dampak Boikot Produk Makanan Amerika Terhadap Perkembangan Produk Makanan Lokal Indonesia,” no. 229.

Referensi

Dokumen terkait

Program deteksi interaksi obat dengan menggunakan algoritma C4.5 dapat dilakukan untuk 300 data obat dengan akurasi diatas 97% dan dengan kecepatan pembentukan rule

Peneliti menggunakan algoritma deteksi kemacetan lalu lintas berdasarkan algoritma Monte Carlo untuk menghitung luas foreground dari citra biner. Hasil dari algoritma ini berupa

Dalam studi literatur ini akan membahas tentang algoritma yang digunakan pada deteksi tepi dan perbedaan hasil citra dengan menggunakan enam buah metode pada

PA GE 20 18 IPRC 2022/BOR D-Social Psychology 03 Digital Hate and Resiliency: Experience of Online Hate Speech and Coping Mechanisms among Malaysian Youths Farah Izzati Ahmad

The notion of freedom of expression has been discussed at length by various South African writers Johannessen “A Critical View of the Constitutional Hate Speech Provision: Section 16”

Freedom of speech and hate speech from the perspective of maqāṣid al-sharī’ah Perspectives Characteristics Freedom of Speech Hate Speech Implication In line with the protection of

By examining illocutionary hate speech acts within the comments targeting Anies Baswedan, this study not only sheds light on the specific phenomenon of hate speech in the context of

Deteksi pelanggaran parkir di bahu jalan tol menggunakan sistem transportasi cerdas dengan algoritma