• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Discharge

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Discharge"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

Perencanaan pulang bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik untuk mempertahankan atau mencapai fungsi maksimal setelah keluar (Carpenito, 1999 dalam Rahmi, 2011). Secara lebih rinci The Royal Marsden Hospital (2004) dalam Siahaan (2009) menyatakan bahwa tujuan dari dilakukannyadischargeplanning adalah. Dalam melakukan perencanaan pembuangan dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya, ada beberapa prinsip yang harus diikuti/dipatuhi.

Penerapan perencanaan pemulangan harus didokumentasikan dan pasien serta pendampingnya diberitahukan setidaknya 24 jam sebelum pasien dipindahkan. Perencanaan pemulangan juga diindikasikan untuk pasien yang berada dalam perawatan khusus, seperti panti jompo atau pusat rehabilitasi. Zwicker & Picariello (2003) menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan Discharge Planning, yaitu: a.

Dalam proses perencanaan pemulangan harus berkoordinasi dengan tim multidisiplin dan dengan unit layanan rujukan setelah pasien kembali dari rumah sakit.

Konsep Kemandirian .1 Pengertian Kemandirian

Bentuk-bentuk Kemandirian

Kemandirian finansial adalah kemampuan mengelola keuangan sendiri dan tidak bergantung pada kebutuhan keuangan orang lain. Kemandirian sosial Kemandirian sosial adalah kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan tidak bergantung pada tindakan orang lain. Kemandirian sosial harus dinilai karena kemandirian sosial berarti responden tidak bergantung pada tindakan orang lain, atau dengan kata lain responden tidak mengikuti pilihan alat kontrasepsi berdasarkan apa yang digunakan orang lain.

Kemandirian intelektual dikaitkan dengan penelitian ini, yaitu dalam hal kemampuan mengatasi permasalahan yang dihadapi, yang dalam hal ini adalah memilih metode kontrasepsi mana yang akan digunakan responden. Kemandirian nilai merujuk pada pemahaman terhadap kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan dan menentukan pilihan lebih berdasarkan prinsip-prinsip individualnya dibandingkan mengambil prinsip dari orang lain.

Ciri-ciri Kemandirian

Mampu mengambil keputusan ketika dihadapkan pada suatu pilihan, ia dapat menentukan pilihannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Bebas emosi dari orang tua, tidak bergantung pada orang tua atau orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosinya. Memiliki kebebasan dalam berperilaku, mengambil keputusan dan tidak merasa cemas, takut atau malu jika keputusan yang diambil tidak sesuai dengan pilihan atau keyakinan orang lain.

Mampu mengendalikan diri dan perasaannya agar tidak mengalami rasa takut, cemas, ragu, ketergantungan dan marah yang berlebihan ketika berhadapan dengan orang lain. Mengendalikan diri untuk mampu menilai apa yang terbaik bagi diri sendiri, dan berani mengambil risiko atas perbedaan kebutuhan dan keyakinan, serta perbedaan pendapat dengan orang lain.

Aspek-aspek Kemandirian

Menunjukkan akuntabilitas terhadap diri sendiri dan orang lain, yang terpelihara dalam kemampuan membedakan kehidupan sendiri dengan kehidupan orang lain, namun tetap menunjukkan kesetiaan. Memiliki rasa percaya diri yang kuat dengan menunjukkan keyakinan terhadap segala perilaku yang dilakukannya dan menunjukkan sikap tidak takut menghadapi kegagalan. Penerapan adalah kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari dalam situasi baru yang konkret.

Menganalisis adalah kemampuan untuk memecah apa yang dipelajari menjadi unsur-unsur sehingga suatu struktur organisasi dapat dipahami. Aspek afektif merupakan aspek yang berkaitan dengan perasaan seseorang terhadap suatu hal, misalnya keinginan, keinginan, atau kemauan yang kuat terhadap suatu kebutuhan. Desain (organisasi) berarti menggabungkan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik dan menciptakan sistem nilai yang konsisten dan internal.

Memiliki kepribadian (karakterisasi nilai yang kompleks) berarti memiliki sistem nilai yang mengontrol tindakan untuk mengembangkan gaya hidup berkelanjutan. Dari ketiga aspek yang telah dijelaskan di atas yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, maka keterampilan yang ingin diteliti adalah: Pada aspek afektif peneliti ingin mengkaji kemampuan menerima (to receiver), kemampuan menanggapi (respon), kemampuan mengevaluasi (berputar) dan kemampuan membentuk (organisasi).

Untuk kemampuan pribadi, menurut peneliti akan sulit membentuk responden yang memiliki sistem nilai yang menjadi pedoman tindakannya untuk mengembangkan gaya hidup stabil, karena gaya hidup stabil dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah budaya yang ada di masyarakat. . sekitar tempat mereka tinggal.

Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Orang tua otoriter yang terlalu banyak melarang anak tanpa penjelasan yang rasional akan menghambat perkembangan kemandirian anak. Sebaliknya, orang tua demokratis yang mampu menciptakan suasana aman dalam pergaulan keluarganya akan mampu mendorong kelancaran tumbuh kembang anak. Begitu pula dengan orang tua yang terlalu bebas dan membanding-bandingkan anaknya akan berdampak negatif terhadap perkembangan kemandirian anak.

Dalam hal ini perkembangan manusia dalam upaya menciptakan kemandirian dipengaruhi oleh lingkungan luar yaitu hubungan. Hubungan yang positif akan melahirkan kepribadian yang baik sehingga dapat meningkatkan pembangunan manusia, dalam hal ini kemandirian seseorang perlahan akan muncul dan begitu pula sebaliknya. Keluarga merupakan hal terpenting dan pertama bagi interaksi sosial dan pembelajaran tentang perilaku orang lain.

Keluarga juga merupakan tonggak awal pengenalan sosial budaya terhadap kepribadian dan karakteristik orang lain di luarnya. Pendidikan dalam kehidupan sangatlah penting karena dapat mengarah pada proses pendewasaan seseorang lahir dan batin, serta pendewasaan sikap dan perilaku untuk menjadi manusia ideal. Dukungan orang tua sebagai interaksi dalam hal kepedulian, kehangatan, persetujuan dan berbagai perasaan positif orang tua terhadap anak.

Jadi kepribadian sebenarnya merupakan gabungan dari hal-hal yang bersifat psikis, kejiwaan dan juga fisik. Primipara adalah wanita yang baru melahirkan satu anak atau melahirkan anak pertamanya. Multipara adalah wanita yang sedang hamil atau telah melahirkan dua orang anak atau lebih.

Level Kemandirian

Konsep Keluarga Berencana .1 Pengertian Keluarga Berencana

Tujuan Keluarga Berencana

Tujuan keseluruhannya adalah mewujudkan keluarga kecil melalui kontrasepsi, tergantung pada kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga. Hal ini sejalan dengan teori pembangunan menurut Alex Inkeles dan David Smith yang mengatakan bahwa pembangunan tidak hanya sekedar penyediaan modal dan teknologi saja, tetapi juga memerlukan sesuatu yang mampu mengembangkan fasilitas yang fokus pada masa kini dan masa depan, mempunyai tujuan. kemampuan untuk merencanakan dan percaya bahwa manusia dapat mengubah alam, dan bukan sebaliknya. Sedangkan tujuan spesifiknya adalah meningkatkan penggunaan kontrasepsi dan kesehatan keluarga berencana melalui pengaturan jarak kelahiran.

Sasaran Program Keluarga Berencana

Pengertian Kontrasepsi

Metode kontrasepsi ini didasarkan pada perubahan siklus lendir serviks yang terjadi akibat perubahan kadar estrogen (Yuhedi &. Metode ini menggunakan perubahan siklus lendir serviks yang disebabkan oleh perubahan kadar estrogen untuk menentukan kapan waktu yang aman untuk melakukan hubungan seks. Hal ini Metode gejala termal merupakan gabungan dari metode suhu basal, metode lendir serviks dan metode kalender (Yuhedi & Kurniawati, 2015).

Kondom adalah suatu sarung/selubung karet yang dapat dibuat dari berbagai bahan, antara lain lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewan) yang dipasang pada penis pada saat berhubungan seksual. Beberapa IUD ditutupi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga atau mengandung hormon (Gilly Andrews, 2010). Pengertian IUD atau IUD atau IUD adalah suatu benda berukuran kecil yang terbuat dari plastik lentur, mempunyai gulungan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan melalui vagina ke dalam rahim dan mempunyai benang (Handayani, 2010).

IUD berbentuk T terbuat dari bahan polietilen, bagian vertikalnya dibalut dengan kawat tembaga halus. Setelah 5 tahun pemakaian, ternyata masih tersimpan sekitar 50% bahan aktif asli levonorgestrel, belum terdistribusi ke jaringan interstisial dan peredaran darah. Berikan antibiotik selama 7 hari namun tidak perlu melepas implan dan minta klien kembali setelah 7 hari.

KB suntik 1 bulan yaitu KB suntik bulanan adalah suatu metode suntikan yang diberikan setiap bulan dengan cara suntikan intramuskular sebagai upaya mencegah kehamilan berupa pemberian hormon progesteron dan estrogen pada wanita usia subur (Mulyani dan Rinawati, 2013). KB suntik satu bulan atau KB kombinasi bekerja dengan cara menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks, sehingga menghentikan pergerakan sperma, menghentikan proses menempelnya hasil konsepsi akibat atrofi endometrium dan mencegah transformasi gamet dari rahim. tabung (Syafrudin et. Efektivitas Menurut Mulyani dan Rinawati (2013), efektivitas KB dengan suntikan 1 bulan sangat efektif yaitu 0,1 – 04 kehamilan per 100 wanita pada tahun pertama penggunaan.

KB suntik 1 bulan mempunyai banyak kelebihan yaitu resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mengganggu hubungan suami istri, tidak perlu pemeriksaan dalam, jenisnya panjang. istilah kontrasepsi, efek sampingnya ringan, klien tidak perlu menyimpan obat suntik. Indikasi penggunaan suntikan kombinasi antara lain usia subur, subur atau tidak mempunyai anak, keinginan untuk menggunakan kontrasepsi yang efektif, menyusui pasca melahirkan > 6 bulan, nifas dan tidak menyusui, riwayat kehamilan ektopik dan sering lupa menggunakan alat kontrasepsi. pil.

Konsep Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) .1 Definisi ABPK

  • Tujuan ABPK
  • Fungsi ABPK
  • Kelebihan ABPK
  • Hal Yang Harus Diperhatikan
  • Persiapan dan Cara Menggunakan ABPK

Meningkatkan kualitas informasi akurat yang diberikan penyedia layanan kepada peserta program konseling KB dan kesehatan reproduksi. Berfokus pada pemilihan dan penggunaan metode keluarga berencana sambil mencakup HIV/AIDS dan masalah kesehatan reproduksi lainnya. Modul 4 berisi perlindungan ganda bagi peserta yang menginginkan metode kontrasepsi dan ingin terlindungi dari penularan penyakit menular seksual.

Modul 6 berisi tentang penyuluhan bagi peserta yang berkebutuhan khusus yaitu remaja, menjelang menopause, nifas dan peserta penderita HIV/AIDS (BKKBN, 2011). ABPK bagian pertama yang ditandai dengan tab di sebelah kanan membantu peserta baru dalam mengambil keputusan tentang metode KB dan membantu peserta yang melakukan kunjungan berulang untuk menyelesaikan masalah/efek samping yang mungkin ditimbulkan. Bagian kedua, tab di bagian akhir berisi informasi tentang masing-masing metode KB bagi peserta.

Setiap bab metode dalam ABPK berisi informasi tentang persyaratan medis, efek samping, cara penggunaan, jadwal kunjungan ulang dan hal-hal yang harus diingat peserta dalam menggunakan metode KB. Di bawah ini adalah ringkasan langkah-langkah penting yang harus diambil oleh penyedia layanan untuk berbagai jenis kondisi peserta keluarga berencana yang berbeda. Tab berwarna merah muda diperuntukkan bagi peserta yang membutuhkan perlindungan terhadap IMS, buka tab perlindungan ganda dan jelaskan kepada peserta, kemudian buka tab diskusikan pilihan peserta, bila perlu bantu peserta menilai risiko dan kesesuaian pilihan.

Tab ungu untuk peserta berulang, menanyakan apakah ada keluhan tentang metode yang digunakan atau tidak. Halaman tab oranye menjelaskan metode kontrasepsi, termasuk gambaran umum dan informasi latar belakang, persyaratan kesehatan, kemungkinan efek samping, cara penggunaan, kapan mulai menggunakan metode, dan apa yang perlu diingat. Ada kata atau gambar yang mungkin tidak sesuai dengan kondisi lokasi pelayanan, seperti metode KB yang tersedia, sehingga ABPK bisa saja dicoret.

Kerangka Konsep

Referensi

Dokumen terkait